SISTEM INFORMASI
LABORATORIUM
Vetra Susanto
Analisis dan perancangan sistem informasi adalah suatu pendekatan yang sistimatis
dan terarah, untuk mengidentifikasikan masalah dan kebutuhan,serta tahap
perancangan Sistem Informasi Laboratorium, sehingga nantinya sistem informasi
yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pengguna. Fahmi
Hakam (2016 : 113)
Pemilihan dan penentuan metode pengembangan sistem sangat diperlukan, sebelum proses
atau kegiatan perancangan sistem dimulai. Metode yang akan dipilih menjadi sangat penting,
karena akan mempengaruhi tahapan proses
Dalam memilih metode pengembangan sistem informasi, pimpinan dalam sebuah organisasi
harus mempertimbangkan beberapa aspek yaitu waktu yang dibutuhkan, biaya yang dikeluarkan,
sistem yang akan dikembangkan, kemampuan SDM. Sehingga proses pengembangan sistem
informasi menjadi efektif dan efisien serta berdasarkan pada keinginan dan kemampuan dari
organisasi tersebut.
Dalam pengembangan sistem informasi, baik pengembangan dengan pendekatan proyek
ataupun penelitian harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing masing metode,
serta tingkat kompleksitas dari sebuah sistem.
Latar Belakang
Manajemen Spesimen Penulisan identitas pada spesimen masih dilakukan manual belum ada sistem barcode.
Tidak tersedia manajemen sampel pasca analitik.
Validasi Hasil Validasi hasil belum dilakukan berjenjang sehingga risiko terjadi
kesalahan hasil setelah keluar dilaboratorium sangat besar.
Manajemen Spesimen Penerimaan specimen dilakukan dengan Penerimaan specimen di laboratorium lebih tepat dan cepat
scan specimen collection label ( barcode) Setiap specimen dan sampel memiliki identitas
Sample Storage mengelola sampel- sampel pasca User memiliki catatan elektronik yang jelas atas sampel sampel pasca
analitik analitik
Validasi Hasil Semua hasil yang ada didalamSistem informasi Laboratorium Semua hasil terdahulu bisa diakses oleh user saat akan melakukan technical
ditampilkan sebagai bahan pertimbangan saat akan validation maupun clinical validation
melakukan technical validation dan clinical Laboratorium mampu menyimpan data hasil rujukan secara elektronik
validation
Laboratorium bisa memanfaatkan Sistem Informasi untuk mencatat
Quality Assurance Pencatatan service atas analyzer perwatanmdan service alat yang dilakukan oleh tehnisi.
Pencatatan atas perawatan alat
B. TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam merancang atau membuat desain secara rinci dari sebuah sistem. Desain
atau rancangan sistem juga sering disebut sebagai prototype sistem, yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan dari pengguna. Perancangan merupakan penghubung
antara spesifikasi kebutuhan dan implementasi, serta merupakan hasil rekayasa
representasi terhadap sesuatu yang hendak dibangun. Hasil rekayasa refresentasi
terhadap sesuatu yang hendak dibangun. Hasil perancangan harus dapat diukur
kualitasnya. Dalam perancangan menekankan pada solusi logis mengenai operasi
dan proses kerja suatu sistem. Dalam perancangan sitem informasi, biasanya
dimulai dari merancang proses bisnis sistem dari yang umum, sampai yang paling
rinci. Proses bisnis atau alur data sistem dapat digambarkan dengan menggunakan
diagram konteks, data flow gram dan flow chart sistem. Setelah perancangan bisnis
proses selesai, masuk ketahapan merancang input data sistem, yaitu merancang
basis data dan kemudian merelasikan antara tabel atau entitas yang ada.
Tahap terakhir adalah merancang module dan tampilan antar muka sistem,
yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
5. Uji Coba dan Evaluasi Kelayakan Prototipe Sistem
Fase akhir dari perancangan sistem secara umum, adalah menguji kelayakan prototipe
sistem. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi prototype sistemini, penilaian kualitas
rancangan sistem dan uji coba, harus dilakukan secara menyeluruh, agar pengguna dapat
mengetahui apakah rancangan sistem sudah sesuai dengan kebutuhan.
Pada fase ini memungkinkan terjadinya perbaikan dan perubahan rancangan atau
prototipe sistem, jika rancangan belum selesai dengan kebutuhan dan penambahan fitur yang
diinginkan oleh pengguna. Rancangan sistem kemudian direview dan disetujui oleh TLM dan
didokumentasikan.
Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh, adalah untuk menemukan error dan
kekurangan rancangan sebelum tahap implementasi sistem, maka prototipe sistem harus
diperbaiki kembali.
Penilaian kelayakan prototipe sistem, dapat dilakukan dengan cara wawancara langsung
dengan Anda dan membuat kuesioner, untuk mengukur secara kuantitatif persepsi TLM
terhadap rancangan prototipe sistem.
6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem
Tida Apakah
k hasil
bisa
Y
a
Sistem
bisa
diterapka
Terimakasih