DI ERA BPJS
Oleh Hartanto
I. PENDAHULUAN
terbaik mulai dari pasien masuk sampai pasien pulang, yang merupakan
kesalahan aktif (active errors) dan laten (latent/ system errors) maupun
nyaris terjadi (near miss) dalam Manajemen Risiko Klinis (Clinical Risk
diagnosis dokter di Rumah Sakit adalah hasil dari tes laboratorium. Guna
menjalankan pemeriksaan Laboratorium berdasarkan Expertise laboratory
and Billing, Fully barcoding, Specimen and sample handling, Quality control
sentrifugasi yang baik dan benar pada proses preparasi spesimen, distribusi
melakukan tes sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Pada tahap
pelayanan laboratorium Rumah Sakit saat ini bukan lagi sebagai revenue
membuat analisis tinjauan besaran costing per unit cost yang sesuai dengan
berikut :
waktu-umur ekonomis.
Diagnostic laboratorium yang dedicated dengan troughput yang besar, cepat dan
dedicated mulai order klinisi sampai dengan hasil pemeriksaan yang mampu
dibaca oleh klinisi secara online, hingga teknik pengiriman sampel yang unggul
dan terintegrasi agar dapat melayani semua dengan cepat, tepat dan teliti dalam
Sejumlah bukti empiris terkait manfaat LEAN di rumah sakit antara lain Vliet
et al (2010) melakukan studi pada pada The Cataract Clinic – The Rotterdam
Eye Hospital, bahwa lean menurunkan rawat jalan berulang sebesar 23% dan
Hospital meningkat dari 1,836 hari menjadi 2,017 hari rawat (Timothy, 2010).
menurun dari 27% menjadi 20%. Di Virginia Mason Medical Center, USA
Cara pandang (mind set) kompetisi pada era global C.K Prahalas (1997)
1) Dari Kondisi yang serba nyaman (comfort) menjadi kondisi yang ketat
(competitive). Dulu organisasi-perusahaan dapat hidup nyaman, karena
dengan berbagai keunggulanya. Yang bisa dilakukan pada kondisi ini adalah
efesiensi tidak didasarkan pada kondisi yang ada (existing game) tetapi di
2) Dari Lokal menjadi Global. Perubahan ini mendorong mind set agar tidak
lagi memandang dirinya sebagai pemain lokal karena sekecil apapun entitas
4) Dari batasan industri yang jelas menjadi tidak jelas. Perubahan ini menuntut
5) Dari stabil menjadi labil. Setiap produk-jasa yang diproduksi saat ini
mengalami siklus daur hidup yang semakin pendek dengan rasio tingkat
6) Dari tidak langsung menjadi langsung. Konsep lama dengan rantai supply
yang panjang sudah tidak relevan lagi, mind set baru dengan
Ian somervilee, Managing partner pada the Anderson Center for Though
Leadership, dan John Edwin Mroz, President the Institute for East West Studies
(profite-Non profite) yang disebut dengan New Competencies for a New world
organisasi.
3) Tim task force, Tim yang dibentuk dengan berbagai latar belakang disiplin
baik melalui riset jurnal maupun dari pengalaman empiris yang disebarkan
secara efektif dan efesien. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan
Kita ketahui bahwa bidang pelayanan laboratorium klinik rumah sakit adalah
bidang yang complicated yang merupakan core services dimana hampir 80%
karena itu apa bila konsep ini yang akan menjadi pilihan maka akan membawa
dampak pada :
hanya sebatas pembeli dan penjual. Hal ini dikarenakan Rumah Sakit
sebagai outsourcer akan mempercayakan seluruh informasi penting
outsourcing-nya.
Selain hal diatas beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan Managemen
outsource), tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak outsorche, pengetahuan dan
dan post analitik, dan eksistensinya, serta beberapa faktor pendukung lainnya.
sensitive, hal ini akan menjadi ancaman bagi Rumah Sakit bila bertemu
dengan pihak mitra outsorcer yang ada oknum nakal. Outsourching dapat
membuka hal sensitive, terutama dalam bidang pajak, audit internal dan
keuangan.
tetap.
tenaga outsourcer.
secara efektif dan efesien. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan
pihak saja yaitu Rumah Sakit yang memiliki kendali signifikan atas aset sesuai
kaidah :
Infrastruktur;
30; pasal (35) ayat tentang Kontes; pasal (1) ayat 36 tentang pekerjaan
komplek; pasal (47) ayat 1-4 tentang metode pemasukan dokumen; pasal
(48) ayat 1-4 tentang metode evaluasi;pasal (56) ayat 1-2 tentang kualifikasi;
Pada Pola Kerjasama operasional (KSO) Co-Sourching ini kedua belah pihak
(Rumah Sakit dan Mitra KSO) menyepakati tidak membentuk entitas baru,
pokok dan fungsi dari masing-masing pihak (Rumah Sakit dan Mitra
dan lain-lain.
Proses transaksi berupa perdagangan barang dalam hal ini HNA barang +
pajak PPN.
membuat Harga Owner Estimate yang terdiri dari komponen: Harga pokok
laboratorium.
Oleh karena Pendapatan Rumah Sakit dalam bentuk case mix, sehingga atas
menerus setiap kali hal ini menjadi object auditor Rumah sakit
(Trace-ability).
FIFO dan atau FEFO. Risiko besar yang muncul adalah adanya
menjadi object auditor Rumah Sakit dan selalu ada pihak yang
entitas baru, pola kerjasama lebih diutamakan pada pembagian tugas pokok
klinik dan Managemen Laboratorium Rumah Sakit, hanya saja ada untuk
berupa Jasa bagi hasil (revenue sharing) berlaku PPh pasal 23 (jasa).
patokan dasar) dimana di dalam Tarif tersebut ada unsur “Jasa medis dan
Jasa sarana”. %Revenue sharing Rumah Sakit umumnya akan mendekati
ke besaran Jasa Medis pay for services namun ini hanya sebagai patokan
saja
karena dengan Sistem Casemix-BPJS sistem “pay for services” telah berubah
Sharing hanya akan fokus pada % Revenue sharing mitra KSO yang
system Casemix-INACBGs.
Practise);
– Marginal contribution
mintra KSO.
diakomodir.
• Seluruh asset yang menjadi object KSO (alat dignostik placement dan
ini sebagai object audit karena seluruh biaya sudah dicoverage pada %
• Tim teknis Rumah Sakit masih harus sedikit capek karena harus
pemeriksaan Auditor;
• Pada tahap awal dokter patology klinik sedikit agak tidak nyaman
karena karena ada area yang harus berkoordinasi dengan Mitra KSO
entitas baru, pola kerjasama lebih diutamakan pada pembagian tugas pokok
klinik dan Managemen Laboratorium Rumah Sakit, hanya saja ada untuk
ditawarkan oleh Mitra KSO. Revenue mitra KSO diperoleh dari jumlah
kontrak.
Nilai CPRR, dihitung dan disusun oleh mitra KSO melalui proses Bidding,
dengan mengacu data jumlah test existing dan jumlah test potensial serta
jangka waktu KSO, umumnya akan mendekati besaran tarif Jasa Sarana
pada tarif era pay for service. CPRR= Cost per test di dalamnya mengandung
Practise);
medis habis pakai yang diinginkan untuk disediakan oleh mitra KSO
• Seluruh asset yang menjadi object KSO (alat dignostik placement dan
bulan, setiap tahun sesuai dengan kaidah Case mix di era BPJS.
harga CPRR.
• Pada tahap awal dokter patology klinik sedikit agak tidak nyaman
karena karena ada area yang harus berkoordinasi dengan Mitra KSO
Weakness RS
operasional/belanja BHP
11
Managemen Laboratorium meliputi : 1. Penentuan Spesifikasi Analyzer-reagensia 2. Managemen Keuangan 3.
Managemen Logistic-Inventory 4. Managemen Sumber daya (Listrik, air, telp,
jasa Dokter,Analyst)
Managemen Laboratorium mempunyai kendali teknis namun kendali rantai supply ada di pihak mitra KSO v
Strenght RS & Weakness
Kepemilikan Initial Outlay-fix asset setelah kerjasama 1. Laboratory information system (Hard ware-
software aplikasi) 2. Transport Pneumatic tube 3. Renovasi Ruangan Laboratorium
Standar ruangan dan fasilitas laboratorium qualified to ISO 15189 12
v
Memiliki Sistem Informasi Laboratorium yang mampu
Strenght RS
mengakomodir ICD-10 INA-CBGs dan Trace ability to ISO 15189
Strenght RS
Modal.
Strenght RS
Laboratorium Memiliki counter- part/pendampingan dari Mitra KSO yang berpengalaman.
v
Strenght RS
pelayanan laboratorium tanpa harus memikirkan fungsi logistik
Kepemilikan Initial Outlay-fix asset setelah kerjasama
Standar 11
ruangan dan fasilitas 1. Laboratory information system (Hard ware-software
laboratorium qualified to ISO aplikasi) 2. Transport Pneumatic tube
v
15189; Laboratorium Memiliki yang Sistem mampu
Informasi
Strenght
3. Renovasi Ruangan Laboratorium
mengakomodir ICD-10 INA-CBGs dan Trace ability to ISO 15189 12 Kepemilikan Initial Outlay –Moveable
asset (Diagnostic
V
Analyzer) Tidak ada perpindahan asset
Strenght
namun up grade Analyzer sesuai kemajuan teknology-free 13
Jangka waktu Kerjasama
Flexible sesuai dengan besarnya Initial Investment berbanding lurus dengan kapasitas/jumlah/volume
pemeriksaan
3-7 tahun
14 Pola Pendapatan :
Rumah Sakit Casemix Prospective payment system
Mitra KSO
% Revenue Sharing
Pemeriksaan Laboratorium sebagai Costing sesuai sistem INA-CBGs 15
Sharing
Transaksi revenue
Jasa Pemeriksaan Laboratorium sebagai Costing memudahkan
Sharing
managemen memposting keuangan
sesuai sistem revenue
Casemix INA-CBGs, Transaksi berupa jasa , proses rantai supply di mitra KSO tidak masuk ranah objek
Auditor Rumah Sakit
5.3. MODEL / KONSEP KSO COST PER REPORTABLE REPORT (CPRR) Dengan
mengacu pada Tarif pemeriksaan Laboratorium sebelum berlakunya INA-CBGs terdiri
dari komponen Jasa Medis dan Jasa sarana, maka pendekatan Costing menuju
hanya pada Jasa Sarana sebagai Tarif per pemeriksaan (Cost Per Reportable
Report-CPRR).
TUPOKSI
NO DESKRIBSI RS Mitra KSO
Benefit yang diterima RS Remark Penyediaan Laboratory Information system, meliputi 1
v Tidak mengeluarkan Belanja
Hard ware dan Soft ware Aplikasi-Phlebotomy labeling automation system
Strenght RS
Modal.
2 Penyediaan Instrumen Diagnostik Analyzer v Tidak mengeluarkan Belanja
Strenght RS
Modal. 3 Penyediaan/instalment Transport pneumatic tube v Tidak mengeluarkan Belanja
Strenght RS
Modal. 4 Renovasi Ruangan Laboratorium v Tidak mengeluarkan Belanja
Strenght RS
Modal. 5 Maintenance Alat, kalibrasi alat, transport tube v Decreasing cost Strenght RS 6
Maintenance AC Ruangan laboratorium V Strenght RS 7 Penyediaan Bahan habis pakai
Decreasing cost
V Decreasing cost Strenght RS 8 Supply Reagensia, Calibratoror, Control V
1 Kontrak KSO
Strenght RS, Supply Bahan Medis Habis Pakai v
Kemudahan proses
Supply ATK laboratorium v
Rantai supply, One Stop Services
9
Managemen Laboratorium meliputi : 1. Penentuan Spesifikasi Analyzer-reagensia 2. Managemen Keuangan 3.
Managemen Sumber daya (Listrik, air, telp, jasa
v
Dokter,Analyst)
Strenght RS
Laboratorium Memiliki counter- part/pendampingan dari Mitra KSO yang berpengalaman.
Jawab :
laboratorium.
o Fix cost berupa jasa medis dokter, analyst dan pekarya serta
waktu-umur ekonomis.
Jadi Harga reagensia kalibrator dan kontrol baru merupakan satu bagian
menanggung biaya-biaya :
cost Transport tube, kalupun biaya ini akan di share (Urunan para
tupoksinya sehingga hal ini akan rawan friksi saling lempar tanggung
jawab.
f. Rumah Sakit harus menyiapkan effort yang lebih dalam hal menyiapkan
konsortium yang menentukan semua merk dan jenis alat yang akan dipakai.
Jawab :
Kerangka Acuan Kerja sebagai dasar pembagian Tugas Pokok dan Fungsi
vendor/prinsipal existing
Jawab :
tahapan :
Jumlah 31 hari
8) Soft Launching
Jadi apabila terdapat Kontrak KSO existing yang sudah akan habis masa
membutuhkan waktu, legal dan dokumen baru tersendiri. 2 Penyediaan Instrumen Diagnostik Analyzer v RS
harus menyiapkan kontrak
Banyak vendor/prinsipal
dengan banyak vendor/prinsipal
a. Kontrak supply Kimia Klinik v 1 dokumen kontrak sendiri Weakness RS, menjadi objek
pemeriksaan BPK-RI b. Kontrak supply Immunology v 1 dokumen kontrak sendiri Weakness RS, menjadi
objek
pemeriksaan BPK-RI c. Kontrak supply Hematology v 1 dokumen kontrak sendiri Weakness RS, menjadi
objek
pemeriksaan BPK-RI
d. Kontrak supply Urinalisa v 1 dokumen kontrak sendiri Weakness RS, menjadi objek
pemeriksaan BPK-RI e. Kontrak Supply BGA-electrolyte v 1 dokumen kontrak sendiri Weakness RS, menjadi
objek
pemeriksaan BPK-RI RS menganggarkan biaya modal f. Kontrak penyediaan Transport tube v
dan melalui proses pengadaan 1 dokumen kontrak sendiri
Weakness RS, menjadi objek pemeriksaan BPK-RI
g. Kontrak penyediaan Laboratory Information
v RS menganggarkan
system pakai LIS
Jasa Sewa
operasional/belanja BHP
Supply ATK laboratorium
Weakness RS, menjadi objek pemeriksaan BPK-RI 10 v RS menganggarkan
sendiri biaya
operasional/belanja BHP
Managemen Laboratorium meliputi :
Weakness RS, menjadi objek pemeriksaan BPK-RI 11
1. Penentuan Spesifikasi Analyzer-reagensia 2. Managemen Keuangan 3. Managemen Logistic-Inventory 4.
Managemen Sumber daya (Listrik, air, telp, jasa
Dokter,Analyst)
Laboratorium Memiliki counter- part/pendampingan dari Mitra v
KSO yang beragam (Banyak perusahaan) sehingga berisiko
Weakness RS
menimbulkan friksi saling lempar tanggung jawab
12 Kepemilikan Initial Outlay-fix asset setelah
kerjasama 4. Laboratory information system (Hard ware-
software aplikasi) 5. Transport Pneumatic tube 6. Renovasi ruangan tidak ada
Standar ruangan dan fasilitas laboratorium Un-qualified ISO 15189 dan JCI to
Weakness RS
VIII. KESIMPULAN
1. Casemix-INA-CBGs sebagai sistem pengelompokan berdasarkan ciri
klinis yang sama dan sumber daya yang digunakan dalam pengobatan
kode.
coding-costing.
sampai dengan hasil pemeriksaan yang mampu dibaca oleh klinisi secara
agar dapat melayani semua dengan cepat, tepat dan teliti dalam suatu
prasarana Laboratorium;
7. Model KSO Revenue sharing dan Cost Per Reportable Report (CPRR)
sebenarnya yang di take over oleh mitra KSO, sehingga biaya KSO yang
PROFIL PENULIS