Anda di halaman 1dari 14

LABORATORY

INFORMATION SYSTEM
Laboratory Information Sysytem (LIS) atau
Sistem Informasi Laboratorium (SIL)
 Sebuah system yang khususnya terdapat di dalam Rumah Sakit yang

merupakan gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk


mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai
pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan
tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan
kinerja laboratorium.
 Sistem ini seringkali harus berinteraksi dengan instrumen dan sistem

informasi lainnya seperti Hospital Information Sistem (HIS).

 Disiplin ilmu yang mendukung LIS termasuk diantaranya yaitu

hematologi, kimia klinik, imunologi, manajemen donor dan transfusi,


surgical pathology, anatomical pathology, flow cytometry and
mikrobiologi.
Keuntungan LIS
 Memangkas proses konvensional / entri ulang pada alat laboratorium

dan entri hasil pemeriksaan ke komputer(output)


 Data akurat/data dari alat langsung masuk ke komputer LIS

 Hasil pemeriksaan cepat selesai

 Meningkatkan efisiensi dan utilitas laboratorium.

 Mengurangi pengeluaran biaya dan meningkatkan kualitas hasil.

 Dokter dan staf dapat melihat dan memeriksa hasil setiap saat.

 Memudahkan penyimpanan dan pencarian data pemeriksaan


laboratorium
Cara Kerja LIS
1. Sampel dimasukkan ke alat lab.

2. Alat membaca Barcode ID (identifikasi) pasien.


3.  Alat berkomunikasi ke HIS meminta data sesuai dengan ID Pasien.
4. HIS mengirimkan data yang ditransaksikan (ID Pasien dan jenis pemeriksaan).

5.  Software mengubah transaksi menjadi jenis pemeriksaan.

6.  Alat melakukan pemeriksaan.


7. Alat mengirim hasil ke HIS. Metode bidirectional ini memungkinkan  analis
lab tidak perlu meng-entry ID pasien dan jenis pemeriksaan, sehingga human
error sangat minimal.
Secara umum Sistem Informasi Laboratorium dibagi menjadi 3

bagian, antara lain:

1. Input

2. Proses

3. Output
1.      Input
a)   Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan

b)   Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis

c) Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan


laboratorium

d)   Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis


e)   Buku pencatatan pemakaian reagen

f )    Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis.


2.      Proses
a)  Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data
pemeriksa
b)   Perhitungan biaya pemeriksaan
c) Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan
laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari
d)   Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
e)  Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta
perhitungan angka pencapaian target pendapatan
3.      Output
a)    Informasi mengenai biaya pemeriksaan

b)   Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis

c)    Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium


d)   Laporan statistik hasil pemeriksaan

e)    Laporan keuangan


f )    Laporan pemakaian reagen

g)   Laporan pengguna layanan (pelanggan)


Kekurangan LIS
Harga software SIL terhitung mahal
Membutuhkan energi listrik yang besar
Dapat terkena virus
Sistem dapat error
SDM tidak mampu mengoperasikan LIS
Kesimpulan
Penggunaan sistem komputerisasi menjadi lebih
umum di laboratorium di seluruh dunia

Laboratory Information System (LIS) yang dirancang


dan dipasang dengan tepat, akan menghadirkan
akurasi dan aksesibilitas ke aliran sampel dan data di
laboratorium klinis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai