DISUSUN
KELOMPOK 7
FAKULTAS EKONOMI
2019-2020
BAB I
PENDAHULUAN
Siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi
terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi eksternal utama dengan pemasoknya di dalam
perusahaan informasi mengenai kebutuhan untuk membeli barang dan bahan baku mengalir
kesiklus pengeluaran dari siklus pendapatan dan produksi, pengendalian persediaan, dan
berbagai departemen. Setelah barang dan bahan baku tiba, mengalir kembali ke sumber-
sumber dari siklus pengeluaran. Data biaya juga mengalir dari siklus pengeluaran ke buku besar
umum dan fungsi pelaporan untuk dimasukkan dalam laporan keuangan dan berbagai laporan
manajemen.Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya
perolehan dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang diperlukan
perusahaan untuk berfungsi dalam Siklus pengeluaran yang merupakan siklus kedua dari siklus
kegiatan pokok perusahaan, terkait empat kejadian ekonomi atau transaksi akuntansi yakni :
Pembelian, penerimaan barang, pencatatan utang dan pelunasan utang. dalam melaksanakan
keempat transaksi tersebut, perusahaan menggunakan empat subsistem, yaitu : sistem
pembelian, sistem penerimaan, sistem pencatatan utang atau sistem voucher dan sistem
pengeluaran kas. Siklus pengeluaran dapat diselenggarakan secara manual dan berbasis
komputer.Perbedaan pokok kedua cara tersebut adalah pada mekanisme pengolahan datanya,
sedangkan input dan output yang dihasilkan relatif sama.
BAB II
MATERI
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menguraikan aktivitas bisnis dan proses pengolahan data yang dilaksanakan dalam
siklus pengeluaran.
2. Mengukur manfaat relatif dari berbagai alternatif metoda penggunaan teknologi
informasi untuk memperbaiki efisiensi aktivitas siklus pengeluaran.
3. Mendokumentasikan pemahaman tentang aktivitas siklus pengeluaran.
4. Mengidentifikasi ancaman dalam siklus pengeluaran dan mengevaluasi kecukupan
prosedur pengendalian untuk mengatasi ancaman tersebut.
5. Menjelaskan berbagai keputusan pokok yang harus dibuat dalam siklus pendapatan dan
mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan tesebut
Siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang
berhungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Ada empat
kejadian ekonomi atau transksi akuntansi yaitu pembelian, penerimaan barang, pencatatan
utang dan pelunasan utang.dalam siklus ini, pihak eksternal yang terlibat adalah pemasok,
sedangkan pihak internal yang terkait adalah siklus produksi, siklus pendapatan, dan siklus
buku besar dan pelaporan. Bentuk interaksi antara siklus pengeluaran dan siklus lainnya adalah
siklus pengeluaran menerima pemberitahuan dari siklus pendapatan dan sistem produksi
tentang kebutuhan barang dan bahan baku, dan juga memberitahu kapan barang tersebut harus
diterima.
Dalam sistem berbasis komputer, data akuntansi dicatat dalam sebuah file induk ( master file)
dan tujuh file transaksi ( transaction file). Dalam sistem manajemen database, data akuntansi
dicatat dan disimpan dalam dataase, sedangkan dalam sistem database tradisional, data
akuntansi dicatat dan disimpan dalam file. Perbedaan tidak berpengaruh terhadap proses
pengolahan data. Perbedaan berpengaruh terhadap pengambilan data dari alat penyimpanan
sekunder.
PENGOLAHAN TRANSAKSI
Pengolahan transaksi akan diuraikan dalam 2 versi, yaitu untuk sistem yang diselenggarkan
secara manual, dan untuk sistem yang diselenggarkan dengan menggunakan alat bantu
komputer.
Tujuan utama diselenggarakan aplikasi pembelian ini adalah: (1) untuk mengidentifikasi
pembelian yang diperlukan baik untuk bahan baku, perlengkapan, dan aktiva lain, (2) untuk
memilih pemasok yang cocok, dan (3) untuk menjamin bahwa barang-barang yang dibeli
memang dibutuhkan dan dapat diperoleh
Kasir
1. Pada tanggal jatuh tempo, bagian kasir menerima paket voucher dan bagian utang.
Selanjutnya kasir akan mengkaji dan membuat penjumlahan data kelompok pada
secarik kertas secara manual, dan memasukkan data pelunasan ke dalam komputer.
Departemen pengolahan data
2. Setelah menerima input data pelunasan, departemen ini menjalankan program
pembuatan file voucher. Keluaran dari proses ini adalah file voucher dan hasil
perhitungan jumlah kelompok.
