Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEUANGAN

1. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan harus disusun secara urut mulai dari
a. laporan laba-rugi perusahaan
b. laporan perubahan modal
c. penyusunan neraca
d. penyusunan laporan arus kas.
1) Membuat laporan laba-rugi perusahaan jasa
Laporan laba-rugi strukturnya terdiri dari pendapatan jasa dalam periode berjalan dan
semua beban baik beban usaha maupun beban diluar usaha dalam periode berjalan.
Dalam rangkaian siklus akuntansi laporan laba-rugi disusun setelah neraca saldo dan
jurnal penyesuaian disusun, atau setelah kertas kerja/neraca lajur.
Mengapa? Hal ini karena sumber dalam penyusunan laporan laba-rugi berasal dari
kolom laba-rugi yang terdapat pada kertas kerja.
Untuk dapat menyusun laporan laba-rugi perusahaan jasa sangatlah mudah, mengapa?
Karena kita hanya perlu mengutip semua saldo-saldo akun pendapatan dan beban dalam
kolom laba-rugi yang terdapat pada kertas kerja.
Untuk memulai menyusun laporan laba-rugi perlu diketahui format laporan laba-rugi,
secara sedehana formatnya adalah pada atas laporan harus dituliskan identitas perusahaan,
jenis laporan yang disajikan (laporan laba-rugi) dan periode, setelah itu dibawahnya memuat
3 komponen pokok yaitu pendapatan total, beban total, dan laba atau rugi.
Jadi ketiga komponen itulah yang menjadi inti laporan yang akan ditampilkan dalam
laporan laba-rugi.
Komponen pendapatan dan beban dapat dikutip dari kertas kerja dalam kolom laba-
rugi sedangkan komponen laba atau rugi merupakan selisih dari total pendapatan dan total
beban, apabila total pendapatan lebih besar daripada total beban maka akan terjadi laba
sebaliknya apabila total pendapatan lebih kecil dari total beban maka akan terjadi rugi.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa untuk menyusun laporan laba-rugi kita hanya
perlu mengutip semua saldo pendapatan dan saldo beban dalam kolom laba-rugi yang
terdapat pada kertas kerja, untuk jelasnya silahkan perhatikan proses dibawah ini.
Tabel 1

Perhatikan kolom kertas kerja diatas, perhatikan yang berwarna biru muda!
Mengapa? Karena disini ingin memberi tahu bahwa untuk menyusun laporan laba-
rugi hanya perlu mengutip saldo dalam kolom laba-rugi kertas kerja yang semuanya
merupakan saldo akun nominal yang terdiri dari kelompok akun pendapatan dan kelompok
akun beban.

SALON X
LAPORAN LABA-RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2017

I. PENDAPATAN
Pendapatan jasa salon 7.405.000,
II. BEBAN
Beban gaji 911.000
Beban pemeliharaan 412.500,
Beban Penerangan 535.000,
Beban umum/lain2 690.000,
Beban perlengkapan salon 500.000,
Beban perlengkapan kantor 350.000,
Beban penyusutan peralatan salon 125.000,
Beban penyusutan peralatan kantor 75.000,
Beban penyusutan gedung 190.000,
Pajak penghasilan 625.000,
TOTAL BEBAN 4.413.500,
III. LABA BERSIH
TOTAL PENDAPATAN 7.405.000,
TOTAL BEBAN (4.413.500,)
2.991.500,

2) Membuat Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal merupakan bentuk laporan keuangan yang kedua disusun
setelah penyusunan laporan laba-rugi.
Mengapa harus menyusun laporan laba-rugi terlebih dahulu sebelum menyusun laporan
perubahan modal? Karena dalam laporan perubahan modal salah satu elemen yang
ditampilkan adalah saldo laba atau saldo rugi, sedangkan untuk dapat mengetahui saldo laba
atau rugi kita harus menyusun laporan laba-rugi terlebih dahulu.
Struktur laporan perubahan modal hanya terdiri dari 4 komponen utama, yaitu modal
awal, hal-hal yang mengakibatkan peningkatan modal, hal-hal yang mengakibatkan
penurunan modal, dan modal akhir.
Laporan perubahan modal proses penyusunannya sangat mudah jika dilakukan melalui
siklus akuntansi. Dengan melalui siklus akuntansi maka laporan perubahan modal dapat
disusun hanya dengan mengutip beberapa data dalam kolom neraca saja pada kertas kerja.
Data apa saja yang dikutip? Tentu saja data yang menjadi komponen dalam laporan
perubahan modal. Untuk lebih jelasnya silahkan amati tabel kertas kerja pada gambar tabel 1.
Perhatikan tabel pada kolom neraca yang diberi warna hijau muda saja. Kenapa? Karena
bahwa untuk membuat laporan perubahan modal kita hanya perlu mengutip beberapa saldo
yang ada dalam kolom neraca pada kertas kerja, dan itupun tidak semuanya.
Dari kertas kerja diatas maka laporan perubahan modal perusahaan adalah sebagai berikut:

SALON X
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
31 DESEMBER 2017
Modal awal X 13.500.000,
Laba bersih 2.991.500,
Prive 850.000,
Penambahan modal 2.141.500,
Modal akhir X 15.641.500,

Dalam laporan perubahan modal salon X menyatakan bahwa modal yang dimiliki X
telah bertambah dari modal awal sebesar 13.500.000, menjadi 15.641.500, penambahan
tersebut diakibatkan karena adanya penambahan modal sebesar 2.141.500, yang diperoleh
dari laba bersih salon X sebesar 2.991.500, dikurangi prive sebesar 850.000,
3) Menyusun Laporan Neraca
Laporan neraca dilakukan setelah dua buah jenis laporan keuangan disusun, apa saja?
Tentunya laporan laba-rugi dan laporan perubahan modal.
Mengapa? Karena dalam neraca harus mengandung isi laporan modal akhir perusahaan.
Sedangkan modal akhir baru diketahui setelah kita menyusun laporan perubahan modal, dan
perubahan modal sendiri dapat disusun setelah penyusunan laporan laba-rugi.
Neraca diartikan sebagai sebuah bentuk laporan keuangan yang didalamnya menyajikan
informasi keuangan yang meliputi aktiva atau harta, utang dan modal (ekuitas) pada suatu
periode akuntansi. Dengan kata lain merupakan sebuah bentuk laporan yang berisi informasi
seluruh kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan dan sumber dari kekayaan tersebut.
Kekayaan yang dimaksud meliputi harta lancar, harta tetap maupun harta lainnya,
sedangkan sumber kekayaan yang dimaksud adalah modal yang dimiliki dan hutang-hutang
yang ditanggung. Modal yang dimiliki pada hakikatnya merupakan berasal dari pemilik,
sedangkan hutang merupakan pinjaman yang berasal dari selain pemilik.
Seperti halnya menyusun laporan laba-rugi dan menyusun lapora perubahan modal,
untuk menyusun laporan neraca juga dapat dilakukan dengan bantuan kertas kerja. Neraca
dapat dibuat dengan mengutip saldo akun rill yaitu akun harta, akun hutang pada kertas kerja.
Sedangkan akun modal kita kutip dari perubahan modal, karena yang ditampilkan dalam
neraca adalah modal akhir sedangkan dalam kertas kerja hanya tercantum modal awal.
Untuk lebih jelasnya silahkan kembali mengamati tabel kertas kerja pada tabel 1.
Berdasarkan kertas kerja tersebut kita dapat mengamati saldo-saldo dalam kolom
neraca saja, karena untuk membuat laporan neraca kita hanya perlu mengutip saldo-saldo
dalam kolom neraca saja.

Contoh neraca bentuk T (scontro)

SALON X
NERACA
31 DESEMBER 2017
AKTIVA KEWAJIBAN
AKTIVA LANCAR Utang usaha 2.500.000,
Kas 3.226.500, Gaji yg harus dibayar 325.000,
Piutang usaha 3.500.000, Utang pajak 625.000,
Perlengkapan salon 800.000,
Perlengkapan kantor 455.000, Jumlah kewajiban 3.450.000,
Jumlah aktiva lancar 7.981.500,
AKTIVA TETAP
Peralatan salon 1.100.000, MODAL
Akumulasi peny. per. -125.000, Modal akhir Salon X 15.641.500
salon
Peralatan kantor 900.000,
Akumulasi peny. per. -75.000,
kantor
Gedung salon 9.500.000,
Akumulasi peny. -190.000
gedung
Jumlah aktiva tetap 11.110.000,
TOTAL AKTIVA 19.091.500, TOTAL PASIVA 19.091.500,

Dalam neraca di atas menunjukkan bahwa kekayaan salon X dikelompokkan menjadi aktiva
lancar dan aktiva tetap memiliki total saldo 19.091.500, begitu juga sumber kekayaan yang
dikelompokkan ke dalam kewajiban dan modal totalnya sama sebesar 19.091.500,
Jumlah antara kekayaan dan sumber kekayaan akan menunjukkan jumlah yang sama apabila
neraca yang disusun telah benar.

Anda mungkin juga menyukai