Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN TANDA TANGAN

MAHASISWA
NIM : 201701007
NAMA : Muhammad Alfa Resya
PROGRAM STUDI : S1 Business Economic
TANGGAL UJIAN : Selasa – 24 – 11 – 2020 NILAI (0-100)
MATA KULIAH : Input – Output Economics
SEMESTER : Ganjil
DOSEN : Mayer Abadi Siregar , SE
QUALITY CONTROLLER : M Taufik Rahman

1. Mengapa analisis input-output sangat berguna dalam perencanaan


pembangunan wilayah?

Karena dalam analisis input output dapat dilihat sector mana yang dapat dikembangkan
yang nanti akan berpengaruh pada perencanaan pembangunan wilayah tersebut . selain
itu Analisis input output bisa menjadi acuan analisis atas perekonpmian suatu wilayah
yang secara luas karena dapat melihat keterkaitannya antar sektor ekonomi pada suatu
negara atau suatu wilayah.

2. Apa yang dimaksud dengan daya menarik (backward linkage)?


Berikan contohnya?

Backward Linkage adalah keterkaitan suatu sektorterhadap sektor-sektor lain yang


menyumbang input kepadanya. Ukuran untuk melihat keterkaitan ke belakang sektor
ekonomi digunakan indeks daya penyebaran.

Dimana Backward Linkage menggambarkan pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu


sektor terhadap sektor lainnya Dengan symbol α

Contoh Backward Linkage :

𝑋1 𝑋2 Total
𝑋1 1,33 1,00 2,33
𝑋2 0,33 1,50 1,83
Total 1,66 2,50 4,16

Rumus Indeks Backward Linkage

Σ𝑖 𝑏𝑖𝑗
α= 1
( )Σ𝑖 Σ𝑗 𝑏𝑖𝑗
𝑛
1,66
𝛼1 = 1 = 0,7899
( )(4,166)
2
2,50
𝛼2 = 1 = 1,2002
( )(4,166)
2
Keterangan :
Apabila αj = 1 berarti daya menariknya sama dengan rata-rata wilayah (rata-rata
keseluruhan sektor).
Apabila αj > 1 berarti daya menariknya melebihi rata-rata wilayah
Apabila αj < 1 berarti daya menariknya lebih rendah dari rata-rata wilayah.

3. Apa yang dimaksud dengan daya mendorong (forward linkage)?


Berikan contohnya?

Forward Linkage adalah keterkaitan suatu sektor yang menghasilkan output untuk
digunakan sebagai input bagi sektor lain. Ukuran untuk melihat keterkaitan ke depan
sektor ekonomi digunakan indeks derajat kepekaan.

Dimana Forward Linkage daya yang mendorong tumbuhnya sektor-sektor hilir karena
meningkatnya input yang disediakan sektor hulu

Contoh Forward Linkage :

Dengan Menggunakan Tabel pada nomer 3 , inilah penjelasan contoh Forward Linkage

Σ𝑗 𝑏𝑖𝑗
β= 1
( )Σ𝑖 Σ𝑗 𝑏𝑖𝑗
𝑛

2,33
𝛽1 = 1 = 1,12
( )(4,166)
2
1,833
𝛽2 = 1 = 0,88
( )(4,166)
2
4. Tabel transaksi dapat dibagi 4 kuadran. Jelaskan isi masing-masing
kuadran?

Kuadran I menunjukkan arus barang dan jasa yang dihasilkan dan digunakan oleh sektor-
sektor dalam suatu perekonomian. Kuadran ini menunjukkan distribusi penggunaan
barang dan jasa untuk suatu proses produksi. Penggunaan atau konsumsi barang dan jasa
di sini adalah penggunaan untuk diproses kembali, baik sebagai bahan baku atau bahan
penolong. Karenanya transaksi yang digambarkan dalam kuadran pertama ini disebut
juga transaksi antara.

Kuadran II menunjukkan permintaan akhir (final demand). Penggunaan barang dan jasa
bukan untuk proses produksi digolongkan sebagai permintaan akhir. Permintaan akhir ini
biasanya terdiri atas konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor.

Kuadran III memperlihatkan input primer sektor-sektor produksi. Input ini dikatakan
primer karena bukan merupakan bagian dari output suatu sektor produksi seperti pada
kuadran pertama dan kedua. Input primer adalah semua balas jasa faktor produksi dan
meliputi upah dan gaji, surplus usaha ditambah penyusutan dan pajak tidak langsung
neto.

Kuadran IV memperlihatkan input primer yang langsung didistribusikan ke sektor-sektor


permintaan akhir. Informasi di kuadran keempat ini bukan merupakan tujuan pokok,
sehingga dalam penyusunan tabel input-output kadang-kadang diabaikan. Demikian juga
penyusunan tabel I-O di Indonesia mengabaikan kuadran keempat ini. Informasi secara
rinci mengenai kuadran keempat ini secara rinci disajikan dalam Sistem Neraca Sosial
Ekonomi (SNSE).

5. Salah satu pemanfaatan tabel I-O adalah Estimasi potensi penerimaan


pajak . Jelaskan bagaimana tabel I-O dapat menjadi sumber informasi
pajak terhadap pemerintah

Proyeksi penerimaan PPN dengan menggunakan Tabel I-O sangat bergantung pada
pemahaman struktur dan perlakuan PPN yang berlaku di negara tersebut, termasuk jenis
fasilitas yang diberikan.Dengan demikian, proyeksi juga perlu mempertimbangkan
dampak berbagai perlakuan tersebut padapenerimaan PPN di suatu negara, terutama
untuk kasus pembebasan PPN dan PPN tarif 0%.Hal inidikarenakan dua jenis perlakuan
spesifik untuk PPN ini memiliki dampak yang berbeda pada PPN terutang tidak hanya
pada tahap akhir namun juga untuk tingkat konsumsi atau input antara per sektor.
Lebih lanjut, proyeksi penerimaan PPN dengan menggunakan Tabel I-O juga perlu
mempertimbangkan penerimaan yang hilang dikarenakan adanya batasan tertentu untuk
menjadi pengusaha kena pajak (PKP) yang wajib membayar PPN serta tingkat
ketidakkepatuhan per sektor.

Dengan demikian, apabila data tersebut tidak tersedia maka Tabel I-O kemudian lebih
tepatdigunakan untuk permodelan basis PPN untuk mengestimasi tingkat kepatuhan PPN
maupun potensi PPN

Anda mungkin juga menyukai