Anda di halaman 1dari 19

TEORI AKUNTANSI

Modul VI
KONSEP KEWAJIBAN
Kasir, SE., M.Ak., Ak., CA., BKP., ASEAN CPA

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

BAB VI
KONSEP KEWAJIBAN

A. Pengertian Kewajiban
1. Kewajiban adalah elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik
berupa posisi keuangan, bila dihubungkan dengan elemen yang lain, yaitu aset
dan ekuitas atau pos-pos rinciannya.
2. Liabilitas adalah jumlah terutang oleh bisnis pada periode tertentu. Liabilitas atau
biasa disebut sebagai kewajiban juga sering dinyatakan sebagai
utang dalam pencatatan akuntansi.
3. FASB dalm SFAC No. 6
Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yg mungkin
timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau
memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi
masa lalu
4. Ikatan Akuntan Indonesia
Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yg timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi
5. PSAK
Liabilitas adalah kewajiban saat ini yang timbul akibat peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonom
B. Ciri dan Sifat Kewajiban
1. Kewajiban harus ada pada saat ini, artinya terjadinya transaksi pada masa lalu.
Kewajiban yang tergantung kepada peristiwa dikemudian hari tidak boleh
dimasukkan sebagai liabilities misalnya contingent liabilities, kecuali kalau ada
kemungkinan (probabilitas) yang layak bahwa peristiwa tersebut akan terjadi
(tingkat kepastian tinggi).

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

2. Equitabilitable obligation, harus dimasukkan sebagai liabilities apabila kewajiban


ini terjadi karena adanya keharusan membuat pembayaran dikemudian hari demi
hubungan dagang yang baik atau adat kebiasaan yang baik dalam dunia bisnis.
3. Apakah ada hak untuk men-offset tanpa syarat (unconditional right of offset) maka
kewajiban yang tercantum dalam kontrak tidak boleh dianggap sebagai liabilities.
Tetapi apabila penjual telah terikatuntuk menyerahkan resources sesuai dengan
kotrak sebenarnya tidak ada lagi hak untuk meng-offset. Misalnya perjanjian
kontrak leasehold property oleh pemiliknya merupakan komitment untuk
menyerahkan resources untuk disewakan, maka sipenyewa tidak mempunyai hak
untuk mengoffset tanpa syarat, meskipun barangnya belum diserahkan
seluruhnya.
4. Harus ada suatu jumlah atau nilai yang jelas dan pasti pada saat jatuh tempo atas
kewajiban yang akan dibayar, dan dapat ditaksir secara layak sekalipun timing
yang tepat belum diketahui pada saat ini.
Proses pembayaran pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara memperpanjang
kewajiban atau mengkonversi kewajiban dengan cara berulang tersebut dapat
diakui dan diperlakukan sebagai liabilities, dalam hal kewajiban dikonversi dengan
stockholder equity maka kewajiban tersebut berakhir.
C. Kharakteristik Kewajiban
Dengan berbagai variasi pengertian kewajiban di atas, secara umum dapat dikatakan
bahwa kewajiban mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:
1. Pengorbanan manfaat ekonomi masa datang
2. Keharusan sekarang untuk mentransfer aset
3. Timbul akibat transaksi masa lalu.

1. Pengorbanan Manfaat Ekonomi


Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas
(duty) atau tanggung jawab (responsibility) kepada pihak lain yang mengharuskan
kesatuan usaha untuk:
1) Melunasi
2) Menunaikan

