Anda di halaman 1dari 11

Nama : Augustine Firdausika Falya

NIM : P3.73.34.2.17.010
Genap : mekanisme pelaksanaan tugas professional TLM dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
Ahli teknologi laboratorium medik adalah profesi atau pekerja pada sarana kesehatan yang
bertugas melayani pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian bahan yang diambil
dari seorang manusia atau bahan yang bukan berasal dari manusia untuk menentukan jenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang memengaruhi
kesehatan seseorang. Seorang Ahli teknologi laboratorium medik memiliki keterampilan dan
tanggung jawab yang tinggi dalam pemeriksaan sampel. Banyak orang masih salah
mengartikan Ahli teknologi laboratorium medik sebagai seorang dokter. Sebenarnya tugas
seorang ATLM lebih rinci dan mengarah pada diagnosa penyakit yang dibuktikan dengan
hasil diagnosa laboratorium. Seorang ATLM bekerja pada laboratorium kesehatan. Beberapa
laboratoriun dikenal dengan nama laboratorium patologi klinik yang berfungsi memeriksa
sampel berupa cairan-cairan tubuh manusia seperti darah, sputum, faeces, urine, liquor
cerebro spinalis (cairan otak), dan lain-lain. Termasuk juga pemeriksaan mikrobiologi
(bakteri), parasitologi (fungi, protozoa, cacing), hematologi (sel-sel darah serta plasma),
imunologi (antigen, antibodi), kimia klinik (hormon, enzim, glukosa, lipid, protein, elektrolit,
dan lain-lain). Laboratorium lainnya dikenal dengan nama laboratorium patologi anatomi
yang berfungsi memeriksa sampel berupa jaringan hasil operasi (histopatologi). Selain
bekerja di laboratorium klinik atau pada laboratorium rumah sakit pemerintah atau swasta,
banyak pula ATLM yang bekerja pada industri makanan dan minuman, obat-obatan, serta
kosmetik. Program Studi TLM memang masih jarang dan langka di perguruan-perguruan
tinggi di Indonesia, baik negeri maupun swasta. Provinsi Sulawesi Utara masih sangat
membutuhkan tenaga ATLM. Selain karena tenaga ATLM masih kurang di kabupaten dan
kota, tenaga ATLM juga banyak dibutuhkan karena banyaknya masyarakat yang mengidap
penyakit degeneratif seperti diabetes, asam urat, liver, dan jantung. Pemerintah telah
menetapkan di tiap puskemas sekurang-kurangnya harus memiliki seorang tenaga ATLM.
Seorang ATLM yang bekerja pada laboratorium kesehatan di Rumah Sakit Pancaran Kasih
Manado mengatakan, pekerjaannya memang sangat berisiko karena berhubungan langsung
dengan bakteri dan virus berbahaya. Selain itu juga harus siap berhadapan langsung dengan
sampel-sampel dari pasien berupa feses, urine, sputum, dan darah. Namun ada keasyikan
tersendiri dari pekerjaan tersebut. Selain karena nilai pelayanan kemanusiaan dan bekerja
menggunakan alat-alat laboratorium yang canggih dan berstandar internasional, seorang
ATLM juga bisa menemukan penemuan-penemuan terbaru di dunia kesehatan. Bagi yang
menyukai ilmu kimia dan biologi serta suka menggunakan alat-alat instrumen pasti akan
tersalurkan saat bekerja sebagai ATLM. Selain itu, menjadi ATLM tidak usah khawatir
dengan pendapatan. Gaji per bulan yang didapat cukup besar ditambah pula dengan asuransi
kesehatan dan jaminan kesehatan. Ketika seorang mahasiswa/i program diploma analis
kesehatan lulus kuliah, beragam tawaran kerja sudah banyak menanti, bahkan sebelum
diwisuda pun sudah mulai direkrut. Bulatkan tekad dan yakinlah bahwa jurusan ini memiliki
prospek kerja dan karir yang luas dan baik. Selain itu, saat ini tenaga ATLM masih sangat
banyak dibutuhkan dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia dalam rangka
menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Seorang
ATLM senior di tempat saya mengungkapkan bahwa pekerjaan itu kita yang ciptakan.
Banyak hal yang bisa dikerjakan meskipun dengan fasilitas yang sangat minim. Misalnya di
tempat yang hanya memiliki alat mikroskop, centrifuge dan alat POCT untuk glukosa darah,
asam urat dan kolesterol. Dengan modal itu saya bisa mengadakan pemeriksaaan hematologi
rutin, urin rutin, kimia darah (Gula Darah, Asam Urat, Cholesterol) dan pemeriksaan BTA.
Sekali lagi ini mungkin sederhana, tapi pekerjaan ini tidak akan berjalan tanpa ada seorang
ATLM. Perawat atau bidan atau lulusan SMA bisa dilatih untuk memegang laboratorium tapi
secara kewenangan itu tugas seorang ATLM dan secara keilmuan kita lebih memiliki
pengetahuan tentang kualitas pemeriksaan, teknik pemeriksaan serta troubleshooting alat.
Peran seorang Ahli teknologi Laboratorium medik di laboratorium tidak dapat dengan mudah
diganti oleh profesi apapun dan kita sendiri harus percaya diri serta selalu berinovasi agar
orang-orang bisa sadar (terutama para stakeholder) akan pentingnya tugas kita. Sebagai
contoh, berikanlah pendidikan kesehatan kepada setiap pasien yang datang ke Laboratorium.
Jelaskan kepada pasien bagaimana pentingnya informasi yang mereka dapatkan sebagai data
pendukung untuk diagnosis atau prognosis penyakit. Dengan itu saya yakin pasien akan
mulai “melek kesehatan”. Pasien pergi ke dokter bukan hanya untuk mendapatkan obat, akan
tetapi pasien berhak untuk mengetahui kondisi kesehatannya sehingga mereka dapat
menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Lalu pertanyaan selanjutnya “jika memang
peran Ahli teknologi Laboratorium medik di puskesmas ini penting, kenapa selama ini di
lapangan belum semua nya dipengang Ahli teknologi Laboratorium medik?” Jawabnya ini
hanya masalah waktu, saya optimis kedepannya, masa depan kita akan lebih baik tentunya
dengan mengoptimalkan peran Analis Kesehatan di Puskesmas. Laboratorium di Puskesmas
adalah salah satu lumbung pendapatan Puskesmas. Terutama Puskesmas yg dilengkapi
tempat perawatan. Puskesmas sebagai pelayanan primer pertama harus direvitalisasi karena
jika tidak, rumah sakit akan kebanjiran pasien seperti yang selama ini terjadi di Jakarta.
Harapan kita semua, bahwa pelayanan kesehatan yang berjenjang bisa bahu membahu untuk
dapat melayani seluruh lapisan masyarakat. Ada pepatah yang mengatakan sehat itu mahal.
Apakah itu berarti sehat itu hanya bisa dimiliki oleh orang yang berduit?. Tentu tidak, Sehat
itu adalah hak dari seluruh masyarakat. Dan kita sebagai tenaga kesehatan memiliki andil
besar untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Semoga pekerjaan kita ini
diterima sebagai amal ibadah yang baik dan dilimpahkan keberkahan. Dengan segala
keterbatasan yang ada, bukan berarti kita tidak mau maju, bukan berarti kita tidak punya
mimpi yang besar. Tapi disini yang ditekankan adalah bagaimana kita bersyukur. Dimana
pun kita bekerja dan mencari nafkah, optimalkan apapun yang bisa dilakukan.
Mekanisme tugas ahli teknologi Labrotaorium Medis dimulai dari mengambil sampel pasien
yang disertai dengan etika profesi yang baik seperti menanyakan informed consent apakah
pasien ingin diambil darahnya atau tidak. Lalu, dijelaskan jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan, risiko yang dapat terjadi selama test pemeriksaan dan setelah pemeriksaan, berapa
jumlah sampel yang akan diambil, hal apa yang harus dilakukan setelah post test pengambila
test. Lalu, setelah sampel berhasil diambil, sampel di berikan kepada laboratorium untuk
diperiksa dengan alat-alat laboratorium yang canggih sesuai dengan test yang dilakukan.
Tentu saja hal itu juga dilakukan oleh seorang ahli teknologi laboratorium Medis. Maka peran
Ahli teknologi Laboratorium medic sangat penting untuk diagnose dokter. Peran Ahli
teknologi Laboratorium medic tidak bisa digantikan oleh perawat atau siapapun. Walaupun
perawat atau ahli tenaga medis lain bisa melakukan apa yang Ahli teknologi Laboratorium
medic lakukan tapi Ahli teknologi Laboratorium medic mempunyai wewenang dan ilmu yang
lebih untuk melakukan hal seperti itu. Tanpa Ahli teknologi Laboratorium medic yang
mengambil sampel dan melakukan test dokter tidak bisa membuat diagnose yang tentu benar
tentang pasiennya. Sebalum semua itu dialkukan, Ahli teknologi Laboratorium medic harus
melakukan validasi reagensia sehingga hasil test valid dan bisa dikeluarkan. Dan alat-alat
yang digunakan tentu saja yang sudah dikalibrasi atau dimaintenance setiap bulannya
sehingga alat selalu dalam kondisi yang prima.
