1 Identifikasi masalah
Identifikasi masalah
Perancangan sistem
3 Perancangan sistem
informasi
informasi
LANJUTAN
Entri hasil Masih dilakukan entri hasil secata manual dengan resiko terjadinya
kesalahan, belum ada teknologi interfacing
Manajemen spesimen Penulisan identitas pada spesimen masih dilakukan manual , belum ada
sistem barcode
Tidak tersedia manajemen sampel pasca analitik
Validasi hasil Validasi hasil belum dilakukan berjenjang sehingga resiko terjadi
kesalahan hasil setelah keluar dilaboratorium sangat besar
Validasi hasil Semua hasil yang ada di dalam sistem •Semua hasil terdahulu bisa diakses
informasi laboratorium ditampilkan sebagai oleh user saat akan melakukan
bahan pertimbangan saat akan melakukan tehnical validation maupun clinical
validation
tehnical validation dan clinical validation •Laboratorium mampu menyimpan
data hasil rujukan secara elektronik
Quality •Pencatatan service atas analyzer Laboratorium bisa memanfaatkan
assurance •Pencatatan atas perawatan alat sistem informasi untuk mencatat
perawatan dan service alat yang
dilakukan oleh tehnisi.
TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
memahami proses ini melalui pengembang yang akan membuat sistem ini.
4. Desain dan Perancangan Sistem
tahapan kegiatan yang dilakukan dalam merancang atau membuat desain
secara rinci dari sebuah sistem. Desain atau rancangan sistem juga sering
disebut sebagai prototype sistem, yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari
pengguna. Perancangan merupakan penghubung antara spesifikasi kebutuhan
dan implementasi, serta merupakan hasil rekayasa representasi terhadap
sesuatu yang hendak dibangun. Hasil perancangan harus dapat diukur
kualitasnya.
Dalam perancangan menekankan pada solusi logis mengenai operasi dan
proses kerja suatu sistem. Dalam perancangan sitem informasi, biasanya
dimulai dari merancang proses bisnis sistem dari yang umum, sampai yang
paling rinci. Proses bisnis atau alur data sistem dapat digambarkan dengan
menggunakan diagram konteks, data flow gram dan flow chart sistem.
Setelah perancangan bisnis proses selesai, masuk ketahapan merancang
input data sistem, yaitu merancang basis data dan kemudian merelasikan
antara tabel atau entitas yang ada. Tahap terakhir adalah merancang module
dan tampilan antar muka sistem, yang disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna
5. Uji Coba dan Evaluasi Kelayakan Prototipe Sistem
Fase akhir dari perancangan sistem secara umum, adalah menguji
kelayakan prototipe sistem. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi
prototype sistemini, penilaian kualitas rancangan sistem dan uji coba, harus
dilakukan secara menyeluruh, agar pengguna dapat mengetahui apakah
rancangan sistem sudah sesuai dengan kebutuhan. Pada fase ini
memungkinkan terjadinya perbaikan dan perubahan rancangan atau
prototipe sistem, jika rancangan belum selesai dengan kebutuhan dan
penambahan fitur yang diinginkan oleh pengguna.
Rancangan sistemkemudian direview dan disetujui oleh TLM dan
didokumentasikan. Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh, adalah
untuk menemukan error dan kekurangan rancngan sebelum tahap
implementasi sistem, maka prototipe sistem harus diperbaiki kembali.
Penilaian kelayakan prototipe sistem, dapat dilakukan dengan cara
wawancara langsung dengan Anda dan membuat kuesioner, untuk
mengukur secara kuantitatif persepsi TLM terhadap rancangan prototipe
sistem.
6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem