Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGHANTAR AKUNTANSI

DISUSUN OLEH
M.RIDHO ANNAZMI
NIM
22141002
JURUSAN
MANAJEMEN

JUDUL BUKU
DASAR DASAR AKUNTANSI
 LAPORAN LABA-RUGI
Laporan Laba Rugi (income statement) adalah laporan yang menunjukan kemampuan
perusahaan atau entitas bisnis dalam menghasilkan keuntungan pada suatu periode waklu
tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Dalam laporan toba rugi tercantum akun
nominal (akun pendapatan dan akun beban). Pendapatan dikurangi beban akan
menghasilkan laba/rugi, Perusahaan mengalami keuntungan atau laba ketika jumlah
pendapatan melebihi jumlah beban (pendapatan lebih besar dari beban). Sebaliknya,
perusahaan mengalami kerugian ketika jumlah beban melebihi jumlah pendapatan beban
lebih besar dari pendapatan). Dengan demikian format laporan laba rugi secara sederhana
adalah sebagai berikut:
pendapatan = xxxx
beban=xxxx
laba/rugi=xxxx
A.)Pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk atau jasa
dalam rangka menjalankan kegiatan usaha perusahaan.
b) Beban merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk
memperoleh barang atau jasa yang digunakan untuk dalam usaha perusahaan dan
bermanfaat pada suatu periode Tertentu
Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan angkutan aman untuk tahun 2020
Perusahaan Angkutan “Aman”
Laporan Laba-rugi
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2020
Pendapatan jasa angkutan Rp7.500.000,00
Beban beban operasi:
Gaji pegawai Rp2.125.000,00
Bensin&oli 800.000,00
Reparasi&pemeliharaan 800.000,00
Listrik&air 450.000,00
Asuransi 275.000,00

Jumlah beban operasi 4.450.000,00

Laba bersih. Rp3.050.000,00

Laporan laba -rugi harus diberi judul yang terdiri atas: nama perusahaan, nama laporan
(dalam hal ini ”Laporan Laba-rugi”), dan priode laporan. Isi laporan laba-rugi terdiri dari tiga
komponen pokok yakni: penghasilan, beban, dan laba atau rugi.

Tujuan Membuat Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi yang dibuat oleh bagian akuntansi tentu memiliki tujuan, karena
hasil analisis laporan keuangan ini akan diberikan kepada pihak terkait yang membutuhkan
laporan perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa tujuan dibuatnya laporan laba rugi perusahaan:

1. Perhitungan besaran pajak perusahaan.


2. Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi semua periode.
3. Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk menetapkan langkah-
langkah apa saja yang harus diambil di periode yang akan datang.
4. Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh menjadi efisien atau tidak dari
besaran beban atau biaya perusahaan.

Manfaat Laporan Laba Rugi Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh jika
membuat laporan laba rugi, yakni:

Mengevaluasi Kinerja Perusahaan


 Manfaat pertama yaitu dapat menjadi bahan evaluasi kinerja
perusahaan.

Melalui laporan ini, Anda dapat melihat peningkatan pendapatan atau kerugian yang
didapat oleh perusahaan. Dengan melakukan evaluasi, selanjutnya Anda dapat meminimalkan
risiko kerugian. Misalnya, perusahaan mengalami kerugian terus menerus maka Anda dapat
mengambil keputusan untuk bisa berkembang dan tetap bisa menghadapi persaingan.

 Mengembangkan Perusahaan

Dengan melihat dan mengamati laporan laba rugi pada akhir periode, Anda sebagai
pemilik perusahaan dapat menilai pengeluaran-pengeluaran yang efektif dan tidak. Hal ini
akan sangat membantu perusahaan untuk mengembangkan perusahaan. Karena untuk
mengembangkan perusahaan, Anda perlu memiliki kemampuan untuk meningkatkan
pendapatan/profit atau mengurangi pengeluaran dan laporan ini dapat menyajikan informasi
tersebut.

