OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS : A12-A
NAMA KELOMPOK :
1. Ni Luh Putu Mas Ari Puspa Dewi (18.321.2841)
2. Ni Made Maria Sari (18.321.2848)
3. Ni Nyoman Budi Rahayu (18.321.2850)
4. Ni Putu Ary Manilawati (18.321.2853)
5. Ni Wayan Eka Subpremagni (18.321.2859)
Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Analitik Non Parametrik” ini tepat
pada waktunya. Adapun makalah ini merupakan salah satu tugas dari Biostatistik.
2
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
3
2.3.2 Langkah-langkah Uji Hubungan Rank Spearman ..................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.1 Latar Belakang
5
Non Parametrik untuk mengatasi pemecahan data yang memiliki ukuran
sampel kecil dan asumsi-asumsi yang kurang.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Statistik Non Parametrik.
2. Untuk mengetahui Hipotesis Uji Korelasi Spearman.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan uji hubungan Rank
Spearman.
4. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah uji hubungan Rank
Spearman.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai analitik non parametrik.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai suatu pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu tersebut
dapat dipahami dan diaplikasikan dalam praktik biostatistik.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Hipotesis
Uji korelasi Spearman dibedakan menjadi 3, yakni uji dua pihak, uji
satu pihak untuk korelasi positif dan uji satu pihak untuk korelasi negatif.
Berikut hipotesis statistik untuk masing-masing jenis uji korelasi Spearman.
7
H 0 :(Tidak ada korelasi di antara dua variabel)
H 1 : (Ada hubungan dari nilai lebih besar di variabel satu dan variabel 2
yang
dipasangkan)
3. Uji Satu Pihak untuk Korelasi Negatif (One Tailed Test for
NegativeCorrelation)
H 0 : (Tidak ada korelasi di antara dua variabel)
H 1 : (Ada hubungan dari nilai lebih besar di variabel satu dan nilai lebih
kecil di variabel 2 yang dipasangkan, atau sebaliknya)
2.3.1 Pengertian
2.3.2 Langkah-langkah
8
2. Berikan peringkat pada nilai-nilai variable y dari 1sampai n. Jika
terdapat angka-angka sama, peringkat yang diberikan adalah
peringkat rata-rata dari angka-angka yang sama.
3. Hitung di untuk tiap-tiap sampel (di = peringkat xi – peringkat
yi)
4. Kuadratkan masing-masing di dan jumlahkan semua di2
5. Hitung Koefisien Korelasi Rank Spearman () bacarho :
6 ∑ d 2i
ρ=1− 3
n −n
6. Bila terdapat angka-angka sama. Nilai-nilai pengamatan dengan
angka sama diberi rangking rata-rata.
9
r=
∑ xy
√ ∑ x 2 ∑ y2
Di mana jumlah-jumlah mencakup harga-harga n dalam
sampelnya. Sekarang bila X dan Y adalah harga-harga ranking r =r s,
dan jumlah n bilangan bulat 1,2 ,.... n adalah
n(n+ 1)
∑ X= 2
dari jumlah kuadrat bilangan-bilangan 12 ,22,.... n2dapat
ditunjukkan sebagai berikut.
n ( n+1 ) (2 n+1)
∑ X 2= 6
Oleh sebab itu, ∑ x 2=∑ (X − X́ ¿)2=∑ X 2−¿ ¿ ¿ ¿
r=
∑ xy =r
s
√ ∑ x 2 ∑ y2
jika observasi-observasinya di ranking, maka diperoleh
∑ T 2=∑ x 2 + ∑ y 2−2 r s √ ∑ x 2 ∑ y 2
∑ x2 + ∑ y 2 −∑ T 2
dengan demikian r s=
2 √ ∑ x2 ∑ y2
dengan X danY dalam rank, kita dapat mensubstitusikan
2 n3 −n 2
∑x = =∑ y ke dalam rumus r s, maka akan diperoleh :
12
10
n3 −n n 3−n
+ −∑ T 2
12 12
r s=
3 3
2
√( n −n
12 )( n −n
12 )
n3−n 2
2 −∑ T
12
¿
n3−n
2
12
¿ 1−
∑ T2
n3−n
6
2
6∑ T
¿ 1−
n(n¿¿ 2−1)¿
Maka, didapatkan rumus korelasi Spearman sebagai berikut :
n
6∑ T2
s=1
r s=1−
n( n¿¿ 2−1)¿
Keterangan:
r s : koefisien korelasi untuk sampel data berpasangan (statistik
sampel)
ρ s: koefisien korelasi untuk semua data populasi (parameter populasi)
n : banyaknya pasangan data sampel
T : selisih ranking data variabel X dan Y
sedangkan untuk uji korelasi satu pihak, H 0 ditolak jika z s > z (0,5−α ).
11
Nilai z(0,5− 1 α ) dan z(0,5−α ) diperoleh dari Tabel Distribusi Normal
2
Standar.
Syarat r s yang diterima dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut.
1. Besarnya koefisien korelasi harus diasumsikan antara -1 dan 1.
2. Jika nilai yang lebih besar dari variabel I dipasangkan dengan
nilai yang lebih besar dari variabel II, maka nilai yang lebih kecil
dari variabel I dan variabel II dipasangkan, maka dinamakan
korelasi positif, dan nilai koefisien korelasinya mendekati 1 untuk
hubungan yang kuat.
3. Jika nilai yang lebih besar dari variabel I dipasangkan dengan
nilai yang lebih kecil dari variabel II, dan sebaliknya, maka
dinamakan korelasi negatif, dan nilai koefisien korelasinya
mendekati -1 untuk hubungan yang kuat.
4. Jika nilai dari variabel I dipasangkan secara acak dengan nilai dari
variabel II maka koefisien korelasinya akan mendekati 0. Hal
tersebut menunjukkan bahwa variabel I dan variabel II saling
bebas.
Kriteria korelasi dari hasil pengujian adalah sebagai
berikut.
Jika r = 0 maka tidak terdapat hubungan.
Jika 0 < r < 0,55 maka hubungan lemah.
Jika 0,55< r < 0,65 maka hubungan cukup kuat.
Jika 0,65< r < 0,75 maka hubungan kuat.
Jika 0,75< r < 0,99 maka hubungan sangat kuat.
Jika r = 1 maka hubungan sempurna
1) Uji Manual
Langkah-langkah untuk uji manual korelasi Spearman adalah
sebagai berikut.
a) Tentukan hipotesis pengujian.
12
b) Konversikan data tersebut dalam bentuk ranking.
c) Hitung selisih dari ranking pasangan data dari dua variabel
yang diuji (T ) kemudian hitung nilai T 2.
d) Subsitusikan nilai T 2 dan n ke rumus korelasi Spearman r s
e) Tentukan nilai r tabel . Untuk n ≤ 30, lihat nilai r tabel dari tabel
Spearman rho ( ρ). Jika n>30, hitung nilai z s.
f) Jika n ≤ 30, tolak H 0 jika r s ≥ r tabe l. Untuk n>30, jika uji yang
dilakukan dua pihak, maka H 0 ditolak jika z s > z (0,5− 1 α ). Jika uji
2
13
e) Pada dialog box yang muncul, masukkan dua variabel yang
diuji ke dalam kotak variables.
f) Berikan tanda cek () pada corelation coefficient Spearman,
kemudian klik “OK”, maka akan muncul output yang berisi
koefisien korelasi dari kedua variabel yang diuji atau r s dan
taraf kritik dari dua variabel yang diuji.
g) Perhatikan nilai taraf kritik dari dua variabel yang diuji.
Tolak H 0 jika nilai taraf kritik ¿ α.
Contoh Soal
1. Sebuah penelitian mengenai pertumbuhan populasi bakteri
dilakukan dengan waktu yang dipilih secara acak (dalam jam) dan
dihasilkan data sebagai berikut.
Penyelesaian :
Jelas bahwa data tersebut merupakan sampel yang acak.
H 0 : ρ0=0 (Tidak ada korelasi antara waktu dan populasi
bakteri)
H 1 : ρ0 ≠ 0 (Ada korelasi antara waktu dan populasi bakteri)
Beri ranking pada urutan skor yang ada dalam data, kemudian
hitung selisihnya.
Waktu 10 12 14
6 107 125 126 133 177 606
(dalam jam) 9 8 3
Ranking dari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
14
waktu ( X i)
Ukuran
Populasi 2 3 4 10 16 29 35 38 41 45
Bakteri
Ranking dari
populasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(Y i )
T 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
T2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
n
6∑ T2
s−1 . Maka :
r s=1−
n( n¿¿ 2−1)¿
10
6∑ T2
1
r s=1−
n( n¿¿ 2−1)¿
6(0)
¿ 1−
10(10¿¿ 2−1) ¿
0
¿ 1−
990
¿1
Jelas r tabel untuk n=10 adalah 0,648. Karena r s> r tabel, maka kita
tolak H 0. Berartti terdapat korelasi positif yang sempurna antara
waktu yang dipilih dan ukuran populasi bakteri. Semakin lama
waktunya, maka semakin besar ukuran populasi bakteri.
15
Gambar 2. Hasil Uji Korelasi Spearman dengan SPSS Soal No.1
Penyelesaian :
Jelas bahwa data tersebut merupakan sampel yang acak.
H 0 : ρ0=0 (Tidak ada korelasi antara keotoriteran dan
perjuangan status sosial)
16
H 1 : ρ0 ≠ 0 (Ada korelasi antara keotoriteran dan perjuangan
status sosial)
n
6∑ T2
s−1 . Maka :
r s=1−
n( n¿¿ 2−1)¿
12
6∑ T2
1
r s=1−
n( n¿¿ 2−1)¿
6(52)
¿ 1−
12(12¿¿ 2−1)¿
312
¿ 1−
1716
¿ 1−0,182
¿ 0,818
17
Jelas r tabel untuk n=12 adalah 0,591. Karena r s> r tabel, maka kita
tolak H 0. Berartti terdapat korelasi positif yang sangat kuat antara
keotoriteran dan perjuangan status sosial mahasiswa.
18
Tabel Nilai Ujian Statistika (S) dan Ekonometrika (E) Siswa
Sisw
S E Siswa S E Siswa S E
a
1 76 77 15 88 89 29 70 89
2 59 99 16 70 99 30 82 83
3 99 76 17 56 78 31 60 79
4 71 88 18 83 82 32 91 89
5 89 92 19 78 89 33 98 89
6 92 82 20 78 86 34 87 58
7 80 89 21 82 83 35 76 89
8 89 66 22 81 89 36 78 76
9 78 93 23 88 89 37 78 68
10 66 70 24 88 56 38 92 93
11 90 82 25 78 79 39 83 82
12 56 77 26 56 79 40 83 88
13 98 99 27 67 79 41 98 76
14 88 99 28 87 76 42 76 79
Hipotesis:
• H 0 : ρ0=0 (Tidak ada korelasi positif antara pelajaran
Statistika dan Ekonometrika)
• H 1 : ρ0 ≠ 0 (Ada korelasi positif antara pelajaran Statistika dan
Ekonometrika)
Perhitungan:
12
6∑ T2
1
r s=1−
n( n¿¿ 2−1)¿
6(11084,5)
¿ 1−
42( 42¿¿ 2−1)¿
66507
¿ 1−
74046
19
¿ 1−0,8982
¿ 0,1018
z s=r s √n−1
¿ 0,1018 √ 42−1
¿ 0,1018 √ 41
¿ 0,1018(6,4031)
¿ 0,6518
Dengan α =5 %, diperoleh z(0,5−α ) =z 0,495 =2,57.
Karena z s < z (0,5−α ), maka H 0 diterima. Jadi, tidak ada korelasi
positif antara hasil ujian pelajaran Statistika dan Ekonometrika.
Perhitungan dengan bantuan aplikasi SPSS menghasilkan output
sebagai berikut.
BAB III
PENUTUP
20
3.1 Kesimpulan
Statistik non parametrik termasuk salah satu bagian dari statistik onferensi
atau statistik induktif dan disebut juga statistik bebas distribusi. Statistik non
parametrik adalah bagian statistik yang tidak memerlukan asumsi-asumsi
tertentu, misalnya mengenai bentuk distribusi dan hipiotesis-hipotesis yang
berkaitan dengan nilai-nilai parameter tertentu. Uji korelasi Spearman
dibedakan menjadi 3, yakni uji dua pihak, uji satu pihak untuk korelasi positif
dan uji satu pihak untuk korelasi negatif.
Ujikorelasi Rank Spearman adalah uji yang bekerja untuk skala data
ordinal atau berjenjang atau rangking, dan bebas distribusi. Uji korelasi
Spearman digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan di antara dua
variabel. Pengujian dilakukan dengan menentukan koefisien korelasi dari dua
variabel yang diuji. Koefisien korelasi Spearman dilambangkan dengan ρ
(rho) untuk parameter dan r s untuk statistiknya. Nilai koefisien korelasi r s
menyatakan seberapa kuat hubungan kedua variabel yang diuji.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan
makalah selanjutnya akan lebih baik dari sekarang dan kami juga berharap
pengetahuan tentang analitik non parametric dapat terus di kembangkan dan
diterapkan dalam bidang biostatistik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Triola, M. F. 2011. Elementary Statistics Using The TI-83/84 Plus Calculator 3rd
Edition Elementary Statistics Using The TI-83/84 Plus Calculator 3rd
Edition. USA: Pearson Education, Inc.
22