AKUNTANSI KEUANGAN
PEROLEHAN ASET TETAP
Disusun untuk memenuhi tugas dari salah satu mata pelajaran
Akuntansi Keuangan
Disusun oleh :
KELOMPOK 1
ADILLAH MAHARANI (02)
ALIYYAH RAHMAWATI (04)
DITTA DELFIANA PUTRI (10)
FARHAN KHAIRULLAH (13)
RENDRAGRAHA DWIPUTRA (29)
VIONA AL SANNYA (35)
XII - AKL 2
SMK NEGERI 10 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2019 /2020
PENGERTIAN ASET TETAP
Aktiva (asset) tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau tujuan
administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode (IAI No. 16,
2012:16).
Aktiva tetap merupakan bagian dari neraca yang dilaporkan oleh manajemen dalam setiap
periode atau setiap tahun, aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administrative, dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
(Juan, 2012:340).
Rudianto, (2012:256) mendefenisikan aset tetap adalah barang berwujud milik
perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan,
bukan untuk diperjualbelikan.
Kartikahadi dan Rosita (2012:316) juga mendefinisikan bahwa Aset tetap adalah aset
berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk
digunakan selama lebih dari satu periode.
Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset dan
dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan.
Bila aset tetap diperoleh dengan tenpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar
pada saat aset tersebut diperoleh (PSAP No. 7 Paragraf 23-24).
Dwi Martani, dkk (2012:271) menyatakan bahwa aset tetap adalah aset yang dimiliki
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada
pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari
satu periode.
Sedangkan menurut Soemarso S.R (2005), karakteristik aktiva tetap adalah sebagai berikut:
– Masa manfaatnya lebih dari satu tahun
– Digunakan dalam kegiatan perusahaan
– Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan
– Nilainya cukup besar
a) Pembelian Tunai
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam pembukuan dengan
jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh
aktiva tetap termasuk harga yang tercantum di faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar
aktiva tetap tersebut siap dipakai.
Apabila dalam pembelian aktiva tetap ada potongan tunai, maka potongan tunai tersebut
merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah potongan itu
didapat atau tidak. Dan apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam
aktiva tetap maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aktiva tetap.
Misalnya dalam pembelian gedung beserta tanahnya maka harga perolehan dialokasikan
untuk gedung dan tanah. Dasar alokasi yang digunakan sedapat mungkin dilakukan dengan
harga pasar relatif masing-masing aktiva, yaitu dalam hal pembelian tanah dan gedung, maka
dicari harga pasar tanah dan harga pasar gedung, masing-masing harga pasar ini
dibandingkan dan menjadi dasar alokasi harga perolehan.
b) Pembelian Angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan
aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas
dinyatakan atau tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan
dibebankan sebagai biaya bunga.
Cara pencatatannya adalah pembayaran setiap tahun dibuat jurnal yang mengurangi utang
sebesar pokok pinjaman yang dilunasi dan mendebit biaya bunga untuk tahun yang
bersangkutan dan kreditnya kas sebesar angsuran.
Dan pada saat jatuh tempo wesel, dibayarkan nilai nominal setelah ditambah dengan bunga
sebesar 10.000.000 ( 100.000.000 x 10%) dan dicatat dalam jurnalnya:
Utang wesel 100.000.000
Biaya bunga 10.000.000
Kas 110.000.000
Jurnal untuk mencatat pembelian aktiva tetap secara gabungan sebagai berikut:
Tanah gedung dan perlatan 100.000.000
Kas 100.000.000
Jurnal untuk mencatat alokasi harga perolehan dari masing-masing aktiva adalah
Tanah 30.000.000
Gedung 50.000.000
Peralatan 20.000.000
Kas 100.000.000
Perhitungan keuntungan
Harga pasar wajar dari truk Rp. 490.000.000,-
Nilai buku dari truk (Rp. 420.000.000,-)
Keuntungan dari pelepasan truk Rp. 70.000.000,-
Jurnalnya adalah
Mobil Baru 145.000.000
Ak. Peny. Mobil Lama 15.000.000
Mobil Lama 150.000.000
Kas 10.000.000
Kasus Pertukaran Asset Tetap Tidak Serupa
PT. Cendikia melakukan transaksi pertukaran tanah seluas 1.000 meter persegi dengan mobil
seharga Rp 200.000.000. pertukaran ini mengakibatkan PT. Cendekia menerima kas
sebanyak Rp. 20.000.000.:
Jurnal yang dibuat adalah
Mobil 200.000.000
Kas 20.000.000
Tanah 220.000.000
Akuisisi Dan Disposisi Dari Donasi Atau Hadiah
Pertukaran asset yang berasal dari donasi disebut juga transfer tanpa timbal balik (karena
transfer satu arah). Perlakuan ini dihitung dari nilai buku asset yang akan dicatat dalam buku.
Contoh Kasus
PT. Kartika menerima sebidang tanah dari donasi, harga pasar wajar dari tanah seharga Rp.
150.000.000 kemudian digunakan untuk pembangunan fasilitas umum.:
Jurnalnya adalah;
Tanah 150.000.000
Modal Donasi 150.000.000
Contoh Kasus
PT. Wijaya menghibahkan tanah seharga Rp. 80.000.000, namun tanah tersebut mempunyai
harga pasar wajar Rp. 110.000.000.:
Jurnal transaksi tersebut adalah:
Harta Donasi 110.000.000
Tanah 80.000.000
Keuntungan