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

3) Melaksanakannya
a) Dengan cara mengorbankan manfaat ekonomi yang cukup pasti di masa
datang.
b) Pengorbanan manfaat ekonomi diwujudkan dalam bentuk transfer atau
penggunaan aset kesatuan usaha.
c) Cukup pasti di masa datang mengandung makna bahwa jumlah rupiah
pengorbanan dapat ditentukan dengan layak.
d) Demikian juga, saat pengorbanan manfaat ekonomi dapat ditentukan atas
dasar kejadian terntu atau atas permintaan pihak lain (on demand).
e) Transfer manfaat ekonomi kepada pemilik (pemegang saham) tidak
termasuk dalam pengertian pengertian sumber ekonomi masa datang yang
membentuk kewajiban.
f) Karena untuk menjadi kewajiban pengorbanan tersebut harus bersifat
memaksa (non-discretionary).
g) Dan bukan atas dasar kebijakan atau keleluasaan manajemen untuk
memutuskan (discretionary) baik dalam hal jumlah rupiah maupun dalam
saat transfer.
h) Secara umum, keharusan mengorbankan sumber ekonomi masa datang
tidak dapat menjadi kewajiban kalau keharusan tersebut bersifat terbuka
atau tidak pasti (open-ended).
i) Kesatuan usaha tidak mempunyai keharusan untuk mentransfer aset ke
pemilik kecuali dalam hal kesatuan usaha dilikuidasi.
j) Walaupun secara konseptual (dari dasar konsep dasar kesatuan usaha)
ekuitas juga merupakan kewajiban bagi perusahaan.
k) Pengorbanan sumber ekonominya tidak cukup pasti baik dalam hal jumlah
maupun saat sehingga kewajiban harus dibedakan dan dilaporkan secara
terpisah dengan ekuitas.
l) Bahwa pengorbanan ekonomi harus dikaitkan dengan pihak lain.
m) Berarti bahwa kewajiban hanya dapat terjadi antar kesatuan usaha atau
paling tidak melibatkan kesatuan usaha yang lain.
n) Kewajiban tidak timbul dari kejadian internal.

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

o) Sebagai contoh:
p) Keharusan membentuk dana asuransi diri (self-insurance) guna
mengantisipasi pengorbanan sumber ekonomi untuk mengganti fasilitas
fisik yang sewaktu-waktu rusak atau menutup rugi akibat musibah.
2. Keharusan Sekarang
a. Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu pengorbanan ekonomi masa
datang harus timbul akibat keharusan sekarang.
b. Pengertian sekarang (present) dalam hal ini mengacu pada dua hal, yaitu:
Waktu dan keharusan.
c. Waktu yang dimaksud adalah tanggal pelaporan (neraca).
d. Artinya, pada tanggal neraca, bila perlu atau jika dipaksakan (secara yuridis,
etis, dan rasional) pengorbanan sumber ekonomi harus dipenuhi karena
keharusan untuk itu telah ada.
e. Tentu saja jumlah rupiah pengorbanan yang dipaksakan pada tanggal neraca
tidak akan sebesar jumlah rupiah yang akan dibayar di masa datang (setelah
tanggal neraca).
f. Perbedaaan ini terjadi akibat sifat yang melekat pada kewajiban, yaituharga
bermakna sebagai nilai waktu uang atau harga penundaan.
g. Pengertian kewajiban adalah mencakup:
1) keharusan kontraktual
2) keharusan konstruktif atau bentukan
3) keharusan demi keadilan, dan
4) keharusan bergantung atau bersyarat.

a) Pengertian Kewajiban Sebagai Keharusan Kontraktual


1. Keharusan kontraktual adalah keharusan yang timbul akibat
perjanjian.
2. Atau peraturan hukum yang didalamnya kewajiban bagi suatu
kesatuan usaha dinyatakan secara eksplisit atau implisit dan
mengikat.

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

3. Kewajiban adalah segala sesuatu yang wajib kita laksanakan karena


aspek hukum sebagai lingkungan eksternal yang tidak dapat
dihindari dan yang dapat memaksakan secara hukum untuk
memenuhinya.
4. Kewajiban adalah beban yang harus dijalankan oleh pihak-pihak
yang melakukan perjanjian.
5. Penghindaran kewajiban dari keharusan kontraktual menimbulkan
sanksi atau hukuman.
6. Pihak yang harus dilunasi pada umumnya sudah jelas dan bukti
tentang adanya keharusan ini biasanya didukung oleh dokumen
tertulis.
7. Sehingga keterverifikasiannya tinggi.
8. Contoh kewajiban yang berkaitan dengan keharusan kontraktual
antara lain:
a. Utang pajak
b. Utang bunga
c. Utang usaha
d. Utang wesel
e. Utang obligasi
b) Pengertian Kewajiban Sebagai Keharusan Konstruktif
1. Keharusan Konstruktif adalah keharusan yang timbul akibat
kebijakan perusahaan dalam rangka menjalankan.
2. Dan memajukan usahanya untuk memenuhi apa yang disebut
praktik usaha yang baik atau etika bisnis dan bukan untuk memenuhi
kewajiban yuridis.
3. Kebijakan tersebut menimbulkan kewajiban.
4. Kewajiban adalah sesuatu yang berupa keharusan karena
perusahaan sengaja memberi, mengkonstruksi, atau membentuk
hak bagi pihak lain.
5. Misalnya:
a. Pelanggan

