Anda di halaman 1dari 74

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN MENURUT PSAK

NO 14 PADA RUMAH MAKAN SAMBEL LAYAH TEGAL 2

TUGAS AKHIR

OLEH :

ALISA RISKI EKA YUNIAR

NIM 1603E022

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir yang Berjudul :

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN MENURUT PSAK NO


14 PADA RUMAH MAKAN SAMBEL LAYAH TEGAL 2.
Oleh Mahasiswa

Nama : Alisa Riski Eka Yuniar

NIM : 1603E022

Telah diperiksa dan di koreksi dengan baik dan cermat. Karena itu pembimbing

menyetujui mahasiswa tersebut untuk menempuh ujian tugas akhir.

Tegal, Juli 2019

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ririh Sri H,SE,MM Mohammad Alfian,SE,M.Si


NIPY. 04.015.215 NIPY.02.018.366

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir yang berjudul :

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN MENURUT PSAK NO


14 PADA RUMAH MAKAN SAMBEL LAYAH TEGAL 2
Oleh :
Nama : Alisa Riski Eka Yuniar
NIM : 1603E022
Program Studi : Akuntansi
Jenjang : Diploma III
Dinyatakan Lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Tegal, Juli 2019

1. Ririh Sri H,SE,MM


Pembimbing I ……………………
2. Mohammad Alfian,SE,M.Si
Pembimbing II ……………………
3. Aryanto, SE
Penguji I ……………………
4. Yusri Anis F, SE.M.Si
Penguji II ……………………

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA


NIPY. 009.011.062

iii
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya meyatakan karya tulis dalam bentuk Tugas Akhir ini yang
berjudul “ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN MENURUT
PSAK NO 14 PADA RUMAH MAKAN SAMBEL LAYAH
TEGAL2”,insyaallah adalah karya saya sendiri.
Dalam penulisan Tugas akhir ini saya tidak melakukan penjiblakan atau

penguntipan dengan cara yang tidak sesuai etika yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan sebagaimana mestinya.

Demikian pernyatan ini untuk dapat di jadikan pedoman bagi yang

berkepentingan, dan saya siap menanggung resiko/sanksi yang telah dijatuhkan

kepasa saya apabila dikemudian hari di temukan adannya pelanggaran atas etika

keilmuan dalam karya tulis saya ini, atauadanya klaim terhadap keaslian karya

tulis saya ini.

Tegal, Juli 2019

Yang membuat pernyataan.

Alisa Riski Eka Yuniar


NIM 1603E022

iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Mahasiswa Prodi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama, yang


bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Alisa Riski Eka Yuniar
NIM : 1603E022
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Prodi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Hak Bebas Royalti Non
Ekslusif (Non-Exslusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul
“ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN MENURUT PSAK
NO 14 PADA RUMAH MAKAN SAMBEL LAYAH TEGAL 2”.
Dengan Hak Bebas Royalti Non Ekslusif ini Prodi Akuntansi Politeknik
Harapan Bersama berhak menyimpan, mengalih-media/format-kan, mengelola,
mendistribusikan,dan mempublikasikan karya ilmiah saya melalui internet atau
media lain bagi kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta.
Demikian surat pernyataan ini sibuat sebenar-benarnya tanpa adanya
paksaan apapun.

Tegal, Juli 2019

Yang membuat pernyataan.

Alisa Riski Eka Yuniar


NIM 1603E022

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini kupersembahkan untuk :

♥ Allah swt yang telah memberikan nikmat yang luar biasa.

♥ Kedua orang tuaku tercinta yang selalu mendukung serta

nasihatnya yang menjadi jembatan perjalanan hidupku.

♥ Dosen pembimbing Tugas Akhir ku ibu Ririh Sri H,SE,MM

dan Bapak Alfian SE,M.Siterima kasih banyak sudah

dibimbing, dibantu dalam kelancaran Tugas Akhir ini.

♥ Segenap karyawan Rumah Makan Sambel Layah tegal 2 sudah

membantu kelancaran proses pembuatan Tugas Akhir ini.

♥ Teman-temanku terutama kelas 6I Akuntansi, yang selalu

membantu dan memberikan motivasi yang luar biasa .

vi
HALAMAN MOTTO

• " Segala yang bisa kau bayangkan adalah nyata "

(Pablo Picasso)

• " Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya

kesungguhan tersebut untuk kebaikannya diri sendiri "

(Qs. Al-Ankabut: 6)

• " Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan "

(Asy Syarh: 5-6)

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “Analisis Penerapan
Akuntansi Persediaan menurut PSAK No. 14 pada Rumah Makan Sambel Layah
Tegal 2”.
Tugas Akhir ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
mencapai gelar Ahli Madya (A.Md) pada Progran Studi Akuntansi Politeknik
Harapan Bersama.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki,
dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin
menyampaikan terimakasih yang tek terhingga kepada yang terhormat:
1. Bapak Mc.Chambali, B.Eng, EE, M.Kom selaku Direktur Politeknik
Harapan Bersama.
2. Ibu YeniPriatna Sari, SE, M.Si, AK, CA selaku Ka.Prodi Akuntansi
Politeknik Harapan Bersama.
3. Ibu Ririh Sri H SE, MM sebagai Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk hingga terselesaikannya
penusunan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Mohammad alfian, SE, M.Siselaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan bantuan bimbingan hingga terselesaikannya
penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Ibu Dewi Sabrina Octaviani selaku Supervisor Rumah Makan Sambel
Layah Tegal 2, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian .
6. Seluruh karyawan Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 yang telah
memberi bantuan selama melaksanakan penelitian.
7. Teristimewa untuk orang tua Bapak dan Ibu tercinta yang telah
mendukung baik doa maupun materi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

viii
8. Teman-teman khusunya kelas 6I Akuntansi, yang telah memberikan
dorongan dan semangat serta semua pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung, turut membantu selesainya Tugas Akhir ini.

Peneliti menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, peneliti memohon maaf
atas segala kekurangan dan kelemahan yang ada. Akhirnya, penulis sangat
berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca serta pemerhati
masalah akuntansi pada umumnya.

Tegal, Juli 2019

Yang membuat pernyataan.

Alisa Riski Eka Yuniar


NIM 1603E022

ix
ABSTRAK

Yuniar, AlisaRiski Eka. 2019. Analisis Penerapan Akuntansi Persediaan


menurut PSAK No. 14 pada Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 .Program Studi
Akuntansi Politeknik Harapan Bersama. Pembimbing I : Ririh Sri H,
S.E, MM, Pembimbing II : Mohammad Alfian, S.E, M.Si.

Persediaan merupakan asset yang paling penting dalam perusahaan karena secara terus
menerus ada transaksi penjualan, pembelian setiap harinya dan digunakan untuk
pengambilan keputusan. Sehingga persediaan harus mempunyai perencanaan,
pengelolaan, dan pengawasan yang baik. Permasalahan utama dalam akuntansi
persediaan adalah pencatatan dan penilaian persediaan.Oleh karena itu, Penelitian ini
dibuat dengan tujuan untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi persediaan PSAK
No.14 telah sesuai pada Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2. Penilitian ini
menggunakan metode Deskriptif Kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu
observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Rumah makan sambel layah tegal
2 merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa pencatatan dan penilaian pada rumah makan sambel layah belum
sepenuhnya sesuai dengan PSAK NO.14 tentang persediaan dengan pencatatan
menggunakan metode perfectual dan metode penilaian menggunakan metode FIFO.
Diharapkan manajemen perusahaan mencatat biaya pembelian, biaya konversi dan lain-
lain yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan memperhatikan faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya biaya yang terkait dengan persediaan seperti kerusakaan,
kadaluarsa, barang cacat, dan lan-lain.

Kata kunci : Persediaan, Metode Penilaian, Metode FIFO.

x
ABSTRACT

Yuniar,AlisaRiski Eka.2019.The Analysis of Inventory Accounting


Implementation According to PSAK No. 14 at Rumah Makan Sambel Layah Tegal
2. Study Program : D-III Accounting Department ofPoliteknik Harapan
BersamaTegal.First Advisor : Ririh Sri H SE.MM, Second Advisor: Mohammad
AlfianS.E, M.Si.