Mekanime Ahli teknologi Laboratorium medic dalam menyelenggarakan atau menjalankan
praktik di bidang pelayanan kesehatan di laboratorium pada fasilitas pelayanan kesehatan
mempunyai wewenang : Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium, Melakukan
pengambilan dan penanganan specimen darah serta penanganan cairan dan jaringan tubuh
lainnya, Mempersiapkan, memilih, serta menguji kualitas bahan atau reagensia yang baik dan
benar, reagensia yang keruh dan sudah terlewat tanggal berlakunya sebaiknya tidak boleh
digunakan karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan, Mempersiapkan, memilih,
menggunakan, memelihara, mengkalibrasi, serta menangani secara sederhana alat
laboratorium, seorang Ahli teknologi Laboratorium medic harus mengetahui setidaknya
secara sederhana cara menangani alat yang mengalami trouble shooting sehingga bisa
melakukan identifikasi masalah apa yang terjadi pada alat dan memperbaikinya. Jika tidak
bisa diperbaiki, maka bisa menelfon teknisi untuk memperbaiki, Memilih dan menggunakan
metode pemeriksaan dari sekian banyak pemeriksaan yang ada agar pemeriksaan yang
dilakukan sesuai dengan kondisi klinis pasien sehingga tidak melakukan pemeriksaan yang
tidak perlu dan menghabiskan reagen dan merugikan rumah sakit, Melakukan pemeriksaan
dalam bidang hematologic, kimia klinik, imunologi, imunoserologi, imunohematologi,
mikrobiologi, parasitology, mikologi, virology, toksikologi, histoteknologi, sitoteknologi,
Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu, seorang ahli teknologi laboratorim medis
harus bisa melakukan quality kontrol dan pemantapan mutu, Membuat laporan hasil
pemeriksaan laboratorium. Hasil test pemeriksaan jangan sampai salah. Pada jaman sekarang
ini, tentunya hasil sudah melalui komputerisasi yaitu hasil keluar dalam bentuk struk, kita
harus mengevalusasi hasil itu dahulu sebelum hasil dikeluarkan kepada dokter karena siapa
tahu alat laboratorium mengalami error atau kesalahan dalam mengeluarkan hasil. Jika
ternyata benar tapi hasil tinggi bisa jasi dikarenakan dari sampel kita yang ikterik, hemolisis,
atau lipemik atau karena ada keabnormalitasan dari sampel pasien misalnya hasil leukosit
tinggi padahal karena adanya eritrosit berinti atau retikulosit, maka dari tu, kita sebagai ahli
teknologi laboratorium medic wajib bisa mendeteksi dari awal jika ada keabnormalan sampel
pasien. Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium yaitu dengan proses
Sediaan Apus Darah Tipis dengan menyebarkan darah pada glass lalu dilihat di mikroskop,
Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsltasikan kepada dokter.
Analis kesehatan atau disebut juga Ahli 1eknologi laboratorium kesehatanadalah tenaga
kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yangmelaksanakan dan menge+aluasi prosedur
laboratorium denganmemanfaatkan berbagai sumber daya (KEPMENKES RI
NOMOR370/MENKES/SK/III/200)
Di Indonesia memang lebih sering digunakan dan dikenal istilah Analis kesehatan daripada
Ahli teknologi laboratorium medik sedangkan di dunia internasiona contohnya di Kanada dan
Amerika Serikat menggunakan Medical laborator technologist/Scientist, diJepang
Rhinsoukensagishi. Meskipun berbeda nomenkelatur, tapi secara garis besar tugas dan
pekerjaannya sama. Apa itu Teknologi laboratorium kesehatan? Teknologi laboratorium
Kesehatan (internasional) Medical laborator technologist/Scienctist adalah disiplin ilmu
kesehatan yang memberikanperhatian terhadap semua aspek laboratoris dan analitik terhadap
cairan dan jaringan tubuh manusia serta ilmu kesehatan lingkungan. (KEPMENKES
RINOMOR 370/MENKES/SK/III/200).
Tugas analis kesehatan melakukan beragam tes (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoserologi, toksikologi, kimia makanan minuman, kimia air, Patologi Anatomi, biologi
molekuler) yang menggunakan instrumentasi untuk membantu diagnosis, mengobati dan
mencegah penyakit. Tanggungjawabnya berupa mengumpulkan dan menyiapkan sampel
seperti darah, cairan tubuh, jaringan juga menginterpretasi hasil. Seringkali bekerja secara
independen namun analis kesehatan adalah bagian penting dari timpelayanan kesehatan.
Analis kesehatan di Indonesia berbeda tugas dan kemampuannya. Tak hanya menunjang
dalam analisis spesimen klinis, namun juga analisis benda non abiotik seperti air, makanan,
dan minuman. Prospek karir dan kerja Analis kesehatan banyak instansi dan perusahaan yang
membutuhkan kompetensi seorangAnalis kesehatan,seperti laboratorium klinik, Rumah sakit
Pemerintah atau swasta, laboratorium kesehatan Daerah, Balai Pengawasan obat dan
makanan di Perusahaan di bidang makanan, minuman, farmasi, forensic di lembaga
kepolisian, lembaga penelitian sains, Dosen (terutama di sekolah ilmu kesehatan).
Kewenangan Klinis Ahli Teknologi Laboratorium Medik (selanjutnya disebut ATLM=Analis
Kesehatan) adalah uraian intervensi ATLM yang dilakukan oleh tenaga laboratorium Medik
berdasarkan area praktiknya yang tidak lepas dari standar profesi. Kewenangan Klinis Ahli
Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) didapatkan setelah melalui proses kredensial yang
dilakukan oleh Sub Komite Kredensial Komite Non Medik Non Perawatan (KNMNP)yang
dibentuk oleh Direktur RS. Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) adalah setiap orang
yang telah lulus pendidikan Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan atau
Analis medis dan memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan
tubuh manusia untuk memnghasilkan informasi tentang kesehatan perseorangan dan
masyarakat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Seorang ATLM dalam praktik
bekerja di laboratorium memiliki kualifikasi ijazah Diploma tiga ahli teknologi laboratorium
medik dan atau diploma empat sebagai Sarjana terapan teknologi laboratorium medik atau
Sarjana teknologi laboratorium kesehatantelah memiliki STR sebagai tanda registrasi tenaga
kesehatan bidang kelaboratoriuman medik. Seorang ATLM yang menyelenggarakan atau
menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan wajib memiliki Surat Izin Praktik Ahli
Teknologi Laboratorium Medik (SIP-ATLM) ditempat kabupaten/kota domisili melakukan
praktik dengan kualifikasi faslitas pelayanan: patologi klinik, patologi anatomi, mikrobiologi
klinik, parasitologi klinik, biologi molekuler, riset medik, reproduksi manusia, sitogenetik,
forensik, pengujian narkotika dan psikotropika, toksikologi, imunologi, virologi dan atau
serologi. ATLM dalam melaksanakan praktik klinik di rumah sakit harus didapat melalui
proses kredensial yang dilakukan oleh Sub Komite Kredensial Komite Non Medik Non
Perawatan. ATLM dalam memberikan pelayanan kesehatan hanya dapat melakukan
pelayanan atas permintaan tertulis dengan keterangan klinis yang jelas dari tenaga medis dan
bidan. Tugas Pokok Seorang ATLM adalah Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan
memproses specimen, Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan specimen,
Mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium, Mengevaluasi data
laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur pengendalian mutu dan
mengembangkan pemecahan maslaah yang berkaitan dengan data hasil uji, Mengevaluasi
teknik, instrumen, dan prosedur baru untuk menentukan mafaat kepraktisannya, Membantu
klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien untuk
menginterpretasikan hasil uji laboratorium, Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan laboratorium, Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain
dalam bidang teknik kelaboratoriuman, Merancang dan melaksanakan penelitian dalam
bidang laboratorium kesehatan.
Kewenangan Klinis (Clinical Privillage)
1. Kewenangan klinis adalah wewenang yang diberikan oleh rumah sakit kepada staf
laboratorium sebagai ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) yang memberikan
pelayanan laboratorium sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki oleh staf ATLM
tersebut.
2. Kewenangan klinis diberikan oleh komite non medik non keperawatan melalui sub
komite kredensial
3. Kewenangan klinis diberikan setelah staf laboratorium ATLM mengikuti uji kompetensi
yang dilakukan oleh rumah sakit melalui komite non medik non keperawatan beserta tim
asesor atau mitra bastari (peer group)
4. Uji kompetensi meliputi verifikasi portofolio, log book, surat keterangan supervisor,
observasi tindakan, unjuk kerja pemeriksaan laboratorium dan wawancara.
5. Kewenangan klinis meliputi jenjang:
a. Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli yang dilakukan oleh ATLM yang memiliki
ijazah DIV analis kesehatan dan S1 Tekonologi Laboratorium Kesehatan.
b. Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil yang dilakukan oleh ATLM dengan
memiliki ijazah DIII Analis Kesehatan dan SMAK.
6. Kewenangan klinis berlaku selama 3 tahun
7. Lingkup kewenangan klinis (clinical privillege) ATLM untuk pelayanan laboratorium
berpedoman pada buku putih standar dan ketentuan persyaratan sesuai acuan pada
Kepmenkes RI Nomor 370 Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan dan Permenkes RI Nomor 42 tahun 2015 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik serta Keputusan MenPAN
tentang jabatan fungsional Pratana Laboratorium Kesehatan.
8. Staf Laboratorium yang baru bekerja diberikan kewenangan klinis selama 2 tahun
bekerja.
9. Staf laboratorium baru pindahan maka kewenangan klinis diberikan seusai dengan
kebijakan yang berlaku.
Penugasan Klinis (Clinical Appointment)
1. Penugasan klinis diberikan oleh direktur rumah sakit berdasarkan rekomendasi komite
non medik non perawatan.
2. Setiap staf ATLM dalam memberikan pelayanan laboratorium harus memiliki surat
penugasan klinis sesuai dengan rincian kewenangan klinis yang diberikan.
3. Selama ATLM belum mendapatkan surat penugasan klinis maka wajib dalam di supervisi
ruangan ditempatkan.
4. Kondisi darurat direktur rumah sakit berhak memberikan penugasan klinis kepada ATLM
tanpa rekomendasi dari komite non medik non perawatan dengan waktu terbatas.
5. Fungsi seluruh pelayanan laboratorium berkaitan dengan kewenangan klinis dan
penugasan yang telah ada dikoordinasikan oleh kepala ruang laboratorium.
ATLM dalam melaksanakan praktik klinik mempunyai hak:
1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan profesi dan standar prosedur operasional.
2. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari penerima pelayanan kesehatan atau
keluarganya
3. Menerima imbalan jasa dan atau tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
4. Memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai
dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai agama
5. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya
6. Menolak keinginan penerima pelayanan kesehatan atau pihak lain yang bertentangan
dengan standar profesi, kode etik, standar pelayanan, standar prosedur operasional, atau
ketentuan peraturan perundang-undangan
7. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ATLM dalam melaksanakan praktik klinik mempunyai kewajiban:
1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
profesi, standar prosedur operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan
penerima pelayanan kesehatan
2. Memperoleh persetujuan dari penerima pelayanan kesehatan atau keluarganya atas
tindakan yang akan diberikan
3. Menjaga kerahasiaan kesehatan penerima pelayanan kesehatan
4. Membuat dan menyimpan catatan dan atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan dan
tindakan yang dilakukan
5. Merujuk penerima pelayanan kesehatan ke tenaga kesehatan lain yang mempunyai
kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
Ahli Teknologi Laboratoriu Medik (ATLM) sesuai UU Nakes 36 tahun 2016 merupakan
salah satu jenis tenaga kesehatan dalam kelompok teknik biomedika. Definisi ATLM
menurut permenkes 42 tahun 2015 adalah seorang yang telah lulus pendidikan teknologi
laboratorium medik/analis kesehatan/analis medis dan memiliki kompetensi melakukan
analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia untuk menghasilkan informasi tentang
kesehatan perseorangan dan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sejarah perubahan nama menjadi ATLM melalui proses yang panjang diawali dari juru
laboratorium hingga sekarang ATLM. Perubahan tersebut tidak terlepas dengan tuntutan
perubahan jaman termasuk era revolusi industri. Revolusi industry 1.0 (mechanization, steap
an water power), 2.0 (Mass production and electricity), 3.0 (Electronic and IT systems,
automation), 4.0 (Cyber physical system). Prinsip desain revolusi industry 4.0 adalah
interkoneksi, virtualisasi, desentralisasi, dan kemampuan real time. Teknologi utama dalam
industry 4.0 adalah robot automasi, big data, Augmented reality, 3D printing, komputasi
awan, cyber security, internet of things, integrasi system, dan simulasi. Teknologi utama
tersebut terjadi juga dibidang laboratorium misalnya Multiplexing Test, Increase xPOCT,
DTC, More specialist and personalize testing, Total automation laboratory, Less sample and
Rapid response. Tantangan yang dihadapi dalam reolusi industry 4.0 meliputi tantangan
bidang ekonomi.
Lingkungan, politik dan regulasi, sosial, dan teknis. Bagaimana ATLM khususnya di
Indonesia dalam menghadapi teknologi telemedis untuk layanan medis? Siapkah kita? ATLM
merupakan tenaga kerja kompeten yang harus siap menghadapi industri kerja yang kian
berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, maka seorang ATLM harus memiliki
Critical thinking, keahlian kerja, kemampuan beradaptasi, dan pola piker yang dinamis.
Walaupun kita sebagai ATLM harus dapat bekerja sesuai dalam perkembangan teknologi
yang terjadi, kita tidak boleh bekerja sebagai robot, kita harus melakukan pekerjaan secara
sistemtis dan bukan hanya mengerti cara atau langkah dalam melakukan test, tetapi juga
mengerti latar belakang dalam melakukan test itu apa. Jangan sampai kita dibodoh-bodohi
oleh dokter atau perawat atau penjual alat laboratorium karena kita hanya mengerjakan saja
tanpa tahu seluk beluk dari yang kita kerjakan itu apa.
Kompetensi seorang ahli laboratorium medic yaitu, Unit – unit kompetensi yang tercakup
dalam standar kompetensi bidang keahlian analis kesehatan adalah sebagai berikut :
Melakukan pemeriksaan urine, Melakukan pemeriksaan sperma, Melakukan pemeriksaan
cairan tubuh, Melakukan pemeriksaan faeces, Melakukan pemeriksaan haematology,
Melakukan pemeriksaan kimia klinik, Mengoperasikan sentrifuge, Mengoperasikan pipet,
Melakukan kontrol kualitas pada pemeriksaan, Menghitung jumlah sel dalam sampel,
Menangani dan mengirim sampel, Menerima dan mempersiapkan sampel untuk pemeriksaan
patologi, Mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan rencana sampling,
Melakukan pemeriksaan imunoserologi, Melakukan pemeriksaan virology, Melakukan
pemeriksaan bakteriologi klinik, Membuat media pembenihan ( solid, semi solid, cair ),
Melakukan pemeriksaan helminthology ( cacing-cacing di daerah endemic biasanya ),
Melakukan pemeriksaan mikologi klinik, Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik,
Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja (K3 harus diutamakan ), Memproses dan mencatat
data (ketelitian sangat diperlukan dalam pencatatan hasil ), Menggunakan piranti lunak untuk
aplikasi laboratorium, Melaksanakan praktek laboratorium yang benar – LGP, Menerapkan
sistem kualitas dan proses perbaikan berkelanjutan, Memelihara sistem mutu dan peningkatan
mutu berkelanjutan ( quality control harus selalu ditegakkan ), Mengkalibrasi dan memelihara
alat pengujian dalam setiap bulan harus selal dilakukan agar alat tetap baik untuk digunakan,
Memelihara peralatan; laboratorium dan mengendalikan stok bahan, Melakukan pengujian
prosedur secara instrumental, Melakukan tes dasar seperti flebotomi test darah rutin yang
sangat dasar, Melakukan uji aseptic, Memproses jaringan, Melakukan validasi hasil lulusan
D-IV harus bisa memvalidasi hasil bisa dikeluarkan atau tidak dan diberikan kepada dokter
penanggung jawab, Melakukan evaluasi dan validasi metode metode mana yang paling bagus
jika tidak bagus dan sudah tidak sesuai dengan perkembangan teknologi sebaiknya
ditinggalkan , Melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat-masyarakat di daerah
terpencil agarmasyarakat di desa yang jarang dilakukan proses pengabmas mengerti tentang
kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit endemic yang bisa menular antar warga,
Melakukan komunikasi dengan orang lain, Melakukan informasi untuk pelanggan,
Mengembangkan dan memelihara dokumen laboratorium, Melaksanakan pekerjaan secara
efisien sebagai bagian dari Tim, Membaca dan melaksanakan prosedur laboratorium dalam
bahasa inggris, Melakukan pemeriksaan pada makanan dan minuman secara fisika dan kimia,
Melakukan pemeriksaan Toksikologi dari sampel biologis, Melakukan pemeriksaan senyawa
residu pestisida dari sampel biologis, Melakukan pemeriksaan air minum, air bersih dan air
limbah secara fisik dan kimia, Menggunakan teknik kromatografi, Mempersiapkan larutan
kerja dan larutan standar yaitularutan blanko biasanya untuk alat spektrofotometer,
Melakukan pengambilan darah ( flebotomi ), Menggunakan teknik kromatografi,
Mengoperasikan mikroskop agar bisa melakukan validasi hasil pemeriksaan biasanya sdiaan
apus darah tipis.
Kita sebagai analis kesehatan bekerja di laboratorium kesehatann. Laboratorium kesehatan
ada berbagai jenis. Jenis Laboratorium Kesehatan Berdasarkan fungsinya laboratorium
tersebut dikelompokkan menjadi laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat.
Laboratorium klinik berfungsi sebagai laboratorium yang melakukan pemeriksaan pada
bidang hematologi, kimia klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi dan
atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Sedangkan laboratorium kesehatan masyarakat merupakan laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia atau lingkungan
terutama untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Jenis
laboratorium klinik umumnya diselenggarakan di rumah sakit umum dan bersalin, dan
laboratorium klinik swasta, serta puskesmas. sedangkan penyelenggaraan laboratorium
kesehatan masyarakat umumnya dilaksanakan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan.
Sementara sampai saat ini fungsi Balai Labkes merupakan laboratorium yang mampu
menyelenggarakan pelayanan klinik dan kesehatan masyarakat. Laboratorium klinik terdiri
dari laboratorium klinik umum dan khusus. Laboratorium klinik umum melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kmia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi
klinik & imunologi klinik serta bidang lainnya, sedangkan laboratorium klinik khusus hanya
melaksanakan pelayanan satu bidang pemeriksaan khusus (misalnya ; khusus mikrobiologi,
parasitologi, patologi anatomi dll) dengan kemampuan pemeriksaan tertentu. Berdasarkan
keterbatasan dan keluasan kemampuan parameter pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh
suatu laboratorium maka laboratorium kesehatan tersebut diklasifikasi menjadi laboratorium
pratama dan utama. Penyelenggara dan Pengguna jasa Labkes Penyelenggara sarana
laboratorium kesehatan bisa dilakukan oleh pemerintah (pusat/daerah) atau swasta, baik secra
perseorangan atau berbadan hukum sesuai dengan persyaratan jenis dan fungsi laboratorium
yang diatur berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah, dan secara lebih khusus
terhadap penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan ini pemerintah telah
mengeluarkan aturan main dalam bentuk Kep.Menkes No.04/Menkes/SK.I/2002 tentang
Laboratorium Kesehatan Swasta. Dalam peraturan tersebut laboratorium kesehatan swasta
terdiri dari laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat. Umumnya yang
membutuhkan jasa laboratorium kesehatan tersebut adalah sarana kesehatan pemerintah dan
swasta, dokter, dokter gigi, bidan, instansi pemerintah untuk kepentingan penegakan hukum,
atau oleh masyarakat langsung (namun untuk kebutuhan diagnosis penyakit diharuskan
melalui petunjuk dokter). Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kondisi
kesehatan individunya, maka ke depan nantinya mereka dapat menggunakan pelayanan
laboratorium kesehatan tersebut secara lebih efisien dan efektif sehingga kebutuhan untuk
mengetahui dan mendeteksi secara dini kesehatan dirinya tidak selalu harus dengan rujukan
dari tenaga medis lainnya (terutama parameter pemeriksaan yang berhubungan dengan upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan). Produk Laboratorium Kesehatan
Laboratorium kesehatan merupakan sarana pelayanan jasa yang menghasilkan produk berupa
sekumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan informasi bagi pihak tertentu dalam
upaya mendukung dan penegakan diagnosis, evaluasi terhadap proses pengobatan, informasi
terhadap adanya suatu kasus di masyarakat dan lain sebagainya. Sebagai sebuah sarana
kesehatan yang menghasilkan data yang akan digunakan sebagai bahan pengambilan
keputusan dan tindakan bagi pengguna jasa tersebut maka kehandalan hasil pemeriksaan
tersebut sangat diutamakan. Hasil pemeriksaan dikatakan handal jika hasil pemeriksaan
tersebut memenuhi syarat ketelitian, ketepatan hasil pemeriksaan, memiliki sensitivitas dan
spesifisitas metode yang tinggi. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium yang dikeluarkan
oleh laboratorium tersebut handal menunjukkan laboratorium tersebut memiliki kualitas yang
baik, dan untuk menunjang kualitas Laboratorium kesehatan tersebut maka 3 (tiga) faktor
utama yang perlu diperhatikan, yaitu : Manajemen, Sumber Daya Manusia, dan Sarana Alat
& Reagensia. Sampai saat ini sarana laboratorium kesehatan di Kalimantan Selatan umumnya
memberikan pelayanan laboratorium klinik, terutama yang diselenggarkan oleh laboratorium
rumah sakit, Balai labkes dan laboratorium klinik swasta, dengan parameter pemeriksaan
pada bidang hematologi, kimia klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi.
Parameter pemeriksaan tersebut ditujukan untuk mendukung dan mendiagnosis terhadap
fungsi-fungsi organ seperti jantung, paru, hati, pankreas, ginjal dan lain-lain. Disamping itu
pula untuk mendeteksi adanya penyakit-penyakit infeksi yang mungkin diderita oleh pasien
seperti penyakit yang disebabkan oleh berbagai kuman atau bakteri, virus dan parasit/jamur
serta mikroorganisme lainnya.
Untuk menjamin agar hasil pemeriksaan di laboratorium klinik ini berkualitas baik, yaitu
memiliki ketelitian dan ketepatan yang tinggi maka seluruh kegiatan dilaboratorium mulai
dari kegiatan pra analitik (Persiapan pasien, Pengambilan dan Penampungan spesimen,
Penanganan spesimen, Pengiriman specimen, serta Pengolahan dan Penyimpanan specimen),
analitik (Pemeriksaan spesimen, Pemeliharaan dan Kalibrasi alat, Uji kualitas Reagen, Uji
Ketelitian, dan Uji Ketepatan), pasca analitik (pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan)
harus terkontrol dengan baik dan benar, dan jika ini dilakukan oleh laboratorium maka
umumnya jarang dijumpai adanya keluhan bagi pengguna jasa.
Mekanisme pemeriksaan di laboratorium yaitu
1. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan terhadap specimen yang akan dianalisa
dengan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium meliputi jenis, jumlah, volume
dan keadaan makroskopis specimen dengan parameter pemeriksaan laboratorium yang
diminta.
2. setelah cocok Petugas laboratorium akan mempersiapkan alat dan reagent dan bahan
pendukung pemeriksaan lainnya.
3. Petugas laboratorium menganalisa spesimen sesuai dengan parameter pemeriksaan
berdasarkan instruksi kerja pemeriksaan yang akan dilakukan.
4. Setelah selesai melakukan analisa terhadap spesimen pasien maka petugas laboratorium
menuliskan hasil pemeriksaan pada formulir hasil pemeriksaan laboratorium.
5. Petugas laboratorium melakukan pengecekkan kembali pada formulir hasil pemeriksaan.
6. Setelah dipastikan penulisan hasil pemeriksaan tepat maka formulir hasil dikembalikan
kembali kepada unit yang meminta pemeriksaan laboratorium.
