NIM : 51120003
MK : Sistem Informasi Laboratorium
Dosen Pembimbing : Denny Jurayjin,M.si
Tugas Resume
Topik 1 : Proses Bisnis Laboratorium
A. Proses Bisnis
Menurut (Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi : 2016) proses bisnis adalah
suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah
tertentu.Proses Bisnis merupakan sebuah trsnsformasi dari input yang diberikan
sehingga dapat memperoleh keluaran (output) yang diinginkan. Proses bisnis pada
umumnya dibagi menjadi 4 level dari level yang paling umum hingga ke level yang
khusus yaitu terdiri dari unit, task, action dan procedure.
Contoh di dalam laboratorium :
1. unit yang dimiliki yaitu banyaknya pasien pada sebuah rumah sakit.
2. Task yang dimiliki seperti registrasi pasien baik pasien rawat inap, rawat jalan,
maupun pasien rujukan, jadwal pengambilan sampel, pemeriksaan laboratorium,
penentuan biaya yang dkeluarkan untuk setiap jenis pemeriksaan, pencatatan
pemakaian alat yang diguakan, hingga pelaporan pemeriksaan laboratorium baik
untuk pasien dan arsip rumah sakit.
3. Action yang dimiliki yaitu pengaturan urutan procedureprocedure yang harus
dilakukan pada proses layanan Laboratorium Klinik seperti pengecekan jenis
pasien, ketersediaan alat pemeriksaan laboratorium, registrasi pasien,
penginputan data hasil pemeriksaan
Karakteristik Bisnis :
Definitif : Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta
keluaran yang jelas
Urutan : Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai
ruang dan waktu
Pelanggan : Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses
Nilai tambah : Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan
nilai tambah pada penerima
Keterkaitan : Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus
terkait dalam struktur organisasi
Fungsi Silang :Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup
beberapa fungsi.
Proses informasi pada tiap sub sistem saling berhubungan satu dengan lainnya
untuk menghasilkan informasi secara keseluruhan dari sistem informasi laboratorium
di laboratorium untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.
Informasi yang akan dihasilkan oleh sistem informasi laboratorium adalah informasi
yang dapat digunakan untuk pelanggan eksternal dan internal laboratorium.
Topik 2 Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium.
Sedangkan arsitektur sistem dan teknologi informasi dapat dipecah menjadi 4 level,
yaitu :
1. Business Architecture
2. Functional Architecture
3. Software Architecture
4. Network Architectur.
1. Registrasi pasien
2. Penyimpanan data registrasi ke database
3. Memproses sampel
4. Menyimpan hasil
5. Pembuatan laporan
Fitur - fitur tambahan yang akan dibuat :
Mari kita bahas satu persatu mengenai fitur fitur dengan melihat alur proses bisnis
yang ada di laboratorium:
1 Pendaftaran pasien
2 Menejemen specimen
3 Menejemen hasil
4 Menejemen mutu
5 Menejmen pelaporan hasil
Topik 3. Monitoring Sistem Informasi Lab.
Sistem Informasi Laboratorium adalah suatu alat yang membantu TLM dalam
memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang cepat, tepat dan akurat. Suatu sistem
akan berjalan dengan baik bila dilakukan kegiatan monitoring. secara struktural
manajemen lab yang bertanggung jawab, tetapi sebagai seorang TLM kita juga harus
mampu melakukan monitoring sesuai dengan tugas kita masing-masing. Manajemen
laboratorium harus bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi untuk perbaikan sistem manajemen yang mencakup:
Sebagai seorang TLM Anda harus mampu untuk melakukan monitoring terhadap
Sistem Informasi Laboratorium secara rutin dan berkala. Pengawasan Eksternal
biasanya dilakukan oleh Tim Audit dari luar Rumah Sakit terkait dengan sejumlah dana
yang diinvestasikan dalam pembangunan sistem ini., sementara pengawasan langsung
harus dilakukan oleh Anda sebagai seorang TLM.
Topik 4. Evaluasi Sistem Informasi Laboratorium
Selain itu, aplikasi baru ini juga melakukan pencatatan terhadap penggunaan
peralatan sehingga pemakaian peralatan terdata dengan baik. Aplikasi baru juga
melakukan pendataan terhadap sampel di laboratorium sehingga tidak terjadi lagi
kesalahan identifikasi sampel dari pasien melalui barcode, adapun beberapa
keuntungan yang didapatkan dari penggunaan barcode adalah membuat proses
pemasukkan data menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat.
1. Cepat : Barcode scanner dapat membaca atau merekam data lebih cepat
dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
2. Tepat : Teknologi barcode mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data
3. Akurat : Teknologi barcode mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
Penggunaan atau akses yang tidak sah, perangkat lunak yang tidak berfungsi,
kerusakan pada perangkat keras, gangguan dalam komunikasi, bencana alam dan
kesalahan yang dilakukan oleh petugas merupakan beberapa contoh betapa rentannya
sistem informasi laboratorium mengalami berbagai risiko dan potensi risiko yang
kemungkinan timbul dari pengguna sistem informasi yang ada. Beberapa hal yang
menjadi tantangan manajemen menghadapi berbagai risiko dalam penggunaan sistem
informasi yaitu :
Pengamanan data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu : pencegahan dan
pengobatan. Pencegahan dilakukan supaya data tidak rusak, hilang dan dicuri,
sementara pengobatan dilakukan apabila data sudah terkena virus, sistem terkena worm,
dan lubang keamanan sudah diexploitasi.
Ancaman terhadap sistem informasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu ancaman aktif dan
ancaman pasif.
1. Pencurian data
2. Penggunaan sistem secara ilegal
3. Penghancuran data secara illegal
4. Modifikasi secara illegal
1. Kegagalan sistem
2. Keselahan manusia
3. Bencana alam
1 Pengendalian tehnis
2 Penegendalian akses
3 Pengendalian kriptografis
4 Pengedalian Fisik, melaui membatasi akses keluar masuk ruangan
5 Pengendalian Formal dan Informal, melalui pelatihan dan edukasi