Inventory is the most important asset in the company because there are
continuous sales transactions, daily purchases and used for decision making. So
that inventory must have good planning, management and supervision. The main
problem in inventory accounting was the recording and valuation of inventories.
Therefore, this study was made with the aim to find out whether the application of
inventory accounting PSAK No.14 is appropriate at rumah makan sambel layah
tegal 2. This study usedqualitative descriptive methods with data collection
techniques namely observation, interview, literature study and documentation.
Rumah makan sambel layah tegal 2 is a company engaged in the culinary field.
This study concluded that the recording and assessment of rumah makan sambel
layah was not fully in accordance with PSAK NO.14 regarding inventory by
recording using the perfectual method and valuation method using the FIFO
method. It is expected that company management records purchasing costs,
conversion costs and others that are in accordance with applicable accounting
standards and takes into account the factors that cause costs associated with
inventories such as damage, expiration, defects, and other costs.

Key Words:Inventory, Assessment Method, FIFO Method.


xii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
ABSTRACT ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
1.5. Batasan Masalah........................................................................ 6
1.6. Kerangka Berpikir ..................................................................... 6
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Laporan Keuangan .................................................................... 12
2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ...................................... 12
2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan…………………………… 12
2.1.3. Komponen Laporan Keuangan ..................................... 13
2.1.4. Manfaat Laporan Keuangan .......................................... 15
2.2. Pengertian Persediaan secara umum ......................................... 15
2.2.1. Pengertian Persediaan ................................................... 15
2.2.2. Jenis-Jenis Persediaan ................................................... 16
2.2.3. Biaya-Biaya Persediaan ................................................ 17
2.2.4. Metode Pencatatan Persediaan ...................................... 18
2.2.5. Penilaian Persediaan...................................................... 19
2.3. Persediaan menurut PSAK No.14 ............................................. 21
2.3.1. Pengertian Persediaan menurut PSAK No.14 ............... 21
2.3.2. Pendahuluan Persediaan ................................................ 22
2.3.3. Tujuan ........................................................................... 22
2.3.4. Rusng Lingkup .............................................................. 22
2.3.5. Definisi .......................................................................... 23
2.3.6. Pengukuran Persediaan ................................................. 23
2.3.7. Rumusan Biaya ............................................................. 24
2.3.8. Pengungkapan ............................................................... 24
2.4.Penilitian Terdahulu ..................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Lokasi Penelitian ....................................................................... 31
3.2. Waktu Penelitian ....................................................................... 31
3.3. Jenis Data .................................................................................. 31
3.4. Sumber Data .............................................................................. 32
3.5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 32
3.6. Metode Analisis Data ................................................................ 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Gambaran Umum RM. Sambel Layah Tegal 2 ......................... 35
4.1.1 Sejarah RM. Sambel Layah Tegal 2 ............................. 35
4.1.2 Visi Misi RM. Sambel Layah Tegal 2 .......................... 36
xiv

4.1.3 Struktur Organisasi RM. Sambel Layah Tegal 2 .......... 37


4.1.4 Jadwal Hari Kerja .......................................................... 40
4.1.5 Produk yang ditawarkan ................................................ 41
4.1.6 Kartu Stock Persediaan…………………………….. ... 42
4.1.7 Logo Perusahaan…………………………………….. . 42
4.2. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ............................................ 43
4.2.1 Profil Divisi Wirehouse................................................. 43
4.2.2 Alur Kerja Pergudangan ................................................ 43
4.2.3 Metode Pencatatan Persediaan ...................................... 44
4.2.4 Metode Penilaian Persediaan ........................................ 46
4.2.5Pengungkapan Persediaan ................................................. 46
4.3. Pembahasan ............................................................................... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan ............................................................................... 52
5.2. Saran .......................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 54


LAMPIRAN ........................................................................................................ 56
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1. Kerangka Berpikir ....................................................................... 6
4.1. Struktur Organisasi Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 ....... 38
xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Laporan Neraca periode Desember .................................................... 56
2. Laporan Laba Rugi periode Desember .............................................. 57
3. Laporan Kartu Persediaan periode Desember .................................... 58
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis saat ini sangatlah pesat sehingga

menyebabkan banyak kompetensi dalam mencapai tujuan dan hidup

baik untuk entitas yang jangka waktu pendek maupun panjang. untuk

mempertahankan kelangsungan bisnis, perusahaan melalui

manajemennya harus mempunyai pengelolaan manajemen yang baik.

Tujuan entitas dalam hidup dapat ditentukan dengan sistem akuntansi

yang dilakukan oleh entitas tersebut. Sistem akuntansi yang baik dapat

dilihat dari sistem akuntansi dari bagaimana sebuah perusahaan

melakukan sistem pengendalian internal . Akuntansi mempunyai peran

penting dalam sebuah organisasi dan bisnis khususnya dalam bidang

ekonomi.

Akuntansi memberikan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan

perusahaan dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan

perusahaan pada tanggal tertentu. Akuntansi tidak hanya untuk alat

pengendalian saja, tetapi informasi yang didalam Akuntansi dapat

digunakan oleh pihak internal maupun eksternal dalam pengambilan

keputusan sehingga entitas tersebut dapat disajikan dalam informasi

yang tertuang ke dalam Laporan Keuangan perusahaan. Laporan

1
2

keuangan itu sendiri terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba

rugi, laporan arus kas, laporan perubahan equitas dan catatan atas

laporan keuangan

Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Hafizh (2017:9)[1] yang

membahas mengenai analisis penerapan metode pencatatan dan

penilaian terhadap persediaan barang dagang menurut Psak No. 14

pada PT Anh. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa metode

pencatatan persediaan, metode penilaian, pengukuran dan

pengungkapan persediaan telah sesuai dengan PSAK No. 14 serta

peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan

metode pencatatan perpectual setiap adanya transaksi. Sedangkan

menurut Windah Dkk (2018:358)[2] yang membahas tentang Analisis

Kepatuhan Penerapan Akuntansi Persediaan pada PT. Makassar

Mandiri Putra Utama (Beta Berlian) Manado yang menyimpulkan

metode pencatatan persediaan yang digunakan perpectual dan

penilaian barang jenis mobil indentifikasi khusus dan penilaian

persediaan jenis sparepart adalah FIFO. Serta pengukuran

persediaannya telah sesuai dengan PSAK No. 14 tetapi untuk

pengungkapan laporan keuangan belum sepenuhnya menerapkan

PSAK No.14.

Perusahaan dagang dalam proses transaksi harus

memperhitungkan harga pokok penjualan dalam pencatatan


3

persediaan. Perhitungan harga pokok penjualan pada perusahaan

dagang dilakukan pada saat terjadinya penjualan barang dagang, yang

dalam hal ini mengakibatkan berkurangnya jumlah persediaan barang

dagang yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut PSAK No. 14

persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan

usaha, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, dalam bentuk

bahan atau pelengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau

pemberi jasa. Dalam pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (2014 :

PSAK No. 14)[3] pernyataan tersebut mengatur tentang klarifikasi,

penilaian, pencatatan dan laporan persediaan. Ada dua sistem yang

dapat digunakan dalam pencatatan persediaan yaitu metode perpetual

dan metode periodik. PSAK No. 14 revisi Tahun 2014 menyatakan

dalam sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system), biaya

persediaan akhir dan harga pokok penjualan selama tahun berjalan

dapat ditentukan secara langsung dari catatan akuntansi. Sedangkan

PSAK No. 14 revisi Tahun 2014 menyatakan sistem pencatatan

fisik/periodik (phisical/periodic inventory system-berkala), nilai

persediaan akhir ditentukan melalui pemeriksaan stok fisik (phisical

stock-take).

Bagi perusahaan Persediaan merupakan asset yang paling

penting dalam perusahaan karena secara terus menerus ada transaksi

penjualan dan pembelian setiap harinya. Oleh karena itu, persediaan


4

harus memiliki perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan yang baik

agar tidak terjadi kecurangan dan selisih stock. Seperti halnya yang

terjadi di rumah makan Sambel Layah Tegal 2 yang bertempat di Jl.

