Anda di halaman 1dari 11

1

Bentuk Laporan keuangan Perusahaan manufaktur


Bentuk Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan
manufaktur

Bentuk Laporan Laba-rugi Perusahaan manufaktur


Laporan laba-rugi dapat disusun dalam bentuk single step (langsung) dan multiple step (bertahap). Bentuk multiple
Step (bertahap) adalah bentuk laporan rugi-laba di mana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatanpendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urut-urutan tertentu.

Pada bentuk laporan laba-rugi Single Step, beban operasi dan non-operasi tidak dibedakan didalam laporan,
melainkan disatukan dalam kategori beban didalam laporan laba rugi. Begitu juga dengan pendapatan tidak
dibedakan melainkan disatukan didalam kategori pendapatan didalam laporan laba rugi. Hanya terdapat dua seksi
didalam laporan yaitu seksi pendapatan dan seksi beban. Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan
(pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu
kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah
beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa.
Contoh Laporan laba-rugi perusahaan manufaktur yang berbentuk perseroan dalam format multiple step adalah
sebagai berikut:

Bentuk
Laporan
Manufaktur

Perubahan

Modal

Perusahaan

Bentuk Laporan Neraca Perusahaan Manufaktur


Bentuk
Penyajian
neraca
dapat
a)Bentuk Neraca Skontro atau Account Form

dibagi

dalam

dua

bentuk

sebagai:

Pada neraca bentuk skontro aktiva disajikan di sebelah kiri ( di Inggris, di kanan) dan kewajiban serta modal
ditempatkan disebelah kanan, sehingga penyajiannya sebelah menyebelah. Contoh bentuk Skontro dapat dilihat
berikut ini:

b)Bentuk
Neraca
Staffel
atau Report
Form
Neraca ini dilaporkan satu halaman vertical. Disebelah atas dicantumkan total aktiva dan dibawahnya disajikan pos
kewajiban dan pos modal.

Cara membuat Laporan Arus Kas dengan benar


Salah satu cara penyusunan Laporan arus kas adalah dengan membandingkan neraca dua periode. Dari neraca dua
periode yang dibandingkan maka dapat diketahui data perubahan dalam pos-pos neraca. Cara untuk mendapatkan
data hasil perubahan pos-pos neraca tersebut adalah dengan membandingkan data setiap pos neraca akhir suatu
periode dengan pos yang sama dalam neraca akhir periode sebelumnya atau dapat juga dilakukan dengan
membandingkan masing-masing pos dalam neraca awal dan neraca akhir suatu periode, hal ini dapat dilakukan
karena pada dasarnya neraca akhir suatu periode akan menjadi neraca awal periode berikutnya.

Untuk memperjelas penjelasan di atas, berikut ini di ilustrasikan penyusunan laporan arus kas pada suatu
perusahaan dagang, silahkan dipahami dengan baik. PD Surya sakti merupaka suatu perusahaan yang bergerak
dalam perdagangan sepeda motor bekas. Perusahaan ini telah beroperasi sejak tahun 2010. Berdasarkan Neraca
tahun 2010 dan tahun 2011 ini berikut, buatlah laporan arus kas untuk periode 31 desember 2011.

Berdasarkan neraca diperbandingkan seperti yang terlihat pada gambar di atas maka dapat dibuat laporan arus kas,
tahap pertama untuk menyusun laporan arus kas berdasarkan neraca diperbandingkan adalah mencari perubahan
terhadap pos-pos dalam neraca. Perubahan tersebut bisa naik (meningkat) atau turun. Perubahan naik artinya
dalam neraca tahun berjalan terjadi kenaikan saldo akun dibandingkan neraca tahun sebelumnya sebaliknya
perubahan menurun artinya terjadi penurunan saldo akun dalam neraca tahun sekarang dibanding neraca tahun
sebelumnya. Dari hasil perbandingan neraca tahun 2010 dan tahun 2011 PD Surya sakti maka didapat perubahanperubahan masing-masing akun dalam neraca yang dilihat dalam gambar berikut ini:

Setelah dihitung perubahan saldo masing-masing akun dalam neraca diperbandingkan, maka laporan arus kas PD
Surya Sakti tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Laba bersih Rp 109.824.000, berasal dari perubahan kenaikan saldo modal dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar
Rp 93.574.000 ditambah saldo prive Rp16.250.000 (saldo prive dapat diketahui dari buku jurnal saat terjadi
transaksi)
2. Akumulasi penyusutan baik penyusutan gedung maupun penyusutan lainnya akan menambah laba bersih hal ini
karena dua alasan yaitu, alasan pertama bahwa Akumulasi penyusutan tidak mengurangi kas tetapi hanya
mengurangi nilai aktiva yang bersangkutan misalya nilai gedung atau peralatan, sedangkan dalam laporan arus kas
hanya akan menyajikan hal-hal yang menambah atau mengurangi kas. Nilai aktiva tersebut berkurang karena telah
terpakai nilai ekonomisny. alasan kedua, ketika proses perhitungan laba bersih beban penyustan baik penyusutan
gedung maupun peralatan telah mengurangi laba bersih sehingga untuk menghilangkan nilai akumulasi penyusutan
gedung atau peralatan laba bersih harus ditambahkan dengan nilai akumulasi penyusutan gedung atau peralatan.

3. Kenaikan utang menambah laba bersih, karena ketika perusahaan berhutang akan mendapat uang kas yang
bersumber dari utang tersebut. Sehingga apabila utang naik maka akan menambah kas perusahaan.

9
4. Penurunan utang mengurangi laba bersih, karena ketika terjadi penurunan utang berarti telah terjadi pelunasan
utang yang menyebabkan kas berkurang.
5. Kenaikan Piutang mengurangi laba bersih karena saat terjadi piutang berarti terjadi penjualan sepeda motor oleh
PD Surya sakti tetapi PD Surya sakti tidak menerima kas hasil penjualan tersebut tetapi terjadi piutang, padahal
dalam perhitungan laba bersih saldo piutang telah menambah laba bersih dalam bentuk penjualan, sehingga untuk
menghilangkan saldo piutang tersebut dalam laporan arus kas piutang mengurangi laba bersih.
6. Pembelian barang dagang sebesar Rp3.125.000, dapat diketahui dari adanya peningkatan persediaan barang
dagang atau dengan kata lain apabila persediaan barang dagang meningkat berarti telah terjadi pembelian barang
dagang.
7. Pembelian peralatan kantor sebesar Rp11.000.000 dapat diketahui dari adanya peningkatan saldo peralatan
kantor.
8. Pengambilan prive dapat diketahui dari jurnal umum saat terjadi transaksi prive.

Demikianlah pembahasan cara menyusun laporan arus kas dengan mudah. Semoga artikel ini dapat menambah
pemahaman anda tentang materi akuntansi khususnya tentang penyusunan laporan arus kas.

10

Cara Menyusun Laporan Laba-rugi Perusahaan Dagang


Laporan laba-rugi dapat disusun dengan mudah dengan bantuan neraca lajur atau kertas kerja. Penyusunan
laporan laba-rugi dilakukan dengan mengutip saldo-saldo akun nominal seperti pendapatan dan biaya-biaya yang
berada pada kolom laba-rugi dalam neraca lajur. Agar lebih jelas berikut ini akan dibahas proses penyusunan
laporan laba-rugi berdasarkan Neraca Lajur yang telah disusun PD Zafira.
PD Zafira
Neraca Lajur
Periode 31 Desember 2012

klik gambar untuk memperjelas gambar.


Saldo Debit Harga pokok penjualan (HPP) sebesar Rp 202.575.000 dalam kolom penyesuaian berasal dari
penjumlahan pembelian barang dagang awal Rp 16.175.000 dan pembelian 186.400.000 sedangkan saldo HPP pada
posisi kredit sebesar Rp 31.041.000 berasal dari seluruh rekening HPP yang dikredit dalam penyesuaian persediaan
barang dagang ahir Rp 28.125.000, retur pembelian Rp Rp 1.550.000 dan potongan pembelian Rp 1.366.000.

Contoh Bentuk Laporan Laba-rugi Perusahaan Dagang


Berdasarkan Neraca Lajur yang telah disusun PD Zafira maka dapat disusun laporan laba rugi berikut ini:

PD Zafira
Laporan Laba-Rugi
Periode 31 Desember 2012
I. PENDAPATAN
Penjualan
Potongan Penjualan
Penjualan Bersih
Pendapatan Bungan
TOTAL PENDAPATAN

: Rp 381.500.000
:(Rp 20.700.000)
: Rp 360.800.000
: Rp 1.533.000 +
Rp 362.333.000

11
II. HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan awal barang dagang
:Rp 16.175.000
Pembelian
:Rp 186.400.000
Retur Pembelian :Rp 1.550.000
Pot.pembelian :Rp 1.366.000Pembelian Bersih
:Rp 183.484.000+
Barang Tersedia dijual
:Rp 199.659.000
Persediaan Ahir barang dagang :Rp 28.125.000Harga Pokok Penjualan
Rp 171.534.000Laba Kotor
Rp 190.799.000
III. BEBAN USAHA
Beban listrik dan telpon
: Rp 6.250.000
Beban Asuransi
: Rp 275.000
Gaji Karyawan
: Rp 25.550.000
Beban Pemeliharaan Gedung : Rp 16.325.000
Beban Peny. peralatan Kantor : Rp 7.825.000
Beban Peny. Peralatan toko : Rp 16.500.000
Beban Peny. Gedung
: Rp 8.250.000
TOTAL BEBAN
RP 80.975.000LABA BERSIH
Rp 109.824.000

Keterangan
Laporan laba rugi diatas merupakan laporan laba-rugi bentuk single stepyang disusun berdasarkan data pada
kolom laba-rugi dalam neraca lajur. Dengan bantuan neraca lajur maka laporan laba rugi dapat disusun dengan
sangat mudah karena hanya mengutip saldo akun-akun nominal yang berada pada neraca lajur. Demikianlah
pembahasan cara membuat laporan laba rugi perusahaan dagang dalam blog akuntansi pendidik, semoga
berguna untuk anda.

Anda mungkin juga menyukai