Anda di halaman 1dari 5

UAS SISTEM INFORMASI LABOLATORIUM

PRODI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK

NAMA Haifa Ari Perwitasari


NIM P07134219043

Soal :
1. Jelaskan kekurangan/kelemahan yang potensial terjadi pada implementasi sistem informasi
laboratorium dan jelaskan dengan lengkap alternatif solusi menurut Anda untuk mengatasi
kelemahan tersebut. (Bobot 20)
Jawab:
a. Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada pelayanan manual untuk pengadaan
perangkat keras, lunak, dan biaya penunjang.dapat diatasi dengan penaikan harga
pemeriksaan dan promosi yang menarik agar pelanggan lebih banyak
b. Waktu yang harus disediakan oleh key person dan analis dalam mempelajari sistem dan
merancang ulang alur kerja memerlukan waktu yang lama. Solusinya dilahkukan pelatihan
yang bertahap
c. Konversi ke sistem informasi laboratorium memerlukan waktu, sumber daya, tekad dan
kepemimpinan.
d. Resiko kegagalan pada sistem computer solusinya system dirancang dengan baik serta
dilahkukan quality control sebelum digunakan serta dilahkukan evaluasi berkala
e. Problem dalam pemasukan data oleh petugas kesehatan Solusinya dilahkukan pelatihan yang
bertahap
f. Adanya penghambat dari Pihak manajemen : a. Ketidaksiapan pengetahuan sumber daya
manusia yang mengerti masalah laboratorium sekaligus masalah teknologi komputer dalam
rangka penyelenggaraan pelayanan laboratorium secara elektronik b. Modal awal yang besar
untuk investasi
g. Adanya penghambat dari Pihak Pihak klinikus atau analis : a. Kurang memahami aplikasi
komputer, masalah privacy, confidential, dan keamanan data b. Butuh waktu yang lama
memasukkan data c. Egoisme profesi
2. Jika terdapat kesempatan untuk membuat inovasi dalam mengembangkan sistem informasi
laboratorium, jelaskan langkah dalam mewujudkan inovasi sistem informasi laboratorium tersebut.
Mohon dijelaskan dengan jelas dan terperinci. (Bobot 20)
Jawab:
a. Melahkukan efeluasi apa saja yang dibutuhkan oleh labolatorium klinik tersebut, termasuk
mensurvai pesaing, survai keinginan pelanggan dsb untuk memperoleh system yang
sempurna.
b. Membuat sekema inofasi apa yang dibutuhkan
c. Merancang DAD nya
d. Mencari programmer yang bisa mewujudkan keingginan tersebut
e. Melahkukan quality kontrol untuk menilai apakah system tersebut sudah sesuai dengan apa
yang diinginkan dan dibutuhkan
f. Melahkukan sosialisasi pelatihan secara berkala kepada pihak pihak yang nantinya akan
memegang system tersebut
g. Setelah semuanya selesai system baru dapat dijalankan
3. Menurut Anda, bagaimana alur data/alur sistem informasi laboratorium yang baik untuk dapat
digunakan oleh seorang analis kesehatan. Mohon dijelaskan dengan jelas dan terperinci. (Bobot 20)
Jawab: alur data/alur sistem informasi laboratorium yang baik untuk dapat digunakan oleh seorang
analis kesehatan adalah alur data yang tidak berbelit belit, tidak memiliki celah untuk hal hal yang
mempengaruhi kualitas data yang ada. Kualitas data sangat penting karena Meningkatkan percayaan
diri dalam pengambilan keputusan Memperbaiki pelayanan kpd Customer Meningkatkan
kesempatan memperbaiki kinerja, Mengurangi resiko dari keputusan yang berbahaya, Mengurangi
