Anda di halaman 1dari 142

MODUL 09

TAHAP PELAPORAN
PROSES PENYELESAIAN
LAPORAN ARUS KAS
Meizy Amariza, SE, M.Ak
POKOK PEMBAHASAN MATERI
1. Pemahaman Laporan Keuangan
a. Pengertian dari laporan keuangan
b. Tujuan dan fungsi dari laporan keuangan
c. Jenis jenis laporan keuangan dalam akuntansi
2. Proses Penyususunan Laporan Rugi Laba
4. Proses Penyusunan Laporan Ekuitas
5. Proses Penyusunan Laporan Posisi Keuangan
6. Proses Penyusunan Laporan Arus Kas
a. Metode langsung
b. Metode tidak langsung
7. Pembahasan Kasus
LAPORAN
KEUANGAN
• TAHAP PELAPORAN
DEFINISI & TUJUAN LAPORAN
KEUANGAN
Laporan Keuangan adalah : Tahap Akhir dari Siklus Akuntansi yang
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
tersebut meliputi : Neraca, Laporan rugi laba dan Laporan posisi keuangan
(Laporan arus kas dan laporan arus dana) dan catatan atas laporan
keuangan, laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
yang integral dari laporan keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi keuangan


yang menyangkut posisi keuangan,kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu badan usaha yang dipergunakan oleh pihak pihak yang
berkepentingan didalam keputusan ekonomi.
Laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah
sebagai berikut :

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis


tentang pendapatan dan beban untuk satu periode waktu tertentu. Laporan rugi
laba ini memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan

2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owners Equity) adalah : sebuah laporan


yang menyajikan iktisar perubahan dalam ekuitas pemilik perusahaan untuk satu
periode waktu tertentu . Ekuitas pemilik akan bertambah dengan adanya
investasi (setoran modal) dan laba bersih. Dan Ekuitas pemilik dapat berubah jika
adanya beban yang harus dibayarkan atau adanya pengambilan pribadi (prive)
dan adanya rugi usaha.

3. Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi
Asset, Kewajiban dan Ekuitas perusahaan per tanggal tertentu .

Tujuan Neraca adalah untuk menggambarkan tentang posisi keuangan


perusahaan .
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) adalah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas keluar secara terperinci dari masing masing aktivitas.
Yaitu dimulai saat kegiatan operasional ekonomi berlangsung . Laporan Arus
Kas menunjukkan besarnya kenaikan dan penurunan bersih kas dari seluruh
aktivitas selama periode berjalan dan sampai dengan akhir periode.

Catatan atas laporan keuangan (Notes to financial statements) merupakan


bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan keuangan
lainnya. Tujuan dari Catatan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih
lengkap mengenai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
 Laporan laba rugi — Rangkuman dari pendapatan dan
beban selama periode waktu tertentu.
 Laporan ekuitas pemilik — Rangkuman dari perubahan
ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu.
 Neraca — Daftar dari aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik
pada tanggal tertentu.
 Laporan arus kas — Rangkuman dari penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode waktu tertentu.
 MEMBUAT LAPORAN RUGI LABA

LAPORAN RUGI LABA


Definisi Laporan Laba Rugi
 Laporan laba rugi (income statement atau profit and loss statement) adalah
salah satu bagian laporan keuangan perusahaan dalam periode akuntansi tertentu
yang berisikan pendapatan serta beban perusahaan, lalu menghasilkan laba/rugi
bersih.
 Laporan laba rugi biasa disebut dengan laporan kinerja perusahaan
 Laporan ini terdiri atas pendapatan selama periode berjalan dan beban, baik
beban usaha maupun diluar usaha selama periode berjalan.
 Laporan rugi laba ini merupakan laporan yang akan dijadikan sumber informasi
penting tentang keberlangsungan hidup perusahaan untuk ke masa yang akan
datang
Tujuan Membuat Laporan Laba Rugi
1. Perhitungan besaran pajak perusahaan.
2. Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi semua
periode.
3. Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk
menetapkan langkah-langkah apa saja yang harus diambil di
periode yang akan datang.
4. Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh menjadi
efisien atau tidak dari besaran beban atau biaya perusahaan.
Manfaat Laporan Laba Rugi
Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh jika membuat laporan
laba rugi. Adapun manfaat tersebut yakni:
1. Mengevaluasi Kinerja Perusahaan
2. Mengembangkan Perusahaan
3. Menilai Risiko
4. Tolok Ukur Perusahaan
5. Menganalisis Strategi Perusahaan
6. Profil Perusahaan
Komponen Utama dalam Membuat Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan (Revenue). Revenue adalah meningkatnya aktiva atau arus masuk
perusahaan yang berasal dari kegiatan operasional. Revenue dapat dihitung
dengan cara: Total Pendapatan Kotor – Potongan Harga atau Diskon, Retur,
Tunjangan Lain
2. Beban (Expenses). Expenses adalah penggunaan aktiva atau arus keluar atau
kemunculan liablitias (kewajiban) dalam sebuah periode karena produksi barang
atau pengiriman.
3. Keuntungan (Profit). Profit adalah meningkatnya ekuitas akibat transaksi atau
investasi pemilik atau pendapatan.
4. Kerugian (Loss). Loss adalah menurunnya ekuitas akibat transaksi atau beban
serta pendistribusian kepada pemilik.
Pada laporan laba rugi perusahaan dagang tentu memiliki beberapa komponen yang dapat
dibedakan seperti berikut :
1. Pendapatan (income), dapat diartikan sebagai bentuk arus masuk atau peningkatan
aset dan penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas/modal.
2. Beban (expenses), beban diakui sebagai penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode pelaporan dalam bentuk penurunan aset atau arus keluar, atau terjadinya
liabilitas (liability) yang mengakibatkan penurunan ekuitas.
3. Pendapatan komprehensif lain (Other Comprehensive Income – OCI), adalah total
penghasilan dikurangi beban.
4. Harga pokok penjualan (HPP), diakui sebagai biaya yang timbul akibat memproduksi
suatu barang dan dijual dalam kegiatan bisnis meliputi, biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead.
Aturan Debit/Kredit dari Akun-
akun Laporan Laba Rugi
Akun Beban Akun Pendapatan

Debit untuk Debit untuk Kredit untuk


Kredit untuk
kenaikan penurunan kenaikan
penurunan
(+) (-) (+)
(-)
Akun-akun Laba Rugi
Debit Kredit

Akun pendapatan…… Penurunan (-) Kenaikan (+)


Akun beban…… Kenaikan (+) Penurunan (-)
Laporan Laba Rugi
Laporan Rugi Laba Multiple step adalah bentuk laporan laba rugi
yang menampilkan informasi keuangan secara lengkap dan detail.
Sebab, laba rugi multiple step dibagi menjadi beberapa kelompok
atau kategori akun. Diantaranya pendapatan operasional,
pendapatan non operasional, biaya operasional, dan biaya non
operasional.

Laporan Laba Rugi Single step (single-step income statement)


adalah salah satu bentuk laporan laba rugi yang paling sederhana
dan mudah dipahami. Laporan ini menunjukkan jumlah pendapatan
dan biaya secara keseluruhan, tanpa memisahkan antara jenis
pendapatan dan biaya tertentu.
Bentuk Laporan Laba Rugi
a. Laporan Laba Rugi Single Step
b. Laporan Laba Rugi Multiple Step
NetSolutions
Neraca Saldo
31 Desember 2005
Kas 2 065 00
Piutang Usaha 2 220 00
Perlengkapan 2 000 00
Asuransi Dibayar di Muka 2 400 00
Tanah 20 000 00
Peralatan Kantor 1 800 00
Utang Usaha 900 00
Sewa Diterima di Muka 360 00
Modal, Chris Clark 25 000 00
Penarikan, Chris Clark 4 000 00
Pendapatan Jasa 16 340 00
Beban Upah 4 275 00 Pos-pos
Beban Sewa 1 600 00
Beban Utilitas 985 00
Laporan
Beban Perlengkapan 800 00Laba Rugi
Beban Rupa-rupa 455 00
42 600 00 42 600 00
Net Solution
LAPORAN RUGI & LABA
Per 31 Desember 2005

Pendapatan
Pendapatan Jasa 16,340,000

Beban Usaha
Beban Upah 4,275,000
Beban Sewa 1,600,000
Beban Utilities 985,000
Beban Perlengkapan 800,000
Beban Rupa Rupa 455,000
8,115,000
LABA BERSIH 8,225,000
CONTOH LAPORAN KEUANGAN 1
 MEMBUAT LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Definisi Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)
Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan
yang isinya memberikan informasi mengenai perubahan modal akibat
penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan transaksi keuangan pemilik
modal

Tujuan dari dibentuknya laporan perubahan


modal yakni:
• Memberi laporan mengenai perubahan modal kerja.
• Membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan di dalam
suatu periode serta aktiva pembayaran.
NetSolutions
Neraca Saldo
31 Desember 2005
Kas 2 065 00
Piutang Usaha 2 220 00
Perlengkapan 2 000 00
Asuransi Dibayar di Muka 2 400 00
Tanah 20 000 00
Peralatan Kantor 1 800 00
Utang Usaha 900 00
Sewa Diterima di Muka 360 00
Modal, Chris Clark 25 000 00
Penarikan, Chris Clark 4 000 00
Pendapatan Jasa 16Pos
340 00
Beban Upah 4 275 00
Beban Sewa 1 600 00
Laporan
Beban Utilitas 985 00 Ekuitas
Beban Perlengkapan 800 00 Pemilik
Beban Rupa-rupa 455 00
42 600 00 42 600 00
Net Solution
LAPORAN Modal (EKUITAS)
Per 31 Desember 2005

MODAL
Modal Tn Christ Crakl 25,000,000
Ditambah
Laba Bersih 8,225,000
Di kurang :
Beban Prive 4,000,000

Modal Akhir 29,225,000


2
 MEMBUAT LAPORAN POSISI KEUANGAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN /NERACA
Definisi Laporan Posisi Keuangan/ Neraca (Balance Sheet)
Laporan posisi keuangan berisi kondisi keuangan perusahaan yang mencakup
harta (asset), kewajiban (liability), dan modal (equity) pada waktu tertentu dan
disusun secara sistematis. Pada kondisi tertentu, laporan keuangan ini juga disebut
sebagai balance sheet atau neraca.

Laporan posisi keuangan bertujuan menunjukan keadaan finansial suatu perusahaan


pada suatu periode tertentu, biasanya adalah pada waktu saat buku-buku ditutup dan di
tentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender.

Komponen laporan posisi keuangan


1. Aset
Aset adalah kekayaan yang dimiliki oleh bisnis atau perusahaan. Umumnya, aset
terdiri dari kas, piutang, biaya yang dikeluarkan di muka, serta aset tetap. Di dalam
statement of financial position, aset tetap berada di dalam neraca disajikan sebesar
nilai bukunya.
Contoh : Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap
2. Liabilitas
Jika aset merupakan kekayaan perusahaan, liabilitas adalah kewajiban yang
menjadi tanggungan yang harus diselesaikan oleh pihak perusahaan. Liabilitas
ini mungkin perlu diselesaikan oleh perusahaan dalam jangka waktu pendek
atau panjang.
Contoh sederhana dari kewajiban utang jangka panjang adalah pendapatan
yang diterima dimuka dan utang pada pihak ketiga.
3. Ekuitas
Sementara itu, ekuitas adalah modal bisnis yang dimanfaatkan dalam melakukan
operasional ataupun kegiatan perusahaan.
Contoh : Modal disetor dan laba ditahan.
Bentuk – bentuk Laporan Neraca
Neraca mempunyai dua bentuk yaitu bentuk staffel dan skontro, agar
lebih jelasnya mari kita simak ulasan bentuk neraca dibawah ini.

1. Neraca Bentuk Scontro

Neraca Bentuk T atau disebut Account Form )Neraca bentuk scontro


ini biasa disebut juga neraca bentuk T. Mengapa?
Karena susunannya berbentuk sebelah-menyebelah dengan
kelompok harta (aktiva) sebelah kiri dan utang serta modal (passiva)
di sebelah kanan.
Mari kita perhatikan neraca bentuk scontro pada perusahaan Jujur
service.
Net Solution
LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA
Per 31 Desember 2005
AKTIVA PASSIVA
Aktiva Lancar Liabilities
1. Kas 2,065,000 Hutang Usaha 900,000
2. Piutang Usaha 2,220,000 Sewa dibayar dimuka 360,000
3. Perlegkapan 2,000,000
4. Asuransi Dibayar Dimuka 2,400,000
Jumlah Aktiva Lancar 8,685,000 Jumlah Liabilities 1,260,000
Aktiva Tetap Ekuitas Pemilik
1. Tanah 20,000,000 Modal Akhir 29,225,000
2. Peralatan 1,800,000
Jumlah Aktiva Tetap 21,800,000 Jumlah Ekuitas 29,225,000

Jumlah Aktiva 30,485,000 Jm. Liabilities & Ekuitas 30,485,000


2. Neraca Bentuk Staffel

(Report Form) Neraca bentuk staffel disebut sebagai neraca


bentuk laporan karena bentuk susunannya berurutan dari atas ke
bawah secara berurutan.
Neraca bentuk laporan tersusun secara urut dari kelompok harta
(aktiva) paling atas sampai kelompok utang dan modal paling
bawah. Jujur service telah membuat neraca bentuk scontro
seperti di atas, bagaimana gambaran neraca bentuk staffel.?
Perhatikan neraca bentuk staffel pada perusahaan
NetSolutions
Neraca Saldo
31 Desember 2005
Kas 2 065 00
Piutang Usaha 2 220 00
Perlengkapan 2 000 00
Asuransi Dibayar di Muka Pos-pos
2 400 00
Tanah 20 000 00 Neraca
Peralatan Kantor 1 800 00
Utang Usaha 900 00
Sewa Diterima di Muka 360 00
Modal, Chris Clark 25 000 00
Penarikan, Chris Clark 4 000 00
Pendapatan Jasa 16 340 00
Beban Upah 4 275 00
Beban Sewa 1 600 00
Beban Utilitas 985 00
Beban Perlengkapan 800 00
Beban Rupa-rupa 455 00
42 600 00 42 600 00
Aturan Saldo Debit/Kredit dari
Akun-akun Neraca
Debit Kredit
Akun aset………. Kenaikan (+) Penurunan (-)
Akun kewajiban…… Penurunan (-) Kenaikan (+)
Akun ekuitas pemilik
(modal) ………… Penurunan (-) Kenaikan (+)
Akun-akun Neraca
ASET KEWAJIBAN
Akun-akun Aset Akun-akun Kewajiban
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
kenaikan penurunan penurunan kenaikan
(+) (-) (-) (+)

EKUITAS PEMILIK
Akun-akun Ekuitas Pemilik
Debit untuk Kredit untuk
penurunan kenaikan
(-) (+)
Rumus Neraca
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa laporan neraca harus
menggambarkan keseimbangan antara jumlah aktiva dengan jumlah
kewajiban dan modal.