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

b. Pemasok
c. Pegawai
d. Perusahaan lain
6. Tanpa harus melalui perjanjian tertulis yang disepakati kedua belah
pihak.
7. Contoh kewajiban akuntansi yang masuk dalam kategori ini antara
lain adalah:
a. Ketersediaan perusahaan untuk membayar atau membeli
kembali botol gelas minuman dengan harga yang ditentukan,
misalnya botol Coca-Cola.
b. Service gratis yang dijanjikan oleh dealer sepeda motor
c. Pengembalian uang (refund) untuk barang yang ternyata cacat
atau rusak
d. Penggantian harga karena barang hilang atau rusak
e. Tunjangan Hari Raya (THR) untuk karyawan.
c) Pengertian Kewajiban Sebagai Keharusan Demi Keadilan
1. Keharusan Demi Keadilan adalah keharusan yang ada sekarang
yang menimbulkan kewajiban bagi perusahaan semata-mata karena
panggilan etis.
2. Atau moral daripada karena peraturan hukum aau praktek bisnis
yang sehat.
3. Jadi kewajiban adalah sesuatu yang berupa keharusan ini muncul
dari tugas (sense of justice).
4. Tidak ada sanksi hukum untuk tidak memenuhi keharusan ini, tetapi
kewajiban ini mengikat lantaran sanksi sosial atau moral.
5. Contoh kewajiban yang dilandasi oleh keharusan demi keadilan:
6. Kewajiban memberi donasi untuk badan amal tiap akhir tahun.
7. Dan kewajiban memberi hadiah bagi penduduk yang tinggal disekitar
pabrik karena ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.
8. Keharusan konstruktif dan demi keadilan adalah keharusan karena
kehendak sendiri atau pertimbangan internal.

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

9. Walaupun bentuk konsekuensi keuangannya sama seperti


keharusan kontraktual.
d) Pengertian Kewajiban Sebagai Keharusan Bergantung atau Bersyarat
1. Keharusan Bergantung adalah keharusan yang pemenuhannya
(jumlah rupiah atau jadi tidaknya dipenuhi) tidak pasti.
2. Karena bergantung pada kejadian masa datang atau terpenuhinya
syarat-syarat tertentu di masa datang.
3. Kebergantungan adalah suatu kondisi, situasi, atau serangkaian
keadaan yang melibatkan ketidakpastian yang menyangkut laba
atau rugi yang mungkin terjadi.
4. Munculan yang harus dikonfirmasi dengan kejadian atau syarat
masa datang untuk kedua kebergantungan tersebut adalah:
a. Yang berkaitan dengan kebergantungan laba perolehan aset
versus tidak atau pengurangan suatu kewajiban versus tidak
b. Yang berkaitan dengan kebergantungan rugi hilangnya atau
turunya nilai suatu aset versus tidak atau timbulnya suatu
kewajiban versus
c. Keharusan bergantung adalah salah satu bentuk
kebergantungan yang berkaitan dengan rugi.
d. Evaluasi terhadap kemungkinan terjadinya kejadian masa datang
akan menentukan perlakuan akuntansi untuk pos-pos kewajiban
yang terkait dengan kebergantungan rugi.
3. Akibat Transaksi atau Kejadian Masa Lalu
a. Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria keharusan sekarang dan
sekaligus sebagai tes pertama pengakuan suatu pos sebagai kewajiban.
b. Tapi tidak cukup untuk mengakui secara resmi dalam sistem pembukuan.
c. Untuk mengakui sebagai kewajiban, selain definisi, kriteria yang lain
(keterukuran, keberpautan, dan keterandalan) juga harus dipenuhi.
d. Transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi tapi
bukan kriteria untuk pengakuan.

