1
mempermudahkan dalam pembuatan neraca lajur yaitu untuk mengetahui
besar saldo masing-masing akun.
4. Memasukkan Saldo Tiap AKun ke Neraca Saldo Sementara
Setela diketahui saldo akhir tiap akun, maka langkah berikutnya dengan
memasukkan/memindahkan akun berserta saldonya ke neraca saldo
sementara. Tujuan dari membuat neraca saldo semenatara adalah untuk
memastikan balance atau tidak debet dan kreditnya sebelum dimasukkan
ke naraca lajur.
5. Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)
Ayat jurnal penyesuaian atau AJP adalah jurnal yang dilakukan pada akhir
periode untuk melakukan penyesuaian terhadap saldo perkiraan (akun)
yang menunjukkan kedaan sebenarnya. Adapun tujuan dari pembuatan
AJP ini adalah agar pada akhir periode akun nominal (harta, hutang,
modal) dan akun rill (pendapatan dan beban) menunjukkan keadaan
sebenarnya.
6. Membuat Neraca Lajur atau Kertas Kerja
Tahap keenam ini adalah memasukkan data yang ada pada neraca saldo
sementara dan AJP kedalam kolom table neraca lajur yang tersedia. Neraca
lajur atau kertas kerja adalah selembar kertas berkolom yang digunakan
untuk memasukkan data dan menghitung saldo data pada tiap kolom.
Terdapat 10 kolom yang terbagi menjadi 5 bagian yaitu neraca saldo,
penyesuaian, neraca saldo setelah disesuaikan, laba/rugi, dan neraca.
7. Pembuatan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan yang berisiskan informasi mengenai
keadaan keuangan perusahaan unuk menggambarkan kinerja
perusahaannya. Ada 5 jenis laporan keuanga yaitu :
a. laporan laba/rugi, untuk mengetahui untung/rug yang terjadi dari selisih
debet dengan kredit.
b. Laporan perubahan modal, untuk mengetahui berapa besar perubahan
besarnya modal yang terjadi dalam periode itu.
c. Laporan neraca, berisi posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada periode
tersebut
d. Laporan arus kas, untuk mengetahui alur keluar masuk kas yang terjadi
selama periode tersebut.
e. Catatan akhir laporan keuangan (CALK)
Namun yang biasa dan sering dibuat hanya ada 3 yaitu laporan laba/rugi,
laporan perubahan modal dan laporan neraca.
2
berikutnya setelah dilakukan penutupan. Akun yang ditutup antara lain
akun nominal (pendapatan dan beban), modal, dan juga prive.
9. Membuat Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik akun tertantu yang ada pada
ayat jurnal penyesuaian, yang memiliki pengaruh transaksi rutin pada
periode berikutnya. Akun-akun AJP yang akan dibalik antara lain :
a. Beban yang masih harus dibayar
b. Pendapatan yang masih harus diterima
c. Beban dibayar dimuka (pendekatan beban)
d. Pendapatan diterima dimuka (pendekatan pendapatan)
Tujuan dari dibuatnya jurnal pembalik adalah untuk menghindar resiko
terjadinya pencatatan dua kali pada periode berikutnya.
B. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan akan digunakan oleh perusahaan untuk
menentukan berbagai macam kebijakan. Informasi yang didapatkan dari laporan
keuangan antara lain :
1. Informasi kinerja keuangan perusahaan. Informasi mengenai laba atau rugi
sebuah perusahaan selama satu periode dapat dilihat melalui laporan laba
rugi.
2. Informasi perubahan jumlah modal pemilik dalam sautu perusahaan.
Informasi mengenai perubahan modal pemilik dapat dilihat melalui laporan
perubahan modal.
3. Informasi posisi keuangan perusahaan terkait dengan sumber dana dan jenis
penggunaan dana. Informasi ini dapat dilihat dalam neraca.
4. Informasi pemasukan uang (kas) dan pengeluaran uang (kas). Informasi ini
dapat dilihat dalam laporan aliran (arus) kas.
ELEMEN LAPORAN KEUANGAN
Agar dapat memahami laporan keuangan, kita harus tahu elemen-elemen
pembentuk laporan keuangan. Perhatikan contoh-contoh laporan keuangan sebagai
berikut :
3
SAGARA
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode Januari 2012 (dalam rupiah)
Pendapatan usaha 14.000.000
Dikurangi
Biaya gaji 3.000.000
Biaya penyusutan peralatan 1.500.000
Biaya listrik, air, dan telepon 500.000
Total biaya operasional (5.000.000)
Laba (rugi) Operasional 9.000.000
Ditambah
Pendapatan lain-lain 2.000.000
Laba (Rugi) bersih 11.000.000
SAGARA
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode Januari 2012 (dalam rupiah)
Ekuitas awal 1 Jaunari 2012 20.000.000
Ditambah
Penyetoran modal saham selama periode
berjalan
5 Januari disetor kas sebagai modal 7.000.000
11 Januari disetor computer sebagai modal 3.500.000
Total setoran periode berjalan 10.500.000
Ditambah : Laba bersih 11.000.000
Dikurangi : Prive (pengembalian ekuitas) (1.000.000)
Ekuitas akhir (31 Januari 2012) 40.500.000
Contoh Neraca
SAGARA
Neraca
Per 31 Januari 2012 (dalam rupiah)
Asset Utang
Kas 11.000.000 Utang usaha 3.000.000
Piutang usaha 2.000.000 Utang gaji 4.000.000
Perlengkapan 1.500.000 Utang bank 9.500.000
Biaya sewa dibayar di 2.500.000
muka
Kendaraan 12.000.000 Ekuitas
4
Peralatan 8.000.000 Modal Segara 20.500.000
Total Aset 37.000.000 Total Utang + Ekuitas 37.000.000
C. PERSAMAAN AKUNTANSI
Pencatatan transaksi keuangan pada akuntansi berdasarkan persamaan
matematika dasar yang dituangkan dalam bentuk persamaan pengguanaan dana =
pemerolehan dana. Dana (fund) secara konseptual merupakan abstraksi dari sesuatu
yang dapat diukur secara keuangan. Perlu ditegaskan disini bahwa dana tidak selalu
berarti uang tunai. Dana dapat berupa janji, pemanfaatan fasilitas, dan sebagainya
(Warsono, 2010).
Dalam usaha, kegiatan utamanya adalah memperoleh dana dari beberapa
sumber dan menggunakan dana untuk kepentingan perusahaan terutama dalam
kegiatan operasional perusahaan. Sumber-sumber pemerolehan dana berasa dari
utang (pinjaman dari kreditor), ekuitas (pendanaan yang berasal dari setoran modal
pemilik, laba yang dihasilkan perusahaan, maupun pendanaan dari sumber lain-lain
selain utang, seperti hibah) dan pendapatan yang dihasilkan perusahaan.
Sedangkan jenis-jenis penggunaan dana di akuntansi dapat berbentuk asset
(lazim dikenal sebagai aktiva/harta), biaya yang diakui, dan pengembalian ekuitas
dari perusahaan kepada pemilik. Penggunaan dana dan sumber pemerolehan dana
harus selalu seimbang sebagai implikasi dari sebuah persamaan.
Ketidakseimbangan diantaranya berarti bahwa terdapat sesuatu ketidakberesan
5
dalam pengelolaan dana, baik sumber maupun penggunaannya. Secara lebih
sederhana, persamaan dasar akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jenis-jenis penggunaan dana = Sumber-sumber pemerolehan dana
Asset + Biaya + Pengembalian Ekuitas = Utang + Ekuitas + Pendapatan
D. ANALISIS TRANSAKSI
Pada dasarnya, transaksi yang terjadi di perusahaan hanya ada dua, yaitu
transaksi pemerolehan dana dan transaksi penggunaan dana. Berarti dalam
perusahaan, yang perlu diperhatikan adalah dana kita berasal dari mana ? Dan dana
kita digunakan untuk apa saja ?. Berdasarkan dua jenis transaksi tersebut, pehatikan
contoh transaksi yang sering terjadi di perusahaan sebagai berikut :
1. Transaksi dengan Pemilik
Transaksi dengan pemilik adalah transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan pemilik. Transaksi ini terdiri atas transaksi penyetoran
modal dan transaksi penarikan kembali modal tersebut. Transaksi
penyetoran modal oleh pemilik, misalnya berupa kas, mengakibatkan
aktiva (kas) perusahaan bertambah dan modal perusahaan juga
bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
2. Transaksi dengan Kreditor
Transaksi denga kreditor adalah transaksi yang terjadi antara perusahaan
dan kreditor. Transaksi ini terdiri atas transaksi penarikan pinjaman dan
pelunasan pinjaman tersebut. Transaksi penarikan pinjaman, dari bank
misalnya mengakibatkan aktiva (kas) perusahaan bertambah dan utang
perusahaan juga bertambah dan begitu juga sebaliknya.
3. Transaksi dengan Pelanggan
Transaksi dengan pelanggan adalah transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan pelanggan. Transaksi ini terdiri atas transaksi penjualan
barang/jasa perusahaan kepada pelanggan dan transaksi pengembalian
barang oleh pelanggan karena barang tidak sesuai dengan pesanan, dan
dalam hal jasa, pelanggan menuntut pengurangan harga karena
konsumen menganggap kualitas jasa yang ia terima tidak sesuai dengan
yang ia harapkan. Transaksi ini mengakibatkan (kas atau piutang)
perusahaan bertambah dan pendapatan perusahaan juga bertambah,
begitu pula sebaliknya.
4. Transaksi dengan Pemasok
Transaksi dengan pemasok adalah transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan pemasok. Transaksi ini terdiri atas transaksi pembelian
bahan baku, barang dagangan, atau pun barang lainnya seperti alat-alat
kantor, kendaraan, dan mesin produksi. Jika transaksi ini dilakukan
dengan tunai, maka pengaruhnya adalah menambah aktiva perusahaan
6
dan disisi lain mengurangi aktiva perusahaan berupa kas. Jika transaksi
ini dilakukan secara kredit, maka perlakuannya sama dengan transaksi
dengan kreditor, yakni menambah aktiva disamping juga menambah
utang.
5. Transaksi dengan Penyedia Nilai Tambah
Transaksi dengan penyedia nilai tambah adalah transaksi antara
perusahaan dan siapa pun yang menyediakan nilai tambah kepada
produk/jasa perusahaan. Karyawan, misalnya menyediakan tenaganya
kepada perusahaan di dalam rangka melayani pelanggan atau
membuatkan barang yang akan dijual kepada consume, PLN, sebagai
salah satu contoh lain yang menyediakan tenaga listrik bagi perusahaan.
Transaksi dengan karyawan dan PLN seperti dijelaskan di atas
mengakibatkan aktiva perusahaan berkurang (untuk membayar gaji dan
tenaga listrik) atau utang perusahaan bertambah. Di sisi lain, biaya
perusahaan juga bertambah.