Anda di halaman 1dari 44

Analisis Statistika dengan

EViews
Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, CA
Dosen STIE YKPN Yogyakarta
Topik
 Mengenal Eviews dan Cara Kerjanya
 Jenis-jenis Data dan Manajemen Data
 Statistika Deskriptif
 Analisis Regresi Berganda
 Uji Asumsi Klasik
 Variasi Regresi Berganda
 Analisis Data Panel
Jenis-jenis Penelitian

• Banyak menggunakan narasi deskriptif


Kualitatif • Bisa ada hitungan sederhana (statistika deskriptif)
• Contoh: Literature Review, Systematic Literature Review

• Melibatkan data primer/sekunder berbentuk numerik


Kuantitatif • Melibatkan hubungan antarvariabel (multivariat)
• Contoh: Penelitian dengan Regresi, SEM/PLS, ANOVA

• Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di lab


Eksperimen • Biasanya bersifat kuantitatif, meskipun bisa juga kualitatif
• Contoh: Penelitian pembuatan keputusan dgn/tanpa info
Penelitian Kuantitatif

Menggunakan Analisis Ada uji asumsi

3
beberapa statistik: klasik untuk
variabel dan - regresi memastikan
banyak data data sudah
- ANOVA siap dianalisis
- SEM/PLS
Jenis Data di EViews
1. Time series Jenis Data Keterangan Cara Menuliskan
Satu variabel terdiri atas banyak data yang Annual Data tahunan Pada Start date: 2005
Pada End date: 2015
terkait dengan waktu (hari, minggu, bulan,
Semi-annual Data setengah tahunan (semesteran) 2005:1, 2009:2
tahun, dsb).
Misal: data harga saham, kurs valuta asing Quarterly
Monthly
Data kuartalan (tiga bulanan)
Data bulanan
2005:1, 2005:4
2005:01, 2005:12
Weekly Data mingguan 1/1/2011, 8/31/2011
2. Cross section Daily – 5 day week Data harian, hanya Senin hingga Jumat 1/1/2011, 12/31/2011
Data yang terdiri atas beberapa variabel
Daily – 7 day week Data harian, dari Senin sampai Minggu 1/1/2011, 12/31/2011
(dependen dan independen), tidak terkait
Integer data Tidak beraturan; atau data cross section 1, dan banyaknya data
dengan waktu. Urutan data tidak berpengaruh.
Multiyear Data lebih dari 1 tahunan Pengisian data dapat
Misal: data IPK dipengaruhi oleh lama belajar, Bi-monthly Data dua bulanan menggunakan menu yang sudah
jumlah SKS, dan jarak dari rumah ke kampus Fortnight Data dua mingguan disediakan
Ten-day Data 10 harian (3 sebulan)

3. Data panel
Intraday Data yang ada dalam 1 hari, mulai dari detik, menit,
hingga jam
Daily – custom week Data harian dengan pola tidak urut dalam satu minggu
Gabungan antara data time series dan cross
Balanced-panel Data gabungan antara series dan cross-section
section.
Misal: penjualan dipengaruhi oleh biaya
produksi dan biaya iklan
Jenis Analisis Time Series

1. Autoregressive (AR)
Data periode sekarang dipengaruhi oleh data pada periode sebelumnya.

2. Moving Average (MA)


Data periode sekarang dipengaruhi oleh nilai residual data periode sebelumnya.

3. AutoRegressive Moving Average (ARMA)


Data periode sekarang dipengaruhi oleh data pada periode sebelumnya dan juga oleh nilai residual data
periode sebelumnya.

4. AutoRegressive Integrated Moving Average (ARIMA)


Mirip ARMA, tetapi data harus didiferen terlebih dahulu (ada perbedaan waktu).
Autoregressive (AR) Data AR(1) atau lag 1

• Data periode sekarang dipengaruhi oleh data


pada periode sebelumnya. Disebut juga first-
order autoregressive process dan ditulis AR(1).
Yt  0  1Yt 1  et

• Data periode sekarang dipengaruhi oleh data


dua periode sebelumnya. Disebut juga second-
order autoregressive process dan disingkat
AR(2).
Yt  0  1Yt 1   2Yt  2  et
Data AR(2) atau lag 2
• Untuk p periode:

Yt   0  1Yt 1   2Yt  2  ...   pYt  p  et


Moving Average (MA)
• Data periode sekarang dipengaruhi oleh nilai residual
periode sebelumnya. Model ini desebut dengan first-order
moving average dan disingkat MA(1)
Yt   0  1ut   2ut 1

• Data periode sekarang dipengaruhi oleh dua nilai residual


periode sebelumnya. Model ini disebut dengan second-
order moving average dan disingkat MA(2)
Yt   0  1ut   2ut 1  3ut  2

• Bila dipengaruhi oleh q periode sebelumnya:

Yt   0  1ut   2ut 1   3ut  2  ...   qut  q


Autoregressive Moving Average (ARMA)
• Merupakan gabungan antara AR dan MA.

Yt  0  1Yt 1  et Yt  0  1Yt 1   0  1ut   2ut 1



Yt   0  1ut   2ut 1 atau Yt  0  1Yt 1  1ut   2ut 1

• Bila ARMA terdiri atas p autoregressive dan q moving average:

Yt   0  1Yt 1   2Yt  2  ...   pYt  p   AR

1ut   2ut 1   3ut 2  ...   q ut q  MA


Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA)
• Model AR, MA, dan ARMA berasumsi bahwa data bersifat stasioner (yaitu: mean dan variance bersifat konstan
dan kovariansnya tidak terpengaruh oleh waktu).
• Kenyataannya, seringkali data bersifat tidak stasioner atau disebut juga terintegrasi (integrated).
• Seringkali, data time series pada tingkat atau order pertama atau I(1), akan menjadi stasioner pada diferen
pertamanya atau I(0).
• Demikian juga suatu time series I(2), bila didiferen atau diturunkan pada tingkat keduanya akan stasioner atau
I(0).
• Sebuah time series I(d), setelah didiferen d kali akan menjadi stasioner atau I(0).
• Bila data time series yang sudah didiferen sebanyak d kali agar stasioner dan diterapkan pada model
ARMA(p,q), akan didapat model ARIMA(p,d,q).
• Model ARIMA(2,1,3) berarti sebuah model yang datanya sudah didiferen sebanyak 1 kali, memiliki 2 komponen
otoregresif, dan 3 moving average.
• Model ARIMA(1,0,1) berarti sama dengan model ARMA(1,1).
• Model ARIMA(p,0,0) berarti sama dengan AR(p). Model ARIMA(0,0,q) berarti sama dengan model MA(q).
Uji Stasioneritas dengan Correlogram
Data akan stasioner pada lag 1 atau AR(1)
Langkah-langkah Uji stasioneritas dengan
Correlogram.
1. Dari tampilan data, pilih View, Correlogram…
2. Pilih Level dan klik Ok. w e r
Hasilnya: tidak stasioner
q
1. Grafik otokorelasi pada lag pertama
berada di luar garis Bartlett dan menurun
secara eksponensial atau perlahan.
2. Koefisien otokorelasi (kolom AC) besar,
yaitu 0,895 (dari kemungkinan -1 hingga
+1) dan menurun secara perlahan-lahan.
3. Nilai statistik Q (lihat kolom Q-Stat)
sampai pada lag Nilai koefisien
otokorelasi (lihat kolom AC) besar, yaitu
0,895 (dari kem
4. Nilai probabilitas dari lag ke-1 hingga lag
ke-20 lebih kecil dari =5%.
Uji Stasioneritas dengan Correlogram

Langkah-langkah Uji stasioneritas dengan grafik.


1. Dari tampilan data, pilih View, Graph, Line…
2. Pilih Ok.
Hasilnya: tidak stasioner, karena grafik tidak datar.
Uji Stasioneritas dengan Unit Root Test
Langkah-langkah Uji stasioneritas dengan Unit Root Karena t hitung > t statistik atau Prob>5%,
Test. maka kesimpulannya: data tidak stasioner
1. Pilih View, Unit Root Test…, Standard Unit Root
Test…
2. Klik Ok.
Analisis AR(1)

Langkah-langkah analisis dengan AR(1)


1. Dari tampilan data, pilih Quick Estimate…
2. Isikan ihsg c ar(1) lalu klik Ok.
Analisis AR(1) – cek apakah residual bersifat random
Langkah-langkah menampilkan correlogram
residual
1. Dari tampilan data, pilih View, Residual
Tests, Correlogram Q-Stat
2. Gunakan isian Lag yang ada, Ok
Kesimpulan:
Residual bersifat random, karena semua grafik
berada di dalam garis Bartlett.
Analisis AR(1) – melakukan estimasi

Langkah-langkah menampilkan correlogram


residual
1. Dari tampilan hasil analisis, pilihlah
Forecast
2. Klik Ok
Akan ditampilkan grafik dan Eviews akan
membuat variabel baru dengan tambahan
huruf f (IHSGF)
Mengatur Lokasi File Data
q
1. Pilih menu Options, General Options
2. Pilih File locations, di baris paling
atas tuliskan D:\Dataku
e
3. Pilih Data storage, Workfile format
(WF1), Single precision, lalu Ok

w
t
r
e
Membaca Data Excel

1. Pilih menu File, Open, Foreign Data


as Workfile…
2. Pilih folder data Chapter 02 – A
Demonstration
3. Pilih file Demo.xls, Open
4. Klik Next, Next, Next, Finish, No r
5. Pilih File, Save as, pilih folder data
(misal D:\Dataku), tuliskan demo
dari excel, klik Save
6. Klik Single precision, Ok
Membaca File *.TXT

1. Pilih menu File, Import, Import


file…
2. Pilih folder data Chapter 03 –
Workfile Basics
3. Pilih file academic salaries by
discipline.txt lalu Open
4. Klik Next, Next, Next, Finish, No
Menyalin File dari Excel
q
1. Pilih menu File, New, Workfile…
2. Pada Frequency, pilih Quarterly
3. Pada Start date isi 1952:1
4. Pada End date isi 1996:4
5. Klik Ok
6. Bloklah seluruh data Excel lalu e
tekan Ctrl-C
7. Klik workfile Eviews lalu tekanlah
Ctrl-V
8. Klik Next, Next, Finish
9. Pilih File, Save as, pilih folder data
w
(misal D:\Dataku), tuliskan demo
dari excel, klik Save
10. Klik Single precision, Ok
Membuka File Data EViews

1. Pilih menu File, Open, EViews


Workfile…
2. Pilih file Demo versi 2.wf1, Ok

Berbagai objek di EViews

berisi variabel, akan sering digunakan dalam


menyimpan data dan akan banyak dianalisis
Menampilkan Data
1 variabel
1. Bukalah file demo versi 2.wf1
2. Klik 2x salah satu variabel (series),
misalnya gdp
3. Untuk mengubah salah satu angka,
misalnya baris pertama, kliklah
angka tersebut
4. Lalu kliklah ikon Edit +/-
5. Editlah angkanya, kalau sudah klik
lagi ikon Edit +/-
6. Untuk menutup tampilan data, klik
tanda  di sudut kanan atas
tampilan data tersebut (jangan
tampilan EViewsnya!)
Menampilkan Grafik
Semua variabel

1. Harus dilakukan satu demi satu


2. Perlu dilihat distribusi datanya
(dengan Uji Jarque-Bera)
Menampilkan Data
Beberapa variabel
1. Bukalah file demo versi 2.wf1
2. Kliklah gdp, tahan tombol Ctrl,
lalukliklah rs, m1, pr (perhatikan
urutannya)
3. Klik kanan di salah satu variabel
terpilih, lalu pilih Open, as Group,
klik kiri
4. Geserlah naik turun untuk melihat
datanya. Kalau sudah, tutuplah
jendelanya dengan mengklik 
5. Pada pertanyaan Delete Untitle
Group? kliklah Name, lalu Ok
(nama group01 boleh diganti)
6. Di layar akan muncul ikon baru
(untuk membuka, klik 2x)
Menampilkan Statistika Deskriptif
1. Dari tampilan sebelumnya, klik 2x
ikon group01
2. Klik View, Descriptive Stats,
Common Sample

 Data yang baik, mean=median.


Kalau median<mean  grafik condong ke kiri
Kalau median>mean  grafik condong ke kanan
q
Uji Regresi Berganda (OLS)
1. Bukalah file demo versi 2.wf1
2. Klik Quick, Estimate Equation…
3. Tuliskan m1 c gdp rs pr
regresi: Klik Ok
4. Untuk m1 = c + b1gdp + b2rs + b3pr + e
5. tuk menampilkan persamaan,
klik View, Representation

w
Tampilan ini dapat diblok dan

e
dicopy-paste ke aplikasi lain,
misalnya Ms Word atau Ms Excel
Standardized Coefficients

1. Adalah angka yang menunjukkan


urutan variabel independen yang
paling berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2. Dari tampilan hasil regresi, pilih
menu View, Coefficient Diagnostics,
Scaled Coefficients
3. Nilai absolut koefisien
yang paling besar
menandakan paling besar
pengaruhnya terhadap
variabel dependen.
Urutannya: gdp, pr, rs
Uji F Adj R2

Persamaan: m1 = c + b1gdp + b2rs + b3pr + e


1. Uji F digunakan untuk menguji apakah 1. Uji Adj R2 digunakan untuk mengukur seberapa
model dapat digunakan untuk kuat model dapat menjelaskan hubungan antara
menjelaskan hubungan antara variabel variabel-variabel independen terhadap variabel
independen dan variabel dependen dependen.
2. H0: b1=b2=b3=0  Prob(F)>5% 2. Apabila nilai R2 dan Adj R2 tidak selisih jauh,
H1: b1|b2|b30  Prob(F)5% berarti variabel-variabel independen banyak
yang berpengaruh signifikan.
 Sering dikatakan:
Uji F adalah untuk menguji apakah variabel-
variabel independen secara bersama-sama
3. Semakin banyak variabel independen, akan
menyebabkan nilai R2 naik. Tetapi bila semakin
berpengaruh terhadap variabel dependen.
• Apa maksudnya secara bersama-sama?
banyak yang tidak berpengaruh kepada variabel
Bukankah antar variabel independen tidak dependen, nilai R2 akan dikurangi banyak.
boleh saling berpengaruh (multikol)?
• Seberapa kuat/lemah berpengaruhnya?
4. Adj R2=0.7, berarti kemampuan prediksi model
hanya 70%. Estimasi 𝑌 akan meleset sekitar 30%.
Memperbaiki Data

1. Hapus data yang outlier


2. Winsorize = hitung rata2 dan std dev data yang “agak normal”.
Buat batas bawah = rata2-1 std dev; batas atas = rata2 + 1 std dev.
Data yang di luar batas, dianggap berada di batas itu
3. Transformasi data: ln(x1), log(x1)
Kalau data negatif, bagaimana? “Naikkan” sehingga yang negatif hilang.
Misal: data -3 10 12 15, tambah 4 semua (agar >0) menjadi 1 14 16 19
4. Tambah data
Uji Heteroskedastisitas
1. Buka persamaan regresi
2. Pilih menu View, Residual
Diagnostics, Heteroskedasticity
Test, Glejser
3. Bila Prob F-Statistic atau Obs*R-
squared<0.05, maka terjadi
heteroskedastis.
4. Bila ingin menyimpan hasilnya, klik
Freeze, Name, beri nama [misal:
Uji Hetero], Ok, Close

Untuk data time series, tidak wajib dilakukan uji heteroskedastisitas.


Uji Autokorelasi
1. Buka persamaan regresi
2. Pilih menu View, Residual
Diagnostics, Serial Correlation LM
Test…
3. Isikan Lags to include biarkan isinya
2 (default), Ok
4. Bila Prob F atau Prob Obs*R-
squared<0.05, maka terjadi
autokorelasi.
5. Bila ingin menyimpan hasilnya, klik
Freeze, Name, beri nama [misal:
Uji Autokorelasi], Ok, Close

Untuk data cross section, tidak wajib dilakukan uji autokorelasi.


Uji Multikolinearitas
1. Buka persamaan regresi
2. Pilih menu View, Coefficient
Diagnostics, Variance Inflation
Factors
3. Bila Centered VIF<10, maka tidak
terjadi multikolinearitas.
4. Bila ingin menyimpan hasilnya, klik
Freeze, Name, beri nama [misal:
Uji Multikol], Ok, Close
Regresi Data Panel

1. Data panel adalah gabungan antara data time series


dan data cross section
2. Persamaan data panel ada dua:
One Way Model: yit = b0 + bi + Bxit + eit
b0= konstanta
bi = efek individu, berbeda untuk setiap i
B = vektor berikuran Px1, hasil estimasi
xit = observasi ke it sebanyak P variabel independen
eit = error
Two Way Model: yit = b0 + bi + dt + Bxit + eit
dt = efek waktu, bisa acak atau tetap tiap tahunnya
Tahapan Regresi Data Panel

1. Penentuan model
Common Effect (CE), Fixed Effect (FE), Random Effect (RE)
2. CE mirip OLS
3. FE menunjukkan intersep yang berbeda untuk tiap objek,
namun slope-nya sama
4. RE perbedaan intersep diakomodasi oleh error term masing-
masing objek. Model ini menghilangkan adanya
heteroskedastisitas. Nama lain adalah:
Error Component Model (ECM)
Generalized Least Square (GLS)
5. Uji CE atau FE dengan Uji ChowH0=CE, H1:FE
6. Uji FE atau RE dengan Uji HausmanH0=RE, H1=FE
7. Uji RE atau CE dengan Uji Lagrange MultiplierH0=CE, H1=RE
Uji Chow Model yang akan dipilih
Pilih FE-CE CE: Common Effect
Memilih model FE: Fixed Effect
RE: Random Effect
data panel
Ya Tidak
Pilih FE Prob<0,05? Pilih CE
Uji Chow:
View, Fixed/Random Effect Testing,
Redundant Fixed Effect-Likelihood Ratio
Uji Hausman
Pilih FE-RE
Uji Hausman:
Proc, Specify/Estimate
Options: Random, Ok
View, Fixed/Random Effect Testing,
Ya Tidak
Pilih FE Prob<0,05? Pilih RE Correlated Random Effect-Hausman Test

Uji Lagrange:
Uji Lagrange Proc, Specify/Estimate
Pilih RE-CE Options: Random, Ok
Proc, Specify/Estimate, Options
Cross-section: None, lalu Ok

Ya Tidak
Pilih CE Prob<0,05? Pilih RE
Regresi Data Panel q w
CE vs FE
1. Bukalah file oecd.wf1 di folder \Chapter
51 – Working with Panel Data
2. Pilih Quick Estimate, tuliskan persamaan
ini: inc c inf ndi pdi popul
3. Klik Panel Options, lalu klik Ok
r
e
Regresi Data Panel
FE vs RE
1. Masih di output regresi sebelumnya, klik
ikon Proc, Specify/estimate
q
2. Klik Panel Options, ubah Cross-section
menjadi Fixed, lalu klik Ok

w
Regresi Data Panel
CE vs FE dengan Chow Test
1. Masih di output regresi sebelumnya, klik ikon
View, Fixed/Random Effect Testing, w
Redundant Fixed Effect – Likelihood Ratio
2. Karena Prob Cross-section Chi-square < 0,05,
maka dipilih FE.
Kalau Chi sq > 0,05, pilih CE

q
Regresi Data Panel
FE vs RE dengan Hausman Test
1. Masih di output regresi sebelumnya, klik ikon w
Proc, Specify/Estimate, pada Panel Options,
pilih Random
2. Pada tampilan output, klik View,
Fixed/Random Effect Testing, Correlated
Random Effect – Hausman Test.
Kalau Prob < 0,05, pilih FE

q
Regresi Data Panel
CE vs RE dengan Uji Lagrange
1. Ini dilakukan kalau Chow Test memilih CE dan w
Uji Hausman memilih RE
2. Masih di output regresi sebelumnya, klik ikon
Proc, Specify/Estimate, pada Panel Options,
pilih Random
3. Pada tampilan output, klik Proc,
Specify/Estimate, Options , Cross section pilih
None, lalu Ok.

q e
Uji Lagrange
Breusch-Pagan
1. Prob < 0,05 berarti estimasi terbaik
adalah Random Effect.
Apabila > 0,05, pilih Common Effect
Soal Latihan
1. Carilah data untuk latihan regresi berganda dan regresi panel (kalau tidak ada, gunakan data contoh: demo.wf1).
2. Lakukan tahapan analisis secara lengkap:
• Statistika deskriptif.
• Uji asumsi klasik (normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, heteroskedastisitas).
• Tunjukkan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
• Manakah variabel independen yang paling berpengaruh?

Anda mungkin juga menyukai