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

e. Jadi, adanya pengorbanan manfaat ekonomi masa datang tidak cukup untuk
mengakui suatu objek ke dalam kewajiban kesatuan usaha untuk dilaporkan
via Laporan Keuangan.
f. Yang dimaksud transaksi masa lalu adalah transaksi yang menimbulkan
keharusan sekarang telah terjadi.
g. Sebagai contoh, karena perusahaan mendapat pinjaman bank dengan
kontrak, keharusan sekarang berupa keharusan kontraktual timbul pada akhir
periode akuntansi.
h. Yaitu berupa pokok pinjaman dan bunga yang menuntut pengorbanan sumber
ekonomi masa datang (suatu saat setelah akhir periode tersebut).
i. Dalam hal ini, penandatangan kontrak adalah peristiwa yang telah terjadi yang
menimbulkan keharusan.
j. Akan tetapi, tidak semua penandatanganan kontrak dengan sendirinya
menimbulkan keharusan.
k. Sebelum salah satu pihak melaksanakan (to perform) apa yang diperjanjikan,
kontrak akan bersifat eksekutori.
l. Tuntutan ganti rugi resmi dari pihak lain atas tuduhan pelanggaran hak paten
yang diajukan ke pengadilan dalam suatu tahun menimbulkan keharusan
sekarang bagi perusahaan di akhir tahun.
m. Meskipun pengorbanan sumber ekonomi masa datangnya masih bergantung
pada keputusan pengadilan.
n. Tuntutan yang diajukan adalah peristiwa yang telah terjadi yang menimbulkan
keharusan sekarang sehingga keharusan tersebut memenuhi kriteria
kewajiban.
o. Meskipun sifatnya bergantung (contingent).
p. Jadi, untuk memenuhi definisi kewajiban, keharusan sekarang harus didahului
transaksi atau kejadian masa lalu.
q. Kebanyakan kewajiban terjadi karena adanya transaksi pertukaran antara
perusahaan dan perusahaan lainnya.

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

r. Anggaran pembelian mesin yang telah disetujui disertai jadwal pembelian dan
pembayaran mempunyai implikasi pengorbanan sumber ekonomi di masa
datang.
s. Akan tetapi, anggaran tidak menimbulkan keharusan sekarang atau kewajiban,
meskipun persetujuan anggaran dapat dipandang sebagai kejadian masa lalu.
t. Alasannya, adalah beban terjadi transaksi atau kejadian yang memberi
perusahaan penguasaan (access).
u. Atau pengendalian terhadap manfaat ekonomi masa datang (aset).
v. Atau yang mengharuskan kesatuan usaha untuk mentransfer aset (membayar
tunai) atau menyediakan jada kepada perusahaan yang lain.
w. Pengakuan aset atau kewajiban atas dasar anggaran adalah pengakuan yang
bersifat hipotesis.
x. Hubungan definisi aset dan kewajiban

D. Klasifikasi Kewajiban
1. Kewajiban Jangka Pendek (Current Liabilities)
Utang jangka pendek adalah jenis utang yang harus dibayarkan sesegera mungkin
yang dalam hal ini paling lama satu tahun pembukuan. Dalam perhitungan, nilai

