Anda di halaman 1dari 18

INA031 - MODUL - SESI 10

PENGANTAR AKUNTANSI
BAB - 8

Disusun oleh:
Astrin Kusumawardani, SE, Ak, MM, CA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN


(STIE INABA)
BANDUNG
2020
BAB 8

Pengertian dan Prosedur Jurnal Penutup, Pengertian Jurnal


Pembalik

Jurnal penutup dan Jurnal pembalik merupakan salah dua


tahapan dari siklus akuntansi. Namun, kedua jurnal tersebut memiliki
sifat yang berbeda. Jurnal penutup adalah tahapan yang harus
dilakukan pada proses akuntansi, tetapi jurnal pembalik sifatnya
opsional. Anda dapat melakukan tahapan jurnal pembalik ataupun
tidak.

1. Pengertian Jurnal Penutup

Jurnal penutup (closing entries) adalah jurnal yang digunakan


untuk menutup akun pada buku besar. Akun-akun ini adalah akun
nominal, akun perantara (ikhtisar laba rugi, harga pokok penjualan),
dan akun pembantu modal (prive). Pada akhir periode akuntansi,
buku besar perusahaan terdiri dari akun riil dan akun nominal.

Pendapat lain mengatakan bahwa Jurnal penutup adalah jurnal


yang dibuat untuk memindahkan (menormalkan/meng-nol-kan) saldo
perkiraan sementara sehingga perusahaan dapat mengetahui laba-
rugi bisnis selama satu periode. Saldo perkiraan sementara yang
dimaksud adalah perkiraan normal dan perkiraan prive. Dasar yang
digunakan untuk menyusun jurnal penutup yaitu dari kertas kerja
(working paper) kolom laba/rugi.

Saldo akun nominal yang terdapat pada lajur laba/rugi di kertas


kerja merupakan saldo sementara. Dengan kata lain, saldo tersebut
tidak dibawa atau dipindahkan ke periode akuntansi berikutnya.

1
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Karena sifatnya yang sementara, saldo akun pada lajur laba/rugi dan
penarikan oleh pemilik (prive) harus ditutup atau dibuat menjadi nol.
Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk menutup akun yang
sifatnya sementara sehingga siap digunakan kembali untuk periode
yang baru.

Jadi, jurnal penutup (closing entries) pada hakekatnya adalah


jurnal yang dirancang untuk menutup/menolkan saldo atau akun
perkiraan sementara apabila akan dimulai dicatat kembali pada
periode akuntansi berikutnya.

Tujuan Jurnal Penutup

Adanya jenis jurnal ini tentu karena dapat memudahkan proses


pengerjaan hal-hal yang berhubungan dengan akuntansi. Berikut ini
tujuan dari adanya jurnal penutup di antaranya:

 Menutup saldo yang terdapat pada semua perkiraan


sementara, sehingga saldo perkiraan menjadi nol.

 Untuk menunjukan saldo rekening modal yang sesuai dengan


akhir periode.

 Memisahkan transaksi akun beban dan pendapatan dari saldo


periode sebelumnya.

 Menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya dari suatu


perusahaan setelah dilakukan tutup buku. Akun tersebut
terdiri atas akun aset, utang, modal.

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
2
Ketentuan Akun dalam Pembuatan Jurnal Penutup

Dalam jurnal penutup tentunya dikenal dengan akun yang merupakan


komponen dari bagian jurnal penutup. Berikut ini contoh akun yang
harus ada pada pembuatan jurnal penutup:

 Akun pendapatan

 Akun beban

 Rekening ikhtisar laba/rugi

 Rekening prive

2. Tahapan Penyusunan Jurnal Penutup

Berikut ini tahapan dalam penyusunan jurnal penutup.

1. Memindahkan akun pendapatan ke akun Ikhtisar R/L

Penjualan (D)

Retur pembelian (D)

Potongan pembelian (D)

Ikhtisar R/L (K)

2. Memindahkan akun beban ke akun Ikhtisar R/L

Ikhtisar R/L (D)

Pembelian (K)

Beban angkut pembelian (K)

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
3
Retur penjualan (K)
Potongan penjualan (K)

3. Memindahkan sisa akun prive ke akun modal

Modal (D)

Prive (K)

4. Memindahkan sisa akun ikhtisar R/L ke akun modal

Ihktisar R/L (D)

Modal (K)

(jika Laba)

Modal (D)

Ikhtisar R/L (K)

(jika Rugi)

Setelah jurnal penutup dicatat, posisi keenam jenis perkiraan dalam


neraca akan berubah menjadi:

1. Perkiraan harta bersaldo debit.


2. Perkiraan hutang bersaldo kredit.
3. Perkiraan modal bersaldo kredit.
4. Perkiraan prive bersaldo nol.
5. Perkiraan pendapatan bersaldo nol.
6. Perkiraan beban bersaldo nol.

