BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Universitas Faletehan
2
Gagal ginjal kronik saat ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya
penyakit degenerative. Data RISKESDAS menyebutkan penyebab
tersering terjadinya gagal ginjal kronik yaitu diabetes mealitus dengan
jumlah rata – rata 52%, disusul dengan hipertensi dengan jumlah rata –
rata 30 %. Penyebab lain yang mengakibatkan terjadinya gagal ginjal
kronik yaitu infeksi terutama infeksi pada saluran kemih, radang ginjal
serta trauma dibagian abdomen sampai genitalia [CITATION Ast17 \l 1033 ].
Penyebab lainnya terjadi karena gaya hidup. Gaya hidup dijaman modern
saat ini sudah semakin buruk sehingga orang dewasa bahkan usia yang
masih muda pun beresiko terjadinya penyakit gagal ginjal kronik. Gaya
hidup yang buruk terdiri dari mengonsumsi makanan cepat saji, stres,
berlebihan dalam duduk dan kurangnya pergerakkan pada saat duduk,
mengonsumsi kafein secara berlebihan, dan kurangnya mengonsumsi air
putih [CITATION Edr16 \l 1033 ]
Gagal ginjal kronik yang tidak diatasi dengan baik akan menimbulkan
dampak atau komplikasi. Dampak yang timbul pada orang dengan gagal
ginjal kronik berupa dampak biologis, psikologis, sosial, spiritual dan
ekonomi. Dampak biologis yang terjadi jika tidak melakukan pengontrolan
rutin yaitu hipervolemia atau kelebihan volume cairan, terjadinya edema,
hipertensi, hipertrofi ventrikel kiri dari jantung [CITATION Chr18 \l 1033 ].
Selain itu dampak yang terjadi pada penderita bisa terkena penurunan
fungsi fisik seperti kram otot, gatal didaerah tubuh dan anemia [CITATION
Sad19 \l 1033 ].
Universitas Faletehan
3
Dampak lain yang terkena selain biologis yaitu dampak psikologis. Pasien
gagal ginjal kronik sering mengalami stress dikarenakan harus melakukan
diet cairan, diet pola makan, gangguan tidur, dan ketidakjelasan terhadap
kehidupannya dimasa depan. Dampak lain yang terjadi yaitu kehidupan
sosial. Dampak sosial yang terjadi biasanya mengalami kurangnya
aktivitas rekreasi, turunnya kehidupan sosial dikarenakan lamanya faktor
dialisis, terbatasnya waktu dan tempat kerja. Dampak dari gagal ginjal
kronik pun terjadi diekonomi. Dampak ekonomi terjadi karena biaya
hemodialisa yang tidak sedikit sedangkan orang dengan gagal ginjal
kronik tidak bisa lepas dari hemodialisa [CITATION Edr16 \l 1033 ]. Dampak
spiritual juga akan mengalami penurunan seperti keputus asaan pada
kesembuhannya dan terjadinya perubahan pada pola ibadahnya [CITATION
Ris19 \l 1033 ]. Sehingga kualitas hidup dapat mengalami penurunan
dikarenakan dampak yang terjadi pada orang dengan gagal ginjal kronik
Universitas Faletehan
4
Universitas Faletehan
5
Dari hasil wawancara dengan Ketua Ruangan pada tanggal 20 Maret 2020
di Instalasi Hemodialisa Rumah Sakit Dr. Drajat Prawiranegara Serang
didapatkan hasil jumlah perawat di Instalasi Hemodialisa sebanyak 13
orang. Ketetapan hemodialisa di Rumah sakit Drajat Prawiranegara Serang
sebanyak 2 kali dalam seminggu tergantung dengan kondisi pasien.
Jumlah pasien dibulan Maret sekitar 151 orang dengan jumlah pasien pada
tanggal 20 Maret 2020 sekitar 24 orang. Saat dikaji hanya 11 orang yang
bersedia diwawancarai sisanya 12 orang mengatakan pusing dan ingin
tidur, 1 orang kesadarannya menurun. Saat dikaji terkait manajemen cairan
dan diet makanan 2 orang mengatakan rutin untuk minum air putih sesuai
dengan anjuran dokter dalam membatasi cairan dan diet pola makan, 9
orang mengatakan sering melanggar pantangan yang sudah dianjurkan
dokter dengan mengonsumsi teh manis, minuman berasa, makan mie
instan dan makanan manis karena merasa bosan dengan anjuran dokter.
Saat dikaji terkait pengobatan 11 orang mengatakan rutin meminum obat
yang sudah diresepkan dokter dan rutin melakukan hemodialisa setiap 2
kali dalam seminggu.
Universitas Faletehan
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mendeskripsikan gambaran self management pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Dr. Drajat
Prawiranegara Serang Banten.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menambah
ilmu baru dan sebagai refrensi self management pada pasien yang
menjalani hemodialisa
Universitas Faletehan
7
Universitas Faletehan
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Self-Management
1. Definisi Manajemen
Manajemen adalah bekerja dengan dan melalui individu dan kelompok
untuk mencapai tujuan. Manajemen juga dapat diartikan sebagai ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber – sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan [CITATION DrA16 \l 1033 ]. Manajemen merupakan proses,
yang dimaksud proses karena didalamnya terdapat kegiatan yang harus
dilakukan. Manajemen juga diartikan sebagai proses perencanaa,
pengorganisasian dan penggunaan sumber daya organisasi lain agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan [CITATION Sem16 \l
1033 ]. Jadi, dapat disimpulkan management adalah suatu tindakan
yang dilakukan individu Bersama dengan individu lainnya yang telah
dirancang guna mencapai tujuan Bersama untuk mencapai sesuatu.
Universitas Faletehan
9
Self management sering disebut oleh psikolog yaitu regulasi diri (self
regulation) yang diartikan sebagai suatu proses dalam suatu organisasi
dimana berusaha keras mengontorol sikap individu itu sendiri dengan
maksud untuk menggapai tujuan utama seseorang. Aspek utama dari
regulasi diri yaitu mendapatkan umpan balik dari usaha seseorang
dalam mendapatkan tujuannya. Untuk mendapatkan tujuan yang
diharapkan, kita harus terbuka terhadap berita buruk yang akan muncul
dikemudian hari.
Universitas Faletehan
10
c. Aktivitas
Seberapa jauh individu mampu menyelesaikan aktivitas hidup
dengan baik, contoh kemampuan dalam membuat keputusan dan
mengambil inisiatif. Individu yang mampu mengembangkan
aktivitas hidup dengan baik adalah individu yang memiliki
kepekaan terhadap berbagai alternative dan cara pandang serta
memiliki imajinasi moral yang tinggi sehingga ketika mengambil
Universitas Faletehan
11
d. Identitas
Seberapa jauh pengetahuan, pemahaman, dan penilaian individu
terhadap diri akan mempengaruhi cara individu itu bertindak.
Pengetahuan tentang identitas diri merupakan kunci manajemen
diri. Pemahaman dimulai dari tahap kesadaran individu akan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Selanjutnya individu
menjadi kreatif dan dapat mengelola sesuatu yang baik dalam
situasi dan tantangan yang baru.
Universitas Faletehan
12
Universitas Faletehan
13
Selain itu ada juga penyebab lain yaitu nefrosklerosis progresif akibat
penyakit vaskuler yang menyebabkan jantung coroner dan penyakit
serebrovaskuler. Kejadian gagal ginjal kronik pada usia lanjut yang
Universitas Faletehan
14
Tabel 2.1
Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik
Universitas Faletehan
15
Hipertensi, nyeri dada dan sesak nafas akibat dari pericarditis, efusi
perikardiak dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan
irama jantung dan edema.
b.) Gangguan pulmonal
Nafas dangkal, batuk dengan sputum kental dan riak.
c.) Gangguan musculoskeletal
Resiles leg syndrome (pegal pada kaki sehingga selalu digerakkan),
burning feet syndrome (rasa kesemutan dan terbakar terutama
ditelapak kaki), tremor, miopati (kelemahan dan hipertropi otot –
otot ekstremitas).
d.) Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan vomitus yang berhubungan dengan
metabolism protein dalam usus, pendarahan saluran cerna
gastrointestinal, ulserasi dan pendarahan mulut, nafas bau
ammonia.
e.) Gangguan integument
Kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning – kuningan
akibat penimbunan urokrom, gatal – gatal akibat toksik, kuku tipis
dan rapuh.
f.) Gangguan endokrin
Gangguan genitalia : libido fertilitas dan ereksi menurun, gangguan
menstruasi dan aminore, gangguan metabolik glukosa, gangguan
metabolik lemak dan vitamin D.
g.) Gangguan cairan dan elektrolit dan keseimbangan asam basa
Biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan
natrium dan dehidrasi, asidosis, hyperkalemia, hipomagnesimia,
dan hipokalsemia.
h.) Sistem hematologi
Anemia yang disebabkan kurangnya produksi eritopoetin, sehingga
rangsangan eritopoesis pada sumsum tulang berkurang. Hemolysis
akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana uremia
Universitas Faletehan
16
Universitas Faletehan
17
Universitas Faletehan
18
Universitas Faletehan
19
Universitas Faletehan
20
Indikasi dilakukan dialysis ada dua yakni indikasi klinis dan indikasi
biokimiawi. Yang termasuk dalam indikasi klinis yaitu sindrom
uremik berat (muntah hebat, kejang, dan kesadaran menurun),
overhidrasi yang tidak bisa diatasi dengan obat diuretic, dan edema
paru akut yang tidak bisa diatasi dengan cara lain. Sedangkan indikasi
biokimiawi meliputi ureum plasma lebih atau sama dengan 150 mg%,
kreatinin sama atau lebih dari 10mg%, dan bikarbonat plasma kurang
atau sama dengan 12 meq/L.
C. Hemodialisa
1. Pengertian Hemodialisa
Hemodialisa merupakan salah satu therapy yang dilakukan oleh
penderita gagal ginjal kronik. Hemodialisa mengandalkan prinsip
difusi zat terlarut menembus membrane semipermeable. Pindahnya
suatu zat sisa metabolic berlangsung mengikuti penurunan kemiringan
konsentrasi dari sirkulasi ke dalam dialisat. Laju transport difusi
meningkat sebagai respons terhadap beberapa faktor, termasuk besar
kemiringan konsentrasi, luas permukaan membrane, dan koefisien
transfer massa membrane. Yang terakhir ini adalah fungsi porositas
dan ketebalan membrane, ukuran molekul zat pelarut, dan kondisi
aliran di kedua sisi membrane. Menurut hokum difusi, semakin besar
Universitas Faletehan
21
2. Dialyzer
Terdapat tiga komponen pada hemodialisa : dialyzer, komposisi dan
penyaluran dialisat dan sistem penyaluran darah. Dialyzer terdiri dari
suatu alat plastic dengan tujuan tempat untuk mengalirkan darah dan
mendialisis komartemen dengan kecepatan aliran yang sangat tinggi.
Luas permukaan membrane dialysis modern pada pasien dewasa
biasanya berada dalam kisaran 1,5 – 2,0 m². Dialyzer serat berongga
(hollow Fiber dialyzer) ini terdiri serat saluran kapiler yang dilewati
oleh darah sementara dialisat mengalir disebelah luar dari serat.
Universitas Faletehan
22
Universitas Faletehan
23
Universitas Faletehan
24
b. Tujuan Dialisis
Prosedut hemodialisa bertujuan untuk mengeluarkan zat – zat
terlarut dengan berat molekul rendah ataupun tinggi. Maksudnya
yaitu mengeluarkan sisa metabolism yang sudah tidak terpakai
lagi. Prosedur ini terdiri dari pemompaan darah berheparin melalui
dialyzer dengan kecepatan aliran 300 – 500 mL/menit, sementara
dialisat mengalir dalam arah yang berlawanan dengan kecepatan
500 – 800 mL/menit. Efisiensi dialysis ditentukan oleh aliran darah
dan dialisat melalui dialyzer serta karakteristik dialyzer.
Universitas Faletehan
25
Universitas Faletehan
26
BAB III
A. Kerangka Konsep
Universitas Faletehan
27
Skema 3.1
Keangka Konsep Penelitian
Variabel Tunggal
Universitas Faletehan
28
B. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah
konsep/variabel agar dapat diukur dengan cara melihat pada dimensi
(indikator) dari suatu konsep/variabel[ CITATION Jul12 \l 1033 ].
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Universitas Faletehan
29
pengobatan
untuk
mempertahank
an
kehidupannya
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Universitas Faletehan
30
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di laksanakan di rumah pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Dr. Drajat
Prawiranegara Serang.
2. Waktu Penelitian
Proses penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni
2020. Untuk pengolahan data hasil penelitian dilaksanakan pada bulan
Mei 2020
1. Populasi
Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek
atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya[ CITATION San15 \l 1033 ]. Populasi pada penelitian ini
yaitu orang dengan gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Dr. Drajat
Prawiranegara Serang dengan jumlah 151 responden.
2. Sampel
a. Besar Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, atau bagian kecil dari anggota populasi
Universitas Faletehan
31
Universitas Faletehan
32
Universitas Faletehan
33
E. Pengolahan Data
2. Penyajian data
Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan
dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk
melihat pola – pola hubungan atau data dengan data lainnya.
Universitas Faletehan
34
4. Kesimpulan Akhir
Kesimpulan akhir diperoleh berdasarkan kesimpulan sementara yang
telah diverifikasi. Kesimpulan ini diharapkan dapat diperoleh setelah
pengumpulan data selesai.
Universitas Faletehan
35
ada didalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu
membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya
hanya untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil Analisa ini masih
berupa pengetahuan tingkat “permukaan” tentang berbagai ranah
konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal – hal penting dari
kata frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir.
Universitas Faletehan
36
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Faletehan
37
Universitas Faletehan
38
Universitas Faletehan