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

utang jangka pendek bisa dicari dengan menjumlahkan semua nilai utang yang
termasuk dalam komponen utang jangka pendek itu sendiri.
Contoh pasiva yang termasuk dalam utang jangka pendek adalah:
a. Utang Dagang
b. Utang Wesel
c. Beban yang Perlu Dibayarkan
d. Penghasilan yang Ditangguhkan
e. Pendapatan Diterima di Muka
f. Utang Gaji
g. Utang Dividen
h. Utang Pajak
2. Liabilitas Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Utang jangka panjang merupakan utang yang memiliki jangka waktu cukup lama
untuk pembayarannya. Umumnya, hutang jangka panjang ini memiliki waktu jatuh
tempo lebih daru satu tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan.
Beberapa contoh akun yang termasuk dalam utang jangka panjang adalah:
a. Utang Bank
b. Utang Hipotik
c. Utang Obligasi
d. Kredit Noveltasi
e. Utang Subduersi
f. Utang Sewa Dana
g. Utang Pemegang Saham
h. Utang Sewa Jangka Panjang
E. Pengukuran Kewajiban
1. Penentuan biaya kewajiban pada saat terjadinya paralel dengan pengukuran aset.
2. Terjadinya kewajiban pada umumnya disertai dengan perolehan aset atau
timbulnya biaya.
3. Perolehan aset dapat berupa penguasaan barang dagangan atau aset non
moneter lainnya yang terjadi dari transaksi pembelian.

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

4. Perolehan aset dapat juga berupa kas yang terjadi dari transaksi peminjaman
(penerbitan obligasi) atau penerimaan uang muka untuk barang atau jasa.
5. Oleh karena itu, pengukur yang paling obyektif untuk untuk menentukan biaya
kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan kesepakatan (measured
considerations).
6. Dalam transaksi-transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah pengorbanan
ekonomi masa datang.
7. Jadi, konsep dasar penghargaan berlaku baik untuk aset maupun untuk
kewajiban.
8. Hal ini berlaku khususnya untuk kewajiban jangka panjang.
9. Untuk kewajiban jangka pendek, biaya penundaan dianggap tidak cukup material.
10. Sehingga jumlah rupiah kewajiban yang diakui akan sama dengan jumlah rupiah
pengorbanan sumber ekonomi (kas) masa datang.
11. Dengan kata lain, untuk kewajiban jangka pendek, biaya pendanaan (financing
cost) atau biaya penundaan (bunga sebagai nilai waktu uang) dianggap tidak
material.
12. Penghargaan sepakatan suatu kewajiban merefleksi nilai setara tunai.
13. Atau nilai sekarang (current value) kewajiban yaitu jumlah rupiah pengorbanan
sumber ekonomi seandainya kewajiban dilunasi pada saat terjadinya.
14. Dengan demikian, basis pencatatan kewajiban adalah nilai nilai setara tunai bukan
nilai nominal utang.
15. Contoh perhitungan kewajiban
a. Jika utang usaha diakui sebesar Rp 1.000.000.
b. Padahal disepakati secara tegas dan diketahui bersama bahwa utang tersebut
dapat dilunasi setiap saat dalam waktu kurang dari sepuluh hari dengan jumlah
Rp 970.000.
c. Maka dengan dasar nilai setara tunai utang tersebut sebenarnya tidak melebihi
Rp 970.000.
d. Kalau utang tersebut dicatat sebesar Rp 1.000.000 maka jelas utang tersebut
akan tersaji lebih (overstated).

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

e. Pencatatan utang sebesar nilai pelunasan (Rp 1.000.000) dapat didukung atas
dasar konsep konservatisme.
f. Jumlah rupiah ini adalah jumlah rupiah yang diperlukan untuk melunasi utang
dalam keadaan yang paling tidak menguntungkan, yaitu melewatkan
kesempatan mendapatkan potongan.
g. Sebaliknya, kalau ditinjau atas konsep pengelolaan perusahaan yang baik dan
konsep kontinuitas usaha (going concern).
h. Maka jelas akan merupakan praktek akuntansi yang lebih baik untuk
melaporkan utang tersebut pada jumlah rupiah tunainya, yaitu Rp 970.000.
i. Utang tersebut akan tetap dicatat sebesar Rp 970.000.
j. Sampai hak untuk memperoleh potongan tersebut sudah habis dan tambahan
utang sebesar Rp 30.000 timbul.
k. Imbangannya adalah biaya berupa rugi diskon keterlambatan (loss an lapsed
discount).
l. Nilai setara kas lebih tepat mengukr kewajiban karena aset yang bersangkutan
juga diukur dengan jumlah tersebut.
F. Penilaian Kewajiban
1. Penilaian mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang pada setiap saat
antara terjadinya kewajiban sampai dilunasinya kewajiban.
2. Makin mendekati saat jatuh tempo, nilai kewajiban akan makin mendekati nilai
nominal (face value) kewajiban.
3. Jadi, penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah
yang harus dikorbankan seandainya pada saat tersebut kewajiban harus
dilunasi.
4. Dengan kata lain, penilaian adalah penentuan nilai sekarang kewajiban.
5. Dalam hal obligasi, nilai sekarang tersebut sebagai nilai bawaan (carrying
value) atau nilai pelunasan sekarang (current settlement value).
6. Nilai pelunasan sekarang pada umumnya tergantung pada nilai pasar obligasi.
7. Amortisasi diskon atau premium adalah proses dalam rangka penelusuran
kewajiban untuk menentukan nilai pelunasan sekarang.

