PENGHANTAR AKUNTANSI
DISUSUN OLEH
M.RIDHO ANNAZMI
NIM
22141002
JURUSAN
MANAJEMEN
JUDUL BUKU
DASAR DASAR AKUNTANSI
LAPORAN LABA-RUGI
Laporan Laba Rugi (income statement) adalah laporan yang menunjukan kemampuan
perusahaan atau entitas bisnis dalam menghasilkan keuntungan pada suatu periode waklu
tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Dalam laporan toba rugi tercantum akun
nominal (akun pendapatan dan akun beban). Pendapatan dikurangi beban akan
menghasilkan laba/rugi, Perusahaan mengalami keuntungan atau laba ketika jumlah
pendapatan melebihi jumlah beban (pendapatan lebih besar dari beban). Sebaliknya,
perusahaan mengalami kerugian ketika jumlah beban melebihi jumlah pendapatan beban
lebih besar dari pendapatan). Dengan demikian format laporan laba rugi secara sederhana
adalah sebagai berikut:
pendapatan = xxxx
beban=xxxx
laba/rugi=xxxx
A.)Pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk atau jasa
dalam rangka menjalankan kegiatan usaha perusahaan.
b) Beban merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk
memperoleh barang atau jasa yang digunakan untuk dalam usaha perusahaan dan
bermanfaat pada suatu periode Tertentu
Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan angkutan aman untuk tahun 2020
Perusahaan Angkutan “Aman”
Laporan Laba-rugi
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2020
Pendapatan jasa angkutan Rp7.500.000,00
Beban beban operasi:
Gaji pegawai Rp2.125.000,00
Bensin&oli 800.000,00
Reparasi&pemeliharaan 800.000,00
Listrik&air 450.000,00
Asuransi 275.000,00
Laporan laba -rugi harus diberi judul yang terdiri atas: nama perusahaan, nama laporan
(dalam hal ini ”Laporan Laba-rugi”), dan priode laporan. Isi laporan laba-rugi terdiri dari tiga
komponen pokok yakni: penghasilan, beban, dan laba atau rugi.
Laporan laba rugi yang dibuat oleh bagian akuntansi tentu memiliki tujuan, karena
hasil analisis laporan keuangan ini akan diberikan kepada pihak terkait yang membutuhkan
laporan perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dibuatnya laporan laba rugi perusahaan:
Manfaat Laporan Laba Rugi Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh jika
membuat laporan laba rugi, yakni:
Melalui laporan ini, Anda dapat melihat peningkatan pendapatan atau kerugian yang
didapat oleh perusahaan. Dengan melakukan evaluasi, selanjutnya Anda dapat meminimalkan
risiko kerugian. Misalnya, perusahaan mengalami kerugian terus menerus maka Anda dapat
mengambil keputusan untuk bisa berkembang dan tetap bisa menghadapi persaingan.
Mengembangkan Perusahaan
Dengan melihat dan mengamati laporan laba rugi pada akhir periode, Anda sebagai
pemilik perusahaan dapat menilai pengeluaran-pengeluaran yang efektif dan tidak. Hal ini
akan sangat membantu perusahaan untuk mengembangkan perusahaan. Karena untuk
mengembangkan perusahaan, Anda perlu memiliki kemampuan untuk meningkatkan
pendapatan/profit atau mengurangi pengeluaran dan laporan ini dapat menyajikan informasi
tersebut.
Menilai Risiko
Beberapa perusahaan mungkin ada yang sulit untuk mendapatkan profit dan
mengalami kerugian terus menerus maka laporan ini dapat berfungsi untuk menilai risiko
perusahaan kedepan. Dengan mengetahui risiko perusahaan atau bisnis, maka secepatnya
Anda dapat mencari solusi. Risiko dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting
adalah meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi tanpa dugaan sebelumnya.
Manfaat lainnya adalah menjadi tolok ukur perusahaan untuk bekerja lebih baik lagi.
Agar karyawan dan perusahaan dapat berkembang lebih baik lagi kedepan nya. Tolak ukur
laporan ini juga dapat memacu kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat bersaing
dengan pesaing di pasar.
Laporan ini juga dapat digunakan untuk menganalisis strategi perusahaan. dalam
menjalankan operasionalnya, perusahaan pasti memiliki strategi khusus. Untuk mengetahui
berhasil atau tidaknya strategi maka dapat dilihat dari beberapa hal contoh laporan laba rugi.
Apakah strategi yang dipilih dapat membuat perusahaan menghasilkan pendapatan yang
maksimal di setiap bulannya atau malah sebaliknya strategi yang dipilih tidak cocok.
Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap
modal pemilik (disebut juga ekultas pemilik). Apabila perusahaan memperoleh laba,
maka laba tersebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan
menderita rugi. maka modal pemilik menjadi berkurang. Modal pemilik dapat juga
berubah karena adanya tambahan investasi yang dilakukan oleh si pemilik, atau karena
pemilik mengambil aset perusahaan untuk keperluan pribadi Dengan demikian modal
pemilik akan bertambah (1) karena adanya tambahan investasi oleh pemilik (2) karena
perusahaan mendapat laba. Di lain pihak modal pemilik akan berkurang (1) karena
pemilik melakukan pengambilan aset perusahaan untuk keperluan pribadi (disebut
pengambilan prive), dan (2) karena perusahaan menderita rugi.
Modal Awal
+
Tambahan modal oleh pemilik
+/-
=
Modal akhir
Informasi tentang perubahan modal pemilik biasanya dituangkan dalam sebuah laporan
yang disebut laporan perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan hal-hal yang
menyebabkan bertambah atau berkurangnya jumlah modal pemilik.
Berikut ini contoh laporan perubahan modal Perusahaan Angkutan Aman untuk tahun 2010.
Laporan perubahan modal sering disebut sebagai "jembatan" antara laporan laba-
rugi dengan neraca. Seperti telah ditunjukkan di atas, data laba atau rugi yang
tercantum dalam laporan laba-rugi pada akhirnya akan mempengaruhi modal yang
tercantum dalam neraca. Pengaruh laba atau rugi terhadap modal diperhitungkan dalam
perubahan modal
NERACA
Neraca adalah bagian dari laporan keuangan dari entitas bisnis atau perusahaan
yang mencatat informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham pada
waktu tertentu. Laporan ini wajib dibuat oleh entitas bisnis atau perusahaan karena
menjadi panduan dalam memutuskan keputusan bisnis.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, neraca adalah catatan perbandingan untung-
rugi, utang-piutang, pemasukan dan pengeluaran, dan sebagainya.
Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan, arti neraca adalah ikhtisar yang menggambarkan
posisi harta, kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu. Disebut
neraca karena kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak dan kewajiban
serta modal di pihak lain (balance sheet).
Kewo, et. al (1996, hal 87). Neraca adalah suatu bagian dari laporan
keuangan yang menunjukkan keadaan dari suatu unit usaha pada tanggal
tertentu yang terdiri atas dua bagian yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva dapat
dikategorikan sebagai investasi yang dilakukan dalam perusahaan
sedangkan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk
investasi tersebut dan jumlah kedua bagian ini harus sama.
Smith dan Skousen (2007, hal 152). Neraca adalah laporan pada suatu saat
tertentu mengenai sumber daya perusahaan (aktiva), hutangnya
(kewajiban), dan klaim kepemilikan terhadap sumber daya (ekuitas pemilik).
Rp19.520.000,00 Rp19.520.000,00
Unsur-unsur dalam Neraca
Ada beberpa unsur yang harus ada dalam format laporan neraca. Dengan laporan neraca,
kondisi keuangan perusahaan bisa dianalisis sebagai bahan evaluasi untuk pembiayaan
perusahaan di periode selanjutnya.
1. Aktiva
Aktiva adalah kekayaan atau aset perusahaan yang berhasil dikumpulkan. Aset inilah yang
bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan di masa selanjutnya. Unsur
aktiva masih dibagi menjadi dua yaitu aktiva tetap dan aktiva lancar.
Aktiva tetap adalah aset perusahaan yang digunakan untuk jangka panjang, minimal satu
tahun. Biasanya, aset ini digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Aktiva lancar
adalah aset perusahaan yang hanya bisa digunakan untuk jangka pendek. Biasanya digunakan
untuk pembiayaan utang jangka pendek atau sudah jatuh tempo.
2. Pasiva
Pasiva adalah kewajiban perusahaan. Di dalamnya terkait dengan tanggung jawab
pembayaran perusahaan terhadap pihak lain. Yang tergolong pasiva yaitu utang perusahaan
jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Modal
Modal atau ekuitas adalah uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk
menjalankan pekerjaan. Dalam sebuah perusahaan, modal mencerminkan bagian
kepemilikan.
Manfaat Neraca
Laporan neraca adalah arsip yang harus terus diperbaharui. Pasalnya, dokumen ini
bermanfaat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan. Jika tidak ada laporan neraca,
bisa dipastikan pencatatan keuangan tidak rapi. Berikut adalah manfaat neraca:
Fungsi Neraca
Fungsi neraca pada intinya untuk menaksir kesehatan keuangan perusahaan, meramalkan
keadaan arus kas di masa depan, serta berfungsi untuk menganalisis likuiditas serta
fleksibilitas keuangan perusahaan.
BUKU BESAR
Buku besar adalah buku yang digunakan untuk melakukan pencatatan laporan keuangan
yang terbagi dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Dalam buku ini berisi sekumpulan akun-
akun perkiraan yang berkaitan dengan pencatatan transaksi keuangan dalam suatu
perusahaan, yang berisi semua daftar perubahan laporan keuangan.
Buku ini merupakan dasar dari pembuatan laporan neraca dan laporan laba rugi.
Secara sederhana, buku ini akan menggolongkan dan mengelompokkan perkiraan yang
berkaitan dengan pencatatan transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun, seperti
aktiva, utang, dan ekuitas dari perusahaan.
Sehingga akan memudahkan akuntan dalam melakukan identifikasi akun-akun tersebut.
Setiap perusahaan umumnya memiliki general ledger. Di mana jenis-jenis dari buku tersebut
berbeda-beda tergantung dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. General Ledger yang
dibutuhkan oleh perusahaan tergantung dengan beberapa hal seperti jenis, volume, dan
informasi yang ingin diperoleh perusahaan.
Terdapat dua golongan akun dalam buku besar, yaitu:
1. Akun Riil
2. Akun Nominal.
Akun riil adalah akun-akun yang ada dalam pencatatan neraca, utang, aktiva, kewajiban, dan
modal.
Sementara itu, akun nominal adalah akun-akun yang ada dalam laporan laba rugi serta
meliputi akun pendapatan dan beban-beban.
Ta
ng Nama
gal Akun Debit Kredit Saldo
07
– Rp7.0 Rp7.0
Me 00.00 00.00
i Kas 0 0
12
– Hutan Rp20. Rp27.
Me g 000.0 000.0
i Usaha 00 00
27 Beban
– Perlen Rp12. Rp15.
Me gkapa 000.0 000.0
i n 00 00
Tan Kr
gga Nama ed
l Akun Debet it Saldo
25 Penda
– patan Rp10.0 Rp10.0
Mei Jasa 00.000 00.000
JURNAL
Dalam pembuatan jurnal terdapat beberapa prinsip yang tidak boleh dilewatkan
begitu saja. Adapun beberapa prinsip tersebut diantaranya:
Prinsip pertama adalah melakukan proses identifikasi dan penilaian pada bukti
transaksi keuangan yang ada di perusahaan. Contohnya adalah bukti transaksi
nota, kwitansi, memo dan lain sebagainya
Menentukan perkiraan atau keterangan akun dari bukti transaksi dan
menentukan kelompoknya termasuk aset, ekuitas, liabilitas, pendapatan atau
beban
Menetapkan cara perhitungan entah itu penjumlahan atau pengurangan pada
akun yang ada berdasarkan transaksi yang terjadi
Menetapkan kredit atau debet dari akun yang berkaitan dengan transaksi.
Dalam menentukan proses pengisian tabel debet atau kredit dari sebuah akun
sendiri umumnya mempunyai beberapa cara.
Fungsi Pencatatan
Fungsi jurnal yang pertama adalah fungsi pencatatan dimana seluruh transaksi yang
sudah diidentifikasi dan dinilai serta terjadi di sebuah perusahaan akan dicatat dalam
jurnal secara real dan sesuai bukti yang ada. Jadi apabila terdapat perubahan dalam
aset, ekuitas, liabilitas, beban maupun pendapatan semuanya harus dicatat dalam
jurnal. Hal ini dilakukan agar pembuatan laporan keuangan yang lengkap dan
terperinci bisa lebih mudah.
Fungsi Informatif
Catatan yang ada dalam jurnal mempunyai fungsi memberikan penjelasan atau
memaparkan suatu informasi tentang berbagai bukti pencatatan transaksi yang terjadi
pada suatu waktu. Jadi hanya dengan melihat jurnal saja, kita bisa dengan mudah
mengetahui sebuah informasi dari suatu transaksi
Fungsi Historis
Dalam melakukan pencatatan dari transaksi yang sudah teridentifikasi harus diurutkan
berdasarkan tanggal paling muda hingga ke tanggal yang paling tua terjadinya
transaksi. Sementara itu jurnal adalah gambaran dari aktivitas keseharian suatu
perusahaan secara teratur dan berurutan terus menerus. Inilah kenapa jurnal
mempunyai fungsi historis yang dilakukan secara kronologi dan sistematis dengan
urutan waktu.
Fungsi Analisis
Pencatatan yang dilakukan dalam jurnal tentunya juga mempunyai fungsi yang
wujudnya hasil analisis dari seluruh transaksi yaitu penetapan pendebetan dan
pengkreditan dalam suatu akun. Analisis ini umumnya dilakukan dengan cara
mengelompokan nama akun, pencatatan pendebitan dan pengkreditan beserta
jumlahnya.
Fungsi Instruksi
Pencatatan yang ada di jurnal tentunya tak hanya sebatas dokumen transaksi saja.
lebih dari itu pencatatan ini mempunyai sifat instruksi. Hal ini tentunya menunjukan
jika jurnal juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk atau perintah dalam
proses posting data transaksi di buku besar. Bikut adalah bentuk jurnal secara umum