biaya, terutama untuk pemasaran, Mengembangkan strategi untuk pembuatan keputusan,
Meningkatkan produktivitas dengan memangkas beberapa proses Menghindari efek komplikasi dari
data yang terkontaminasi, dengan adanya system informasi yang baik dapat Memudahkan
penelusuran dan pengiriman informasi dan membuat penyimpanan lebih ringkas. Sehingga data
dapat ditampilkan dengan cepat sesuai kebutuhan. Hal ini untuk efektif dan efisiensi pelayanan
kesehatan sehingga dapat menurunkan angka kesalahan kerja medis guna Peningkatan keselamatan
pasien (patient safety).dan Dapat menyimpan data dengan kapasitas yang besar, sehingga dokter dan
staf medis mengetahui rekam jejak dari kondisi pasien berupa riwayat kesehatan sebelumnya
(termasuk hasil laboratorium) sehingga tindakan lanjutan dapat dilakukan dengan tepat dan
berpotensi menghindari medical error. Sebelumnya system informasi juga harus melalui taham
quality kontrol dan evaluasi serta memiliki strategi yang tepat. Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi (SI/TI) yang dibuat tanpa membuat perencanaan yang baik dapat mengakibatkan
informasi yang dihasilkan sulit terintergrasi, tidak efektif, tidak efisien dan tidak terarah, hal ini
dapat mengakibakan kerugian bagi organisasi karena investasi yang dilakukan untuk pengembangan
sistem informasi tidak sesuai dengan kebutuhan organiasasi, sehingga untuk menghindari terjadinya
hal ini perlu membuat rencana strategis yang baik sebagai acuan organisasi
4. Menurut Anda, bagaimana pemanfaatan data dan informasi pada instansi laboratorium kesehatan. Mohon
dijelaskan dengan jelas dan terperinci. (Bobot 20)
Jawab:adanya system informasi pada sebuah labolatorium klinik memudahkan segala aktifitas yang ada di
labolatorium tersebut , Memudahkan penelusuran dan pengiriman informasi dan membuat penyimpanan
lebih ringkas. Sehingga data dapat ditampilkan dengan cepat sesuai kebutuhan. Hal ini untuk efektif dan
efisiensi pelayanan kesehatan sehingga dapat menurunkan angka kesalahan kerja medis guna Peningkatan
keselamatan pasien (patient safety).dan Dapat menyimpan data dengan kapasitas yang besar, sehingga
dokter dan staf medis mengetahui rekam jejak dari kondisi pasien berupa riwayat kesehatan sebelumnya
(termasuk hasil laboratorium) sehingga tindakan lanjutan dapat dilakukan dengan tepat dan berpotensi
menghindari medical error.
5. Buatlah review jurnal terlampir dengan isi sebagai berikut: (Bobot 20)
a. Ringkasan jurnal
sejak tahun 1970an SIL telah menjadi komponen penting dalam pengoprasian sebuah labolatorium namun
awalnya kinerja SIL sangat terbatas dengan berjalannya waktu SIL semakin berkembang dan berinofasi.
Laboratorium klinik modern adalah penyedia informasi, berupa hasil laboratorium, yang dapat berupa
angka, teks, grafik, atau gambar lain, bersama dengan data interpretatif, untuk membantu penyedia layanan
kesehatan dalam memberikan perawatan pasien yang optimal Fokus upaya peningkatan kualitas operasi
laboratorium semakin bergeser dari fase analitik, yang saat ini menghadirkan sedikit masalah, terutama
untuk pengujian yang dilakukan oleh instrumen yang sangat otomatis, ke aspek praanalitik dan
pascaanalitik.

SIL yang ideal harus memiliki:

a. Keamanan informasi :Sistem informasi perawatan kesehatan harus diamankan dari akses internal
dan eksternal yang tidak sah dan menjaga kerahasiaan catatan kesehatan sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku tanpa menghalangi fungsionalitas untuk pengguna yang sah.
b. Pemesanan text, Pemesanan tes adalah langkah yang paling dapat menerima intervensi untuk
meningkatkan penggunaan sumber daya laboratorium (pemanfaatan laboratorium) yang tepat.
c. Koleksi aksi dan pemrosesan hasil: Pengumpulan dan pemrosesan spesimen yang tepat sangat
penting bagi kualitas hasil laboratorium
d. Fase analitik telah menjadi fokus sebagian besar perkembangan teknologi dalam ilmu laboratorium
klinis dan biasanya dikaitkan dengan frekuensi kesalahan terendah di laboratorium klinis. Selain
berinteraksi dengan penanganan spesimen dan perangkat lunak instrumentasi analitik (sering disebut
middleware) untuk pemrosesan permintaan analitik yang disederhanakan—termasuk kemampuan
untuk mengarahkan pengujian ke instrumen yang sesuai tergantung pada beban kerja, memanggil
kembali spesimen untuk pengujian berulang, pengenceran spesimen langsung, melakukan refleksif
pengujian, memproses permintaan tambahan untuk pengujian tambahan, dan merekam hasil
pengujian dan komentar yang sesua SIL harus menyediakan fungsionalitas fungsi
e. Hasil masukan dan validasi SIL tidak hanya berfungsi sebagai gudang hasil laboratorium yang
dihasilkan oleh proses analitik, tetapi juga memandu analis untuk memberikan hasil berkualitas
tinggi yang akurat, dapat direproduksi, dan sesuai dengan situasi klinis. Fungsionalitas yang
diinginkan dalam entri dan validasi hasil
f. Sistem harus dapat menyediakan berbagai laporan untuk digunakan dalam perawatan pasien,
termasuk laporan standar dan yang dapat ditentukan pengguna yang disusun berdasarkan pengujian,
kelompok uji, tanggal, rentang tanggal, penyedia pemesanan atau grup penyedia, klinik atau
spesialis, berurutan atau ditabulasi lembar kerja kumulatif, dan kemampuan tambahan
g. Distribusi hasil ke pengguna akhir harus ditentukan oleh kombinasi kebijakan institusional untuk
hasil tertentu (seperti ''hasil kritis'') dan mekanisme notifikasi yang dipilih pengguna (misalnya,
cetakan, faks, email, peringatan HIS ) untuk laporan rutin. Sistem berbasis aturan harus digunakan
untuk memilih mekanisme dan waktu yang sesuai untuk pemberitahuan pengguna (lihat ''Pengurutan
Tes,'' di atas). Sistem manajemen notifikasi harus memiliki kemampuan
h. Kemampuan untuk melakukan query ke dalam laboratorium dan database klinis sangat penting
untuk memaksimalkan efisiensi dan kualitas operasi laboratorium, menyediakan sarana untuk
mengidentifikasi masalah klinis yang mempengaruhi populasi tertentu, melakukan studi
epidemiologi dan kesehatan masyarakat, dan penemuan kasus untuk tujuan klinis atau penelitian
i. Validasi metode merupakan langkah penting sebelum penerapan pengujian baru di laboratorium
klinis dan dilakukan secara berkala dalam mode yang lebih ringkas untuk memastikan stabilitas
sistem pengujian dan kepatuhan terhadap badan pengatur dan akreditasi
j. Pengelolaan laboratorium modern memerlukan akses ke berbagai data di berbagai tingkat
konsolidasi. LIS harus menggabungkan fungsionalitas administratif dan keuangan tingkat lanjut,
k. Fungsionalitas lain yang diinginkan dari LIS ideal meliputi:

1. Sistem harus memiliki kapasitas yang cukup untuk merekam kumpulan data besar dan antarmuka dengan
sistem lama (secara waktu nyata atau melalui fungsi impor) untuk menangkap data laboratorium historis,
dengan tujuan menyimpan hasil seumur hidup pada setiap pasien. Kemampuan untuk menangani kumpulan
data genom yang besar, sambil memberikan laporan yang berarti dan pendidikan "tepat waktu" kepada
penyedia klinis,45 akan semakin diperlukan di LIS di masa depan.

2. Sistem harus menangkap standar industri untuk pengkodean, penagihan, pembuatan dokumen, dan format
antarmuka, seperti CDC, HL7 CDA1/2, XML, ASC X12, LOINC, SNOMED-CT, ICD-9, atau ICD-10,
sebagai sesuai untuk setiap tipe data. Kamus pemetaan untuk interkonversi antara standar yang berbeda
harus tersedia sebagaimana mestinya.

3. Antarmuka pengguna dan navigasi harus intuitif dan ramah pengguna.


4. Sistem harus meminimalkan jumlah penekanan tombol yang diperlukan untuk semua
aktivitas (gunakan pengembalian otomatis jika memungkinkan).

5. Sistem harus memiliki keseragaman untuk tugas-tugas serupa dalam perangkat lunak,
misalnya, menggunakan ''enter'' untuk semua program daripada mengklik ''OK'' untuk
beberapa dan mengklik ganda untuk yang lain.

6. Semua layar dan laporan harus dicetak dan diekspor dalam format teks, spreadsheet, atau
grafik dokumen yang sesuai.

7. Editor teks yang berfungsi penuh di bidang entri teks dengan teks kaya dan fungsionalitas
pemrosesan kata yang umum.

8. Pengambilan dan penyimpanan data cadangan yang tepat dengan pengambilan cepat jika
terjadi kegagalan sistem.

9. Kemampuan audit harus melacak perubahan pada semua data (hasil, QC, informasi pasien,
dll) yang dibuat oleh pengguna mana pun.

10. Antarmuka dengan sistem HIS tunggal atau ganda harus fleksibel dalam format data dan
berfungsi penuh dengan rutinitas yang sesuai tersedia untuk menguji fungsionalitas
antarmuka sebelum digunakan untuk memenuhi harapan pengguna akhir.

11. Antarmuka dengan HIS harus memungkinkan pembaruan LIS secara real-time dengan
informasi terkait, seperti lokasi pasien dan penyedia saat ini, dan sebaliknya, data
laboratorium harus tersedia dengan cepat di semua sistem HIS yang terhubung. Fokus khusus
harus ditempatkan pada antarmuka antara LIS dan perangkat lunak farmasi untuk pemilihan
obat dan tes, deteksi dan pencegahan reaksi obat dan interaksi obat-laboratorium, pemantauan
kadar obat, dll.31

12. Sistem harus mengintegrasikan kemampuan pesan instan, forum, pertemuan online, dan
jejaring sosial untuk meningkatkan komunikasi antar laboratorium dan dengan pengguna
laboratorium.

13. LIS harus mampu melakukan beberapa fungsi secara bersamaan dengan dampak yang
tidak terlihat pada kecepatannya.

14. Di mana aktivitas manual terlibat, ini harus diselesaikan dengan jumlah penekanan
tombol yang minimal dan pemborosan waktu dan energi, tanpa penurunan kinerja LIS
terlepas dari beban kerja.

b. Critical review
artikel tersebut sudah bagus namun menurut saya SIL yang diterapkan terlalu ideal sehingga
sulit diterapkan di labolatorium klinik atau puskesmas yang masih tipe B-dan C

c. Kesimpulan dan saran


Dalam artikel ini mencantumkan sejumlah besar fitur yang diinginkan di LIS masa depan,
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi biaya perawatan pasien dengan
mengoptimalkan pengoperasian laboratorium klinis dan yang paling penting, antarmuka
antara penyedia layanan kesehatan dan laboratorium klinis. Sistem informasi laboratorium
sangat penting untuk pengemasan yang tepat dari informasi yang dihasilkan oleh
laboratorium klinis agar dapat digunakan secara optimal oleh penyedia klinis. Kami
membayangkan LIS sebagai pengganti manusia di sebagian besar aktivitas yang
memungkinkan opsi kesalahan manusia. Manusia akan berinteraksi dengan LIS melalui
antarmuka yang mudah digunakan yang dirancang dengan pendekatan ramping untuk
mengoptimalkan efisiensi dan memaksimalkan produktivitas. Ide-ide yang tercantum dalam
karya ini telah diimplementasikan secara bervariasi dalam LIS yang tersedia saat ini, tetapi
upaya yang cukup besar dalam menggabungkan kombinasi kecerdasan buatan, sistem pakar,
database canggih, penambangan data, dan teknologi informasi canggih lainnya harus
digunakan untuk sampai pada tujuan. pada LIS yang komprehensif, berfungsi penuh, mudah
digunakan, dan berguna secara klinis.

SARAN:

Sertakan perhitungan secara nilai ekonomisnya juga serta pertimbangkan factor


penghambatnya

a. Ketidaksiapan pengetahuan sumber daya manusia yang mengerti masalah laboratorium


sekaligus masalah teknologi komputer dalam rangka penyelenggaraan pelayanan
laboratorium secara elektronik
b. Modal awal yang besar untuk investasi
c. Kurang memahami aplikasi komputer, masalah privacy, confidential, dan keamanan data
d. Butuh waktu yang lama memasukkan data
e. Egoisme profesi

d. Lesson learned:
SIL yang ideal dapat Memudahkan penelusuran dan pengiriman informasi dan membuat
penyimpanan lebih ringkas. Sehingga data dapat ditampilkan dengan cepat sesuai kebutuhan.
Hal ini untuk efektif dan efisiensi pelayanan kesehatan sehingga dapat menurunkan angka
kesalahan kerja medis guna Peningkatan keselamatan pasien (patient safety) dan Dapat
menyimpan data dengan kapasitas yang besar, sehingga dokter dan staf medis mengetahui
rekam jejak dari kondisi pasien berupa riwayat kesehatan sebelumnya (termasuk hasil
laboratorium) sehingga tindakan lanjutan dapat dilakukan dengan tepat dan berpotensi
menghindari medical error

Anda mungkin juga menyukai