Aktiva = Kewajiban + Modal

Fungsi Neraca
Fungsi neraca pada intinya untuk menaksir kesehatan keuangan,
meramalkan keadaan arus kas di masa depan dan berfungsi untuk
menganalisis likuiditas serta fleksibilitas keuangan perusahaan.
 MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS
LAPORAN ARUS KAS
Definisi Arus Kas (Cashflow)
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan
keluar uang perusahaan. Dalam arti sempit laporan arus kas artinya sebuah
laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah
perusahaan
Tujuan dan fungsi yang paling utama dari laporan arus kas ada pada
informasi yang diberikan yaitu penerimaan dan pengeluaran dana kas pada
suatu periode. Nah, dari informasi tersebut perusahaan bisa menentukan
strategi keuangannya, seperti mengevaluasi aktiva bersih, likuiditas, dan lainnya.

Komponen Laporan Arus Kas


Terdapat 3 komponen pada laporan arus kas, berikut adalah beberapa contoh
komponen yang terdapat di dalamnya:
FUNGSI LAPORAN ARUS KAS
Dalam penerbitan laporan arus kas tentunya mempunyai fungsi atau
kegunaan, beberapa di antaranya adalah :
• Penghasil kas dari aktivitas operasional :
Dengan menyusun laporan arus kas, maka akan terlihat
data yang bisa dimasukkan ke dalam penerimaan kas yang
artinya adalah modal sementara yang nyata ada di dalam
perusahaan.
• Menjaga dan meningkatkan kapasitas operasional :
Berdasarkan laporan yang disusun, maka pihak
perusahaan akan dapat menentukan arah kebijakannya. Dengan
demikian kinerja dalam operasional bisa dijaga dengan baik tanpa
harus mempertaruhkan masa depan perusahaan.
• Melaksanakan kewajiban finansial :
Laporan arus kas merupakan bentuk
laporan keuangan yang wajib dibuat dalam periode yang sudah
ditentukan. Dengan penerbitannya, maka kewajiban dalam
pembuatan laporan dinyatakan sudah sah dan dapat menjadi
bukti valid keuangan perusahaan.
• Pembayaran dividen :
Dalam penyusunan laporan akan
mendatangkan hasil yang memperlihatkan kondisi perusahaan.
Dengan data yang nyata atau real tersebut, maka perusahaan
bisa memberikan keterangan kepada pemegang saham dan
pihak terkait mengenai besarnya dividen yang bisa dibagikan.
Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang
berasal dari kegiatan itu sendiri. Biasanya transaksi ini berupa pemasukan atau
pengeluaran perusahaan.
Contoh arus kas dari kegiatan operasi adalah transaksi yang mencakup
penerimaan uang dari konsumen, pembayaran utang, gaji karyawan, pelunasan
pajak, dan lain sebagainya.

 Arus Kas dari Kegiatan Investasi


Arus kas dari kegiatan investasi adakah arus kas dalam bentuk pemasukan atau
pengeluaran. Umumnya, arus kas ini yang mempengaruhi investasi dalam aset
non lancar adalah arus kas dari kegiatan investasi.
Kegiatan investasi ini adalah yang berhubungan dengan aktivitas penjualan atau
pembelian dari aktiva perusahaan.
Contohnya seperti, transaksi yang mencakup penjualan dan pembelian aset
tetap seperti peralatan dan gedung.
 Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Biasanya arus kas dari kegiatan pendanaan ini berasal dari transaksi yang
mempengaruhi utang dan ekuitas perusahaan. Hal ini umumnya, transaksi
yang mencakup penerbitan atau penghentian surat berharga ekuitas dan
utang.

Contohnya adalah penjualan obligasi, pembayaran dividen, emisi saham, dan


pelunasan kredit dari bank.

Manfaat Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement

1. Mengevaluasi kemampuan perusahaan


2. Dasar pengambilan keputusan
3. Mengetahui Kemampuan Perusahaan
Laporan Arus Kas

Arus Kas dari Aktivitas Operasi — Bagian ini melaporkan


rangkuman penerimaan dan pengeluaran kas dari operasi.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi — Bagian ini
melaporkan transaksi kas untuk akuisisi dan penjualan aset
yang relatif permanen.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan — Bagian ini melaporkan
transaksi kas yang berkaitan dengan investasi kas oleh pemilik,
pinjaman, dan penarikan kas oleh pemilik.
Metode Penyusunan Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement

a. Laporan arus kas metode langsung adalah metode pembuatan


laporan arus kas di mana informasi arus kas aktual (basis kas) –
alih-alih informasi akrual (accrual basis)– dari komponen arus kas
dari aktivitas operasional perusahaan digunakan.
b. Laporan arus kas metode tidak langsung menghitung
pergerakan arus kas dari aktivitas operasional dengan
menggunakan informasi akuntansi akrual dan selalu dimulai
dengan nilai laba bersih.
Laba bersih kemudian disesuaikan dari perubahan dalam akun aset
dan kewajiban di laporan neraca.
4
Laporan arus kas sendiri secara khusus memiliki tujuan sebagai :
• Memprediksi arus kas di periode berikutnya berdasarkan data dari laporan keuangan
arus kas di periode saat ini.
• Menentukan pembayaran mana saja yang wajib dibayarkan sesuai kemampuan
perusahaan.
• Sebagai dasar untuk mengambil keputusan para manajer keuangan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan.
• Sebagai pelaporan terkait laba bersih apabila ada perubahan terhadap kas
perusahaan.

METODE PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS


Ada 2 metode yang digunakan untuk membuat Laporan Arus Kas ini :
a. Metode Laporan Arus Kas Langsung
b. Metode Laporan Arus Kas Tidak Langsung
Metode Langsung (Direct)

Sesuai dengan namanya,


maka penyusunan laporan arus
kas dengan metode ini dilakukan
secara langsung, yaitu dengan
memasukkan semua data yang
berasal dari bank maupun buku
kas.
Nantinya pelaporan semua
golongan penerimaan maupun
pengeluaran kas dan aktivitas
operasi lainnya akan dimunculkan.
Setelah itu, akan diteruskan
dengan aktivitas penanaman
modal maupun pembiayaan
lainnya.
Persiapan Pembuatan Laporan Arus Kas

Metode langsung

Arus kas bersih dari kegiatan operasi merupakan selisih dari


penerimaan kas dari operasi dengan pembayaran kas untuk
operasi.

Metode Langsung
Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas
masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam
beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Dalam metode ini pelaporan arus
kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan
pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap. Setelahnya baru dilanjutkan
dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
Metode Langsung
Penyajian aktivitas operasi berdasarkan kelompok utama dari penerimaan
kas bruto dan pengeluaran
Metode Langsung
Klasifkasi Arus Kas
Aktivitas Aktiviitas Aktivitas

Operasi Investasi Pendanaan


Aktivitas penghasilan Aktivitas perolehan dan Aktivitas yg menyebabkan
utama pendapatan entitas pelepasan aktiva jangka perubahan jumlah dan
Panjang serta investasi lain komposisi ekuitas dan
yang tidak termasuk setara pinjaman entitas
kas

PSAK memberikan fleksibilitas dalam pengklasifikasian


Item tertentu terkait bunga, dividen dan pajak
Arus Kas dari Kegiatan Operasi

Jenis-Jenis Kas Masuk Jenis-Jenis Kas Keluar

Penjualan Pembelian Barang


Barang dan Jasa Dagangan

Pembayaran gaji
Pendapatan Bunga
dan Beban Lain

Penerimaan Pembayaran Pajak


Deviden

L a p o r a n A r u s K a s
Arus Kas dari Kegiatan Investasi

Jenis-Jenis Kas Masuk Jenis-Jenis Kas Keluar

Penjualan aktiva Pembelian


tetap aktiva tetap

Penjualan Pembelian
investasi jangka investasi jangka
panjang panjang

L a p o r a n A r u s K a s
Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan

Jenis-Jenis Kas Masuk Jenis-Jenis Kas Keluar

Penerbitan Bonds Pembayaran


dan utang jangka Kas Deviden
panjang
Pembayaran
Utang
Penerbitan
Preferred dan Penarikan
Common Stock Saham Treasury

L a p o r a n A r u s K a s
Kegiatan laporan arus kas

Aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk kegiatan operasional selama satu periode akuntasi.
Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indikator
utama untuk menentukan apakah operasi entitas telah menghasilkan
arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan
operasi entitas, membayar deviden, dan melakukan investasi baru
tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar.

Contoh : Dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan


piutang, pembayaran gaji, pengeluaran operasional, dan lain
sebagainya. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau
operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung
berimbas pada kas.
Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset non tetap
keuangan lainya. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari
kegiatan investasi adalah penting karena arus kas tersebut
mempersentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi untuk
sumber daya yang diintesikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus
kas masa depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi ialah penerimaan dari penjualan
aset tetap, aset tak berwujud, dan aset jangka panjang lainya. Selain itu,
pembayaran kas juga untuk memperoleh aset tetap, aset tak berwujud,
dan aset lainnya
Akitivitas pembiayaan
Aktivitas pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar
kembali dan atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka
panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan
dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran.
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan
adalah penting karena berguna untuk memprediksi kliam atas arus kas
masa depan oleh para penyedia modal entitas.
Contoh arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan ialah penerimaan
kas dari penerbitan saham, pembayaran kas kepada pemilik untuk
memperoleh atau menebus saham entitas, penerimaan kas dari
penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman jangka pendek
dan jangka panjang lain, pelunasan pinjaman, pembayaran kas
oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa
pembiayaan
PERUSAHAAN JASA
Isi dan Format Laporan Arus Kas
Isi dan Format Laporan Arus Kas
Isi Laporan Arus KasBaik IFRS dan GAAP menentukan bahwa
penerimaan kasdan pembayaran kas selama suatu periode
harusdiklasifikasikan sebagai berikut :
1. Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang
digunakan untuk menentukan laba bersih. Transaksi aktivitas operasi
terdiri dari :
a. Kas masuk (penerimaan) :
Penjualan (barang/jasa), pendapatan bunga, pendapatan dividen
b.Kas keluar (pembayaran) : pembayaran kepada pemasok,
pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada pemasok,
pembayaran kepada kreditur, dll
KASUS 01
2. Aktivitas investasi berkaitan dengan pemberian dan penagihan
pinjaman, serta perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang
maupun ekuitas) seperti properti, pabrik dan peralatan. Transaksi
aktivitas investasi terdiri dari :
a. Kas masuk (penerimaan) : penjualan aktiva tetap, penjualan
investasi, penjualan aktiva tak berwujud, penerimaan hasil
penagihan pinjaman.
b. Kas keluar (pembayaran) : pembelian aktiva tetap, pembelian
investasi dari entitas lain, pembelian aktiva tak berwujud,
pemberian pinjaman kepada entitas lain.
3. Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
jangka panjang perusahaan. Dengan kata lain, aktivitas
pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Transaksi aktivitas pembiayaan meliputi :
a.Kas masuk (penerimaan) : pinjaman uang, penerimaan
investasi dari pemilik, penerbitan saham perusahaan,
penerbitan obligasi atau surat hutang lainnya
b.Kas keluar (pembayaran) : pembayaran kembali pinjaman,
pembagian pemilik, pembayaran dividen, pembayaran utang
pokok kepada perusahaan lain, pembelian saham treasuri.
SALON WULAN
LAPORAN ARUS KAS
Per 30 Januari 2020

I. Arus Kas dari Aktifitas Operasi :


a. Penerimaan Kas
Pendapatan Jasa
Rp. 17.000,-

b. Pengeluaran Kas
17 Jan Beban Sewa Rp. 3.000,-
24 Jan Pembayaran Hutang Rp. 5.000,-
28 Jan Beban Gaji Rp. 2.000,-
31 Jan Beban Listrik & Telp Rp. 800,-

Total Pengeluaran Arus Kas


Rp. 10.800,-
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Rp. 6.200,-
II. Arus Kas dari Aktifitas Investasi :
a. Pengeluaran Kas
03 Jan Pembeliaan Peralatan (Rp. 90.000,-)

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


(Rp. 90.000,-)
III. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

a. Penerimaan Kas
01 Jan Investasi Modal Awal Rp. 160.000,-
b. Pengeluaran Kas
31 Jan Pengambilan Prive (Rp. 2.000,-)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


PERUSAHAAN JASA
SUMBER DATA UTAMA
SALON DEWI CANTIKA
BUKU BESAR KAS
Per 30 Juli 2020
2
SUMBER DATA TAMBAHAN SALON DEWI SANTIKA
BUKTI TRANSAKSI
Per 30 Juli 2020
IDENTIFIKASI KEGIATAN
SALON DEWI CANTIKA
LAPORAN ARUS KAS
Per 30 Januari 2020

I. Arus Kas dari Aktifitas Operasi :


a. Penerimaan Kas
Pendapatan Jasa Rp. 5.000,-
penerimaan piutang Rp. 5.000,-
Rp. 10.000.000,-
b. Pengeluaran Kas
Beban Perlengkapan Rp. 4.000,-
Pembayaran Gaji Rp. 2.500,-
Beban Sewa Rp. 1.200,-
Beban Kebersihan Rp. 200,-

Total Pengeluaran Arus Kas


Rp. 7.900.000,-
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Rp. 2.100.000,-
II. Arus Kas dari Aktifitas Investasi :
a. Pengeluaran Kas
03 Jan Pembeliaan Peralatan (Rp. 1.000.000,-)

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Rp.


1.000.000,-)
III. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
a. Penerimaan Kas
Investasi Modal Awal Rp. 20.000.000,-
Pinjaman Bank Rp. 10.000.000,-
b. Pengeluaran Kas
Prive & bayar Hutang (Rp. 5.000.000,-)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Rp.


PERUSAHAAN DAGANG
MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS
PERUSAHAAN DAGANG

DATA SUMBER

JURNAL KHUSUS BUKU BESAR AKUN KAS

JURNAL KAS MASUK JURNAL KAS KELUAR

JURNAL UMUM
JKM

JKK
LAKUKAN REKAP DATA SUMBER
1
TERLEBIH DAHULU

ANALISA : Neraca Saldo : 01 Jan Investasi Awal Rp. 10.000.000


LAKUKAN REKAP DATA SUMBER
2 TERLEBIH DAHULU

JKM

ANALISA : JKM a. 01 Jan Tambahan Setoran Modal Rp. 10.000.000 F


b. 03 Jan Penjualan Tunai Rp. 900.000,- O
c. 05 Jan Penerimaan Piutang Dagang Rp. 1.940.000 O
LAKUKAN REKAP DATA SUMBER
3 TERLEBIH DAHULU

JKK

ANALISA : JKK a. 01 Jan Pembeliaan barang Rp. 180.000 O


b. 03 Jan Beban Sewa Rp. 1.200.000,- O
c. 05 Jan Membeli Perlengkapan Rp. 500.000 O
d. 07 Jan Prive Rp. 200.000,- F
e. 09 Jan Bayar Hutang Non Bank Rp. 490.000 O TOTAL Rp. 20.270.000,-
I. Arus Kas dari Aktifitas Operasi :
a. Penerimaan Kas
TOKO SEMBAKO RAYA INDAH

3 Jan Penjualan Tunai Rp.


900.000,-
LAPORAN ARUS KAS
Per 31 Januari 2021

5 Jan Penerimaan Piutang Dagang Rp. 1.940.000,-

Total Penerimaan Kas Operasi


Rp. 2.840.000,-
b. Pengeluaran Kas
01 Jan Pembelian Barang Rp. 180.000,-
03 Jan Beban Sewa Rp. 1.200.000,-
05 Jan Membeli Perlengkapan Rp. 500.000,-
09 Jan Bayar Hutang Dagang Rp. 490.000,-

Total Pengeluaran Kas Operasi Rp.


2.370.000,-
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Rp. 470.000,-
II. Arus Kas dari Aktifitas Investasi :
- -
III. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
a. Penerimaan Kas
01 Jan Saldo Awal Rp. 10.000.000,-
01 Jan Tambahan Setoran Modal Rp. 10.000.000,-

Total Penerimaan Kas


Rp. 20.000.000,-
b. Pengeluaran Kas
07 Jan Prive (Rp. 200.000,-)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Rp.


200.000,-
Keunggulan Metode langsung :
1. Menentukan penerimaan dan pembayaran kas dari aktivitas operasi.
2. Informasi dalam bentuk penerimaan dan pengeluaran kas lebih dapat menjelaskan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi yang
memadai untuk
a. Membayar utang,
b. Membiayai kembali kegiatan operasi, dan
c. Membayar dividen ke pemegang salam

Keunggulan Metode tidak langsung :


1. Berfokus pada perbedaan antara laba atau rugi bersih dengan arus kas bersih dari
kegiatan operasi.
2. Memberikan in&ormasi yang meng(ubungkan laporanarus kas, laporan laba rugi dan laporan
posisi keuangan
Metode Tidak Langsung (Indirect)

Kebalikan dari metode langsung, maka


metode ini menggunakan beberapa penyelesaian
terlebih dahulu. Langkahnya adalah dengan
menyesuaikan laporan laba/rugi dengan balance
sheet. Atau dengan kata lain metode
penyusunannya dibuat rekonsiliasi antara laba
yang dilaporkan.

Dengan cara ini, maka keuntungan


maupun kerugian harus bisa selaras bukan dengan
cara koreksi pengaruh dari kas, melainkan dari
koreksi transaksi.
Persiapan Pembuatan Laporan Arus Kas
Metode tidak langsung
Arus kas bersih dari kegiatan operasi diperoleh dengan cara
menyesuaikan besarnya laba bersih akrual yang berasal dari kegiatan
operasi agar menjadi laba bersih basis kas

Metode Tidak Langsung


Metode tidak langsung artinya ialah arus kas dari operasional ditentukan dengan cara mengoreksi
laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusunan,
kenaikan harta lancar dan utang lancar serta laba atau rugi karena pelepasan investasi.
Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi.
Dalam metode tidak langsung ini net income disesuaikan dengan menghilangkan pengaruh
transaksi yang masih belum direalisir dari arus kas masuk dan keluar seperti utang dan piutang.
Selain itu juga menghilangkan pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan
pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti penyusutan, amortisasi, laba rugi dari
penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan, dan laba rugi pembatalan utang
(transaksi pembiayaan)
Metode Tidak Langsung
Penyajian aktivitas operasi berdasarkan laba atau rugi neto yang disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh transaksi nonkas,penangguhan atau akrual dari penerimaan
atau pembayaran kasuntuk operasi masa lalu dan masa depan, dan unsur
peng(asilanatau beban yang terkait dengan arus in'estasi atau pendanaan
Metode Tidak Langsung

Neraca
Kas
Kewajiban
Aset Selain
Kas Ekuitas Pemegang
Saham

Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham


Kas + Aset Selain Kas = Kewajiban + Ekuitas Pemegang
Saham
Kas = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham – Aset Selain
Kas
Metode Tidak Langsung
Neraca
Kas Kewajiban
Aset Selain Ekuitas Pemegang
Kas Saham

Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham


Kas + Aset Selain Kas = Kewajiban + Ekuitas Pemegang
Saham
Kas = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham – Aset Selain
1 2 3
Kas
Arus Kas ditentukan dengan menganalisis kewajiban, ekuitas
pemegang saham, dan aset selain kas.
L a p o r a n A r u s K a s
Metode Tidak Langsung

Dimulai
Dimulai dengan
dengan labalaba bersih
bersih perusahaan
perusahaan
berdasarkan
berdasarkan basis
basis akrual.(tampak
akrual.(tampak pada
pada
laporan
laporan laba
laba rugi,
rugi, laba
laba ditahan,
ditahan, atau
atau laporan
laporan
perubahan
perubahan modal).
modal).

L a p o r a n A r u s K a s
Metode Tidak Langsung

Tentukan
Tentukan Laba
Laba bersih
bersih
LABA DITAHAN AKUN NO. 32

Saldo
Tanggal Item Untuk Arus Kas
Debit Credit Debit
Untuk Arus Kas Credit
2006
Jan. 1 Saldo 202,300
Des. 31 Laba bersih 108,000 310,300
31 Deviden Kas 28,000 282,300

L a p o r a n A r u s K a s
Metode Tidak Langsung

Langkah
Langkah selanjutnya
selanjutnya adalah
adalah menentukan
menentukan beban beban
depresiasi
depresiasi untuk
untuk tahun
tahun tersebut.
tersebut. Jika
Jika tidak
tidak terdapat
terdapat
di
di laporan
laporan laba
laba rugi,
rugi, maka
maka dapat
dapat diketahui
diketahui dengan
dengan
menganalisis
menganalisis akun
akun akumulasi
akumulasi penyusutan.
penyusutan.

L a p o r a n A r u s K a s
Metode Tidak Langsung
Menentukan
Menentukan Beban
Beban Depresiasi
Depresiasi
AKUMULASI PENYESUAIAN-BANGUNAN AKUN NO. 17
Saldo
Tanggal Item Debit Credit Debit Credit
2006
Jan. 1 Saldo 58,300
Dec. 31 Depresiasi 7,000 65,300

to
to statement
statement

L a p o r a n A r u s K a s
Metode Tidak Langsung-Kegiatan Operasi
Arus Kas dari Kegiatan Operasi:
Laba Bersih berdasarkan laporan laba rugi
$108,000
Ditambah:
Penyusutan 7,000

Karena Penyusutan mengurangi laba


bersih meskipun tidak ada kas yang
keluar, maka harus ditambahkan kembali
pada laba bersih.

L a p o r a n A r u s K a s
Metode Tidak Langsung

Memilih
Memilih aset
aset lancar
lancar dan
dan kewajiban
kewajiban lancar
lancar
yang
yang berpengaruh
berpengaruh pada
pada arus
arus kas
kas yang
yang
mengalami
mengalami kenaikan
kenaikan atau
atau penurunan.
penurunan.

L a p o r a n A r u s K a s
Perubahan dalam Akun Lancar
Perubahan
Akun 2006 2005 Debit Credit
Piutang (bersih) $74,000$65,000 9,000
Persediaan 172,000180,000 8,000
Utang dagang (mdse.) 43,500 46,700 3,200
Utang beban 26,500 24,300 2,200
Utang pajak penghasilan 7,900 8,400 500

Tentukan peubahan debit


atau kredit dari masing-
masing akun di atas.
L a p o r a n A r u s K a s
Perubahan dalam Akun Lancar

Perubahan
Akun 2006 2005 Debit Credit
Piutang (bersih) $74,000$65,000 9,000
Persediaan 172,000180,000 8,000
Utang dagang (mdse.) 43,500 46,700 3,200
Utang beban 26,500 24,300 2,200
Utang pajak penghasilan 7,900 8,400 500

Perubahan debit akan dikurangkan pada laba bersih pada


laporan arus kas dari kegiatan operasi. Jadi untuk
mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi, laba bersih
harus dikurangi lebih dahulu dengan perubahan debit itu.

L a p o r a n A r u s K a s
Perubahan dalam Akun Lancar

Perubahan
Akun 2006 2005 Debit Credit
Piutang (bersih) $74,000$65,000 9,000
Persediaan 172,000180,000 8,000
Utang dagang (mdse.) 43,500 46,700 3,200
Utang beban 26,500 24,300 2,200
Utang pajak penghasilan 7,900 8,400 500
Perubahan debit akan dikurangkan pada laba bersih pada
laporan arus kas dari kegiatan operasi. Jadi untuk
mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi, laba
bersih ahrus dikurangi lebih dahulu dengan perubahan debit
itu.

L a p o r a n A r u s K a s
Metode Tidak Langsung-Kegiatan Operasi

Arus Kas dari Kegiatan Operasi:


Laba bersih per laporan laba rugi $108,000
Add:
Penyusutan $ 7,000
Penurunan persediaan 8,000
Kenaikan utang beban 2,200 17,200
$125,200
Kenaikan A/R $ 9,000
Penurunan Utang dagang 3,200
Penurunan utang pajak 500

L a p o r a n A r u s K a s
Metode Tidak Langsung

Menganalisis
Menganalisis laporan
laporan laba
laba rugi
rugi untuk
untuk
melihat
melihat jika
jika ada
ada untung
untung atau
atau rugi
rugi dari
dari
penjualan
penjualan investasi,
investasi, peralatan,
peralatan, dsb.
dsb.

L a p o r a n A r u s K a s
Metode Tidak Langsung
Rundell Inc.
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2006

Penjualan $1,180,000
Biaya barang dagangan yang terjual 790,000
Laba kotor $ 390,000
Beban Operasi:
Beban Penyusutan $ 7,000
Beban Operasi Lainnya 196,000
Total beban operasi 203,000
Pendapatan dari Operasi $ 187,000
Pendapatan lainnya:
Keuntungan dari penjualan tanah$12,000
jual tanah $12,000
Beban lainnya:
Beban bunga 8,000 4,0000
Pendapatan sebelum pajak $ 191,000
Pajak Penghasilan 83,000
Laba bersih $ 108,000
Metode Tidak Langsung-Kegiatan Operasi

Arus Kas dari Kegiatan Operasi:

Keuntungan ini termasuk dalam laba bersih, tetapi


Laba, per laporan laba rugi $108,000
Add:

tidak mewakili arus kas operasi.


Penyusutan $ 7,000
Penurunan persediaan 8,000
Kenaikan beban belum dibayar 2,200 17,200
$125,200
Kenaikan piutang $ 9,000
Penurunan utang dagang 3,200
Penurunan utang pajak 500
Keuntungan Jual Tanah 12,000 24,700
Arus kas bersih dari kegiatan operasi $100,500

L a p o r a n A r u s K a s
Kegiatan Operasi-Metode Tidak Langsung
Arus Kas dari Kegiatan Operasi:
Laba Bersih berdasarkan laporan laba rugi
$108,000
Ditambah:
Penyusutan $ 7,000
Penurunan jumlah persediaan 8,000
Peningkatan beban belum dibayar 2,200
Dikurangi:
17,200

$125,200
Peningkatan jumlah piutang $ 9,000
Penurunan jumlah persediaan 3,200
Penurunan jumlah utang pajak penghasilan 500
Keuntungan atas penjualan tanah 12,000
24,700 L a p o r a n A r u s K a s
LATIHAN KASUS
TAHUN TAHUN Selisih Kenaikan
NO KETERANGAN Rp
2016 2017 atau Penurunan

A AKTIVA LANCAR
1 Kas dan Bank Rp 100.000.000 150.000.000 -50.000.000
2 Piutang Dagang Rp 2.436.562.500 2.005.000.000 431.562.500
3 Persediaan Barang Rp 490.000.000 443.125.000 46.875.000
Total Aktiva Lancar Rp 3.026.562.500 2.598.125.000 428.437.500
LAPORAN NERACA B AKTIVA TETAP
1 Tanah Rp 500.000.000 1.250.000.000 -750.000.000
2 Bangunan Rp 800.000.000 1.250.000.000 -450.000.000
Akm Penyusutan Bangunan Rp 40.000.000 102.500.000 62.500.000
3 Kendaraan Rp 250.000.000 550.000.000 -300.000.000
Akm Penyusutan Kendaraan Rp 31.250.000 100.000.000 68.750.000
Total Aktiva Tetap Rp 1.478.750.000 2.847.500.000

TOTAL AKTIVA Rp 4.505.312.500


C KEWAJIBAN JK. PENDEK & JK. PANJANG
I HUTANG JANGKA PENDEK
1 Hutang Dagang Rp 800.000.000 1.200.000.000 -400.000.000
2 Hutang Bank Rp 1.575.000.000 1.353.750.000 221.250.000
Total Hutang Jangka Pendek Rp 2.375.000.000 2.553.750.000
II HUTANG JANGKA PANJANG
1 Hutang Bank Rp 900.000.000 1.200.000.000 -300.000.000
Total Hutang Jangka Panjang Rp 900.000.000 1.200.000.000
D MODAL
1 Modal Rp 250.000.000 250.000.000
2 Laba di tahan Rp 350.000.000 580.312.500
3 Laba tahun berjalan Rp 630.312.500 861.562.500
Total Modal Rp 1.230.312.500 1.691.875.000

TOTAL PASSIVA Rp 4.505.312.500


E DIVIDEN 408.125.000
NO KETERANGAN Rp JUMLAH Rp JUMLAH

LAPORAN RUGI LABA THN 2017


A Penjualan Bersih Rp 14.750.000.000
Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 13.100.000.000
Laba Kotor Rp 1.650.000.000

B Beban beban Operasi :


- Pembayaran alat alat kantor Rp 2.000.000
- Upah dan Gaji serta THR Rp 145.000.000
- Penyusutan Bangunan Rp 62.500.000
- Penyusutan Kendaraan Rp 68.750.000
- Biaya Utilitas Kantort Rp 27.000.000

Total Beban Operasi Rp 305.250.000

C Beban Lain Lain :