Raya Wirantakan no. 404 Talang yang mempunyai persediaan 226

item pada tahun 2018 .Hal ini membuktikan bahwa persediaan di

Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 sangat banyak dan sangat

membutuhkan pengelolaan yang baik. Salah satu item persediaan

utama pada rumah makan Sambel Layah Tegal 2 adalah persediaan

ayam. Persediaan ayam yang dikelola oleh Rumah Makan Sambel

Layah Tegal 2 sangat menarik untuk ditelisik karena mengingat

persediaan tersebut sangat berpengaruh terhadap Laba yang diperoleh

perusahaan dan gaji karyawan. Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2

dalam pengelolaan stock menggunakan metode pencatatan perpectual

dan menggunakan penilaian (masuk pertama keluar pertama). Stock

akan mengalami pergerakan jika terjadi pembelian, retur pembelian,

penerimaan barang dari produsen. Dalam pelaksanaan kegiatan operasi

usaha, sering terjadi perbedaan jumlah fisik persediaan dengan jumlah

sistem komputer. Hal ini sering terjadi disebabkan kurangnya

koordinasi dan pengawasan dalam pencatatan persediaan antara

karyawan dapur dan Admin yang mengatur bagian stock opname.

Untuk itu diperlukan sistem pencatatan dan penilaian terhadap

persediaan yang baik.


5

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: Analisis Penerapan Akuntansi

Persediaan Menurut Psak No.14 Pada Rumah Makan Sambel

Layah Tegal 2.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan

akuntansi persediaan menurut PSAK No. 14 pada Rumah Makan

Sambel Layah Tegal 2 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui penerapan Akuntansi persediaan menurut

PSAK No. 14 pada Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dalam penulisan ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penerapan akuntansi

persediaan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang

berlaku yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.14.


6

2. Bagi Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2

Tulisan ini diharapkan bermanfaat Sebagai bahan untuk pertimbangan

untuk melakukan perbaikan sistem dalam pengelolaan persediaan.

3. Bagi Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal

Sebagai bahan acuan bagi penulis lainnya yang akan

melakukan ataupun yang akan melanjutkan penelitian sesuai dengan

judul skripsi ini.

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang digunakan dalam sebuah

pembahasan bertujuan agar dalam pembahasannya lebih terarah dan

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Penelitian ini dibatasi

padamasalah yang berhubungan dengan pencatatan dan penilaian

persediaan ayam pada tahun 2018.

1.6 Kerangka Berpikir

Peran persediaan sangat penting, karena itu masalah

pengelolaan persediaan memerlukan penanganan yang sebaik-baiknya

yang tentu akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan

perusahaan. Dan dengan adanya persediaan, perusahaan dapat menjaga

kelangsungan hidupnya. Yang sering terjadi dalam Rumah Makan


7

Sambel Layah Tegal 2 adalah kurangnya pencatatan dalam

pengambilan barang dan mutasi barang.

Dalam hal ini dibutuhkan pengawasan khusus untuk proses

keluar masuknya barang, dan untuk mengantisipasi kemungkinan

adanya kehabisan stock atau selisih stock. Perlu dilakukan pengecekan

terhadap stock tersebut dari segi pencatatannya maupun fisiknya.

Stock opname merupakan suatu cara yang harus dilakukan oleh

perusahaan sebagai alat untuk melakukan pengecekan barang secara

fisik. Pengecekan itu sendiri dapat dilakukan beberapa kali dalam satu

periode.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka dapat dilakukan

penyederhanaan menggunakan kerangka berpikir penelitian sebagai

berikut:
8

Permasalahan: Strategi Pemecahan Rumusan


Belum diterapkan Masalah:
sepenuhnya Metode Melakukan analisis Masalah:Bagaimana
pencatatan danpenilaian penerapan akuntansi penerapan akuntansi
persediaan yang dilakukan pencatatan dan penilaian
di Rumah Makan Sambel yang benar sesuai PSAK persediaan menurut
Layah Tegal 2 Talang, No. 14 PSAK No. 14 pada
Sehingga sering terjadi
selisih stock antara system Rumah Makan Sambel
komputer dan fisik.
Layah Tegal 2 Talang ?

Analisis Data :
Metode penelitian
menggunakan Analisis
Umpan Balik
deskriptif kualitatif

Kesimpulan:
Penerapan akuntansi
persediaan pada RM.
Sambel Layah Tegal 2
belum sepenuhnya
sesuai dengan PSAK
No.14.

Gambar 1.1

Kerangka berpikir
9

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhirini, dibuat sistematika penulisan agar

mudah untuk dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada

pembaca mengenai tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman

pengesahan, halaman pernyataan keaslian Tugas Akhir (TA), halaman

pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan

akademis, halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar,

intisari/abstrak, daftarisi, daftartabel, daftargambar, dan lampiran. Bagian

awal ini berguna untuk memberikan kemudahan kepada pembaca dalam

mencari bagian-bagian penting secara cepat.

2. Bagian isi terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan

masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah,

kerangka berpikir dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini memuat teori-teori tentang pengertian dari Harga,

Produk dan Kualitas Pelayanan. Serta bab ini berisi tentang


10

hasil pembahasan dari hasil penelitian, ringkasan hasil peniliti

terdahulu dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang lokasi penelitian (tempat dan alamat

penelitian), waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis

dan sumber data penelitian, dan metode analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tinjauan umum instansi, seperti sejarah

singkat instansi, profil instansi, struktur organisasi, tugas dan

wewenang/job description,laporan hasil penelitian dan

pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan berisi tentang garis besar dari inti hasil

penelitian,serta saran dari peneliti yang diharapkan dapat

berguna bagi instansi atau perusahaan.


11

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftarbuku, literature yang berkaitan dengan

penelitan. Lampiran berisi data yang mendukung penelitian tugas akhir

secara lengkap.

3. Bagian Akhir

LAMPIRAN

Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung kelengkapan

laporan, antara lain Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari

Tempat Penelitian, Kartu Konsultasi, Spesifikasi teknis serta data-data lain

yang diperlukan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi pada

suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan

pengolahan data keuangan untuk disajikan di dalam perusahaan untuk

membantu dalam pengambilan keputusan (Martini, Dkk, 2012: 16)[4].

Menurut PSAK No.1 Paragraf 9 IAI (2014)[3] Laporan keuangan adalah

suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

suatu entitas.

Kesimpulan dari pengertian laporan keuangan itu sendiri

adalah suatu penyajian yang terstuktur dari posisi keuangan dan

menyediakan informasi keuangan bagi pihak yang membutuhkan.

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut PSAK No.1 Paragraf 9 IAI (2014)[3] tujuan laporan

keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,

kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian

besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan

ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

12
13

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 9 IAI

(2014)[3] dalam rangka mencapai tujuan laporan keuangan, laporan

keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: asset,

liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan

kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam

kapasitasnya sebagai pemilik dan aruskas.Informasi tersebut, beserta

informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan,

membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan

dan khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan

setara kas.

2.1.3 Komponen Laporan Keuangan Lengkap

Menurut PSAK No. 1 Paragraf 10 IAI (2014)[3]

komponen laporan keuangan lengkap terdiri dari:

A. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;

B. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama

periode;

C. Laporan perubahan ekuitas selama periode

D. Laporan Arus Kas selama periode

E. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi

yang signitif dan informasi penjelas lain;


14

F. Laporan posisi Keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya

ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara

retrospektif.

Hery (2013:19)[5] urutan laporan Keuangan berdasarkan proses

penyajiannya adalah :

a. Laporan laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang

sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu

periode waktu tertentu.

b. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity) adalah

sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dari ekuitas

pemilik suatu perusahan untuk satu periode waktu tertentu.

c. Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis

tentang posisi asset, kewajiban dan ekuitas perusahaan per tanggal

tertentu.

d. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) adalah sebuah laporan

yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara

terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas

operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas pendanaan untuk

satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukan besarnya

kenaikan atau penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama

periode berjalan serta jumlah kas yang dimiliki perusahaan sampai

dengan akhir periode.


15

2.1.4 Manfaat Laporan Keuangan

Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari pembuatan laporan

keuangan. Seperti dikemukakan oleh Fahmi (2012:5)[6], yang

menyatakan bahwa: Dengan adanya laporan keuangan yang disediakan

pihak manajemen perusahaan maka sangat membantu pihak pemegang

saham dalam proses pengambilan keputusan, dan sangat berguna dalam

melihat kondisi pada saat ini maupun dijadikan sebagai alat untuk

memprediksi kondisi masa yang akan datang.

