TENTANG
PROSES BISNIS LABORATORIUM
KLINIK
1
TIM PENYUSUN
Nama: Bayu Tri Wijianto Nama: Anis Faridiana Nama: Nurul Hidayati
NIM : P27827019006 NIM : P27827019002 NIM : P27827019048
Nama: Zuroidah Iswahyuni Nama: Siti Zulaicha Nama: Muji Lestari Rahayu Nama: Kori’ah
NIM : P27827019069 NIM : P27827019056 NIM : P27827019037 NIM : P27827019027
2
DAFTAR ISIHAL
KATA PENGANTAR----------------------------------------------4
BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------5
1.1 Latar Belakang Masalah------------------------------------5
1.2 Rumusan Masalah-------------------------------------------5
1.3 Maksud Tujuan Masalah-----------------------------------5
1.4 Manfaat---------------------------------------------------------6
BAB II ISI------------------------------------------------------------6
2.1 Pengertian Proses Bisnis Laboratorium----------------6
2.2 Konsep ProsesBisnis Laboratorium--------------------9
BAB III PENUTUP------------------------------------------------12
3.1 Kesimpulan----------------------------------------------------12
DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------13
3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Alloh SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .Kami
panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT , yang telah melimpahkan Rahmat,taufik
hidayah,serta inayah-Nya kepada kita semua , sehingga kami dapat menyelesaikan
papper SISTEM INFORMASI LABORATORIUM TENTANG PROSES BISNIS
LABORATORIUM .
Papper ini telah disusun secara maksimal atas bantuan dari berbagai pihak ,sehingga
papper ini bisa selesai dengan lancer.Untuk itu ,banyak berterima kasih kepada semua
pihak.
Kami berharap,papper tentang Proses Bisnis Laboratorium ini memberikan manfaat dan
inspirasi bagi pembaca
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium merupakan unit penunjang diagnostic dibawah pimpinan Kepala
Instalasi Laboratorium dan dibantu oleh beberapa orang dokter,analis laboratorium
dan sta administrasi yang memenuhi persyaratan perundang – undangan yang
berlaku dan kompeten secara professional sebagai unit yang bertanggung jawab
atas seluruh pekerjaan serta pelayanan dibidang kimia ,hematologi
,immunoserologi,mikrobiologi dan bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan
kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnose
penyakit,penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Sistem yang berjalan di Laboratorium-laboratorium klinik sebagian besar sudah
menggunakan komoputer untuk mengelola data dalam unit bisnisnya,beberapa data
hasil operasional sudah disimpan dalam database yang disediakan oleh system
informasi laboratorium walaupun masih terdapat beberapa data yang bersifat
manual yang disimpan dalam format Microsoft Excel.Hal ini tidak mendukung bila
suatu laboratorium tidak memiliki konsep proses bisnis laboratorium yang baik.
Kendala proses bisnis laboratorium yang sering muncul adalah kurangnya
kenyamanan pasien terhadap prosedur pelayanan laboratorium, misalnya pasien
selalu complain harus bolak balik dari mulai proses pndaftaran , pembilingan ,
sampai pada proses pengambilan sampel.Selain itu kesalahan hasil pemeriksaan
Laboratorium sangat mungkin terjadi bila suatu laboratorium tidak memiliki proses
bisnis laboratorium yang baik.
Berdasarkan uraian diatas maka Laboratorium sangat perlu memiliki Sistem
Informasi Laboratorium tentang proses bisnis laboratorium klinik yang baik ,untuk
kelancaran proses pelayanan di Laboratorium.
5
1. Memudahkan tehnisi laboratorium dan staf laboratorium dalam menjalankan
proses pelayanan yang baik dan sesuai standar pelayanan
2. Mengurangi bahkan mencegah terjadinya kesalahan mulai dari input,proses
maupun outputnya.
3. Memudahkan pasien karena prosedur dari awal proses pendaftaran sampai
menerima hasil terstruktur dengan baik.
1.3 Manfaat
Dengan adanya proses bisnis laboratorium yang baik proses pelayanan akan lancar
sehingga kepuasan pasien akan meningkat dan mengurangi bahkan mencegah
complain.
BAB II
PROSES BISNIS LABORATORIUM KLINIK
2.1 PENGERTIAN
Menurut Deni Darmawan & Kunkun Nur Fauzi : 2016) Proses Bisnis adalah suatu
kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau
layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi
beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga
berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis
umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga
tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Proses Bisnis Laboratorium Pada umumnya dibagi menjadi 4 level yang terdiri dari :
1. Unit
2. Task
3. Action
4. Prosedur
1. Unit
Seperti banyaknya pasien yang dimiliki oleh sebuah Rumah Sakit
2. Task
Seperti registrasi pasien baik pasien rawat inap, rawat jalan, maupun pasien
rujukan, jadwal pengambilan sampel, pemeriksaan laboratorium, penentuan biaya
yang dikeluarkan untuk setiap jenis pemeriksaan, pencatatan pemakaian alat yang
6
diguakan, hingga pelaporan pemeriksaan laboratorium baik untuk pasien dan arsip
rumah sakit
3. Action
Seperti pengaturan urutan prosedur
4. Prosedur
Pengaturan urutan procedure-procedure yang harus dilakukan pada proses layanan
Laboratorium Klinik seperti pengecekan jenis pasien, ketersediaan alat pemeriksaan
laboratorium, registrasi pasien, penginputan data hasil pemeriksaan.
7
pemeriksaan laboratorium secara tepat dan cepat, baik pelanggan internal maupun
eksternal, mencakup juga semua proses kegiatan yang dilakukan oleh karyawan
didalam laboratorium.
Aplikasi ini merupakan sebuah sistem dimana semua proses dan data yang ada
dalam layanan Laboratorium Klinik dapat menjadi sebuah basis data secara fisikal
yang dapat terintegrasi langsung dengan alat pemeriksaan laboratorium. Aplikasi ini
dapat menstandarisasi dan mengurangi kompleksitas pertukaran data antar fungsi
yang berbeda. Jika terdapat suatu variabel yang tidak dibutuhkan oleh suatu proses
maka aplikasi ini memungkinkan proses tersebut untuk tidak memasukkan nilai,
tetapi hasil yang diperoleh tetap melewati proses yang sama.
Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen,
data pemeriksa.
Perhitungan biaya pemeriksaan
Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan
laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari
Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta
Ouput
8
2.2 KONSEP BISNIS LABORATORIUM
9
A. Pre examination atau pra pemeriksaan
10
Laboratorium harus menetapkan ketidakpastian pengukuran untuk setiap
prosedur pengukuran dalam tahap pemeriksaan yang digunakan untuk
melaporkan nilai kuantitas yang terukur pada sampel pasien. Laboratorium
harus menetapkan persyaratan kinerja untuk ketidakpastian pengukuran untuk
setiap prosedur pengukuran dan meninjau perkiraan ketidakpastian
pengukuran secara rutin.
Rentang acuan biologis atau nilai keputusan klinis
Laboratorium harus menetapkan rentang acuan biologis atau nilai keputusan
klinis, dokumen yang menjadi dasar penetapan rentang acuan atau nilai
keputusan klinis akan dikomunikasikan dan diinformasikan kepada pengguna.
Dokumentasi prosedur pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan harus didokumentasikan. Prosedur harus ditulis dalam
bahasa yang secara umum dipahami oleh staf di laboratorium dan tersedia di
lokasi yang tepat.
Pengendalian mutu internal
Laboratorium harus menggunakan bahan kontrol yang bereaksi sama seperti
sampel pasien terhadap sistem pemeriksaan .
Pemeriksaan bahan kontrol harus dilakukan secara berkala dengan frekuensi
yang didasarkan pada stabilitas prosedur dan risiko yang membahayakan
pasien dari hasil yang salah.
Pengendalian mutu eksternal / Uji banding antar laboratorium
Laboratorium harus berpartisipasi dalam program uji banding antar
laboratorium (seperti pengendalian mutu eksternal atau uji profisiensi) yang
sesuai dengan pemeriksaan dan interpretasi hasil pemeriksaan.
Laboratorium harus memantau hasil program uji banding antar laboratorium
dan berpartisipasi dalam penerapan tindakan perbaikan bila kriteria kinerja
yang telah ditetapkan tidak terpenuhi.
11
Kelengkapan laporan efektif mengkomunikasikan hasil laboratorium dan
memenuhi kebutuhan pengguna (mutu dan kesesuaian sampel yang
mungkin mempengaruhi hasil pemeriksaan, hasil kritis, interpretasi has
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13