Anda di halaman 1dari 6

BAB II

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


LABORATORIUM

Reno Sari, SST, MARS

PENDAHULUAN

Sistem Informasi Laboratorium berperan


didalam mengurangi terjadinya kesalahan
dalam setiap proses yang ada di dalam
laboratorium. Sebagai seorang TLM apa
yang akan Anda lakukan jika manajemen
meminta Anda untuk menganalisis
kebutuhan pengadaan sistem informasi
laboratorium ? Untuk menjawab hal
tersebut diatas maka pada Bab ini kita
akan membahas tentang analisis dan
perancangan sistem informasi
laboratorium sebelum membahas lebih
jauh mari kita samakan persepsi tentang
Bab ini dengan melihat gambaran umum dari analisis sistem sebagai berikut :
Ketika kita sakit, dokter akan meberikan obat sebagai alat untuk menyembuhkan. Ketika
kendaraan kita mengalami masalah, bengkel akan mengirim tehnisi untuk memperbaikinya.
Jika perusahaan menginginkan aktivitas usahanya bekerja dengan lebih produktif dengan
tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih baik, maka komputer dijadikan andalan untuk
memecahkannya. Jadi obat, teknisi dan komputer adalah alat yang dapat memecahkan
masalah-masalah yang kita hadapi. Dalam suatu sistem yang lebih kompleks, seperti sistem
informasi manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka masalah yang timbul
pun akan lebih kompleks lagi, karena satu saja subsistem mengalami masalah akan berakibat
pada aktivitas subsistem yang lainnya.
Dalam proses perancangan sistem informasi, keberadaan analisis menjadi sangat
sentral dan strategis, karena hasil analis yang tepat dan baik, akan mebuat perancangan
menjadi lebih mudah dan hasil perancangan sistem jug dapat mudah diterima oleh
pengguna.

Setelah mempelajari Bab ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan analisis dan perancangan
sistem informasi laboratorium. Bab ini menyajikan 3 topik bahasan yaitu :
□ Topik 1. Gambaran Umum Analisis dan Perancangan Informasi
□ Topik 2. Proses Bisnis di Laboratorium
□ Topik 3. Pemilihan Model Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium
Secara rinci, materi yang akan dibahas di dalam bab ini adalah :
1. Pemilihan metodologi pengembangan sistem informasi laboratorium
2. Tahapan analisis dan perancangan sistem informasi laboratorium
3. Definisi proses bisnis
4. Alur proses bisnis laboratorium
5. Gambaran umum sistem informasi laboratorium
6. Fitur-fitur sistem informasi laboratorium

Agar semua tujuan tersebut dapat tercapai, Anda diharapkan dapat memperkaya
materi dengan studi pustaka, literatur-literatur yang tercantum dalam daftar pustaka
maupun dengan literatur lain seperti: e-book, jurnal penelitian, buku, maupun sumber-
sumber internet yang aktual dan terpercaya, serta melaksanakan semua kegiatan yang kami
harapkan Anda lakukan.

Topik 2
Proses Bisnis Laboratorium

Gambar 5.4. Proses Bisnis Pelayanan Laboratorium

sumber HCLab Sysmex

A. PROSES BISNIS

Menurut (Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi : 2016) proses bisnis adalah suatu
kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sutu
proses bisnis dapat dipecahkan menjadi beberapa sub proses yang masing masing memiliki
atribut sendiri, tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari super prosesnya. Analisis
proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses didalamnya hingga
tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Proses Bisnis merupakan sebuah trsnsformasi dari input yang diberikan sehingga dapat
memperoleh keluaran (output) yang diinginkan. Proses bisnis pada umumnya dibagi menjadi
4 level dari level yang paling umum hingga ke level yang khusus yaitu terdiri dari unit, task,
action dan procedure. Contoh didalam sebuah laboratorium klinik, unit yang dimiliki yaitu
banyaknya pasien pada sebuah rumah sakit. Task yang dimiliki seperti registrasi pasien baik
pasien rawat inap, rawat jalan, maupun pasien rujukan, jadwal pengambilan sampel,
pemeriksaan laboratorium, penentuan biaya yang dkeluarkan untuk setiap jenis
pemeriksaan, pencatatan pemakaian alat yang diguakan, hingga pelaporan pemeriksaan
laboratorium baik untuk pasien dan arsip rumah sakit. Action yang dimiliki yaitu pengaturan
urutan procedure- procedure yang harus dilakukan pada proses layanan Laboratorium Klinik
seperti pengecekan

jenis pasien, ketersediaan alat pemeriksaan laboratorium, registrasi pasien, penginputan data
hasil pemeriksaan.

Tabel 5.3. Karateristik Proses Bisnis

Definitif Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran

yang jelas
Urutan Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai

ruang dan waktu


Pelanggan Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses

Nilai tambah Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai

tambah pada penerima


Keterkaitan Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam

struktur organisasi
Fungsi Silang Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa
fungsi

Seringkali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan
pengembangan berkesinambungan dari proses juga dianggap sebagai suatu kareteristik
proses bisnis. Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
di disain menggunakan waktu, ruang keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan
suatu hasil. Apakah Anda sudah memahami tentang proses? Coba sekarang Anda
bandingkan dengan pengolahan. Bagus ! kita sudah mempunyai persepsi yang sama tentang
proses, mari kita lanjutkan pembahasan tentang alur proses bisnis di laboratorium

B. ALUR PROSES BISNIS DI LABORTOIUM

Laboratorium Klinik memiliki kegiatan yaitu melakukan pemeriksaan rutin dan


spesialistik. Pada saat ini masih banyak penggunaan sistem secara manual, sehingga proses
pemeriksaan hasil laboratororium masih belum terkomputerisasi secara maksimal.
Layanan Laboratorium Klinik merupakan sumber kegiatan vital selama pasien
menjalani pemeriksaan. Proses dalam layanan Laboratorium Klinik harus berjalan secara
tepat dan sinergis, agar pemeriksaan pasien dapat berjalan dengan lancar dan tanpa
masalah.

Layanan Laboratorim Klinik dibutuhkan agar semua unit yang satu dan lainnya dapat
tersinkronisasi dengan baik, karena jika data pemeriksaan laboratorium belum selesai atau
hasil pemeriksaan tidak tepat maka dapat terjadi kesalahan pada pemeriksaan berikutnya.
Sebuah sistem informasi diperlukan untuk mendukung semua proses bisnis yang
bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan bermanfaat bagi
semua pihak. Sistem informasi diperlukan juga untuk mengelola semua pemeriksaan
laboratorium secara tepat dan cepat, baik pelanggan internal maupun eksternal, mencakup
juga semua proses kegiatan yang dilakukan oleh karyawan didalam laboratorium.
Aplikasi ini merupakan sebuah sistem dimana semua proses dan data yang ada dalam
layanan Laboratorium Klinik dapat menjadi sebuah basis data secara fisikal yang dapat
terintegrasi langsung dengan alat pemeriksaan laboratorium. Aplikasi ini dapat
menstandarisasi dan mengurangi kompleksitas pertukaran data antar fungsi yang berbeda.
Jika terdapat suatu variabel yang tidak dibutuhkan oleh suatu proses maka aplikasi ini
memungkinkan proses tersebut untuk tidak memasukkan nilai, tetapi hasil yang diperoleh
tetap melewati proses yang sama. Proses bisnis di laboratorium dimulai dari :
1. Input
a. Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan
b. Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
c. Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan laboratorium
d. Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
e. Buku pencatatan pemakaian reagen
f. Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis.
2. Process
a. Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data
pemeriksa.
b. Perhitungan biaya pemeriksaan
c. Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan laboratorium,
rerata jumlah pemeriksaan per hari
d. Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
e. Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta
3. Ouput
a. Berupa informasi mengenai biaya pemeriksaan
b. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis
c. Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
d. Laporan statistik hasil pemeriksaan, laporan keuangan, laporan pemakaian reagen
e. Laporan pengguna layanan (pelanggan

Subsistem yang membentuk sistem informasi laboratorium adalah: pasien/pelanggan,


bagian pendaftaran/pembayaran retribusi, bagian keuangan, bagian pelaksana teknis, kepala
laboratorium. Proses informasi pada tiap sub sistem saling berhubungan satu dengan lainnya
untuk menghasilkan informasi secara keseluruhan dari sistem informasi laboratorium di
laboratorium untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.
Informasi yang akan dihasilkan oleh sistem informasi laboratorium adalah informasi
yang dapat digunakan untuk pelanggan eksternal dan internal laboratorium. Informasi yang
digunakan oleh pelanggan eksternal berupa laporan hasil pemeriksaan. Informasi yang
digunakan oleh pelanggan internal yaitu petugas pelaksana teknis untuk merencanakan
kebutuhan reagen dan kepala laboratorium sebagai manajemen puncak digunakan untuk
mengambil keputusan jangka panjang untuk rencana pengembangan pelayanan
laboratorium.
Setelah kita memahami tentang proses bisnis yang ada dilaboratorium maka kita dapat
mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan dilaboratorium.dan kemudian menentukan model
pengembangan sistem informasi laboratorium yang akan kita bahas pada topik berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai