Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERSONAL KE 2

ETHICS AND CORPORATE GOVERNANCE

Nama : Paramita Daniswari


NIM : 2502035114
Kelas : TPFA
Tugas : Tugas Personal Ke 2

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS BINUS ONLINE LEARNING
BINUS UNIVERSITY
2022

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


Tugas Personal ke-2

Minggu 7

Essay

1. Jelaskan pengertian corruption, bribery dan questionable payment!

Organisasi Transparency International mendeskripsikan Corruption adalah


penyaalahgunaan kekuasaan demi keuntungan pribadi.

Bribery atau penyuapan adalah bagian dari korupsi yang didefinisikan sebagai
penawaran, atau memberikan sesuatu untuk mempengaruhi keputusan/proses yang resmi.

Sementara Questionable payment adalah pemberian yang tidak jelas dan dicuragai adalah
penyuapan.

2. Memberikan gift atau bribery mengundang pro dan kontra. Jelaskan beberapa alasan yang
pro dan kontra!

Pemberian hadiah menjadi pro dan kontra di masyarakat. Alasan mengapa masih banyak dari
kita yang dengan sukarela memberikan hadiah (pro) adalah etika berterima kasih dan
mempererat jalinan relasi antara pemberi dan yang diberi. Dilansir dari Laman BNN, Hadiah
merupakan pemberian yang bersifat wajar kekeluargaan, dan tidak terkait sama sekali dengan
jabatan. Namun, jika hadiah tersebut diterima oleh Penyelenggara Negara atau Pegawai
Negeri bisa disebut sebagai gratifikasi. Hadiah tersebut berevolusi dari yang awalnya bersifat
netral menjadi pemberian yang ilegal. Gratifikasi dapat dianggap ilegal jika yang diterima
oleh Penyelenggara Negara atau Pegawai Negeri berhubungan dengan Jabatan dan
berlawanan dengan tugasnya seperti suap dan pemerasan.

3. Jelaskan empat startegi utama yang dapat membantu Multi National Company (MNC)
menjalankan bisnis secara global dengan tetap menjaga etika!

1. Melakukan Riset di negara tujuan terutama tentang etika yang berlaku di negara
tersebut

2. Melakukan CSR di Negara Tujuan

3. Melakukan Aquarriumisasi / Transparansi

4. Menyelaraskan antara CSR yang dilakukan dengan SDG (Sustainable Development


Goal)

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


4. Jelaskan beberapa langkah vital untuk pencegahan korupsi!

1. Komitmen

Komitmen manajemen sangat dibutuhkan dalam Langkah awal pencegahan korupsi.

2. Perencanaan

Perusahaan perlu memahami aturan pemindanaan korporasi, resiko korupsi, dan peta
resiko korupsi.

3. Pelaksanaan

Perusahaan perlu mendefinisikan klausul anti korupsi, Penyediaan layanan


pengaduan, Pengaturan praktik pemberian dan sebagainya

4. Evaluasi

Pada tahap evaluasi, korporasi akan mengecek kembali tahapan yang telah dilakukan,
dari perencanaan hingga pelaksanaan.

5. Perbaikan

Fokus pada tahapan ini adalah fungsi korektif. Jika tahapan-tahapan sebelumnya
dilaksanakan dengan baik, maka siklusnya perencanaanpelaksanaan-evaluasi dapat
diulang.

6. Respon

Respon menjadi tahapan penting dari siklus ini karena menjadi pilihan solusi atas
tantangan persaingan bisnis yang tidak kompetitif yang dihadapi oleh korporasi yang
telah menjalankan seluruh siklus pencegahan korupsi ini.

Kasus

7. Hakordia 2021: Budaya Antikorupsi Menjaga Pengelolaan Keuangan Negara


Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara berperan aktif dalam
kegiatan pencegahan korupsi demi membangun kesadaran masyarakat terhadap budaya
antikorupsi, khususnya di lingkungan Kementerian Keuangan. Pengelolaan keuangan
yang prudent dan berintegritas diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi
organisasi. Hal ini menjadi poin penting dalam Peringatan Hakordia Kemenkeu Tahun
2021 dengan tema “Perkuat Budaya Antikorupsi, Wujudkan Kemenkeu Satu yang
Tepercaya, Menuju Indonesia Tangguh dan Tumbuh” pada Selasa, 8 Desember 2021
secara daring. Kegiatan ini diikuti oleh pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan, pejabat/pegawai di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, TNI, Polri
ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance
serta masyarakat. Acara dibuka oleh Menteri Keuangan dan dihadiri oleh Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan sebagai pembicara.

Pada puncak Peringatan Hakordia Kemenkeu Tahun 2021 ini, Inspektorat Jenderal
Kemenkeu bersama Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK melakukan
penandatanganan Perjanjian Kerja Sama terkait integrasi ALPHA dan LHKPN oleh
Inspektur Jenderal Kemenkeu dan Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK.
Perjanjian kerja sama ini sebagai pedoman bagi para pihak dalam rangka kerja sama
pelaksanaan integrasi ALPHA dan LHKPN, mendukung kegiatan pengawasan internal,
serta sebagai penyederhanaan administrasi pelaporan kewajiban dari pejabat dan/atau
pegawai di Kementerian Keuangan.

Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
integritas data, serta memberikan manfaat optimal bagi Kementerian Keuangan. “Namun
saya akan menekankan, compliance terhadap sikap tranparansi dalam bentuk laporan
harta dan kekayaan seluruh penyelenggara negara harus dilakukan. Nah, upaya untuk
men-simplify menjadi sangat bagus. Jadi saya senang dengan inisiatif ini, antara KPK
dengan Kementerian Keuangan,” ujar Menkeu.

Salah satu akar masalah dari korupsi adalah rendahnya nilai integritas individu maupun
secara organisasi. Rangkaian tindakan pencegahan korupsi telah dikembangkan,
diantaranya melalui implementasi Survei Penilaian Integritas (SPI) yang pertama kali
diselenggarakan oleh KPK pada tahun 2007 dengan metode telah diterapkan secara luas
di beberapa negara dengan nama integrity assessment dan diakui secara internasional.
Survei Penilaian Integritas bermanfaat untuk memotret kondisi integritas dan capaian
upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah, serta sebagai early warning system yang dapat membantu memetakan
area rentan KKN.

Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu institusi yang dipercaya KPK untuk
menyelenggarakan survei secara mandiri terus berupaya menjaga interitas para
pegawainya. Sesuai dengan hasil Survei Penilaian Integritas yang dilakukan selama tiga
tahun terakhir, pada tahun 2020 Kementerian Keuangan memperoleh skor 88.96. Hasil
skor tersebut menunjukkan bahwa Kementerian Keuangan termasuk institusi yang
berpredikat risiko rendah.

Di Kementerian Keuangan, integritas merupakan core value dan landasan awal pertama
dari kelima nilai Kemenkeu, yakni integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan dan
kesempurnaan. Kementerian Keuangan berkomitmen membangun sistem yang lebih
tahan terhadap kemungkinan perilaku korupsi, selanjutnya budaya dan perilaku, yang
seluruhnya dibangun dengan pondasi integritas sebagai pondasi utama.

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


“Jadi kalau kita Kementerian Keuangan selalu bicara tentang integrity, itu ga bicara
tentang kita tidak korupsi. Karena di dalam kurungnya ada tiga, yaitu sikap harus
selalu accountable, adanya kompetensi dan punya etika. Tiga hal yang merupakan core
value integrity minus corruption,” tandas Menteri Keuangan. Pencegahan korupsi di
lingkungan Kemenkeu dapat dilakukan melaui tiga area utama yang perlu diperhatikan.
Tata kelola dengan penguatan leadership, risiko dengan mengenali faktor pendorong
berupa tekanan, kesempatan, kapabilitas, dan rasionalisasi, dan pengendalian berupa
konsep tiga lini.

Pada kesempatan baik ini, Menteri Keuangan juga mengajak seluruh peserta webinar
untuk bersama menjaga integritas. “Selama bertahun-tahun dalam kita memperingati hari
antikorupsi selalu saya menekankan betapa pentingnya integritas. Ini adalah identik
dengan kehormatan Anda, dengan harga diri Anda. Kalau Anda punya kehormatan dan
identitas, seharusnya itu adalah harta yang paling penting. Jadi seharusnya tidak di
kompromikan atau dijual belikan. Makanya saya selalu mengatakan jaga integritas.
Karena itu adalah dignity Anda. Kehormatan Anda. Jaga integritas karena itu adalah
identik dengan marwah Anda,” tegas Menkeu.

Puncak Peringatan Hakordia Kemenkeu Tahun 2021 ini dimaksudkan sebagai


momentum sinergi dan kolaborasi yang bertujuan untuk meningkatkan integritas dan
memperkuat budaya antikorupsi, sehingga tercipta kepercayaan publik dalam
pengelolaan keuangan negara. Dengan kontribusi dan partisipasi dari seluruh pegawai
terhadap kegiatan ini pun diharapkan dapat memperkuat benteng integritas Kemenkeu,
sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi pun berjalan secara optimal dan pemulihan
ekonomi akan berjalan sesuai harapan.

Selain itu, Inspektur Jenderal dalam laporan penyelenggaraannya menyampaikan bahwa


seluruh Unit Eselon I Kementerian Keuangan, baik di pusat maupun di tingkat unit
vertikal termasuk keluarga dan anak-anak turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan
Hakordia Tahun 2021. Setidaknya 36 kegiatan telah diselenggarakan yang antara lain
terdiri dari 3 webinar, 5 talk show, 1 town hall meeting, 3 sosialisasi, serta kampanye
media sosial dan lomba-lomba bertema integritas atau antikorupsi. “Talk show: Integrity
from Home dan webinar Dongeng Antikorupsi kami selenggarakan untuk para pegawai,
keluarga dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dengan harapan, keluarga dapat
memberikan dukungan penuh kepada pegawai untuk mencegah praktik-praktik korupsi,”
ungkap Irjen Awan.

Sumber: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-hakordia-2021-
budaya-antikorupsi-menjaga-pengelolaan-keuangan-negara/

Pertanyaan:
a. Bagaimana tindakan pencegahan korupsi yang dilakukan Kementrian Keuangan?

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance


Tindakan pencegahan korupsi yang dilakukan Kementerian keuangan antara lain
menjalin kerjasama dengan ALPHA dan LHKPN untuk mendukung kegiatan
pengawasan internal, serta sebagai penyederhanaan administrasi pelaporan kewajiban
dari pejabat dan/atau pegawai di Kementerian Keuangan.

b. Jelaskan yang dimaksud dengan integritas dalam paparan tersebut diatas, mengapa
integritas penting dalam pencegahan korupsi!
Integritas yang ada bukan hanya tidak korupsi tetapi juga accountable, berkompetensi
dan memiliki etika. Integritas penting dalam pencegahan korupsi karena core value
dari integrity akan membawa transparansi sehingga meminimalisir terjadinya korupsi.

Referensi :
https://www.great.gov.uk/advice/manage-risk-bribery-corruption-and-abuse-human-
rights/bribery-and-corruption-understand-risks/
https://persi.or.id/wp-content/uploads/2019/04/buku_panduangkpk.pdf

**Demikian Terima Kasih**

ACCT6194 – Ethics and Corporate Governance

Anda mungkin juga menyukai