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

8. Untuk kewajiban moneter, nilai sekarangnya biasanya ditentukan atas dasar


aliran kas keluar masa datang dengan diskon pada tingkat bunga pasar
sebagai tarif diskon.
G. Pengakuan Kewajiban
1. Pada prinsipnya, kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat
transaksi yang sebelumnya telah terjadi.
2. Mengikatnya suatu keharusan harus dievaluasi atas dasar kaidah penagkuan
(recognition rules).
3. Kriteria pengakuan lebih berkaitan dengan pedoman umum dalam rangka
memenuhi karakteristik kualitatif informasi.
4. Sehingga elemen laporan keuangan hanya dapat diakui bila kriteria, definisi,
keberpautan, keterandalan, dan keterukuran terpenuhi.
5. Dalam hal kewajiban, kaidah pengakuan adalah prosedur aplikasi untuk
menandai bahwa kewajiban telah mengikat.
6. Sehingga suatu kewajiban dapat diakui (dibukukan).
7. Kaidah pengakuan untuk menandai pengakuan kewajiban, yaitu:
a. Ketersediaan Dasar Hukum Kewajiban
1) Bila terdapat bukti yuridis yang kuat tentang adanya daya paksa untuk
memenuhi keharusan, jelas tidak dapat disangkal bahwa suatu
kewajiban memang ada.
2) Kaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan dan keberpautan
informasi.
3) Faktur pembelian (invoice) dan tanda penerimaan barang (receiving
report) adalah dasar hukum yang cukup menyakinkan untuk mengakui
kewajiban.
4) Telah disebutkan bahwa ketersediaan dasar hukum yang menimbulkan
daya paksa hanya merupakan karakterisitik pendukung definisi
kewajiban.
5) Jadi, kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban juga dapat diakui bila
terdapat bukti substantif adanya keharusan konstruktif atau demi
keadilan.

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

b. Penerapan Konsep Dasar Konservatisme dalam Kewajiban


1) Kaidah ini adalah penjabaran teknis kriteria keterandalan.
2) Keadaan-keadaan tertentu yang menjadikan konsep konservatisme
terterapkan dapat memicu pengakuan kewajiban.
3) Implikasi dianutnya konsep konservatisme adalah rugi dapat segera
diakui tapi tidak demikian dengan untung.
4) Ini berarti kewajiban dapat diakui segera, sedangkan aset tidak.
5) Gugatan perdata terhadap suatu perusahaan yang boleh jadi
menimbulkan rugi baginya dapat memicu pencatatan kewajiban
(sebagai pasangan rugi yang diantisipasi) atas dasar penerapan konsep
konservatisme.
6) Untuk dealer sepeda motor, uang jaminan suku cadang (sebagai
pengimbang biaya pemakaian suku cadang) dapat diakui atas dasar
konsep dasar konservatisme, meskipun penggantian suku cadang
belum terjadi.
c. Kaidah Substansi Ekonomi Transaksi Kewajiban
1) Substansi suatu transaksi dapat memicu pencatatan seluruh kewajiban
yang timbul ketika transaksi terjadi.
2) Meskipun secara yuridis/ kontraktual kewajiban baru akan mengikat
secara berkala pada saat keharusan sekarang timbul.
3) Kaidah ini berkaitan dengan masalah relevansi informasi.
4) Utang sewa guna (lease obligations) dapat diakui pada saat transaksi
meskipun tidak ada transfer hak milik dalam transaksi sewa
guna tersebut.
5) Dalam hal ini, kewajiban dapat atau bahkan harus diakui jika secara
substantif sewa guna tersebut sebenarnya adalah pembelian angsuran.
6) Yaitu memenuhi salah satu kriteria kapitalisasi.
d. Keterukuran Nilai Kewajiban
1) Keterukuran adalah salah satu syarat untuk mencapai kualitas
keterandalan informasi,

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

2) Definisi kewajiban mengandung kata cukup pasti (probable) yang


mengacu tidak hanya pada terjadinya pengorbanan sumber ekonomi
masa datang.
3) Tapi dapat atau bahkan harus diakui jika secara substantif, pada
umumnya pos tersebut tidak diakui.
8. Pada umumnya saat pengakuan terjadi sangat jelas karena kebanyakan
kewajiban timbul dari kontrak yang menyebutkan secara tegas saat:
a. mengikatnya kontrak
b. jumlah rupiah pembayaran kewajiban
c. saat pembayaran
d. Akan tetapi, untuk beberapa kasus, jumlah rupiah kewajiban tergantung
pada kejadian di masa datang, meskipun cukup pasti bahwa keharusan
membayar di masa datang tidak dapat dihindari.
e. Pada saat penandatanganan kontrak bila pada saat itu hak dan kewajiban
telah mengikat. Dalam hal kontrak eksekutori, pengakuan menunggu
sampai salah satu pihak memanfaatkan/ menguasai manfaat yang
diperjanjikan atau memenuhi kewajibannya (to perform).
f. Bersamaan dengan pengakuan biaya bila barang dan jasa yang menjadi
biaya belum dicatat sebagai aset sebelumnya.
g. Bersamaan dengan pengakuan aset. Kewajiban timbul ketika hak untuk
menggunakan barang dan jasa diperoleh.
h. Pada akhir periode karena penggunaan asas akrual melalui proses
penyesuian. Pengakuan ini menimbulkan pos utang atau kewajiban akruan
(accrued liabilities).
H. Pengungkapan dan Penyajian
a. Pengungkapan
Informasi yang harus disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah:
1) Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang
diklasifikasikan berdasarkan pemberi pinjaman;
2) Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas
utang pemerintah dan jatuh temponya;

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

3) Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga yang
berlaku;
4) Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo;
5) Perjanjian restrukturisasi utang meliputi:
a. Pengurangan pinjaman;
b. Modifikasi persyaratan utang;
c. Pengurangan tingkat bunga pinjaman;
d. Pengunduran jatuh tempo pinjaman;
e. Pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman; dan
f. Pengurangan jumlah bunga terutang sampai dengan periode pelaporan.
6) Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang
berdasarkan kreditur.
7) Biaya pinjaman:
a. Perlakuan biaya pinjaman;
b. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode yang
bersangkutan; dan
c. Tingkat kapitalisasi yang dipergunakan.
b. Penyajian
1) Kewajiban disajikan dalam neraca berdasarkan urutan kelancarannya sejalan
dengan aset. PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar disajikan menurut
urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.
Ini berarti kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada kewajiban
jangka panjang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk
mengevaluasi likuiditas perusahaan.
2) PSAK No. 1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi
kriteria sebagai kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang. Kriteria tersebut adalah diperkirakan akan diselesaikan dalam
jangka waktu siklus normal operasi perusahaan, atau jatuh tempo dalam
jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

I. Daftar Pustaka
1. Ahmed Riahi, 2006, Accounting Theory, Jakarta, Salemba
2. Dedhy Sulistiawan, 2011, Creative Accounting, Mengungkap Manajemen Laba
dan Skandar Akuntansi, Jakarta, Salemba
3. Ikatan Akuntan Indoesia, 2018
4. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, 2018

inaba.ac.id
KONSEP KEWAJIBAN
Modul VI

5. PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah


6. Suwarjono, 2005, Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Yogyakarta, BPFE
7. Winwin Yadiati, 2009, Teori Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta, Kencana

inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai