b. Racun
Jawab : adalah zat yang menyebabkan luka, sakit, dan kematian organisme, biasanya
dengan reaksi kimia atau aktivitas lainnya dalam skala molekul.
Racun iritan, yaitu racun yang menimbulkan iritasi dan radang. Contohnya
asam mineral, fungi beracun, dan preparasi arsenik.
Racun penyebab hiperemia, racun narkotik, yang terbukti dapat berakibat
fatal pada otak, paru-paru, dan jantung. Contohnya opium, tembakau,
konium, dogitalis, dll.
Racun yang melumpuhkan saraf, dengan meracuni darah, organ pusat
saraf dapat lumpuh dan menimbulkan akibat yang fatal seperti kematian
tiba-tiba. Contohnya asam hidrosianat, sianida seng, dan kloroform
Racun yang menyebabkan marasmus, biasanya bersifat kronis dan dapat
berakibat fatal bagi kesehatan secara perlahan. Contohnya bismut putih,
asap timbal, merkuri, dan arsenik.
Racun yang menyebabkan infeksi (racun septik), dapat berupa racun
makanan yang pada keadaan tertentu menimbulkan sakit Pyaemia (atau
pyemia) dan tipus pada hewan ternak.
c. Toksikan
Jawab : adalah zat yang memiliki efek berbahaya produk buatan manusia, produk
buatan yang dipaparkan ke lingkungan karena aktivitas manusia; Contohnya adalah
produk limbah industri dan pestisida.
d. Xenobiotic
Jawab : adalah zat asing yang masuk dalam tubuh manusia. Contohnya: obat obatan,
insektisida, zat kimia tambahan pada makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat
karsinogen lainya.
3. Jelaskan postulat dari bapak toksikologi paracelcus !
Jawab : Bapak Toksikologi Modern, Paracelsus (1493-1541) menyatakan bahwa "semua
zat adalah racun; tidak ada yang bukan racun. Dosis yang tepat membedakan suatu racun
dengan obat"
4. Sebutkan ilmu ilmu yang berkaitan dengan toksikologi
Jawab : toksikologi mencakup pula disiplin ilmu lain seperti kimia analitik, farmakologi,
biokimia dan kimia kedokteran.
5. Sebutkan uu narkotika dan psikotropika yang pernah dikeluarkandi Indonesia dan garis
besar mengatur apa?
Jawab : Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
(“UU 35/2009”) , Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika (“UU 5/1997”)
6. Apakah narkotika itu ,menurut UU berikan contoh !
Jawab : Narkotika, menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika (“UU 35/2009”), adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan , yang dibedakan ke dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini. Contoh :
Golongan I : Tanaman Papaver Somniferum L ,opium mentah
Golongan II : Alfasetilmetadol ,Alfameprodina
7. Apakah psikotropika itu , menurut UU berikan contoh!
Jawab : menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika (“UU 5/1997”), pengertian psikotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku contoh : Xanax, valium , ativan
8. Apakah precursor dlam narkotika dan psikotropika menurut UU ,berikan contoh !
Jawab : Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan dalam pembuatan Narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana
terlampir dalam Undang-Undang ini. . contoh :
Label I :Acetic Anhydride.,N-Acetylanthranilic Acid.,Ephedrine,Ergometrine
Label II : Acetone ,Anthranilic Acid , Ethyl Ether.
Cara kerja :
Tambah 10 ml urin dengan asam phosphate dan asam tartrat untuk membuat
pH 3
Ekstraksi 2 kali masing-masing dengan 30 ml eter, campur hasil ekstraksi
Cuci dengan 5 ml air dan tambahkan air cucian ke dalam specimen ,Simpan
fraksi air untuk ektraksi selanjutnya
Fraksi eter diatas diekstraksikan dengan 5 ml larutan Natrium Bikarbonat
Fraksi eter diesktraksi kembali dengan 5 ml NaOH 0,45 N dan simpan
sebagian hasil ekstraksi untuk pemeriksaan barbiturate dan beberapa substansi
asam lemah lainnya, misalnya Klordiazepoksid (Fraksi B) (Tabel 3.
Sebagian lain dari fraksi eter diatas dicuci kembali dengan air, saring hasil
cucian dan tambahkan dengan Na2SO4 anhidrat, uapkan sampai kering.
Residu kemungkinan mengandung obat-obatan netral (Fraksi C)
Fraksi air pada butir 3 ditambah dengan ammonia untuk membuat pH 8
Ekstraksi sebanyak 2 kali masing-masing dengan10ml CHCl3.
Cuci campuran ekstrak fraksi dengan air, kemudian saring dan tambahkan
dengan sedikit asam tartrat untuk menghindari hilangnya zat-zat yang
mudah menguap.
Uapkan sampai kering, residu kemungkinan mengandung antara lain
golongan Benzodiazepin:Klordiazepoksid, Diazepam, Nitrozepam (Fraksi
D)