I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Bapak M
Umur : 50 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Tonja, Denpasar
Tanggal Masuk : 6 April 2019
Tanggal Pengkajian : 8 April 2019 Jam : 10.00 wita
No. Register : 353501
Diagnosa Medis : CKD Stadium V
2) Pernah dirawat
Keluarga pasien mengatakan pasien sempat dirawat 7 bulan yang lalu karena
anemia.
3) Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi seperti
alergi obat maupun makanan.
4) Kebiasan (merokok/kopi/alkohol, dll)
Keluarga pasien mengatakan, pasien mempunyai kebiasasan minum 2 gelas
kopi dalam sehari, klien tidak merokok dan minum alkohol.
2) BAK
Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa pasien BAK 5-6x/hari dengan warna urin kuning
sebanyak 500 cc, bau kas urine dan tidak ada nyeri saat BAK.
Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa pasien BAK 4-5x/hari dengan warna urin kuning
sebanyak 400 cc, bau kas urine dan tidak ada nyeri saat BAK.
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan pasien kesehariannya sebagai pedagang sembako, dan
pasien dapat melakukan aktivitas ringan sehari-hari secara mandiri
(mengingat pernah dirawat karena anemia)
Saat sakit
Pasien mengatakan cemas karena tidak mampu bekerja dan melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti makan-minum, toileting, mandi
dan berpindah karena penyakitnya.
i. Pola seksual-reproduksi
Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa beliau sudah menikah dan memiliki 2 orang anak
dan 1 orang cucu.
Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa beliau sudah menikah dan memiliki 2 orang anak
dan 1 orang cucu.
k. Pola nilai-kepercayaan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa beliau beragama hindu, saat berada dirumah
pasien rajin beribadah.
Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit hanya bisa beribadah di tempat tidur saja.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum
Pasien terlihat lemah dan pucat.
Tingkat kesadaran : komposmentis / apatis / delirium / somnolon / sopor / koma
GCS : verbal : 5 psikomotor : 6 mata : 4
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 100x/menit, suhu : 36°C, TD : 160/90 mmHg, RR : 26x/menit
c. Keadaan fisik
a) Kepala dan leher
I : Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, distribusi rambut
merata, tidak terlihat bayangan pembuluh darah, tidak terdapat lesi
tidak ada ketombe, dan tidak bau pada rambut.
P : Tidak ada hematoma, edema, dan tidak ada nyeri tekan.
Mata
I : Bentuk mata terlihat simetris, konjungtiva anemis, dan menggunakan alat
bantu pengelihatan.
P : Tdak ada nyeri tekan pada bola mata.
Hidung
I : Ada sekret, tidak ada lesi, dyspneu dan terdapat pernafasan cuping
hidung serta adanya pemasangan selang oksigen (nasal kanul).
P : Tidak ada nyeri tekan
Telinga
I : Bentuk telinga simetris, terdapat serumen
P : Tidak ada nyeri tekan pada telinga
Mulut
I : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, dan tidak ada stomatitis.
P : Tidak ada nyeri tekan pada bagian sekitar mulut.
Leher
I : Leher antara leher kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada
hematoma, adanya peningkatan JVP ≥ 4 cm.
P : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan tidak ada nyeri tekan.
b) Dada
Paru
I : Bentuk dan gerakan dada simetris, terdapat retraksi dinding otot nafas
P : Tidak ada nyeri tekan pada dada, taktil vocal premitus normal.
P : Tidak ada suara tambahan, getaran suara yang dihasilkan oleh perkusi
adalah sonor.
A : Suara paru didapat wheezing
Jantung
I : Dada simetris, ictus cordis terlihat pada ICS V medline clavicula
P : Iktus cordis teraba pada medline clavicula ICS V seperti hentakan kuat,
dirasakan dalam dimameter 2 cm
P : Batas jantung normal midline clavicula ICS 3-5 (dulness)
A : Suara jantung S1, S2 tunggal reguler, tidak ada suara tambahan.
c) Payudara dan ketiak
I : Payudara (dada) simetris, tidak ada lesi, persebaran bulu ketiak merata
P : Tidak ada nyeri tekan pada payudara dan ketiak.
d) Abdomen
I : Tidak ada lesi, tidak ada edema, adanya ascites.
A : Bising usus terdengar 15x/menit
P : Tidak nyeri tekan pada perut
P : Suara ketukan terdengar timpani
e) Genetalia
T idak ada pembengkakan pada genetalia, tidak menggunakan kateter, tidak ada
nyeri tekan, tidak terdapat pengeluaran cairan pada genetalia.
f) Integumen
I : Terdapat bintik-bintik kemerahan, kulit gatal, dan adanya kerusakan
jaringan kulit.
P : Tidak ada nyeri tekan.
g) Ekstremitas
Atas :
I : Bentuk simetris dan tangan kanan terpasang
infus.
P : Akral teraba dingin, CRT > 3 detik.
Bawah :
I : Bentuk simtris kiri dan kanan, terdapat edema derajat 3
P : Akral teraba dingin, CRT > 3 detik.
h) Neurologis
Status mental dan emosi
Status mental dan emosi stabil tidak ada masalah.
Pengkajian saraf kranial
Hasil pemeriksaan penunjang :
Lesi pada nerve VII meringis : sudut bibir kiri tertinggal
XII disartri
Menjulur : deviasi ke kiri
Pemeriksaan refleks
Kemampuan pergerakan sendi
- Terbatas pada bagian tangan kiri
5. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HB 9 g/Dl 13,8 – 17,2
HT 40 % 38,8 – 50
2. Pemeriksaan Radiologi
-
3. Hasil konsultasi
Pasien dengan
perfusi jaringan
perifer tidak efektif
perlu dilakuakn
kolaborasi
pengobatan dengan
dokter kulit
4 Setelah dilakukan O: Posisi Menetapkan
asuhan keperawatan - Monitor respon kemampuan atau
selama 3x24 jam, emosi fisik, kebutuhan klien
diharapkan intoleransi social, dan dan memudahkan
aktivitas pada pasien spiritual terhadap pilihan intervensi
dapat teratasi dengan aktivitas Meminimalkan
kriteria hasil: kelelahan dan
- Tanda-tanda vital N: membantu
dalam batas normal - Bantu aktivitas keseimbangan
N: 60-80x/menit perawatan diri supali dan
RR: 16-20 yang diperlukan. kebutuhan oksigen
x/menit - Berikan Relaksasi dapat
TD: 120/80 kemajuan membantu
mmHg peningkatan mengatasi
- Klien dapat aktivitas selama gangguan aktivitas
beraktivitas sesuai fase Meminimalkan
kemampuan penyembuhan. kelelahan dengan
- Kelelahan tidak - Bantu klien mengajarkan
terjadi untuk pasien mengenai
mengidentifikasi pengelolaan
aktivitas yang kegiatan dan
diinginkan teknik manajemen
- Bantu dengan waktu untuk
aktivitas fisik mencegah
secara teratur kelelahan
E: berlebihan.
- Ajarkan pasien Berkolaborasi
mengenai dengan ahli terap
pengelolaan fisik dapat
kegiatan dan mencegah
teknik terjadinya ganguan
manajemen aktivitas.
waktu untuk
mencegah
kelelahan
C:
- Berkolaborasi
dengan ahli
terapi fisik,
okupasi dan
terapis
fekreasional
dalam
perencanaan dan
pemantauan
program aktivitas
jika memang
diperlukan.
5 Setelah dilakukan - Kaji untuk tanda - Pasien dengan
asuhan keperawatan verbal dan non masalah
selama 3x24 jam, verbal dari kecemasan perlu
diharapkan Ansietas kecemasan (O) adanya
pasien dapat teratasi pengkajian
dengan KH: - Berada di sisi secara verbal dan
- Pasien dapat klien untuk non verbal
beristirahat meningkatkan rasa - Dengan
- Pasien mampu untuk aman dan melakukan
berkonsentrasi mengurangi pendekatan rasa
- Rasa cemas pasien ketakutan (N) aman terhadap
berkurang pasien mampu
- Tanda-tanda vital - Berikan informasi mengurangi rasa
dalam rentang factual terkait kecemasan bagi
normal diagnosis, pasien
perawatan dan - Informasi terkait
prognosis (E) diagnosis,
perawatan dan
- Atur penggunaan prognosi sangat
obat-obatan untuk membantu pasien
mengurangi dalam
kecemasan secara mengambil
tepat (C) sebuah keputusan
- Dengan
berkolaborasi
mampu
meminimalisir
sakit pasien.
