Presented By
Dini Kartika Ansyari 471946
Isaac Pranadipta W 471952
JOB COSTING
Sistem job order dirancang untuk mengawasi
biaya perusahaan dalam menghasilkan atau
mengerjakan masing-masing pekerjaan/
pesanan. Misalnya, sebuah cetakan
berdasarkan pesanan mungkin akan
menggunakan sistem akuntansi biaya
berdasarkan pesanan pekerjaan.
OBJEK BIAYA
Apa yang menjadi (Cost Object)
konsep rangka • Sesuatu yang akan diukur biayanya. e.g : sebuah product seperti macbook
bangun system atau jasa seperti biaya perbaikan laptop.
kalkulasi biaya? BIAYA LANGSUNG DARI SUATU OBJEK BIAYA
(Direct Cost of a Cost Object)
• Biaya terkait suatu objek biaya yang dapat ditelusuri ke objek biaya degan
cara efektif biaya.
POOL BIAYA
(Cost Pool)
• Pengelompokkan pos-pos biaya individual. (order saja)
Process Costing
Membebankan biaya ke unit-unit massal
yang identic atau sejenis dan menghitung
biaya per unit secara rata-rata.
Biaya Pesanan Biaya Proses
(Job Order Costing) (Process Costing)
Tenaga Kerja
Langsung (TKL)
Menghitung Menggunakan Tarif.
• Tarif Biaya Tidak Langsung (BTL) :
Contoh : Biaya
Biaya Tidak Total BTL yang dianggarkan
Listrik, Biaya
Langsung
Mandor Pabrik Total Penggerak Biaya (PB) yang dianggarkan
*Penggerak biaya (PB) : Jam bentuk TKL, Unit Produksi, Jam mesin
Pendekatan 7 langkah Job
Costing
Pengimplementasian system Job
Costing Bagaimana yah?
01 Mengidentifikasi Job yang jadi objek
biaya
02 Mengidentifikasi Biaya
Langsung Job
Gross Margin :
Penjualan $ 114.800
Biaya JOB650 $ (82.125)
Gross Margin $ 32.675
TAHAP-TAHAP PENCATATAN TRANSAKSI PADA SISTEM
JOB COSTING SUATU PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Kapasitas yang sesungguhnya : = 6.000 jam kerja langsung (jkl) terdiri dari :
Overhead sesungguhnya :
Rp. 480.000,-
- Bahan Baku Tdk Langsung
Rp. 320.000,-
- Tenaga Kerja Tdk Langsung
Rp. 327.360,-
- Pajak Atas Gaji & Upah
Rp. 54.560,-
- Penyusutan Mesin Pabrik
Rp. 41.280,-
- Biaya Asuransi
1) Tarif Biaya Overhead Pabrik = Total Anggaran
= Biaya Overhead
= RP. 176,-/JKL 13.200.000
Anggaran Kapasitas yg digunakan 75.000