Di Indonesia ada berbagai macam profesi dalam kesehatan. Profesi tersebut juga
mengakibatkan banyaknya institusi kesehatan, diantaranya dokter, bidan, ahli gizi, kesehatan
masyarakat, radiologi, teknobiomedik, farmasi, analis kesehatan, dan perawat. Semua profesi
tadi diwajibkan salaing bekerjasama dalam menjalankan profesionalitas profesinya masing-
masing. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa ada profesi yang dianggap unggul, ada
yang kerap dijadikan suruhan? Meskipun pada dasarnya semua profesi tadi merupakan
partner, namun tidak bisa dipungkiri rasa tidak percaya dan praktik diluar batas izin sering
dijumpai di negeri ini. Kemudian bagaimana caranya supaya tugas antar profesi keperawatan
dapat berjalan secara harmonis dan pelayanan kesehatan menjadi maksimal? Kolaborasi
pendidikan dan praktik antar profesi kesehatan tentunya sangat dibutuhkan. Untuk itu kaum
mahasiswa kesehatan perlu mempelajari cara supaya ketika sama-sama diterjunkan dalam
dunia praktik nanti dapat tercipta kolaborasi yang harmonis sehingga pelayanan kesehatan
yang prima dapat tercapai. Agar kerjasama dalam pelayanan kesehatan terwujud, semua jenis
profesi harus mempunyai keinginan untuk berkolaborasi. Perawat, bidan, dokter, ahli
teknologi laboratorium medik dan semua profesi lain merencanakan dan mengaplikasikan
ilmu yang diperolehnya di bangku pelajar. Ketergantungan antar profesi pun dapat tetap ada
asalkan dalam batas-batas lingkup praktek yang sesuai dengan aturan yang ada. Mahasiswa
sebagai kaum intelektual seharusnya dapat berpikir jeli mengenai kasus dan permasalahan
klasik yang terjadi di dunia kesehatan Indonesia. Mahasiswa merupakan posisi strategis untuk
dibina dan diberikan pemahaman akan kolaborasi di bidang kesehatan. Karena kompleksnya
masalah kesehatan kita harus kembali ke tujuan mula bercabangnya ilmu kesehatan, yakni
semakin meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan yang diterima pasien. Adanya opini dan
fenomena yang berkembang itu sungguh sangat menyakitkan sekaligus sebagai pemicu
ledakan kebangkitan perawat untuk bekerja lebih profesional. Hal tersebut juga dapat
dimanfaatkan mahasiswa keperawatan untuk belajar dengan lebih giat lagi supaya suatus saat
nanti menjalani profesi keperawatan, seorang perawat dapat bekerja dan berkedudukan
sejajar dengan profesi kesehatan yang lain.
Analis kesehatan merupakan profesi yang bekerja pada sarana kesehatanyang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal
dari manusia atau yang bukan berasal darimanusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab
penyakit, kondisi kesehatanatau faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan danmasyarakat. Di indonesia sebutan analis kesehatan mempunyai pengertian
pada berbagai profesi salah satu yang paling terkenal adalah Ahli
LaboratoriumKesehatan.Dalam praktek di era globalisasi, realita tuntutan standarisasi mutu
pelayananahli laboratorium kesehatan tidak dapat dielakkan lagi. Peraturan perundang-
undangan sudah mulai diarahkan kepada kesiapan seluruh profesi kesehatandalam
menyongsong era pasar bebas tersebut. Ahli teknologi laboratoriumkesehatan Indonesia harus
mampu bersaing dengan ahli-ahli teknologilaboratorium (Medical Laboratory Technologist)
dari negara lain yang lebih maju. Untuk itulah perlu disusun lebih lanjut suatu standar profesi
bagi para ahli teknologi laboratorium kesehatan di Indonesia. Analis kesehatan dalam hal ini
adalah ahli tenaga laboratorium kesehatan termasuk petugas yang bekerja di dalam ruang
spesialisasi laboratorium dan didalamnya rentan terpajan masalah kesehatan. Selain
pekerjaannya menggunakan alat-alat kesehtan, berionisasi radiasi serta alat-alat elektronik
dengan voltase yang mematikan dan melakukan percobaan dengan penyakit. Faktor
lingkungan kerja di laboratorium dapat juga mengakibatkan penyakitakibat kerja. Penyakit
akibat kerja di laboratorium kesehatan umumnya berkaitan dengan : faktor biologis, kuman
patogen yang berasal umumnya dari pasien-pasien, faktor kimia, pemaparan dalam dosisi
kecil namun terus menerus sepertiantiseptik pada zat kimia/ solvent yang menyebabkan
kerusakan hati, faktor ergonomi, cara duduk atau mengangkat pasien yang salah, faktor fisik
dalam dosis kecil yang terus menerus, panas pada kulit, tegangan tinggi, radiasi, faktor
psikologis, ketegangan di kamar penerimaan pasien gawat darurat, karantina, sehingga
pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut: petugas mendapat pelatihan, pemeriksaan
kesehatan sebelum bekerja, dan menggunakan desinfektan yang sesuai, petugas
menggunakan alat pelindung diri ketika bertugas, posisi kerja diatur senyaman mungkin demi
efektifitas kerja, pengendalian cahaya, dan pengontrolan teknologi, suhu, dan getaran
akibatalat/ media elektronik yang dapat membahayakan petugas.

Anda mungkin juga menyukai