6 Setelah diberikan - Monitor warna, - Pasien dengan
asuhan keperawatan suhu, udem, gangguan
selama 3x24 jam kelembaban, dan intergritas kulit
diharapkan Gangguan kondisi area cemderung
integritas kulit dapat sekitar kulit (O) kurang
teratasi dengan KH : memperhatikan
- Kerusakan pada
- Berikan pelembab masalah
lapisan kulit
yang hangat kelembaban kulit
berkurang
disekitar area kulit maka perlu
- Tidak ada kemerahan
untuk adanya monitor
pada kulit
meningkatkan warna,suhu dan
- Rasa gatal berkurang
- Mempertahankan perfusi darah dan kelembaban kulit
DS: pasien
mengatakan masih
merasa cemas
DO: pasien tampak
6 Mengajarkan pasien akan gelisah, nadi
adanya tanda kulit pecah- meningkat
pecah 100x/menit
DS: pasien
mengatakan kulitnya
mengelupas dan gatal
DO: terlihat adanya
kerusakan pada kulit,
terlihat adanya bintik
kemerahan
Selasa, 9 1 Mengelola sesak nafas DS: Pasien
April 2019 dengan pengobatan aerosol mengatakan masih
pukul 08.00 terasa sesak walau
WITA Mengajarkan pasien untuk terasa lebih nyaman
mengidentifikasi dan dengan posisi fowler
menghindari pemicu DO: Masih terlihat
adanya retraksi
dinding otot dada, RR
26x/menit
2 Mengajarkan anggota
keluarga atau memberi DS: pasien mengeluh
asuhan mengenai tanda- gatal di kulit belum
tanda kerusakan kulit hilang
DO: terlihat adanya
Mengkonsultasikan dengan kerusakan pada kulit,
dokter kulit dan sudah
berkolaborasi dengan
dokter kulit
3 Memonitor integritas kulit
pada pasien yang mengalami DS: pasien masih
11.00 WITA imobilisasi dengan edema sedikit mengeluh
dependen sesak
DO: Terlihat
Memposisikan pasien ektermitas bawah
dengan edema dependen masih edema, JVP
secara teratur sesuai meningkat >4 cm, HB
kebutuhan 9g/dl
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tangga
l No Dx Evaluasi TTD
Jam
Kamis, 11 1 S: Pasien mengatakan sesak sudah berkurang
April 2019 O: tampak sedikit edema pada kaki, JVP normal <4
pukul 08.00 cm
wita A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Monitor inetgritas kulit pada pasien yang
mengalami imobilisasi dengan edema dependen
(O)
- Timbang BB tiap hari dengan waktu yang
tetap/sama dan monitor kecenderengunannya
(N)
- Batasi intake cairan bebas pada pasien (N)
- Intruksikan pasien dan keluarga mengenai
intervensi yang direncanakan untuk menangani
hipervolemia (E)
- Kolaborasikan pemberan infus IV secara
perlahan untuk mencegah peningkatan preload
yang cepat.
Kamis, 11 2 S: pasien mengatakan masih sedikit sesak nafas
April 2019 O: pola nafas tampak sedikit normal dengan posisi
pukul 08.00 fowler, tidak adanya retraksi otot dada yang
wita berlebih, RR 24x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Monitor keluhan sesak pasien, termasuk
kegiatan yang meningkatkan atau memperburuk
sesak nafas tersebut (O)
- Berikan pasein dalam posisi nyaman, dalam
posisi duduk dengan kepala tempat tidur
ditinggikan 60-900 (N)
- Ajarkan pasien untuk mengidentifikasi dan
menghindari pemicu sebisa mungkin (E )
- Kelola dengan dokter terkait tindak lanjut (C)
Kamis, 11 3 S: pasien merasakan tidak enak pada kulit yang
April 2019 pucat
pukul 08.00 O: tampak CRT normal <3 detik, akral hangat,
wita masih tampak sedikit edema di kaki
A: masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
Monitor kulit dan selaput lendir terhadap area
perubahan warna, memar dan pecah
N:
Lakukan langkah-langkah untuk mencegah
kerusakan lebih lanjut
E:
Ajarkan anggota keluarga atau pemberi asuhan
mengenai tanda-tanda keruskan kulit
C:
- Konsultasikan dengan dokter kulit
Kamis, 11 4 S: pasien mengeluh lelah berkurang daripada
April 2019 kemarin
pukul 08.00 O: pasien tampak lemah berkurang, tampak sudah
wita bisa melakukan aktivitas rutin ringan, TD 150/70
mmhg, nadi 90 x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Monitor respon emosi fisik, social, dan spiritual
terhadap aktivitas
- Bantu dengan aktivitas fisik secara teratur
- Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan
dan teknik manajemen waktu untuk mencegah
kelelahan
- Berkolaborasi dengan ahli terapi fisik, okupasi
dan terapis fekreasional dalam perencanaan dan
pemantauan program aktivitas jika memang
diperlukan.
Kamis, 11 5 S: pasien mengatakan tidak cemas lagi dan sudah
April 2019 mulai menerima
pukul 08.00 O: tampak kegelisahan pasien terlihat sudah
wita membaik, tampak sudah mulai berkonsentrasi,
tampak sudah dapat beristirahat nadi sudah normal
80x/menit, RR 24x/menit TD: 150/80 mmhg S:
360C
A: masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien
Kamis, 11 6 S: pasien mengatakan pengelupasan pada kulit
April 2019 sedikit berkurang
pukul 08.00 O: terlihat adanya sedikit kerusakan pada kulit,
wita terlihat bintik kemrahan berkurang, gatal berkurang,
kaki masih terlihat sedikit bengkak
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjut intervensi
- Monitor warna, suhu, udem, kelembaban, dan
kondisi area sekitar kulit (O)
- Berikan pelembab yang hangat disekitar area
kulit untuk meningkatkan perfusi darah dan
suplai oksigen (N)
- Ajarkan pasien akan adanya tanda kulit pecah-
pecah (E )
- Kolaborasikan dengan dokter terkait tindak lanjut
(C )