- Beban Bunga Bank Rp 196.000.000

Total Beban Operasi Rp 196.000.000

Laba Bersih sebelum Pajak Rp 1.148.750.000


Pajak Penghasilan Rp 287.187.500
LABA BERSIH Rp 861.562.500
TAHUN TAHUN Selisih Kenaikan
NO KETERANGAN Rp
2016 2017 atau Penurunan
KET

A AKTIVA LANCAR

IDENTIFIKASI MASALAH
1 Kas dan Bank Rp 100.000.000 150.000.000 -50.000.000 Kenaikan Kas
2 Piutang Dagang Rp 2.436.562.500 2.005.000.000 431.562.500 Operasional
3 Persediaan Barang Rp 490.000.000 443.125.000 46.875.000 Operasional
Total Aktiva Lancar Rp 3.026.562.500 2.598.125.000 428.437.500
B AKTIVA TETAP
1 Tanah Rp 500.000.000 1.250.000.000 -750.000.000 Investasi
2 Bangunan Rp 800.000.000 1.250.000.000 -450.000.000 Investasi
Akm Penyusutan Bangunan Rp 40.000.000 102.500.000 62.500.000 Operasional
3 Kendaraan Rp 250.000.000 550.000.000 -300.000.000 Investasi
Akm Penyusutan Kendaraan Rp 31.250.000 100.000.000 68.750.000 Operasional
Total Aktiva Tetap Rp 1.478.750.000 2.847.500.000

TOTAL AKTIVA Rp 4.505.312.500


C KEWAJIBAN JK. PENDEK & JK. PANJANG
HUTANG JANGKA PENDEK
1 Hutang Dagang Rp 800.000.000 1.200.000.000 -400.000.000 Operasional
2 Hutang Bank Jk Pendek Rp 1.575.000.000 1.353.750.000 221.250.000 Pembiayaan
Total Hutang Jangka Pendek Rp 2.375.000.000 2.553.750.000

HUTANG JANGKA PANJANG


1 Hutang Bank Rp 900.000.000 1.200.000.000 -300.000.000 Pembiayaan
Total Hutang Jangka Panjang Rp 900.000.000 1.200.000.000
D MODAL
1 Modal Rp 250.000.000 250.000.000
2 Laba di tahan Rp 350.000.000 580.312.500
3 Laba tahun berjalan Rp 630.312.500 861.562.500
Total Modal Rp 1.230.312.500 1.691.875.000

TOTAL PASSIVA Rp 4.505.312.500

E DIVIDEN 408.125.000 Pembiayaan


A I. AKTIVITAS OPERASIONAL
1. Penerimaan Kas
* Pendapatan atas Penjualan Rp 14.750.000.000
* Kenaikan Piutang Usaha Rp 431.562.500 (-)

LAPORAN ARUS KAS


Rp 14.318.437.500
2. Pengeluaran Kas
* Harga Pokok Penjualan Rp 13.100.000.000
* Beban Operasi R/L Rp 174.000.000
* Beban Lain lain Rp 196.000.000
* Persediaan Rp 46.875.000
* Kenaikan Hutang dagang Rp 400.000.000
* Penyusutan Bangunan Rp 62.500.000
* Penyusutan Kendaraan Rp 68.750.000 (-)
12.151.875.000
Laba Sebelum Pajak 2.166.562.500
* Pembayaran Pajak Rp 287.187.500 ( - )
Arus Kas Aktivitas Operasional Rp 1.879.375.000
B II. AKTIVITAS INVESTASI
Pengeluaran Kas
* Pembelian Tanah Rp 750.000.000
* Pembelian Bangunan Rp 450.000.000
* Pembelian Kendaraan Rp 300.000.000 (+)
Arus Kas Aktivitas Investasi Rp 1.500.000.000

C III. AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan Kas
* Kenaikan Hutang Jk Panjang Rp 300.000.000

Pengeluaran Kas
* Penurunan Hutang Bank Jk Pendek Rp 221.250.000
* Pembayaran Dividen Rp 408.125.000 (+)
Total Pengeluaran Kas 629.375.000
Arus Kas Aktivitas Investasi Rp -329.375.000
50.000.000
C III. AKTIVITAS PENDANAAN

Arus Kas Aktivitas Investasi Rp -329.375.000 (+)


Kenaikan Kas 50.000.000
Saldo Kas Awal 2016 100.000.000 (+)
Kas Pada 31 Desember 2017 150.000.000
TAHUN TAHUN Selisih Kenaikan
NO KETERANGAN Rp
2016 2017 atau Penurunan
A AKTIVA LANCAR
1 Kas dan Bank Rp 100.000.000 150.000.000 -50.000.000
2 Piutang Dagang Rp 2.436.562.500 2.005.000.000 431.562.500
3 Persediaan Barang Rp 490.000.000 443.125.000 46.875.000
Total Aktiva Lancar Rp 3.026.562.500 2.598.125.000 428.437.500
B AKTIVA TETAP
LAPORAN NERACA
1 Tanah Rp 500.000.000 1.250.000.000 -750.000.000
2 Bangunan Rp 800.000.000 1.250.000.000 -450.000.000
Akm Penyusutan Bangunan Rp 40.000.000 102.500.000 62.500.000
3 Kendaraan Rp 250.000.000 550.000.000 -300.000.000
Akm Penyusutan Kendaraan Rp 31.250.000 100.000.000 68.750.000
Total Aktiva Tetap Rp 1.478.750.000 2.847.500.000

TOTAL AKTIVA Rp 4.505.312.500


C KEWAJIBAN JK. PENDEK & JK. PANJANG
HUTANG JANGKA PENDEK
1 Hutang Dagang Rp 800.000.000 1.200.000.000 -400.000.000
2 Hutang Bank Rp 1.575.000.000 1.353.750.000 221.250.000
Total Hutang Jangka Pendek Rp 2.375.000.000 2.553.750.000
HUTANG JANGKA PANJANG
1 Hutang Bank Rp 900.000.000 1.200.000.000 -300.000.000
Total Hutang Jangka Panjang Rp 900.000.000 1.200.000.000
1 Modal Rp 250.000.000 250.000.000
2 Laba di tahan Rp 350.000.000 580.312.500
3 Laba tahun berjalan Rp 630.312.500 861.562.500
Total Modal Rp 1.230.312.500 1.691.875.000

TOTAL PASSIVA Rp 4.505.312.500

Dividen 400.000.000
LAPORAN RUGI LABA THN 2017
NO KETERANGAN Rp JUMLAH Rp JUMLAH

A Penjualan Bersih Rp 14.750.000.000


Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 13.100.000.000
Laba Kotor Rp 1.650.000.000

B Beban beban Operasi :


- Pembayaran alat alat kantor Rp 2.000.000
- Upah dan Gaji serta THR Rp 145.000.000
- Penyusutan Bangunan Rp 62.500.000
- Penyusutan Kendaraan Rp 68.750.000
- Biaya Utilitas Kantort Rp 27.000.000

Total Beban Operasi Rp 305.250.000

C Beban Lain Lain :


- Beban Bunga Bank Rp 196.000.000

Total Beban Operasi Rp 196.000.000

Laba Bersih sebelum Pajak Rp 1.148.750.000


Pajak Penghasilan Rp 287.187.500
LABA BERSIH Rp 861.562.500
TAHUN TAHUN Selisih Kenaikan
NO KETERANGAN Rp
2016 2017 atau Penurunan
KET