Manfaat dari adanya laporan ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan dalam proses pengambilan keputusan demi

kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.

2.2 Persediaan

2.2.1 Pengertian Persediaan

Menurut Mulyadi (2001:553)[7] menyatakan persediaan adalah

barang-barang yang dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi

(barang dagangan) atau masih dalam proses produksi yang akan diolah

lebih lanjut menjadi barang jadi kemudian dijual (barang dalam proses)

atau akan dipergunakan dalam proses produksi barang jadi yang

kemudian dijual (bahan baku/bahan pembantu)..


16

2.2.2 Jenis – Jenis Persediaan

Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu

Herjanto, 2008: 77 (dalam Barchelino: 2016) [8].

a. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk

menjaga terjadinya fluktuasipermintaan yang tidak diperkirakan

sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/

Penyimpangan dalam perkiraan penjualan, waktu produksi, atau

pengiriman barang.

b. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi

permintaan yang dapat diramalkan pada musimpermintaan tinggi,

tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi

permintaan. Persediaan inijuga dimaksudkan untuk menjaga

kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga

tidakmengakibatkan terhentinya produksi.

c. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam

jumlah yang lebih besar daripadakebutuhan saat itu. Persediaan

dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa

diskon)karena membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk

mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan perunit yang lebih

rendah.
17

d. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses

pengiriman dari tempat asal ke tempat dimanabarang tersebut akan

digunakan. Misalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat

penjualan, yangdapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.

2.2.3 Biaya – Biaya Persediaan

Menurut Kieso dkk (2013:412)[9]. Biaya-biaya yang harus

dimasukkan dalam persediaan, yaitu:

A. Biaya Produk (Produk Cost)

Biaya produk adalah biaya yang melekat pada persediaan dan

dicatat dalam akun persediaan.

B. Biaya Periode (Period Cost)

Biaya periode adalah semua biaya non pabrikasi yang dikeluarkan

perusahaan untuk menjual unit produknya.

C. Biaya Overhead Manufaktur

Biaya overhead manufaktur meliputi bahan tidak langsung, tenaga

kerja tidak langsung, dan pos-pos seperti penyusutan, pajak,

asuransi, pemasaran, dan listrik yang dibutuhkan dalam proses

manufaktur.

2.2.4 Metode Pencatatan Persediaan


18

Santoso (2010:241)[10] menjelaskan sistem pencatatan

pengelolaan persediaan yang dimaksud dapat dilakukan dengan dua

cara yakni:

a. Sistem persediaan periodik/fisik (periodical physical Inventory

system)

Suatu sistem pengelolaan persediaan di mana dalam penentuan

persediaan dilakukan melalui perhitungan secara fisik (physical

counting) yang lazim dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi

dalam rangka penyiapan laporan keuangan. Melalui perhitungan

fisik ini, jumlah kuantitas persediaan (inventory quantity) akan

diketahui (misalnya dalam berat, meter, kilogram, gallon dan

sebagainya) sehingga nilai persediaan (inventory value) dapat

dihitung dengan mengalikan jumlah kuantitas persediaan dengan

suatu harga yang sesuai dengan metode penilaian persediaan yang

dipilih perusahaan.

b. Sistem persediaan terus-menerus (perpetual inventory system)

Merupakan suatu sistem pengelolaan persediaan di mana pencatatan

mutasi persediaan dilakukan secara terus-menerus dan

berkesinambungan sehingga mutasi persediaan selama satu periode

termonitor dan setiap saat jumlah maupun nilai persediaan dapat

diketahui tanpa melakukan perhitungan secara fisik. Dengan sistem


19

ini, maka seluruh mutasi persediaan selama satu periode akan

dicatat dalam akun persediaan (inventory account).

2.2.5 Penilaian Persediaan

Waluyo (2012:97)[11] menjelaskan bahwa dalam kegiatan

perusahaan, terutama pada perusahaan dagang atau industri, terdapat

pergerakan atau arus masuk atau keluar barang, baik itu barang

dagangan atau bahan baku. Untuk kepentingan analisis, pengendalian,

atau pengendalian persediaan, arus pergerakan tersebut harus dinilai

dengan metode yang sama. Penetapan besarnya nilai persediaan akhir

atau Harga Pokok Penjualan dapat menggunakan metode identifikasi

khusus, FIFO, LIFO dan rata-rata sebagai berikut:

a. Metode Identifikasi Khusus

Metode ini berasumsi bahwa arus barang harus sama dengan arus

biaya, sehingga setiap kelompok barang diberi identifikasi dan

dibuat kartu. Dengan demikian, Harga Pokok untuk setiap barang

dapat diketahui, sehingga Harga Pokok Penjualan terdiri atas Harga

Pokok Barang yang dijual dan sisanya sebagai persediaan akhir.

Metode identifikasi khusus umumnya digunakan untuk perusahaan

yang mempunyai persediaan barang relatif sedikit tetapi harga per

unitnya besar. Sebagai akibat persediaan barangnya dapat

diidentifikasi secara khusus, perhitungan Harga Pokok Penjualan


20

dan harga pokok persediaan menggunakan arus harga pokok

sebenarnya (actual) dari persediaan.

b. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)

Metode ini biasa juga disebut sebagai metode FIFO (First In First

Out). Metode ini dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa

persediaan barang dagangan yang pertama dibeli adalah persediaan

yang pertama harus dijual (the first merchandise purchased is the

first merchandise sold). Karena persediaan yang terjual terdiri dari

harga perolehan dari persediaan-persediaan yang pertama masuk,

maka harga perolehan persediaan barang dagangan yang tersisa

terdiri dari harga perolehan dari persediaan-persediaan yang

terakhir masuk.

c. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO)

Metode penentuan harga perolehan persediaan ini biasa pula disebut

sebagai metode LIFO (Last In First Out). Metode in dikembangkan

berdasarkan asumsi bahwa barang dagangan yang terakhir dibeli

adalah barang dagangan yang pertama dijual (the last merchandise

purchased is the first merchandise sold). Dengan begitu maka harga

perolehan persediaan yang tersisa terdiri dari harga perolehan dari

persediaan barang dagangan yang pertama masuk.


21

d. Metode Rata-rata (Average)

Metode ini dikembangkan untuk memberikan solusi tengah

ekstremitas metode MPKP dengan metode MTKP. Pada metode

rata- rata, penentuan harga perolehan persediaan barang dagangan

tidak didasarkan pada harga persediaan yang pertama atau terakhir

masuk melainkan di antara keduanya. Dengan begitu kelebihan dan

kelemahan dari metode MPKP dan metode MTKP tereliminasi pada

posisi rata-rata.

2.3 Persediaan Menurut PSAK No 14

2.3.1 Pengertian Persediaan Menurut PSAK No 14

Ikatan Akuntansi Indonesia mengkhususkan pernyataannya

mengenai persediaan dalam PSAK No. 14. Ini terdiri dari bagian

pendahuluan, penjelasan dan mengungkapkan mengenai persediaan

barang dagangan. Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan 14 terdiri

dari paragraf 01-42. Seluruh paragraf pernyataan inimemiliki kekuatan

mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak tebal dan miring mengatur

prinsip-prinsip utama. PSAK 14 harus dibaca dalam konteks tujuan

pengaturan dan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan

Keuangan. PSAK 25 : kebijakan akuntansi, perubahan estimasi

akuntansi dan kesalahan memberikan dasar memilih dan menerapkan

kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit.


22

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak

material.

2.3.2 Pendahuluan

PSAK No.14 bagian pendahuluan memuat tentang tujuan

pernyataan, ruang lingkup pernyataan dan definisi persediaan.

Pendahuluan ini terdiri dari paragraf 1 sampai dengan paragraf 4.

2.3.3 Tujuan

Tujuan pernyataan ini adalah mengatur perlakuan akuntansi

untuk persediaan. Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan

adalah penentuan jumlah biaya yang diakui sebagai aset dan perlakuan

akuntansi selanjutnya atas aset tersebut sampai pendapatan terkait

diakui.

2.3.4 Ruang Lingkup

PSAK No.14 paragraf 2 menyatakan bahwa: pernyataan ini

diterapkan untuk seluruh persediaan, kecuali:

A. Pekerjaan dalam proses yang timbul dalam kontrak konstruksi,

termasuk kontrak jasa yang terkait langsung (lihat PSAK 34:

Kontrak Konstruksi);
23

B. Instrumen keuangan (lihat PSAK 50: Instrumen Keuangan:

Penyajian dan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran);

C. Dikosongkan.

2.3.5 Definisi

Istilah di persediaan didefinisikan dalam PSAK No. 14 sebagai

asset (paragraf 6 ) :

A. Dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

B. Dalam proses produksi untuk dijual.

C. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam

proses produksi atau pemberi jasa.

2.3.6 Pengukuran Persediaan

Pada PSAK No. 14 mengatur bahwa persediaan diukur pada

mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto

(paragraph 9). Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian ,

biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada

dalam kondisi dan lokasi saat ini ( PSAK No. 14 paragraf 10 ).


24

2.3.7 Rumusan Biaya

Pada PSAK No. 14 mengatur bahwa biaya untuk pesediaan yang

secara umum tidak dapat diukur dengan persediaan lain (not ordinary

interchangeable) dan barang atau jasa yang dihasilkan dan dipisahkan

untuk proyek tertentu diperhitungkan berdasarkan identifikasi khusus

terhadap biayanya masing-masing (paragraf 23). Biaya persediaan

kecuali yang disebutkan dalam paragraf 23, dihitung dengan

menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP)

atau rata-rata tertimbang. Entitas menggunakan rumus biaya yang

sama terhadap seluruh persediaan yang memiliki sifat dan kegunakan

yang sama. Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang

berbeda, rumus biaya yang berbeda diperkenankan (PSAK No. 14

paragraf 25).

2.3.8 Pengungkapan

PSAK No. 14 paragraf 36 laporan Keuangan menyatakan bahwa:

a. Kebijakan akuntasi yang digunakan dalam pengukuran persediaan,

termasuk rumus biaya yang digunakan;

b. Total jumlah tercatat persediaan persediaan dan jumlah teracatat

menurut klsifikasi yang sesuai bagi entitas;

c. Jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual;


25

d. Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode

berjalan;

e. Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurangan

jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode

berjalan sesuai dengan paragraf 34;

f. Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui

sebagai pengurangan jumlah persediaan yang diakuisebagai beban

dalam periode berjalan sesuai dengan paragraf 34;

g. Keadaan atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai

persediaan yang diturunkan sesuai dengan paragraf 34;

h. Jumlah tercatat persediaan yang diperuntukan sebagai jaminan

liabilitas.

2.4 Penelitian Terdahulu

Dari penelitian yang berjudul Analisis penerapan akuntansi terhadap

persediaan menuruk PSAK No. 14 pada Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2

terinspirasi dari penelitian – penelitian terdahulu dengan judul dan ringkasan

sebagai berikut :
26

Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No Nama Variabel Metode Penelitian Hasil

1 Amru Nur Hafizh PSAK Metode penelitian Dari hasil pembahasan dapat

(2017)"Analisis No.14 yang digunakan disimpulkan bahwa PT

Penerapan Metode adalah metode ANH dalam hal

Pencatatan Dan analisis kualitatif. pendefinisian, metode

Penilaian Terhadap pencatatan persediaan,

Persediaan Barang metode penilaian

Dagang Menurut persediaan, pengukuran

PSAK No.14 Pada Pt persediaan dan

Anh” pengungkapan telah sesuai

dengan PSAK No 14. Hasil

kesimpulan dari pembahasan

tugas akhir, menyatakan

bahwa penerapan metode

pencatatan dan penilaian

persediaan barang dagang

menurut PSAK No.14 pada

PT ANH .

2 Rostiaty Yunus Penilaian Metode Deskriftif 1. Penilaian persediaan

(2017) persediaan Kuantitatif addalah faktor paling

Analisis Peranan barang penting dalam menentukan

Penilaian terhadap laba.

Persediaan Barang Laba 2. Penilaian persediaan


27

Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No Nama Variabel Metode Penelitian Hasil

Dagang terhadap untuk bulan januari-maret

Laba pada PT. efektif dapat dilihat dari

Fajar Lestari Abadi peningkatan laba dengan

Makassar. metode FIFO.

3 Rosyidah Hadi Fitri PSAK Metode analisis 1.Pengukuran biaya

Nur’Aini (2018) “ No.14 deskriptif persediaan menggunakan

Perlakuan Akuntansi kualitatif rata-rata tertimbang.

Persediaan 2.pengungkapan persediaan

berdasarkan PSAK pada laporan keuangan telah

No.14 pada perum sesuai dengan PSAK No.14

bulog sub divisi

regional kabupaten

kediri”

4 Nadia Marcella Penerapan analisis deskriptif 1. Metode pencatatan

Windah1, Herman Akuntansi kualitatif persediaan yang diterapkan

Karamoy2, I Gede pada pada PT. Makassar Mandiri

Suwetja3 (2018) “ Persediaan. Putra Utama (Beta Berlian

Analisis Kepatuhan Manado) adalah Metode

Penerapan Akuntansi Perpetual. Sedangkan

Persediaan Pada Pt. metode penilaian persediaan

Makassar Mandiri barang jenis mobil adalah

Putra Utama (Beta metode identifikasi khusus


28

Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No Nama Variabel Metode Penelitian Hasil

Berlian) Manado” dan untuk penilaian

persediaan jenis sparepart

adalah metode FIFO atau

(Masuk Pertama, Keluar

Pertama) hal ini telah sesuai

dengan PSAK No.14 tentang

Persediaan.

2. Pengukuran persediaan

pada PT. Makassar Mandiri

Putra Utama (Beta Berlian

Manado) telah sesuai

dengan PSAK No. 14

tentang Persediaan.

Persediaan diukur

berdasarkan harga pokok

ditambah dengan biaya-

biaya yang terkait.

3. Pengungkapan laporan

keuangan pada PT.

Makassar Mandiri Putra

Utama (Beta Berlian

Manado) belum sepenuhnya


29

Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No Nama Variabel Metode Penelitian Hasil

menerapkan PSAK No. 14

tentang Persediaan.

4. Sistem pengendalian

internal atas persediaan

barang sudah efektif karena

dijalankan sesuai dengan

komponen sistem

pengendalian yang ada.

5 Angellica PSAK No.14 analisis deskriptif 1. Metode Pencatatan

Karundeng, David komparatif Persediaan Barang Jadi PT.

Saerang, Hendrik Fortuna Inti Alam.

Gamaliel (2017) Persediaan barang jadi PT.

“Analisis Perlakuan Fortuna Inti Alam

Akuntansi Atas menggunakan metode

Persediaan Barang pencatatan periodik, dalam

Jadi Sesuai Dengan penentuan persediaan

Psak No.14 Pada dilakukan secara fisik.

Pt.Fortuna Inti 2. Untuk penilaian

Alam” persediaan barang jadi PT.

Fortuna Inti Alam

menggunakan metode FIFO

(First In, First Out) atau


30

Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No Nama Variabel Metode Penelitian Hasil

yang dikenal juga dengan

sebutan Masuk Pertama,

Keluar Pertama (MPKP).

3. Pengukuran persediaan

pada PT. Fortuna Inti Alam

mencatat semua biaya

pembelian, konversi, dan

biaya lain-lain sehingga

sudah sesuai dengan PSAK

No.14.

4. Pengungkapan persediaan

dalam PT. Fortuna Inti

Alam hanya menyajikan

dalam laporan keuangan

neraca sehingga belum

sesuai dengan PSAK No.14.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat pada Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2

yang beralamat di Jl. Raya Talang No. 404 Wirantakan, Talang, Tegal 52193.

3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung dari tanggal 20

Januari 2019 sampai dengan 20 Maret 2019.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif menurut Suliyanto (2005:134)[12] yaitu data dalam

bentuk kata-kata atau bukan bentuk angka. Data ini biasanya

menjelaskan karakteristik atau sifat.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif menurut Suliyanto (2005:135)[12] yaitu data yang

dinyatakan daam bentuk angka dan merupakan hasil dari perhitungan

dan pengukuran.

31
32

3.4 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.1 Data Primer

Data Primer menurut Suliyanto (2005:131)[12] adalah data yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Data

ini seperti wawancara maupun hasil pengisian Kuesioner oleh

konsumen Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder menurut Suliyanto (2005:132)[12] adalah data yang

diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.

Dalam hal ini data sekunder yang diperoleh seperti catatan atau

dokumentasi seperti data yang diperoleh dari Koran, berkunjung ke

perpustakaan dll.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data atau keterangan yang diperlukan dalam

penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan penulis ialah sebagai

berikut :

3.4.1 Observasi

Observasi menurut Sugiyono (2014:145)[13] yaitu teknik

pengumpulan data yang berkaitan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
33

besar. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung pada

Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 Talang dengan mengumpulkan

data yang berkaitan dengan penyusunan tugas akhir ini.

3.4.2 Wawancara

Wawancara menurut Suliyanto (2004:137)[12] yaitu teknik

pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan

responden untuk menggali informasi dari responden. Dalam penelitian

ini penelitimelakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang

terkait dalam penyusunan penelitian tugas akhir ini, yaitu mengadakan

wawancara dengan Deputy Supervisor dan Admin

3.4.3 Studi Pustaka

Studi Pustaka menurut Sugiyono (2012:291)[13] merupakan kajian

teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan

norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.Studi

kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini yang

dapat menunjang dalam penyusunan Tugas Akhir.

3.5 Metode Analisis Data

Metode Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif adalah

penggambaran secara kualitatif fakta, data, atauobjek, material yang bukan

berupa rangkaian angka, melainkan berupa ungkapan bahasa atau wacana


34

(apapun itu bentuknya) melalui interprestasi yang tepat dan sistematis

(Wibowo, 2011:4)[14]. Hasil analisis tersebut kemudian diinterprestasikan guna

memberikan gambaran yang jelas terhadap permasalahan yang diajukan

mengenai Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan Pada Rumah Makan

Sambel Layah Tegal 2. Dari hasil analisis menggambarkan keadaan

perusahaan dan dapat ditarik kesimpulan untuk memberikan saran dan

rekomendasi selanjutnya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum RM. Sambel Layah Tegal 2 & SL Corp

4.1.1 Sejarah RM. Sambel Layah Tegal 2 & SL Corp

Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 merupakan salah satu kuliner

baru yang berdiri di Talang Tegal dengan harga terjangkau untuk semua

kalangan. Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 dibuka tepat pada tanggal

22 Juni 2014. Sambel Layah yang pertama berada di Purwokerto Jalan

Suparno. Pada awal berdirinya, Rumah Makan Sambel Layah dibawah

Manajamen Salsabila Group yang membawahi Bebek Goreng Haji Slamet,

Gulai Kepala Ikan Mas Agus untuk kawasan Jawa Tengah. Pemilik nya

adalah Indra Wawan Mai Anggoro yang lahir di Tegal dan tinggal di

Sukaraja membuka usaha rumah makan yang diberi nama Sambel Layah.

Sambel Layah artinya dalam bahasa Banyumas adalah cobek kecil. Dari

nama tersebut, Rumah makan ini memiliki ciri khas produknya

menggunakan cobek kecil untuk sambel yang disajikan. Dalam pemilihan

cat warna rumah makan, beliau tidak asal memilih, warna cat yang dipilih

adalah warna merah. Warna merah dipilih karena mengandung arti

mengundang nafsu makan. Slogan Sambel Layah identik dengan

“Terdahsyat dan Fenomenal”. Slogan tersebut mempunyai tujuan setiap

membuka cabang baru pasti akan ramai dan antri.

35
36

Omset pertama dalam waktu dua bulan, Beliau mampu menjual

2000 paket ayam. Setelah sukses di Purwokerto, Beliau mulai membuka

cabang di Purbalingga, Cilacap, Pekalongan, Jogja dan Tegal. Pada saat ini

Sambel Layah Tegal 2 Talang merupakan cabang yang ke-6. dan sudah

berdiri selama 5 tahun. Selama itu Sambel Layah selalu merubah sistem

manajemen agar menjadi lebih baik dari rumah makan lainnya. Sambel

Layah mempunyai tujuan 1000 oulet pada tahun 2021 dengan berkembang

usaha kuliner lainnya.

Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 berlokasi di Jl. Raya Talang

No. 404, Wirantakan, Talang Tegal. Lokasi yang strategis ini membuat

rumah makan Sambel Layah cabang tegal mudah didatangi pelanggan.

dengan banyaknya pelanggan yang datang, dapat memungkinkan

perusahaan memperoleh laba dan citra yang baik.

4.1.2 Visi dan Misi Sambel Layah

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Indra selaku pimpinan

semua cabang dari Rumah Makan Sambel Layah. Sebagai suatu

perusahaan yang selalu berkembang, rumah makan Sambel layah memiliki

Visi dan Misi untuk mencapai kesuksesan. Visi dari rumah makan Sambel

Layah yaitu “Menjadi Perusahaan Dahsyat dan Fenomenal yang

Mengutamakan Kemanfaatan Besar bagi Masyarakat, Berawal di Bidang

Usaha Kuliner dan Berkembang ke Berbagai Bidang Usaha dengan Tujuan


37

Mencapai Kesuksesan Dunia dan Akhirat. Sedangkan Misi yang diterapkan

rumah makan Sambel Layah cabang Tegal 2 untuk dapat mewujudkan

visinya antara lain :

1) Mencapai 1000 Outlet pada Tahun 2021

2) Inovatif dan Penyempurnaan Berkelanjutan

3) Memegang Teguh Standarisasi Produk dan Layanan

4) Membangun Semangat Karyawan yang Religius

Dengan melihat visi dan misi perusahaan, Sambel Layah

cabangTegal 2 selalu melakukan perbaikan sistem apabila ada yang

melencengdari standar awal. Semua standar produk dan layanan ditentukan

olehRumah Makan Sambel Layah pusat yang ada di Purwokerto.

4.1.3 Struktur Organisasi

Sambel Layah Tegal 2 mempunyai anggota 13 orang Supervisor/

Deputy Supervisor dan Kepala Outlet. Struktur Organisasi yang ada di

Sambel Layah Cabang Tegal 2 adalah sebagai berikut :


38

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH MAKAN SAMBEL LAYAH TEGAL 2 TALANG

SUPERVISOR / DEPUTY
SUPERVISOR

KEPALA OUTLET/ ASISTEN


KEPALA OUTLET

PRODUKSI FRONT LINE KASIR SAJI BARTENDER


& DO

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 Talang

Sumber : Intern Perusahaan 2019

Seluruh anggota Rumah Makan Sambel Layah cabang Tegal

bekerja sesuai Job Deskription yang telah ditentukan oleh pusat. Dimulai

dari Supervisor yang merupakan pimpinan tertinggi rumah makan Sambel

Layah cabang Tegal dan dibawahnya adalah Kepala outley yang merupakan

wakil dari Supervisor. Dibawah KO ada crew. Tugas-tugas yang dilakukan

antara lain :

1) Supervisor, bertugas mengontrol dan membuat keputusan yang ada di

rumah makan berdasarkan keputusan dari head officer atau kantor

pusat yang ada di Purwokerto.

2) Kepala Outlet, bertugas membantu Supervisor dalam melaksanakan

tugasnya karena di Sambel Layah cabang Tegal tidak ada bagian


39

administrasi yang mengurusi keuangan, jadi seluruh keuangan terkait

rekapan penjualan, pembelian bahan baku, serta laba setiap harinya

dikerjakan oleh Supervisor dan Kepala Outlet.

3) Produksi, bertugas memproduksi makanan dari bahan mentah sampai

ke barang jadi atau setengah matang. Makanan yang diolah di

dapur produksi antara lain ; nasi, nasi goreng, lauk pauk seperti lele,

ayam, udang, cumi. Dan sebelum disajikan kepada konsumen produk-

produk tersebut diproses lagi oleh bagian saji agar tampilannya

menarik

4) Front Line, bertugas menyampaikan produk langsung ke tangan

konsumen dengan sebelumnya melakukan cek up terlebih dahulu

produk yang dipesan. Selain itu, melakukan clear up meja setelah

digunakan makan oleh konsumen, selain itu menjaga kebersihan lantai

dan tempat makan.

5) Kasir, bertanggung jawab atas keuangan restoran dengan melayani

pelanggan yang datang dan menerima pesanan serta pembayarannya di

awal. Setelah itu kasir melakukan serah terima hasil penjualan per

harinya kepada Supervisor atau Kepala Outlet.

6) Saji, bertugas memproduksi makanan seperti cah kangkung, cah tahu

tauge, ayam gongso, sosis gongso, ati ampela gongso, bakso gongso,

tempe goreng, serta menu lain dan melakukan penyajian sebelum

produk disampaikan kepada konsumen.


40

7) DO (Delivery Order), bertugas melakukan pengemasan produk

sebelum diambil atau diantarkan kepada konsumen DO. Setela produk

sudah dikemas dengan rapih, bagian DO bertugas untuk mengantarkan

pesanan ke rumah konsumen yang memesan.

8) Bartender, bertugas membuat semua minuman yang disediakan oleh

Sambel Layah cabang Tegal. semuanya harus dilakukan dengan cepat

agar konsumen merasa nyaman. Mengingat minuman adalah produk

pertama yang harus sampai ke tangan konsumen.

Seluruh bagian harus bertanggung jawab pada tugasnya masing

masing sesuai dengan Job Deskription yang dibuat oleh Supervisor.Untuk

mencapai kepuasan pelanggan, dari pihak internal harus saling bekerja sama

secara kompak. Seluruh crew harus menjaga kualitas produk-produk yang

dibuat sesuai standar dari Sambel Layah Pusat sehingga cita rasanya dapat

tetap terjaga, dan konsumen merasa puas dengan produk yang disajikan.

4.1.4 Jadwal Hari Kerja

Sambel Layah Tegal 2 Talang buka setiap hari kecuali Hari Raya

Idul Fitri. Pada hari biasa Rumah makan Sambel Layah buka jam 08:00

pagi sampai dengan jam 22:00 malam. Rumah makan Sambel Layah Tegal

2 selalu ramai setiap harinya terlebih waktu jam istirahat.


41

Berbeda dengan Jam buka kerja di Bulan Ramadhan dengan hari

biasa. Di Bulan Ramadhan, Rumah Makan Sambel Layah buka jam 14:00

siang sampai jam 22:00 malam.

4.1.5 Produk yang ditawarkan

Produk-produk yang ditawarkan rumah makan Sambel Layah

Tegal 2 merupakan produk yang halal dan bervariasi. Dari

produkminuman, makanan, menu paket, dan macam-macam sambel.

Produk yangpaling diminati pelanggan yaitu pilihan menu paket dimana

menu inimemberikan keringanan kepada pelanggan dengan menawarkan

hargayang lebih murah. Dengan mengeluarkan biaya yang tidak terlalu

banyak,pelanggan sudah bisa merasakan makanan yang lengkap berupa

nasi, lauk pauk, sambel, gorengan, dan minuman es teh manis berukuran

jumbo.Selain menu paket, sambel layah juga mengandalkan ciri khasnya

yangberupa sambel.Pilihan sambel yang ditawarkan ada sambel bledeg,

sambel lombok ijo, sambel lamongan, dan sambel tempe atau tempe

penyet.
42

4.1.6 Persediaan di Sambel Layah Tegal 2

Tabel 4.2 Kartu Persediaan stock ayam goreng dari tanggal 01-31
Desember 2018

Sumber : Intern Perusahaan 2019

4.1.7Logo Rumah Makan Sambel Layah

Gambar 4.3 Logo Rumah Makan Sambel layah

Sumber : Intern perusahaan 2019


43

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1 Profil Devisi Wirehouse

Pergudanganmenurut ali.web.id adalah segala upaya pengelolaan

gudang yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan,

pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan serta pelaporan logistik dan

peralatan logistik agar kualitas dan kuantitas tetap terjamin. Tetapi di

Sambel Layah, Pergudangan adalah tempat menyimpan barang masuk dari

DC Sambel Layah agar kualitas barang masih terjamin kualitasnya.

4.2.2 Alur Kerja Di Pergudangan

DC Sambel Layah adalah pusat supplier dimana cabang-cabang

Rumah Makan Sambel layah termasuk RM. SL Tegal 2, Pemesan barang-

barang yang dibutuhkan oleh masing-masing outlet harus sesuai jadwal

order. Setiap order harus mempunyai estimasi berapa kira-kira barang yang

dibutuhkan untuk beberapa hari kedepannya. Karena jadwal peng-orderan

dilakukan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Untuk pembayaran setiap

barang datang dilakukan di head Office (melalui Trasnfer) setelah

menginput barang ke sistem yang ada di RM. Sambel Layah yaitu sistem

Slas.

Untuk pengambilan barang yang sudah digudang pengambilan tidak

menggunakan pencatatan baik manual maupun sistem, tetapi setiap malam


44

dilakukan Stock Opname. Dan untuk barang datang bisa dilakukan oleh

semua karyawan dan mengecek barang tersebut sesuai di SJ ( Surat Jalan).

4.2.3 Metode Pencatatan Persediaan

Metode pencatatan persediaan yang dilakukan oleh rumah makan

Sambel Layah Tegal 2 menggunakan pencatatan perpectual yang

terkomputeriasasi karena kegiatan persediaan telah menggunakan komputer

yang terhubung internet secara online.

a. Pembelian Persediaan

Rumah Makan Sambel Layah membeli seluruh barang-

barang di Dc Sambel Layah karena harga dari Dc Sambel Layah

dengan harga pasar berbeda jauh dan dilakukan pembayaran secara

kredit kecuali jika terjadi hal yang tidak mendesak boleh membeli

diluar dari DC Sambel Layah.

Pembelian barang secara kredit perusahaan mencatat dalam

jurnal sebagai berikut :

Persediaan barang dagang Rp. xxx

Utang dagang Rp. Xxx

b. Penjualan Barang Dagang

Penjualan produk Sambel Layah Talang menggunakan sistem

pembayaran secara Tunai dan kredit (khusus Gojek). Untuk pencatatan

Penjualan secara tunai maka jurnalnya sebagai berikut :


45

Kas Rp. xxx

Penjualan Rp. xxx

Jika terjadi penjualan secara kredit makan perusahaan akan

mencatat jurnal sebagai berikut :

Piutang Dagang Rp. xxx

Penjualan Rp. xxx

c. Biaya Angkut penjualan dan pembelian

Tidak semua pengiriman produk dikenakan biaya angkut, biaya

angkut dikenakan oleh pengiriman diluar daerah Talang. Biaya angkut

tersebut ditanggung oleh pembeli (Free On Board Shipping Point).

Sedangkan untuk pencatatan biaya pengiriman produk sampai

ketangan konsumen sebagai berikut :

Beban Angkut Penjualan Rp. xxx

Kas Rp. xxx

Sedangkan biaya angkut pembelian jurnal yang dicatat sebagai berikut

Persediaan barang dagang Rp. xxx

Kas Rp. Xxx


46

d. Pengakuan Sebagai Beban

Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 menerapkan pengakuan

sebagai beban pada saat terjadi penjualan secara kredit yang dicatat

dalam jurnal sebagai berikut :

HPP Rp. xxx

Persediaan barang dagang Rp. Xxx

4.2.4 Metode Penilaian Persediaan

Dalam melakukan penilaian terhadap persediaan di Rumah Makan

Sambel Layah Tegal 2 menggunakan asumsi metode FIFO (First in, First

Out) atau yang dikenal dengan sebutan Masuk Pertama, Keluar Pertama

(MPKP). Dalam hal ini penggunaan metode FIFO lebih efektif karena

barang yang di Sambel Layah memiliki masa expired, jadi yang terlebih

dahulu datang harus segera dijual. Masa expired berkaitan dengan barang

yang akan diretur.

4.2.5 Pengungkapan Persediaan

Pengungkapan Persediaan disajikan pada laporan keuangan dalam

kelompok aset lancar pada neraca dan Laba rugi . Persediaan yang disajikan

adalah jumlah persediaan hasil stock opname fisik dikalikan dengan nilai per

unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan. Berikut ini Laporan

neraca dan laporan laba rugi rumah makan sambel layah tegal 2 :
47

Laporan Neraca Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2

Per tgl 31 Desember 2018

Gambar 4.4 Laporan Neraca RM. Sambel Layah Tegal 2


Sumber : Rumah Makan Sambel Layah cabang Tegal 2, 2019

Dari Laporan Neraca dapat dijelaskan bahwa pada Rumah Makan

Sambel Layah Tegal 2 periode Desember 2018 dengan total Aktiva


48

sebesar Laba
Laporan Rp. Rugi
104.019.784, persediaan
Rumah Makan Sambelbarang dagang
Layah Tegal 2 sebesar Rp.
11.261.988.
Periode 31 Desember 2018

Gambar 4.5 Laporan Laba Rugi RM. Sambel Layah Tegal 2


Sumber : Rumah Makan Sambel Layah cabang Tegal 2, 2019

Dari Laporan Laba Rugi Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 dapat

dijelaskan bahwa laba bersih yang dihasilkan sebesar Rp. 2.583.536

dan Harga Pokok penjualan sebesar 6.477.183 serta pendapatan usaha

sebesar Rp. 10.177.388.


49

4.3 Pembahasan
Dari hasil analisis pencatatan dan penilaian persediaan pada RM.

Sambel Layah Tegal 2 dengan PSAK No. 14, dapat diperbandingkan sebagai

berikut pada tabel 4.6 :

Tabel 4.6 Perbandingan pencatatan perusahaan dengan PSAK No. 14

Sumber : Buku Menengah Akuntansi Berbasis PSAK edisi 2 ( Dwi Martani)

Dari tabel 4.6 diatas maka dapat dijelaskan bahwa analisis dan penelitian

pencatatan antara RM. Sambel Layah Tegal 2 dengan PSAK No. 14

tentang persediaan sebagai berikut :


50

1. Pencatatan persediaan pada RM. Sambel Layah Tegal 2 dapat

dijelaskan perusahaan menggunakan metode perpectual. Penilaian

persediaan dihitung menggunakan metode FIFO, LIFO, atau Rata-

rata tertimbang. RM. Sambel Layah Tegal 2 sudah menilai

persediaan barang menggunakan metode FIFO karena metode ini

lebih efektif bagi perusahaan. Dalam Hal ini untuk pencatatan dan

penilaian RM. Sambel Layah Tegal 2 sudah sesuai dengan PSAK

No. 14.

2. PSAK No.14 menyatakan bahwa persediaan diukur pada mana yang

lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto, biaya

persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan

biaya lainnya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi

dan lokasi saat ini. Berdasarkan hasil penelitian RM. Sambel Layah

memiliki biaya pembelian, sehingga pengukuran persediaan RM.

Sambel Layah Talang belum sesuai dengan PSAK No. 14.

3. Teknik pengukuran biaya persediaan seperti metode biaya standar

atau metode retail, demi kemudahan dapat digunakan jika hasilnya

mendekati biaya.Dalam hal ini teknik pengukuran biaya yang

dilakukan oleh RM. Sambel Layah Tegal 2 menggunakan metode

retail sehingga sesuai dengan PSAK No. 14.


51

4. Persediaan dijual, maka jumlah tercatat persediaan tersebut diakui

sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan

tersebut. Setiap penurunan nilai persediaan dibawah biaya perolehan

menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui

sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian

tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan

karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai

pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode

terjadinya pemulihan tersebut. Dalam hal ini perusahaan sudah sesuai

dengan PSAK No. 14.

5. Pengungkapan informasi mengenai persediaan barang yang ada di

Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 diungkapkan melalui neraca

pada aktiva lancar untuk jumlah persediaan barang dagang, dan

persediaan tidak diungkapkan dalam laporan Laba rugi, sehingga

laporan keuangan belum sesuai dengan PSAK No.14.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang diperoleh dari penerapan metode pencatatan dan

penilaian persediaan menurut PSAK NO. 14 pada Rumah Makan Sambel Layah

Tegal 2 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Metode pencatatan yang diterapkan pada Rumah Makan Sambel Layah Tegal

2 dalam pencatatan persediaan adalah Metode Perpectual sehingga

memudahkan untuk setiap saat dapat mengetahui posisi suatu persediaan

secara keseluruhan untuk dapat mengantisipasi penjualan dan penurunan itu

sendiri. Hal ini telah sesuai dengan PSAK No.14

b. Metode penilaian persediaan yang dipakai dalam Rumah Makan Sambel

Layah Tegal 2 menggunakan metode FIFO/ Frist in First Out/ MPKP (Masuk

pertama keluar pertama). Metode ini digunakan agar tidak menimbun barang

dagangan terlalu lama sehingga barang yang dijual layak untuk dijual.

Sehingga sesuai dengan PSAK No. 14

c. Pengungkapan persediaan yang disajikan di laporan keuangan pada RM.

Sambel Layah Tegal 2 belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

yang berlaku di Indonesia yaitu PSAK No. 14 karena di Laporan Laba rugi

tidak tercantum persediaan barang dagang akhir secara rinci tetapi di neraca

tercantum hasil akhir persediaan barang dagang.

52
53

5.2 Saran

Berdasarkan hasil uraian pembahasan dan kesimpulan sebagaimana yang

digambarkandiatas, maka penulis dapat menyampaikan saran sebagai berikut :

a. Sebaikanya di Rumah Makan Sambel Layah Tegal 2 pada akhir bulan harus

ada perhitungan fisik untuk mengecek catatan akuntansi persediaan dalam

hitungan fisik dan sistem serta untuk stock opname yang dilakukan di setiap

harinya harus di awasi juga dengan bagian admin untuk meminimalisir

seringnya selisih stock dalam persediaan seperti yang pernah terjadi

sebelumnya pada stock opname yang tidak sesuai dengan real persediaan.

b. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya biaya yang terkait dengan persediaan seperti kerusakan,

kadaluarsa, barang cacat dan lain-lain serta metode penilaian FIFO harus

dijalankan terus seperti yang terjadi sebelumnya membuang produk yang

kadaluarsa karena penggunaan yang tidak optimal serta penataan barang

dating tidak sesuai dengan Metode FIFO.

c. Sebaiknya dalam laporan laba rugi diungkapkan total persediaan barang

dagang perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Hafizh, Amru (2017). “ Analisis Penerapan Metode Pencatatan dan

Penilaian terhadap Persediaan Barang Dagang menurut PSAK

No. 14 pada PT ANH”.

[2] Windah, Marcella, Dkk (2018). “Analisis Kepatuhan Penerapan

Akuntansi Persediaan Pada Pt. Makassar Mandiri Putra Utama

(Beta Berlian) Manado”.Jurnal Riset Akuntansi Going Concern

13(2), 349-359.

[3] Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Exposure Draft Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No. 14 (Revisi 2014) – Persediaan. Jakarta.

[4] Martani, Dwi, Dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Edisi Kedua.

Salemba Empat.

[5] Hery. 2013. Akuntansi Dasar 1&2. Cetakan kedua. PT Gramedia,

Jakarta.

[6] Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2.

Bandung Alfabeta.

[7] Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat.

54
55

[8] Barchelino, Rivaldo. 2016. Analisis Penerapan PSAK No. 14 Terhadap

“Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan Barang Dagang

pada PT. Surya Wenang Indah Manado. Jurnal Emba Vol. 4 No.

1.

[9] Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D (2013).

Intermediate Accounting Volume 1 IFRS Edition. United

States of America : Wiley. Kasmir Analisis Laporan

Keuangan.

[10] Imam Santoso, 2010, “Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate

Accounting)”, PT. Refika Aditama, Bandung

[11] Waluyo. 2012. Akuntansi Pajak. Salemba Empat, Jakarta.

[12] Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi.Yogyakarta.

[13] Sugiyono (2012). Metode Penelitian Administrasi dilengkapi R&D.

Cetakan Kedua puluh, Alfabeta. Bandung.

[14] Wibowo. 2011 : 4. Metode Analisis Data Deskriptif.


LAMPIRAN

1. Laporan Necara RM. Sambel Layah Tegal 2 Periode 31 Desember

Mengetahui

Alisa Riski Eka Yuniar

56
57

2. Laporan Necara RM. Sambel Layah Tegal 2 Periode 31 Desember

Mengetahui

Alisa Riski Eka Yuniar


58

3. Kartu Persediaan periode Desember

Mengetahui

Alisa Riski Eka Yuniar

Anda mungkin juga menyukai