Anda di halaman 1dari 7

Nama : Annisa Sekar Jasmine

Kelas : PO714203191009
Kelas : D4 Tk 4 A
Tugas : Tugas Individu Sistem Informasi Laboratorium

TOPIK 8 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI


Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi atau bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan (Mc Leod:2004).
Fungsi system yaitu :
1. Menerima masukan (input)
2. Mengolah masukan (proses)
3. Menghasilkan keluaran (output)
Karakteristik system meliputi :
- Komponen system
- Penghubung system
- Lingkungan luar system
- Masukan system (input)
- Pengolahan system (proses)
- Keluaran system (output)
- Sasaran system (objective)
- Batas system
Tujuan system informasi yaitu :
1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
2. Membantu petugas dalam melaksakan operais perusahaan
3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.
Komponen system informasi, antara lain :
a) Perangkat keras (hardware)
b) Perangkat lunak (software)
c) Network (jaringan)
d) Prosedur dan pengguna (user)
e) Database
TOPIK 9 SISTEM INFORMASI LABORATORIUM (SIL)
Sistem Informasi Laboratorium (Laboratory Information System) merupakan
Prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan mempertahankan, mengolah
mengambil dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan
pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen.
Tujuan SIL :
 Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah dibaca dan tepat
waktu.
 Mempercepat pemeriksaan dalam jumlah besar
 Mengurangi kesalahan untuk pemeriksaan dalam jumlah besar
 Pada pemeriksaan yang sedikit akan dapat diatur agar terjadi efisiensi
 Memperoleh dan mempermudah arus informasi yang diperlukan
Proses dalam SIL berupa kegiatan pengelolaan pelayanan laboratorium meliputi:
1) Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif pemeriksaan,
hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data pemeriksa
2) Perhitungan biaya pemeriksaan
3) Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan laboratorium, rerata
jumlah pemeriksaan per hari
4) Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
5) Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta perhitungan
angka pencapaian target pendapatan.
Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari:
1. Input (sub input)
a) Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan
b) Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
c) Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan laboratorium
d) Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
e) Buku pencatatan pemakaian reagen
f) Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
2. Proses (sub proses)
a) Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
emeriksaan,hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data pemeriksa
b) Perhitungan biaya pemeriksaan
c) Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan laboratorium,
rerata jumlah pemeriksaan per hari
d) Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
e) Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta perhitungan
angka pencapaian target pendapatan.
3. Output (sub output)
a) Informasi mengenai biaya pemeriksaan
b) Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis
c) Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
d) Laporan statistik hasil pemeriksaan
e) Laporan keuangan 6. Laporan pemakaian reagen
f) Laporan pengguna layanan (pelanggan)
Peran SIL dalam Manajemen Laboratorium:
 Peran Sistem Informasi Laboratorium pada Proses Perencanaan
 Dukungan Sistem Informasi Laboratorium pada Proses Pengendalian
 Dukungan Sistem Informasi Laboratorium pada Pengambilan Keputusan
Strategi pengembangan SIL:
1) Dukungan Manajemen dan Organisasi
2) Kekuatan SDM
3) Ketersediaan Infrastruktur

Tahapan dan strategi:


 Penting dalam menentukan bentuk Sistem Informasi Laboratorium yang kita
inginkan.
 Desain informasi laboratorium adalah tahap setelah analisis sistem yang berupa
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa yang bertujuan memberikan
gambaran yang jelas dan rancangan yang lengkap kepada programmer computer yang
terlibat.
Langkah-langkah desain system:
1. Tahap perencanaan
2. Mendefinisikan masalah yang berjalan dan masalah yang diusulkan.
3. Menentukan tujuan system
4. mengidentifikasikan kendala system
5. Membuat studi kelayakan
6. Keputusan ditolak atau diterima
Cara pengembangan sistem informasi laboratorium :
a) Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan oleh TLM.
b) Desain sistem harus mendukung tujuan utama dari laboratorium.
c) Desain harus efisien dan efektifuntuk dapat mendukung pengolahan data di
laboratorium dan mendukung pengambilan keputusan oleh seorang TLM.
d) Desain harus dapat mempersiapkan rancangan yang terinci untuk masing masing
komponen sistem.
TOPIK 10 GAMBARAN UMUM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI
Analisis dan perancangan sistem informasi adalah suatu pendekatan yang sistimatis
dan terarah, untuk mengidentifikasikan masalah dan kebutuhan,serta tahap perancangan
Sistem Informasi Laboratorium, sehingga nantinya sistem informasi yang dihasilkan dapat
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pengguna (Menurut Fahmi Hakam (2016 : 113)).
Tujuan analisis dan perancangan sistem informasi :

 Identifikasi masalah
 Identifikasi arus data dan informasi
 Perencanaan Informasi

Tahapan analisis dan perancangan system :


1. Analisis Sistem Saat Ini
2. Analisis Masalah
3. Analisis Kebutuhan Sistem
4. Desain dan Perancangan Sistem
5. Uji Coba dan Evaluasi Kelayakan Prototipe Sistem
6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem

Pemilihan metodelogi pengembangan sistem informasi


Dalam memilih metode pengembangan sistem informasi, harus mempertimbangkan beberapa
aspek yaitu :

 Waktu yang dibutuhkan


 Biaya yang dikeluarkan
 Sistem yang akan dikembangkan
 Kemampuan SDM

Identifikasi Masalah

Aspek/Proses Kondisi Saat ini


Manajemen Pasien Tidak bisa menampilkan histori hasil pasien
Entri hasil Masih dilakukan entri hasil secara manual dengan risiko
terjadinya kesalahan belum ada tehnologi interfacing.
Manajemen Spesimen Penulisan identitas pada spesimen masih dilakukan manual
belum ada sistem barcode.
Tidak tersedia manajemen sampel pasca analitik.
Validasi Hasil Validasi hasil belum dilakukan berjenjang sehingga risiko
terjadi kesalahan hasil setelah keluar dilaboratorium sangat
besar.
Quality Assurance  Belum ada manajemen dokumen
 Belum ada pencatatan perawatan alat

Usulan Solusi dengan Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium

Aspek/Proses Solusi Sasaran


Manajemen Pasien  History pasien mencakup  Validator mendapat
semua data audit dan hasil gambaran yang utuh
pasien mengenai pasien. Termasuk
 Patient link management hal hal yang berhubungan
dengan kekerabatan dengan
pasien lain
Manajemen Spesimen  Penerimaan specimen  Penerimaan specimen di
dilakukan dengan scan laboratorium lebih tepat dan
specimen collection label cepat
(barcode)  Setiap specimen dan
 Sample Storage mengelola sampel memiliki identitas
sampelsampel pasca analitik  User memiliki catatan
elektronik yang jelas atas
sampel sampel pasca
analitik
Validasi Hasil  Semua hasil yang ada  Semua hasil terdahulu bisa
didalam Sistem informasi diakses oleh user saat akan
Laboratorium ditampilkan melakukan technical
sebagai bahan pertimbangan validation maupun clinical
saat akan melakukan validation
technical validation dan  Laboratorium mampu
clinical validation menyimpan data hasil
rujukan secara elektronik
Quality Assurance  Pencatatan service atas  Laboratorium bisa
analyzer memanfaatkan Sistem
 Pencatatan atas perawatan Informasi untuk
alat mencatatperwatan dan
service alat yang dilakukan
oleh tehnisi.

TOPIK 11 PROSES BISNIS LABORATORIUM


Proses Bisnis merupakan sebuah trsnsformasi dari input yang diberikan sehingga
dapat memperoleh keluaran (output) yang diinginkan. Proses bisnis pada umumnya dibagi
menjadi 4 level dari level yang paling umum hingga ke level yang khusus yaitu terdiri dari
unit, task, action dan procedure.
Terdapat 6 Karakteristik proses bisnis, yaitu:

 Definitif, suatu proses bisnis harus memiliki Batasan, masukan, serta keluaran yang
jelas
 Urutan, suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai ruang dan
waktu
 Pelanggan, suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses
 nilai tambah, transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah
pada penerima
 keterkaitan, suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam
struktur organisasi
 fungsi silang, suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa
fungsi
Alur proses bisnis di laboratorium
1. Input
a) Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan
b) Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
c) Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan
laboratorium
d) Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
e) Buku pencatatan pemakaian reagen f. Form laporan hasil pemeriksaan klinis
dan non klinis.
2. Process
a) Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data
pemeriksa.
b) Perhitungan biaya pemeriksaan
c) Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan
laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari
d) Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
e) Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta
3. Ouput
a) Berupa informasi mengenai biaya pemeriksaan
b) Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis
c) Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
d) Laporan statistik hasil pemeriksaan, laporan keuangan, laporan pemakaian
reagen
e) Laporan pengguna layanan (pelanggan)

Anda mungkin juga menyukai