 Menilai Risiko

Beberapa perusahaan mungkin ada yang sulit untuk mendapatkan profit dan
mengalami kerugian terus menerus maka laporan ini dapat berfungsi untuk menilai risiko
perusahaan kedepan. Dengan mengetahui risiko perusahaan atau bisnis, maka secepatnya
Anda dapat mencari solusi. Risiko dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting
adalah meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi tanpa dugaan sebelumnya.

 Tolak Ukur Perusahaan

Manfaat lainnya adalah menjadi tolok ukur perusahaan untuk bekerja lebih baik lagi.
Agar karyawan dan perusahaan dapat berkembang lebih baik lagi kedepan nya. Tolak ukur
laporan ini juga dapat memacu  kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat bersaing
dengan pesaing di pasar.

Menganalisis Strategi Perusahaan

Laporan ini juga dapat digunakan untuk menganalisis strategi perusahaan. dalam
menjalankan operasionalnya, perusahaan pasti memiliki strategi khusus. Untuk mengetahui
berhasil atau tidaknya strategi maka dapat dilihat dari beberapa hal contoh laporan laba rugi.
Apakah strategi yang dipilih dapat membuat perusahaan menghasilkan pendapatan yang
maksimal di setiap bulannya atau malah sebaliknya strategi yang dipilih tidak cocok.

 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap
modal pemilik (disebut juga ekultas pemilik). Apabila perusahaan memperoleh laba,
maka laba tersebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan
menderita rugi. maka modal pemilik menjadi berkurang. Modal pemilik dapat juga
berubah karena adanya tambahan investasi yang dilakukan oleh si pemilik, atau karena
pemilik mengambil aset perusahaan untuk keperluan pribadi Dengan demikian modal
pemilik akan bertambah (1) karena adanya tambahan investasi oleh pemilik (2) karena
perusahaan mendapat laba. Di lain pihak modal pemilik akan berkurang (1) karena
pemilik melakukan pengambilan aset perusahaan untuk keperluan pribadi (disebut
pengambilan prive), dan (2) karena perusahaan menderita rugi.

Modal Awal

+
Tambahan modal oleh pemilik

+/-

Laba atau rugi


-
Pengambilan prive oleh
pemilik

=
Modal akhir

Informasi tentang perubahan modal pemilik biasanya dituangkan dalam sebuah laporan
yang disebut laporan perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan hal-hal yang
menyebabkan bertambah atau berkurangnya jumlah modal pemilik.

Berikut ini contoh laporan perubahan modal Perusahaan Angkutan Aman untuk tahun 2010.

Perusahaan Angkutan “Aman”


Lporan Perubahan Modal
Untuk Tahun yang berakhir Tanggal 31 Desember 2020
Modal,1 januari 2020 Rp. 0,-
Setoran modal awal,1 januari 2020 Rp15.000.000,00
Ditambah:laba bersih tahun 2020 3.050.000,00 +
Rp18.050.000,00
Dikurangi:pengambulan prive 2.000.000,00

Kenaikan modal pemilik 16.050.000,00

Modal,31 Desember 2020 Rp16.050.000,00

Laporan perubahan modal sering disebut sebagai "jembatan" antara laporan laba-
rugi dengan neraca. Seperti telah ditunjukkan di atas, data laba atau rugi yang
tercantum dalam laporan laba-rugi pada akhirnya akan mempengaruhi modal yang
tercantum dalam neraca. Pengaruh laba atau rugi terhadap modal diperhitungkan dalam
perubahan modal

 NERACA

Neraca adalah bagian dari laporan keuangan dari entitas bisnis atau perusahaan
yang mencatat informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham pada
waktu tertentu. Laporan ini wajib dibuat oleh entitas bisnis atau perusahaan karena
menjadi panduan dalam memutuskan keputusan bisnis. 

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, neraca adalah catatan perbandingan untung-
rugi, utang-piutang, pemasukan dan pengeluaran, dan sebagainya.

Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan, arti neraca adalah ikhtisar yang menggambarkan
posisi harta, kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu. Disebut
neraca karena kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak dan kewajiban
serta modal di pihak lain (balance sheet).

Pengertian Neraca Menurut Para Ahli


Berikut ini beberapa pengertian mengenai neraca, yaitu:

 Kewo, et. al (1996, hal 87). Neraca adalah suatu bagian dari laporan
keuangan yang menunjukkan keadaan dari suatu unit usaha pada tanggal
tertentu yang terdiri atas dua bagian yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva dapat
dikategorikan sebagai investasi yang dilakukan dalam perusahaan
sedangkan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk
investasi tersebut dan jumlah kedua bagian ini harus sama.
 Smith dan Skousen (2007, hal 152). Neraca adalah laporan pada suatu saat
tertentu mengenai sumber daya perusahaan (aktiva), hutangnya
(kewajiban), dan klaim kepemilikan terhadap sumber daya (ekuitas pemilik).

Berikut adalah contoh neraca saldo


Perusahaan percetakan “Rapih”
Neraca saldo
30 april 2020

Nama akun Debet Kredit


Kas Rp 2.145.000,00
Piutang Usaha 515.000,00
Perlengkapan 1.475.000,00
Asuransi Dibayar di
Muka 60.000,00
Mesin Cetak
4.800.000,00
9.000.000,00
Gedung -
Utang Usaha 1.700.000,00
-
Utang Wesel 2.000.000,00
Pendapatan Sewa
Diterima di Muka -
Modal, Budi - 90.000,00
Prive, Budi 50.000,00 13.480.000,00
Pendapatan Percetakan 2.250.000,00
Beban Advertensi 15.000,00
Gaji & Upah Pegawai 710.000,00

Beban Macam-macam 300.000,00

Rp19.520.000,00 Rp19.520.000,00
Unsur-unsur dalam Neraca
Ada beberpa unsur yang harus ada dalam format laporan neraca. Dengan laporan neraca,
kondisi keuangan perusahaan bisa dianalisis sebagai bahan evaluasi untuk pembiayaan
perusahaan di periode selanjutnya.

Berikut adalah unsur-unsur dalam neraca:

1. Aktiva
Aktiva adalah kekayaan atau aset perusahaan yang berhasil dikumpulkan. Aset inilah yang
bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan di masa selanjutnya. Unsur
aktiva masih dibagi menjadi dua yaitu aktiva tetap dan aktiva lancar. 

Aktiva tetap adalah aset perusahaan yang digunakan untuk jangka panjang, minimal satu
tahun. Biasanya, aset ini digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Aktiva lancar
adalah aset perusahaan yang hanya bisa digunakan untuk jangka pendek. Biasanya digunakan
untuk pembiayaan utang jangka pendek atau sudah jatuh tempo.

2. Pasiva
Pasiva adalah kewajiban perusahaan. Di dalamnya terkait dengan tanggung jawab
pembayaran perusahaan terhadap pihak lain. Yang tergolong pasiva yaitu utang perusahaan
jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Modal
Modal atau ekuitas adalah uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk
menjalankan pekerjaan. Dalam sebuah perusahaan, modal mencerminkan bagian
kepemilikan.

Manfaat Neraca
Laporan neraca adalah arsip yang harus terus diperbaharui. Pasalnya, dokumen ini
bermanfaat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan. Jika tidak ada laporan neraca,
bisa dipastikan pencatatan keuangan tidak rapi. Berikut adalah manfaat neraca:

1. Berlaku sebagai alat analisis perubahan kondisi keuangan suatu


perusahaan secara berkala, dari tahun ke tahun.
2. Alat analisis likuiditas entitas bisnis untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.
3. Alat analisis kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek.

Fungsi Neraca
Fungsi neraca pada intinya untuk menaksir kesehatan keuangan perusahaan, meramalkan
keadaan arus kas di masa depan, serta berfungsi untuk menganalisis likuiditas serta
fleksibilitas keuangan perusahaan.

Berikut adalah fungsi neraca:

 Berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk analisis perubahan kondisi


keuangan suatu perusahaan secara berkala dari tahun ke tahun. Jadi, dari
laporan neraca kita (perusahaan) dapat mengetahui bagaimana
perkembangan perusahaan dilihat dari kondisi keuangannya.
 Berfungsi sebagai alat untuk menganalisis likuiditas (kemampuan perusahaan
mengembalikan hutang dalam bentuk dana cair atau likuid) suatu entitas
bisnis sehingga diketahui kemampuan perusahaan untuk melakukan
kewajibannya dengan harta likuid.
 Berfungsi sebagai alat untuk menganalisis kemampuan suatu perusahaan
dalam melunasi utang jangka pendek sebelum jatuh tempo. Neraca sangat
penting untuk melihat apakah perusahaan mampu membayar utang jangka
pendeknya dengan melihat aktiva dan dibandingkan dengan kewajiban
atau utangnya.

 BUKU BESAR
Buku besar adalah buku yang digunakan untuk melakukan pencatatan laporan keuangan
yang terbagi dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Dalam buku ini berisi sekumpulan akun-
akun perkiraan yang berkaitan dengan pencatatan transaksi keuangan dalam suatu
perusahaan, yang berisi semua daftar perubahan laporan keuangan.
Buku ini merupakan dasar dari pembuatan laporan neraca dan laporan laba rugi.
Secara sederhana, buku ini akan menggolongkan dan mengelompokkan perkiraan yang
berkaitan dengan pencatatan transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun, seperti
aktiva, utang, dan ekuitas dari perusahaan.
Sehingga akan memudahkan akuntan dalam melakukan identifikasi akun-akun tersebut.

Setiap perusahaan umumnya memiliki general ledger. Di mana jenis-jenis dari buku tersebut
berbeda-beda tergantung dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. General Ledger yang
dibutuhkan oleh perusahaan tergantung dengan beberapa hal seperti jenis, volume, dan
informasi yang ingin diperoleh perusahaan.
Terdapat dua golongan akun dalam buku besar, yaitu:
1. Akun Riil
2. Akun Nominal.
Akun riil adalah akun-akun yang ada dalam pencatatan neraca, utang, aktiva, kewajiban, dan
modal.
Sementara itu, akun nominal adalah akun-akun yang ada dalam laporan laba rugi serta
meliputi akun pendapatan dan beban-beban.

Fungsi Buku Besar atau Buku Besar Akuntansi


Buku besar akuntansi memiliki beberapa fungsinya yang sangat berguna bagi pencatatan
keuangan perusahaan, di antaranya:
1. Sebagai alat untuk mengolah dan meringkas seluruh transaksi yang sudah dicatat
dalam buku jurnal umum.
2. Untuk mempersiapkan laporan keuangan yang terperinci dengan memuat berbagai
informasi akun dan saldo yang tersedia.
3. Sebagai alat untuk mengetahui jumlah akun yang sebenarnya dan alat untuk
menggolongkan data keuangan perusahaan.
4. Dasar untuk penggolongan transaksi yang ada pada jurnal umum.
5. Sebagai bahan untuk kelengkapan ketika melakukan penyusunan laporan keuangan.
6. Dapat melakukan pembaruan akun pada ledger dan berkas-berkas transaksi.
Manfaat Buku Besar
Terdapat berbagai manfaat ketika perusahaan membuat buku ini, Berikut ini berbagai
manfaatnya:
1. Dapat melakukan pencatatan seluruh transaksi akuntansi dengan akurat dan
memastikan pencatatan yang dilakukan tersebut benar.
2. Memungkinkan untuk melakukan posting terhadap seluruh transaksi yang terjadi
secara tepat dan akurat sesuai dengan akun masing-masing.
3. Menjaga keseimbangan akun yang berada pada kolom debet dan kredit sehingga tidak
terjadi kesalahan akun pada pencatatan penyusunan laporan keuangan.
4. Dapat membantu perusahaan untuk menunjukkan adanya manipulasi data atau
kecurangan yang dilakukan dalam pencatatan akuntansi.
5. Menjadi acuan untuk melihat kondisi kesehatan finansial suatu perusahaan atau bisnis
yang dilakukan.
6. Membantu mempersiapkan serta menyajikan laporan keuangan yang dapat dipercaya
dan disajikan tepat waktu sesuai dengan periode akuntansi yang berjalan.

Macam-macam Buku Besar


Buku besar dalam perusahaan dapat dibedakan ke dalam dua macam berdasarkan fungsinya,
yaitu general ledger dan subsidiary ledger.
1. Buku Besar Umum (General Ledger)
General ledger adalah buku yang memuat catatan transaksi keuangan yang berupa perkiraan
dalam suatu periode tertentu seperti kas, piutang, modal, dan persediaan utang. Buku besar
ini adalah salah satu bagian dari siklus akuntansi.
Perkiraan-perkiraan tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengikhtisarkan pengaruh transaksi
terhadap perubahan aktiva, kewajiban, serta modal. Pencatatannya pun dilakukan secara
berkala dan umumnya dilakukan setiap akhir bulan. Proses pemindahan catatan transaksi dari
jurnal ke dalam ledger disebut posting.
2. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)
Subsidiary ledger tentu berbeda dengan general ledger dimana merupakan ledger pembantu
atau tambahan yang digunakan untuk mencatat sekelompok rekening  khusus. Umumnya
mencatat utang dan piutang usaha dengan memberikan informasi yang mendetail.
Subsidiary ledger  terbagi lagi ke dalam dua jenis yaitu buku besar pembantu piutang usaha
dan buku besar pembantu utang.
1. Buku besar pembantu piutang usaha digunakan untuk merinci segala transaksi untuk
mengetahui perusahaan mana saja yang melakukan penjualan kredit serta besarnya
jumlah nominal.
2. Ledger pembantu utang merupakan alat pembantu yang khusus mencatat setiap
supplier yang memberikan pinjaman kredit berupa aktiva dan dagangan atau dalam
bentuk lainnya.

Berikut adalah contoh buku besar


Perlengkapan : 113

Ta
ng Nama
gal Akun Debit Kredit Saldo

07
– Rp7.0 Rp7.0
Me 00.00 00.00
i Kas 0 0

12
– Hutan Rp20. Rp27.
Me g 000.0 000.0
i Usaha 00 00

27 Beban
– Perlen Rp12. Rp15.
Me gkapa 000.0 000.0
i n 00 00

Piutang Usaha : 112

Tan Kr
gga Nama ed
l Akun Debet it Saldo
25 Penda
– patan Rp10.0 Rp10.0
Mei Jasa 00.000 00.000

 JURNAL

Jurnal Akuntansi bisa diartikan sebagai suatu formulir yang digunakan dalam


mencatat semua transaksi yang dilakukan secara terperinci dan sistematis. Adapun
semua transaksi dicatat sesuai urutan tanggal dengan cara mencantumkan keterangan
dan jumlah nilai debet maupun kredit serta mempunyai nilai akhir yang harus sama
atau seimbang.

Singkatnya dalam perakutansian, jurnal merupakan tempat penampungan seluruh


transaksi yang terjadi. Dalam akuntansi jurnal memiliki beberapa jenis seperti jurnal
umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian, jurnal pembelian, jurnal penjualan dan lain
sebagainya. 

Adapun tujuan pembuatan jurnal sendiri adalah untuk melakukan pencatatan,


penilaian, dan mengidentifikasi aktivitas ekonomi dan berbagai jenis kegiatan
transaksi yang ada di sebuah bisnis atau perusahaan. Disamping itu, jurnal juga sering
dimanfaatkan dalam memudahkan proses dan juga pemindahan serta menentukan
keterangan berbagi aktivitas transaksi yang ada dalam akun sesuai dengan data yang
ada.  Selain manfaat tersebut jurnal juga memiliki manfaat lainnya seperti:

1. Mengetahui adanya kegiatan perhitungan baik itu penjumlahan maupun


pengurangan yang ada di sebuah perkiraan transaksi
2. Mengetahui besarnya jumlah pendapatan maupun pengeluaran yang ditulis di
beberapa perkiraan
3. Mengetahui nominal yang ada pada debet dan kredit setara
4. Membuat referensi supaya mudah diketahui total yang telah diposting di buku
besar memang sesuai dengan perkiraan yang ada. 

Dalam pembuatan jurnal terdapat beberapa prinsip yang tidak boleh dilewatkan
begitu saja. Adapun beberapa prinsip tersebut diantaranya:

 Prinsip pertama adalah melakukan proses identifikasi dan penilaian pada bukti
transaksi keuangan yang ada di perusahaan. Contohnya adalah bukti transaksi
nota, kwitansi, memo dan lain sebagainya
 Menentukan perkiraan atau keterangan akun dari bukti transaksi dan
menentukan kelompoknya termasuk aset, ekuitas, liabilitas, pendapatan atau
beban
 Menetapkan cara perhitungan entah itu penjumlahan atau pengurangan pada
akun yang ada berdasarkan transaksi yang terjadi
 Menetapkan kredit atau debet dari akun yang berkaitan dengan transaksi.
Dalam  menentukan proses pengisian tabel debet atau kredit dari sebuah akun
sendiri umumnya  mempunyai beberapa cara.

Fungsi Jurnal Dalam Akuntansi

Selain prinsip pembuatannya, penting sekali bagi Anda untuk mengetahui fungsi


jurnal dalam akuntansi. Paling tidak jurnal memiliki fungsi sebagai berikut ini:

 Fungsi Pencatatan
Fungsi jurnal yang pertama adalah fungsi pencatatan dimana seluruh transaksi yang
sudah diidentifikasi dan dinilai serta terjadi di sebuah perusahaan akan dicatat dalam
jurnal secara real dan sesuai bukti yang ada. Jadi apabila terdapat perubahan dalam
aset, ekuitas, liabilitas, beban maupun pendapatan semuanya harus dicatat dalam
jurnal. Hal ini dilakukan agar pembuatan laporan keuangan yang lengkap dan
terperinci bisa lebih mudah.

 Fungsi Informatif
Catatan yang ada dalam jurnal mempunyai fungsi memberikan penjelasan atau
memaparkan suatu informasi tentang berbagai bukti pencatatan transaksi yang terjadi
pada suatu waktu. Jadi hanya dengan melihat jurnal saja, kita bisa dengan mudah
mengetahui sebuah informasi dari suatu transaksi

 Fungsi Historis
Dalam melakukan pencatatan dari transaksi yang sudah teridentifikasi harus diurutkan
berdasarkan tanggal paling muda hingga ke tanggal yang paling tua terjadinya
transaksi. Sementara itu jurnal adalah gambaran dari aktivitas keseharian suatu
perusahaan secara teratur dan berurutan terus menerus. Inilah kenapa jurnal
mempunyai fungsi historis yang dilakukan secara kronologi dan sistematis dengan
urutan waktu.

 Fungsi Analisis
Pencatatan yang dilakukan dalam jurnal tentunya juga mempunyai fungsi yang
wujudnya hasil analisis dari seluruh transaksi yaitu penetapan pendebetan dan
pengkreditan dalam suatu akun. Analisis ini umumnya dilakukan dengan cara
mengelompokan nama akun, pencatatan pendebitan dan pengkreditan beserta
jumlahnya. 
 Fungsi Instruksi
Pencatatan yang ada di jurnal tentunya tak hanya sebatas dokumen transaksi saja.
lebih dari itu pencatatan ini mempunyai sifat instruksi. Hal ini tentunya menunjukan
jika jurnal juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk atau perintah  dalam
proses posting data transaksi di buku besar.  Bikut adalah bentuk jurnal secara umum

Anda mungkin juga menyukai