Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM INFORMASI LABORATORIUM

I GUSTI AGUNG GEDE DWIKI SINDU RIANDA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019

1
MAKALAH

SISTEM INFORMASI LABORATORIUM

I GUSTI AGUNG GEDE DWIKI SINDU RIANDA

17.131.0713

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS DIPLOMA


TIGA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul Sistem Informasi Laboratorium ini tepat pada waktunya.Adapun

tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas [dosen/guru]

pada [bidang studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah]. Selain itu,

makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik makalah]

bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan

sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah

ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan

demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, Januari 2020

Penulis.

3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4

BAB I PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 7
1.3 Tujuan Penelitian 7
1.4 ManfaatPenelitian 7

BAB II PEMBAHASAN 8
2.1 Pengertian 10
2.2 Intergrasi Alat-alat Laboratorium 11
2.3 Client Server 11
2.4 Jaringan Yang Digunakan Dalam SIL 11

BAB III PENUTUP 14


3.1 Kesimpulan 14
3.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi

yang menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan usahanya termasuk

laboratorium klinik. Cara untuk meningkatkan usaha suatu perusahaan ialah

dengan cara membangun sistem informasi yang baik. Dan syarat untuk

membangun sistem informasi yang baik yaitu adanya kecepatan dan keakuratan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Sistem informasi yang mendukung

kinerja suatu instansi akan terlaksana dengan baik dan dapat menangani berbagai

pengolahan data apabila menggunakan teknologi informasi. Sistem informasi

dibuat untuk mempermudah dalam pengelolaan dan penyimpanan data, maka

dapat menghasilkan suatu informasi yang tepat dan akurat. Komputer adalah

suatu alat yang dapat menyimpan data, mengolah data, dan memberikan informasi

yang diinginkan secara tepat dan akurat yang berguna bagi perusahaan untuk

kemajuan usahanya.

Adanya sistem informasi yang tepat dan akurat dapat mengurangi terjadinya

kesalahan yan tidak diinginkan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih

efisien dan kecepatan operasional instansi. Namun pencatatan data sudah

dilakukan dengan komputerisasi tetapi hanya sebatas pendaftaran pasien,

transaksi, input hasil pemeriksaan dan cetak hasil. Hal ini masih kurang efektif

dan efisien, karena ada proses yang masih berulang dan sulit diterapkan dalam

5
aplikasi yang terintegrasi terutama dengan cabang-cabang lainnya. Pengiriman

hasil pemeriksaan dengan pasien sering mengalami keterlambatan, karena secara

manual. Sehingga untuk itu, sangat dimerlukan sistem informasi laboratorium

untuk mempermudah pengerjaan berbagai hasil sampel pasien demi kepuasan

pasien.

Laboratorium merupakan salah satu lingkungan yang paling dinamis dalam

pelayanan kesehatan. Masyarakat medis memberikan tekanan pada laboratorium

untuk memperluas jangkauan pelayanan karena persaingan terutama sector swasta

yang semakin tajam pada era globalisasi saat ini. Dalam menghadapi persaingan

tersebut, laboratorium secara terus menerus harus mengevaluasi dan memadukan

teknologi yang berubah sangat cepat ke dalam kegiatan pelayanannya. Dalam

memberikan pelayanan kepada pasien, laboratorium harus menerapkan standar

pelayanan yang sama, tidak membedakan antara pasien satu dengan pasien yang

lain. Bagi laboratorium, pasien berarti organisasi atau orang yang menerima atau

berkepentingan terhadap produk laboratorium yaitu laporan pemeriksaan,

termasuk pendapat dan interpretasi terhadap hasil tersebut. Ukurah kepuasan

pasien sangat berkaitan erat dengan mutu pelayanan yang diberikan. Dalam

kaitannya laboratorium, data hasil pemeriksaan dapat dikatakan mempunyai mutu

tinggi apabila data hasil tersebut memuaskan pasien dengan tetap

mempertimbangkan aspek teknis sehingga precision and accuracy (ketelitian dan

ketepatan) yang tinggi dapat dicapai. Selain itu, data tersebut harus mempunyai

kemampuan telusuran pengukuran dan terdokumentasi dengan baik, sehingga

dapat dipertahankan secara ilmiah maupun hokum. Hal itu berarti bahwa seluruh

metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu, mulai dari

6
perencanaan pengambilan sampel, penanganan, pemeriksaan dan atau kalibrasi,

sampai pemberian hasil laporan ke pasien. Oleh karena itu, kebutuhan perbaikan

kualitas pelayanan merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar bagi

kelangsungan hidup laboratorium dalam era kompetisi yang semakin ketat

1.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi?

2. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Laboratorium (SIL)?

3. Bagaimana Struktur Organisasi Sistem Informasi Laboratorium

Kesehatan?

4. Apa saja manfaat Sistem Informasi Laboratorium?

5. Apa saja keuntungan dan kelemahan Sistem Informasi Laboratorium?

6. Mengapa alat-alat laboratorium harus diintegrasi dengan Sistem Informasi

Laboratorium? Dan apa contohnya?

7. Bagaimana Sistem Informasi Laboratorium berbasis jaringan komputer?

1.2 Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui dan memahami Sistem Informasi Laboratorium bagi

penulis maupun pembac

2. Memenuhi tugas aplikasi computer yang diberikan oleh dosen kepada

mahasiswanya.

1.3 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui Sistem Informasi Laboratorium

2. Mengetahui struktur organisasi Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan

3. Mengetahui keuntungan dan kelemahan Sistem Informasi Laboratoriu

4.

7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan cara

yang ditentukan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi

untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan menguntungkan. Kriteria dari

sistem inforrmasi antara lain fleksibel, efektif dan efisien. Adapun tujuan dari

suatu sistem informasi adalah menciptakan suatu wadah komunikasi yang efisien

dalam bidang bisnis. Sistem informasi berbasis internet merupakan sistem

informasi yang memanfaatkan secara maksimal kegunaan dari komputer dan juga

jaringan komputer. Selain itu, sistem informasi berbasis internet merupakan suatu

sistem dimana interaksi manusia dan komputer menjadi peranan yang sangat

penting. Sistem Informasi Laboratorium Sistem adalah sekumpulan elemen yang

berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang telah

diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau yang akan datang. Data adalah catatan atau

kumpulan fakta yang belum berarti bagi penerimanya. Jadi, Sistem Informasi

Laboratorium (SIL) adalah suatu perangkat lunak yang menangani penerimaan,

pemrosesan dan penyimpanan informasi yang dihasilkan oleh proses laboratorium

medis. Tujuan utama dari SIL adalah mengumpulkan, mengolah dan menyajikan

data dengan serapi mungkin, mudah dibaca dan tepat waktu. Penyajian data

laboratorium yang lebih rapid an tepat waktu selain dapat juga dimanfaatkan

diluar penggunaan tradisional, seperti untuk mempengaruhi perubahan pola

8
perintah dokter, memantau petubahan pola kerentanan antibiotic secara lengkap,

dan melakukan kajian mini produk serta penentuan biaya.

Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari :

A. Input

1. Input (sub input) 1) Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan

pemeriksaan

2. Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis

3. Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan

laboratorium

4. Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis

5. Buku pencatatan pemakaian reagen

6. Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis.

B. Proses

1. Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif

pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen,

data pemeriksa

2. Perhitungan biaya pemeriksaan

3. Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan

laboratorium, rata- rata jumlah pemeriksaan per hari

4. Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan

5. Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta

perhitungan angka pencapaian target pendapatan.

9
C. Output

1. Informasi mengenai biaya pemeriksaan

2. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis

3. Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium

4. Laporan statistik hasil pemeriksaan

5. Laporan keuangan

6. Laporan pemakaian reagen

7. Laporan pengguna layanan (pasien).

D. Struktur Organisasi Sistem Informasi Laboratorium

Struktur organisasi tersebut terdiri dari:

1. Kepala Laboratorium Kepala laboratorium mempunyai tugas

mempimpin pelaksanaan tugas pokok.

2. Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas

melakukan sebagian tugas Kepala Labkeskab dalam memimpin,

mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang

2.2 Integrasi alat-alat laboratorium 

Latar Belakang Pelayanan laboratorium pada umumnya didukung oleh

alat-alat yang tidak satu sistem (merk atau brand name). Data yang dihasilkan pun

bermacam-macam dan sulit dipadukan (diintegrasikan). Sistem yang berbeda-

beda pada alat menjadi kendala ketika akan dibuat LIS (Laboratory Information

System). Gerakan efisiensi dan patient safety merupakan faktor utama mengapa

integrasi dan otomatisasi peralatan laboratorium begitu penting dilakukan.

Alat Lab perlu diintegrasi yaitu untuk

10
Memangkas proses konvensional agar tidak terjadi entri ulang pada alat

laboratorium dan entri hasil pemeriksaan ke komputer(output)

Data akurat data dari alat langsung masuk ke komputer LIS

1. Manfaat Sistem Informasi Laboratorium

2. Hasl pemeriksaan lebih cepat, tepat dan akurat

3. Human error minimal → patient safety

4. Efisiensi → tenaga dan bahan/reagen

5. Meningkatkan utilitas laboratorium

6. Meningkatkan kinerja lab

7. Kepuasan customer → internal maupun eksternal

2.3 Client server

Sistem Client Server atau disebut juga sistem tersentralisasi diterapkan

padasebuah sistem jaringan. Sistem Client Server bertujuan untuk

mengatasikelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem sebelumnya. Sistem

ClientServer terdiri dari dua komponen utama yaitu client dan server. Client

berisiaplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas

yangdikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client.

Clientselanjutnya mengupayakan agar semua proses sedapat mungkin ditangani

sendiri.Bila terdapat proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis

datamaka client mengadakan hubungan dengan server.

2.4 Jaringan yang digunakan dalam SIL

Sistem informasi laboratorium yang berbasis web umumnya menggunakan

bahasaphp standart sebagai backend dan penyimpanan data MYSQL server

database, penggunaan php standart ini meskipun sudah bersifat dinamis. namun

11
memiliki beberapa masalah dalam coding yang banyak dan perawatannya lebih

sulit. Secara umum masalah ini bisa diselesaikan dengan menggunakan

framework berbasis php, namun pemilihan ini belumlah significan dalam

penyederhanaannya. Pada penelitian ini digunakan bahasa pemrograman python

dengan MYSQL server database. Sebagai hasilnya telah berhasil dibuat software

sistem informasi laboratorium berbasis web dengan menggunakan bahasa

pemrograman python dengan ukuran dan coding yang kecil dan efisien.

MYSQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat

MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General

Public License (GPL), tetapi mereka

juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana

penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

PYTHON PROGRAMMING

Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat

bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau

mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler,

antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi

sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya. Python dapat

digunakan dalam beberapa sistem operasi, seperti kebanyakan sistem UNIX, PCs

(DOS, Windows, OS/2), Macintosh, dan lainnya. Pada kebanyakan sistem operasi

linux, bahasa pemrograman ini menjadi standarisasi untuk disertakan dalam paket

12
distribusinya. Bahasa pemrograman Python merupakan jembatan antara bahasa

skrip dan C. Secara Jujur, Python merupakan gabungan kelebihan yang dibawa

dari bahasa pemrograman lainnya.

13
BAB III

PENUTUP

3.1         Kesimpulan

Sebuah sistem informasi diperlukan untuk mendukung semua proses pelayanan

rumah sakit yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara

tepat dan bermanfaat bagi semua pihak. Setiap Rumah Sakit memiliki pasien yang

berjumlah besar, yang setiap harinya terus bertambah. Oleh karena itu, diperlukan

sebuah sistem informasi laboratorium yang dapat mengelola semua pemeriksaan

laboratorium secara tepat dan cepat, baik pasien yang berasal dari dalam rumah

sakit maupun yang dari luar, yang di dalamnya mencakup proses kegiatan yang

dilakukan oleh karyawan pada Laboratorium tersebut.

Proses pemeriksaan laboratorium memerlukan waktu yang cepat dan

membutuhkan hasil tepat dan akurat. Solusi agar semua proses layanan

Laboratorium rumah sakit dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan untuk

membangun sebuah aplikasi layanan Laboratorium . Aplikasi ini merupakan

sebuah sistem dimana semua proses dan data yang ada dalam layanan

Laboratorium dapat menjadi sebuah basis data secara fisikal yang dapat

terintegrasi langsung dengan alat pemeriksaan pada laboratorium.

Jaringan yang diperlukan dalam sistem informasi laboratorium adalah MYSQL

dan Phyton.

3.2         Saran

Dengan berkembangnya kemajuan teknologi pengolah data, maka diharapkan

sistem informasi di rumah sakit khususnya bagian Laboratorium sebagai pencetak

hasil analisis dari pemeriksaan sample pasien dapat semakin baik dalam

14
memberikan pelayanannya. Baik itu kepada paramedik sebagai penentu tindakan

medis, atau pasien sebagai orang yang diperiksa.

Selain itu, kiranya system informasi laboratorium harus terus dikembangkan

sesuai dengan standard internasional pemberian data.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/264929593/Makalah-SIL
https://www.slideshare.net/Nur_Hasiyah/makalah-sil

16

Anda mungkin juga menyukai