BAB I
PENGENALAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM
Menurut (Fahmi Hakam:2016) sistem informasi merupakan
sebuah alat atau sarana yang bertujuan untuk mengolah data menjadi
informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengambil keputusan. Tujuan
dari suatu sistem informasi adalah menciptakan suatu wadah
komunikasi yang efisien dalam bidang bisnis. Sistem informasi
berbasis internet merupakan sistem informasi yang memanfaatkan
secara maksimal kegunaan dari komputer dan juga jaringan komputer.
Selain itu, sistem informasi berbasis internet merupakan suatu
sistem di mana interaksi manusia dan komputer menjadi faktor yang
sangat penting.
Topik 1
Konsep Dasar Sistem Informasi
A. KONSEP DASAR SISTEM
Gambar 4.6. Proses Data Menjadi Informasi
Tujuan Sistem Informasi :
1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
2. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke
hari
3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.
Berikut adalah komponen-komponen sistem informasi:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Merupakan perangkat keras sistem informasi berbasis komputer, seperti
Central Processing Unit/CPU), monitor, keyboard, printer dll.
2. Perangkat Lunak (Software)
Membuat dan mengedit suatu dokumen. Merupakan perangkat lunak dari
sebuah sistem informasi, yaitu sebuah operating system, aplikasi atau
program yang digunaka untuk mengatur, mengolah dan menganalisa data.
3. Database
Merupakan sekumpulan data di dalam sistem informasi dan tersusun dalam
4. Network (jaringan)
5. Prosedur
6. Pengguna (User)
Gambar 4.7. Sistem Informasi Laboratorium
Sistem Informasi Laboratorium merupakan suatu pengelolaan
informasi secara sistematis dalam rangka pelayanan laboratorium.
Sistem informasi laboratorium kesehatan adalah prosedur sistematik
untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, mengolah,
mengambil dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium
kesehatan tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan
keputusan manajemen. Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari :
Tahap Analisis
Tahap
Desai
n
Taha
p
Pener
apan
Tahap Penggunaan
Berikut kita dapat melihat gambaran Desain Arsitektur Sistem
Informasi Laboratorium menurut tipe dari Rumah Sakit ataupun
Laboratorium Klinik Mandiri.
1. Untuk laboratorium kecil
Desain Arsitektur Sistem Informasi Laboratorium
2. Untuk laboratorium besar
yang jelas
Urutan Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai
Nilai tambah Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai
Keterkaitan Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait
dalam
struktur organisasi
Fungsi Silang Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa
fungsi
Tabel 5.3. Karateristik Proses Bisnis
B. ALUR PROSES BISNIS DI LABORTOIUM
Layanan Laboratorim Klinik dibutuhkan agar semua unit yang
satu dan lainnya dapat tersinkronisasi dengan baik, karena jika data
pemeriksaan laboratorium belum selesai atau hasil pemeriksaan tidak
tepat maka dapat terjadi kesalahan pada pemeriksaan berikutnya.
Sebuah sistem informasi diperlukan untuk mendukung semua
proses bisnis yang bermanfaat guna mendukung pengambilan
keputusan secara tepat dan bermanfaat bagi semua pihak. Sistem
informasi diperlukan juga untuk mengelola semua pemeriksaan
laboratorium secara tepat dan cepat, baik pelanggan internal maupun
eksternal, mencakup juga semua proses kegiatan yang dilakukan oleh
karyawan didalam laboratorium.
Aplikasi ini merupakan sebuah sistem dimana semua proses dan
data yang ada dalam layanan Laboratorium Klinik dapat menjadi
sebuah basis data secara fisikal yang dapat terintegrasi langsung
dengan alat pemeriksaan laboratorium. Aplikasi ini dapat
menstandarisasi dan mengurangi kompleksitas pertukaran data antar
fungsi yang berbeda. Jika terdapat suatu variabel yang tidak
dibutuhkan oleh suatu proses maka aplikasi ini memungkinkan proses
tersebut untuk tidak memasukkan nilai, tetapi hasil yang diperoleh
tetap melewati proses yang sama. Proses bisnis di laboratorium
dimulai dari :
1. Input
a. Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan
b. Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
c. Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan
laboratorium
d. Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
e. Buku pencatatan pemakaian reagen
f. Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis.
2. Process
a. Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data
jenis dan tarif pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data
reagen dan pemakaian reagen, data pemeriksa.
b. Perhitungan biaya pemeriksaan
c. Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan
pemeriksaan laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per
hari
d. Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
e. Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta
3. Ouput
a. Berupa informasi mengenai biaya pemeriksaan
b. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis
c. Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
d. Laporan statistik hasil pemeriksaan, laporan keuangan, laporan
pemakaian reagen
e. Laporan pengguna layanan (pelanggan
Subsistem yang membentuk sistem informasi laboratorium
adalah: pasien/pelanggan, bagian pendaftaran/pembayaran retribusi,
bagian keuangan, bagian pelaksana teknis, kepala laboratorium.
Proses informasi pada tiap sub sistem saling berhubungan satu
dengan lainnya untuk menghasilkan informasi secara keseluruhan dari
sistem informasi laboratorium di laboratorium untuk membantu
pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.
Informasi yang akan dihasilkan oleh sistem informasi
laboratorium adalah informasi yang dapat digunakan untuk pelanggan
eksternal dan internal laboratorium. Informasi yang digunakan oleh
pelanggan eksternal berupa laporan hasil pemeriksaan. Informasi
yang digunakan oleh pelanggan internal yaitu petugas pelaksana
teknis untuk merencanakan kebutuhan reagen dan kepala
laboratorium sebagai manajemen puncak digunakan untuk mengambil
keputusan jangka panjang untuk rencana pengembangan pelayanan
laboratorium.
Setelah kita memahami tentang proses bisnis yang ada
dilaboratorium maka kita dapat mengidentifikasi kebutuhan
kebutuhan dilaboratorium.dan kemudian menentukan model
pengembangan sistem informasi laboratorium yang akan kita bahas
pada topik berikutnya.