3. Departemen ini selanjutnya melakukan program uptade file dan pencetakan cek,
dengan menggunakan file induk pemasok, file faktur pembelian, dan file buku besar.
Keluaran dari proses ini adalah cek, bukti kas keluar – keduanya diserahkannya ke
kasir, dan register pengeluaran kas yang akan diserahkan ke kepala bagian keuangan.
Kasir
5. Setelah menerima cek beserta bukti kas keluar, kasir akan mengkaji,menandatangani
cek, membatalkan paket voucher ( mengecap lunas ), dan mendistribusikan dokumen –
dokumen tersebut sebagai berikut.
Teknologi informasi dapat digunakan untuk memperbaiki proses pengeluaran kas dengan
membayar kepada pemasok melalui transfer dana secara elektronik (electronic fund transfer /
EFT) sebagai pengganti cek. Dengan EFT, perusahaan cukup meberikan instruksi ke bank
tentang transfer dana keluar dari rekening bank perusahaan untuk memasukkan ke rekening
pemasok. EFT mampu menghasilkan penghematan kas dalam jumlah yang signifikan karena
waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan, menandatangani, dan mengeposkan cek,
juga penyimpanan cek yang telah dilunasi, dapat eliminasi. Tambahan penhematan dapat pula
di peroleh dengan menggunakan financial electronic data interchange (FEDI), yang mampu
menggabungkan data pembayaran dan data EFT.
Fungsi ke dua SIA yang dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengawasan
pengendalian yang memadai untuk menjamin bahwa tujuan berikut ini tercapai:
Dokumen dan catatan yang telah diuraikan sebelumnya memainkan peranan penting dalam
pencapaian tujuan pengendalian ini. Dokumen yang sederhana, lengkap dengan instruksi
pengisian yang jelas akan memudahkan pencatatan data transaksi yang efisien dan akurat.
Sistem pengawasan dan penegendalian intern untuk siklus pengeluaran yang diselenggarakan
dengan menggunakan komputer, dapat dilihat
kehilangan informasi
rahasia/ penting
Kinerja buruk Pemrosesan yang tidak Pembuatan dan pengkajian laporan kinerja
efesien dan efektif
Tabel meringkas berbagai macam ancaman dan akibat pada siklus pengeluaran, prosedur
pengendalian yang diterapkan untuk mengatasi agar ancaman tersebut tidak terrjadi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Siklus pengeluaran mencakup aktivitas atau transaksi bisnis yang berhubungan dengan
pembelian barang dan jasa dari pemasok, dan pengeluaran kas untuk membayar pembelian.
Siklus ini dapat diselenggarakan secara manual, maka subsistem yang terlibat hanya
subsistem pembelian, dan subsistem pengeluaran kas. Untuk masing – masing subsistem juga
dilengkapi dengan serangkaian aktivitas (prosedur) pengendalian, yaitu otoritas transaksi oleh
pejabat yang berwenang, pengamanan terhadap aktiva dan catatan, pemisahan fungsi atau
tugas yaitu antara fungsi otoritas, fungsi penyimpanan aktiva dan fungsi pencatatan transaksi.
Dalam sistem yang berbasiskomputer, siklus pengeluaran dibagi menjadi 5 subsistem, yaitu
prosedur permintaan barangm prosedur, pemesanan barang, prosedur penerimaan barang,
prosedur persetujuan faktur pembelian atau prosedur pencatatan utang, dan prosedur
pengeluaran kas. Dalam setiap subsistem tersedia peluang penggunaan berbagai macam
teknologi informasi terkini, seperti JIT, EDI, EFT, FEDI, mesin pembaca kode bar dan
sebagainya.
Prosedur pengendalian khusus harus diterapkan pada sistem informasi berbasis computer.
Demikian pula untuk siklus pengeluaran ini perlu dilakukan pengendalian yang spesifik. Jika
sebuah sistem informasi akuntansi dirancang dengan baik, maka sistem pengendalian yang
melekat akan memberikan jaminan bahwa tujuan khusus pengendalian intern dapat tercapai.
Tujuan tersebut adalah (1) semua transaksi telah diotorisasi secara tepat, (2) semua transaksi
yang dicatat adalah valid (benar – benar terjadi), (3) semua transaksi yang valid dan
diotorisasi telah dicatat, (4) semua transaksi telah dicatat secara akurat, (5) semua aktiva (
kas, pengendalian, dan data) dilindungi dari kehilangan atau pencurian, dan (6) aktivitas
bisnis dilaksanakan secara efisiensi dan efektif.
Daftar Pustaka
Krismiaji, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP. STIM
YKPN
Romney, Marhall B, Paul J. steibart .(2016) Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13, Jakarta ,
Selemba Empat.