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
4
Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca saldo setelah penutupan ialah salah satu daftar yang berisi
saldo-saldo akun buku besar pasca perusahaan melakukan
penutupan buku. Tujuan pembuatan neraca ini adalah untuk
mengetahui apakah saldo-saldo akun neraca berada dalam kondisi
seimbang atau tidak, sehingga bisa dijadikan dasar untuk membuka
buku besar baru di periode berikut. Tak hanya itu, neraca ini pun
berfungsi untuk memastikan apakah saldo akun laba/rugi sudah
bersaldo nol.

Berikut prosedur untuk membuat neraca saldo setelah penutupan:

1. Menjadikan semua akun nominal (pendapatan dan beban) jadi


nol.
2. Menunjukkan semua saldo-saldo akun riil dan ekuitas yang
masih ada.

Contoh Soal Jurnal Penutup :

Diperoleh data keuangan perusahaan jasa PT Sun Service untuk


periode akhir tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Pendapatan jasa Rp 30.000.000


Beban gaji Rp 1.000.000
Beban perlengkapan kantor Rp 500.000
Beban iklan Rp 50.000
Beban telepon Rp 100.000
Beban listrik dan air Rp 50.000
Beban alat tulis kantor Rp 50.000
Beban sewa Rp 500.000

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
5
Beban penyusutan Rp 300.000
Beban bunga Rp 200.000
Prive (pemilik) Rp 500.000
Pajak penghasilan 10 %

Penyelesainnya:
Laporan laba ruginya sebagai berikut:

Keterangan Per 31 Desember 2019


Pendapatan:
Rp 30.000.000
Pendapatan usaha

Beban:
Beban gaji
(Rp 1.000.000)
Beban perlengkapan kantor
(Rp 500.000)
Beban iklan
(Rp 50.000)
Beban telepon
(Rp 100.000)
Beban listrik dan air
(Rp 50.000)
Beban ATK
(Rp 50.000)
Beban sewa
(Rp 500.000)
Beban penyusutan
(Rp 300.000)
Laba bersih sebelum bunga dan
Rp 27.450.000
pajak
(Rp 200.000)
Beban bunga
Rp 27.250.000
Laba bersih sebelum pajak
(Rp 2.725.000)
Pajak penghasilan 10 %
Rp 24.525.000
Laba bersih sesudah pajak

Laba bersih perusahaan yaitu Rp 24.525.000

Jurnal penutupnya adalah sebagai berikut:


a. Untuk menutup akun pendapatan
Pendapatan usaha Rp 30.000.000
Ikhtisar laba/rugi Rp 30.000.000

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
6
b. Untuk menutup akun beban
Ikhtisar laba/rugi Rp 5.475.000
Beban gaji Rp 1.000.000
Beban perlengkapan kantor Rp 500.000
Beban iklan Rp 50.000
Beban telepon Rp 100.000
Beban listrik dan air Rp 50.000
Beban alat tulis kantor Rp 50.000
Beban sewa Rp 500.000
Beban penyusutan Rp 300.000
Beban bunga Rp 200.000
Beban pajak penghasilan Rp 2.725.000

c. Untuk menutup akun prive


Modal Rp 500.000
Prive Rp 500.000

d. Untuk menutup akun ikhtisar laba rugi


Karena perusahaan menglami untung sebesar Rp 24.525.000,
maka untuk membuat jurnal penutup nya yaitu sebagai berikut:
Ikhtisar laba rugi Rp 24.525.000
Modal Rp 24.525.000

Seandainya perusahaan di atas mengalami kerugian, maka jurnal


penutup nya adalah dengan mendebit modal dan mengkredit akun
ikhtisar laba rugi sebesar kerugian yang dialami perusahaan yaitu
sebagai berikut:

Modal Rp xxx
Ikhtisar laba/rugi Rp xxx

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
7
3. Jurnal Pembalik

Setelah membuat jurnal penutup, tahap selanjutnya ialah


menyusun neraca saldo setelah penutupan (post clossing trial
balance). Tujuannya untuk memastikan bahwa buku besar telah
seimbang sebelum memenuhi pencatatan periode berikutnya. Neraca
saldo setelah penutupan hanya akan terdiri dari perkiraan neraca
saja (aktiva, kewajiban dan modal). Perkiraan perkiraan sementara
(pendapatan, beban dan prive) telah ditutup dan bersaldo nol. Neraca
saldo setelah penutupan dapat dibuat dengan mengambil saldo-saldo
perkiraan di buku besar setelah ayat jurnal penutup dibukukan.
Saldo-saldo tadi dapat diambil dari kolom neraca di kertas kerja.

Jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang dibuat untuk


membalikkan jurnal penyesuaian transaksi tertentu pada awal
periode akuntansi. Adapun bentuk dari jurnal pembalik adalah
kebalikan dari jurnal penyesuaian. Jika saldo pada jurnal
penyesuaian di sisi debit maka pada jurnal pembalik dipindahkan
(diubah/ditukar) di sisi kredit.

Dapat dikatakan juga Jurnal pembalik adalah jurnal yang


dibuat untuk melakukan penyesuaian kembali atas beberapa jurnal
penyesuaian yang sudah dibuat pada akhir tahun atau periode
akuntansi sebelumnya.

Ada pendapat lain mengatakan Jurnal pembalik adalah jurnal


yang dibuat pada awal periode berdasarkan jurnal penyesuaian
periode sebelumnya.

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
8
Adapun Fungsi Jurnal Pembalik atau tujuan dibuat jurnal
pembalik antara lain untuk :

1. Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode


akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan
ayat jurnal penyesuaian

2. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode


akuntansi berikutnya. jurnal pembalik dapat memberikan
manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang
jumlahnya banyak

3. Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin


bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan biaya atau
pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal
penyesuaian. untuk transaksi yang akrual dan transaksi
yang deferral tertentu.

Beberapa hal yang perlu jurnal pembalik jika ada :

1. Beban yang masih harus dibayar

2. Pendapatan yang masih harus diterima

3. Beban dibayar di muka (menggunakan pendekatan beban)

4. Pendapatan diterima di muka (menggunakan pendekatan


pendapatan)

Pembalik artinya membalikkan sisi debit dan kredit dari jurnal


penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya yang berisi nama akun
dan jumlah nominal (rupiah) yang sama dengan jurnal penyesuaian
yang bersangkutan, namun dengan posisi yang terbalik.

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
9
Tujuan Jurnal Pembalik

Tujuan jurnal pembalik ialah untuk memudahkan pencatatan


transaksi pada awal periode berikutnya. Pembuatan jurnal pembalik
tidak mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.

Meskipun sifatnya opsional, akan tetapi jurnal pembalik


memiliki tujuan yang baik untuk membantu pengelolaan akuntansi
keuangan dari bisnis Anda, yakni:

 Menghindari kesalahan pencatatan pada awal periode


akuntansi berikutnya.

 Mempermudah pencatatan transaksi di awal periode akuntansi


yang baru terutama yang berhubungan langsung dengan
jurnal penyesuaian.

 Menghindari terjadinya double entry (pencatatan berganda)


pada periode selanjutnya.

 Mempermudah pengawasan dan konsistensi pencatatan.

Akun dan Jenis Transaksi yang Perlu Dibuat

Terdapat empat jenis akun atau transaksi yang perlu untuk dibuatkan
jurnal pembalik, yakni:

 Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai beban

 Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai


pendapatan

 Beban yang masih harus dibayar

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
10
 Pendapatan yang masih harus diterima

Kedua jurnal ini merupakan dua tahapan dari proses akuntansi yang
cukup panjang. Namun, keberadaanya sangatlah penting untuk
urusan yang melibatkan akuntansi. Oleh karena itu, jika suatu
perusahaan ingin membuat jurnal penutup dan jurnal pembalik harus
memerhatikan ketentuannya.

Oleh karena itu, jurnal pembalik bukanlah suatu keharusan


dalam sistem akuntansi. Mengingat sumber penyusunan jurnal
pembalik adalah ayat jurnal penyesuaian (AJP), maka selanjutnya
Quipper Blog akan menjelaskan teknis penyusunan AJP.

Akun-akun dalam Jurnal Penyesuaian yang Butuh Jurnal


Pembalik

Akun-akun di ayat jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal


pembalik adalah:

1. Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban


Jurnal:
Beban sewa (D)
Kas (K)
AJP:
Sewa dibayar di muka (D)
Beban sewa (K)
Pembalik:
Beban sewa (D)
Sewa dibayar di muka (K)

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
11
2. Beban yang masih harus dibayar

AJP:

Beban gaji (D)

Utang gaji (K)

Pembalik:

Utang gaji (D)

Beban gaji (K)

3. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai


pendapatan
Jurnal:
Kas (D)
Pendapatan sewa (K)
AJP:
Pendapatan sewa (D)
Sewa diterima di muka (K)
Pembalik:
Sewa diterima di muka (D)
Pendapatan sewa (K)

4. Pendapatan yang masih harus diterima

AJP:

Piutang sewa (D)

Pendapatan sewa (K)

Pembalik:

Pendapatan sewa (D)

Piutang sewa (K)

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
12
Contoh soal

1. Beban dibayar dimuka (dengan pendekatan laba rugi)


Beban dibayar dimuka adalah beban yang sudah dibayar tetapi
belum dibebankan sebagai beban pada periode itu. Beban
dibayar di muka ini sering timbul apabila perusahaan membayar
biaya-biaya untuk beberapa periode sekaligus, sehingga dari
jumlah pengeluaran tadi sebagian akan menjadi beban periode
itu dan sebagian lagi akan dibebankan pada periode mendatang.