A AKTIVA LANCAR
1 Kas dan Bank Rp 100.000.000 150.000.000 -50.000.000 Kenaikan Kas
2 Piutang Dagang Rp 2.436.562.500 2.005.000.000 431.562.500 Operasional

IDENTIFIKASI KEGIATAN 3 Persediaan Barang


Total Aktiva Lancar
Rp
Rp
490.000.000
3.026.562.500
443.125.000
2.598.125.000
46.875.000
428.437.500
Operasional

B AKTIVA TETAP
1 Tanah Rp 500.000.000 1.250.000.000 -750.000.000 Investasi
2 Bangunan Rp 800.000.000 1.250.000.000 -450.000.000 Investasi
Akm Penyusutan Bangunan Rp 40.000.000 102.500.000 62.500.000 Operasional
3 Kendaraan Rp 250.000.000 550.000.000 -300.000.000 Investasi
Akm Penyusutan Kendaraan Rp 31.250.000 100.000.000 68.750.000 Operasional
Total Aktiva Tetap Rp 1.478.750.000 2.847.500.000

TOTAL AKTIVA Rp 4.505.312.500


C KEWAJIBAN JK. PENDEK & JK. PANJANG
HUTANG JANGKA PENDEK
1 Hutang Dagang Rp 800.000.000 1.200.000.000 -400.000.000 Operasional
2 Hutang Bank Jk Pendek Rp 1.575.000.000 1.353.750.000 221.250.000 Pembiayaan
Total Hutang Jangka Pendek Rp 2.375.000.000 2.553.750.000

HUTANG JANGKA PANJANG


1 Hutang Bank Rp 900.000.000 1.200.000.000 -300.000.000 Pembiayaan
Total Hutang Jangka Panjang Rp 900.000.000 1.200.000.000
D MODAL
1 Modal Rp 250.000.000 250.000.000
2 Laba di tahan Rp 350.000.000 580.312.500
3 Laba tahun berjalan Rp 630.312.500 861.562.500
Total Modal Rp 1.230.312.500 1.691.875.000

TOTAL PASSIVA Rp 4.505.312.500

E DIVIDEN 400.000.000 Pembiayaan


TAHUN TAHUN Selisih Kenaikan
NO KETERANGAN Rp
2016 2017 atau Penurunan
KET

A AKTIVA LANCAR
1 Kas dan Bank Rp 100.000.000 150.000.000 -50.000.000 Naik
2 Piutang Dagang Rp 2.436.562.500 2.005.000.000 431.562.500 Turun
3 Persediaan Barang Rp 490.000.000 443.125.000 46.875.000 Naik
Total Aktiva Lancar Rp 3.026.562.500 2.598.125.000 428.437.500
B AKTIVA TETAP
LAPORAN NERACA
1 Tanah Rp 500.000.000 1.250.000.000 -750.000.000 Naik
2 Bangunan Rp 800.000.000 1.250.000.000 -450.000.000 Naik
Akm Penyusutan Bangunan Rp 40.000.000 102.500.000 62.500.000 Naik
3 Kendaraan Rp 250.000.000 550.000.000 -300.000.000 Naik
COMPARE

Akm Penyusutan Kendaraan Rp 31.250.000 100.000.000 68.750.000 Naik


Total Aktiva Tetap Rp 1.478.750.000 2.847.500.000
TOTAL AKTIVA Rp 4.505.312.500
C KEWAJIBAN JK. PENDEK & JK. PANJANG
HUTANG JANGKA PENDEK
1 Hutang Dagang Rp 800.000.000 1.200.000.000 -400.000.000 Naik
2 Hutang Bank Rp 1.575.000.000 1.353.750.000 221.250.000 Turun
Total Hutang Jangka Pendek Rp 2.375.000.000 2.553.750.000
HUTANG JANGKA PANJANG
1 Hutang Bank Rp 900.000.000 1.200.000.000 -300.000.000 Naik
Total Hutang Jangka Panjang Rp 900.000.000 1.200.000.000

1 Modal Rp 250.000.000 250.000.000


2 Laba di tahan Rp 350.000.000 580.312.500
3 Laba tahun berjalan Rp 630.312.500 861.562.500
Total Modal Rp 1.230.312.500 1.691.875.000

TOTAL PASSIVA Rp 4.505.312.500

Dividen 400.000.000 Pembiayaan/


A I. AKTIVITAS OPERASIONAL

LABA BERSIH Rp 861.562.500


PENYESUAIAN :
* Penyusutan Bangunan Rp 62.500.000
* Penyusutan Kendaraan Rp 68.750.000
* Penurunan Piutang dagang Rp 431.562.500
* Penurunan Persediaan Rp 46.875.000
LAPORAN ARUS KAS
* Kenaikan Hutang Dagang Rp 400.000.000 (+)
Total Penyesuaian 1.009.687.500 (+)
Arus Kas Aktivitas Operasional Rp 1.871.250.000

B II. AKTIVITAS INVESTASI


Pengeluaran Kas
* Pembelian Tanah Rp 750.000.000
* Pembelian Bangunan Rp 450.000.000
* Pembelian Kendaraan Rp 300.000.000 (+)
Total Pengeluaran Kas 1.500.000.000 (-)
Arus Kas Aktivitas Investasi Rp 371.250.000

C III. AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan Kas
* Kenaikan Hutang Jk Panjang Rp 300.000.000
Pengeluaran Kas
* Penurunan Hutang Bank Jk Pendek Rp 221.250.000
* Pembayaran Dividen Rp 400.000.000 (+)
Total Pengeluaran Kas 621.250.000
Arus Kas Aktivitas Investasi Rp -321.250.000 (+)
Kenaikan Kas 50.000.000
Saldo Kas Awal 2016 100.000.000 (+)
Kas Pada 31 Desember 2017 150.000.000
Kesimpulan

Salah satu laporan keuangan yang harus disiapkan oleh perusahaan adalah
laporan arus kas
Laporan arus kas menggambarkan aliran kas masuk dan kas keluar
perusahaan dalam satu periode
Arus kas perusahaan terdiri dari arus kas dari kegiatan operasi, investasi,
dan pembiayaan
Dalam pelaporan arus kas ini ada dua metode yang dipakai, yaitu metode
langsung dan metode tidak langsung
Perbedaan kedua metode itu terletak pada arus kas dari hasil operasi
Dalam metode tidak langsung, perusahaan harus mengubah laporan laba
rugi basis akrual yang biasa dipakai oleh perusahaan menjadi laporan laba
rugi basis kas
 MENYEDIAKAN CATATAN ATAS LAP. KEU
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi
kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan
membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta
memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan
perusahaan.

Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang,


kelangsungan usaha, piutang, kewajiban kontinjensi, atau informasi kontekstual
untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan
gugatan).

Tujuan Pembuatan Catatan Pada Laporan Keuangan


1. Dapat memberikan informasi tentang isi dari laporan keuangan yang sudah
disajikan kepada pihak pengguna atas informasi tersebut.
2. Terdapat informasi tambahan yang dibutuhkan oleh pihak si pembaca
3. Memberikan kemudahan dalam menjawab pertanyaan dari Publik tentang isi
dari laporan keuangan yang disajikan.
Dilaporan keuangan Catatan atas Laporan Keuangan terlihat bahwa ada
nomor nomor yang tertera disebelah angka angka yg disajikan pada laporan : 5
Note terdapat pada Laporan Rugi Laba diberi tanda splidol hijau

Anda mungkin juga menyukai