Contoh soal:
PT Surla Profit membayar premi asuransi Rp 1.200.000 untuk
periode 01 Februari 2016 s/d 01 Februari 2017. Buatlah jurnal
pembalik nya

Penyelesaiannya:
Jurnal pencatatan pada saat pembayaran adalah sebagai berikut:
Biaya Asuransi Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000

Jurnal penyesuaiannya yaitu:


Asuransi dibayar dimuka Rp 100.000
Biaya Asuransi Rp 100.000

Jika dilihat dari jurnal penyesuaiannya seolah-olah pencatatan


yang dilakukan menggunakan pendekatan neraca, oleh karena
itu maka dibutuhkan jurnal pembalik agar tidak terjadi kesalahan
dalam periode selanjutnya.

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
13
Jurnal pembaliknya yaitu
Biaya Asuransi Rp 100.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 100.000

2. Pendapatan diterima dimuka dicatat sebagai utang pendapatan


(pendekatan neraca).
Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang diterima
lebih dahulu atas pernbayaran transaksi yang belum dilakukan
kepada pelanggan. Apabila perusahaan menggunakan
pendekatan neraca, maka perusahaan akan mencatat uang yang
diterima sebagai pendapatan djterima di muka (utang) dan akan
diakui sebagai pendapatan bila perusahaan telah melakukan
pekerjaan yang diminta oleh pelanggan.

Contoh soal:
Pada tanggal 30 Mei 2016 PT Surla Profit menerima pendapatan
sewa untuk 1 tahun sebesar Rp 2.400.000.

Penyelesaiannya:
Kas Rp 2.400.000
Sewa diterima dimuka Rp 2.400.000

Jurnal penyesuaiannya yaitu:


Sewa diterima dimuka Rp 1.400.000
Pendapatan sewa Rp 1.400.000

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
14
Jurnal pembaliknya yaitu:
Pendapatan sewa Rp 1.400.000
Sewa diterima dimuka Rp 1.400.000

3. Biaya yang masih harus dibayar


Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang masih harus
dikeluarkan oleh perusahaan pada akhir periode.

Contoh soal:
Pada bulan Desember 2016 PT Surla Profit belum membayarkan
gaji karyawan sebesar Rp 5.000.000 yang mana akan dibayarkan
pada tanggal 05 Januari 2017

Penyelesaiannya:
Jurnal penyesuaiannya:
Beban gaji Rp 5.000.000
Utang gaji Rp 5.000.000

Jurnal pembaliknya:
Utang gaji Rp 5.000.000
Beban gaji Rp 5.000.000

4. Pendapatan yang masih harus diterima


Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang
sudah dapat direalisasi dalam suatu periode, tetapi belum diakui
sebagai penghasilan.

Contoh soal:
Telah diselesaikan pekerjaan service oleh PT Surla Profit untuk

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
15
bulan Desember 2016 namun pembayaran upah jasa diterima
pada bulan Januari 2017 sebesar Rp 10.000.000

Penyelesaiannya:
Jurnal penyesuaiannya:
Piutang pendapatan jasa Rp 10.000.000
Pendapatan jasa Rp 10.000.000

Jurnal pembaliknya yaitu:


Pendapatan jasa Rp 10.000.000
Piutang pendapatan jasa Rp 10.000.000

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
16
Daftar Pustaka

Warren, Reeve, Duchac, Ersa Tri W ahyuni , dan Amir Abadi Jusuf,
Pengantar Akuntansi 1-Adaptasi Indonesia Edisi 4,
Penerbit Salemba Empat , 2017 (WR1)
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan Berbasis
IFRS.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, ETAP.
Rizal Effendi.,SE.,MSi, Accounting Principle, prinsip prinsip akuntansi
berdasarkan ETAP, PT Raja Grafindo Persada,2015
S.R.Soemarso, Revisi Akuntansi Suatu Pengantar,Buku 1 Edisi 5,
Penerbit Salemba Empat, 2014
Syaiful Bahri, SE, MSA, Pengantar Akuntansi, Penerbit CV Andi,
2016.
Rahman Pura, Pengantar Akuntani 1 Pendekatan Siklus Akuntansi,
Penerbit Erlangga, 2012
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Rajagrafindo Persada,
2016

Link jurnal :

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-tentang-jurnal-penutup-dan-jurnal-
pembalik-yang-perlu-anda-ketahui/

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
17

Anda mungkin juga menyukai