Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM INFORMASI LABORATORIUM II

Peran Sistem Informasi Laboratorium Dalam Penanggulangan


Penyakit Tropis

OLEH :

NAMA : RANI MARDIYANTI HASTRI

NIM : P07 134 114 087

KELAS :B

SEMESTER : VII ( TUJUH )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN MATARAM
PRODI DIPLOMA EMPAT JURUSAN ANALIS
KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah yang telah
diberikan baik berupa kesehatan, waktu, dan segala kemudahan dalam penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini dapat disusun sebagaimana mestinya dan selesai
tepat pada waktunya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................ i

Daftar Isi ....................................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan ................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 2

BAB II Pembahasan ................................................................................................................... 4

2.1. Sistem Informasi Laboratorium .................................................................................. 4

2.2. Manfaat Sistem Informasi Laboratorium .................................................................... 5

2.3. Keuntungan Sistem Informasi Laboratorium .............................................................. 5

2.4. Kelemahan Sistem Informasi Laboratorium ............................................................... 5

2.5. Peran Sistem Informasi Laboratorium dalam penanggulangan penyakit tropis ......... 6

BAB III Penutup ........................................................................................................................ 7

3.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 7

3.2. Saran ............................................................................................................................ 7

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, laboratorium harus


menerapkan standar pelayanan yang sama, tidak membedakan antara pelanggan yang
satu dan yang lain. Bagi laboratorium, pelanggan berarti organsiasi atau orang yang
menerima atau berkepentingan terhadap produk laboratorium yaitu laporan
pemeriksaan, termasuk pendapat dan interpretasi terhadap hasil tersebut. Untuk
organisasi yang besar pelanggan dapat internal atau eksternal bagi laboratorium.
Ukuran kepuasan pelanggan erat kaitannya dengan mutu pelayanan yang
diberikan. Dalam kaitannya dengan laboratorium, data hasil pemeriksaan bisa
dikatakan mempunyai mutu tinggi apabila data hasil tersebut memuaskan pelanggan
dengan tetap mempertimbangkan aspek teknis sehingga precision dan accuracy
(ketelitian dan ketepatan) yang tinggi dapat dicapai. Selain itu, data tersebut harus
mempunyai kemampuan telusuran pengukuran dan terdokumentasi dengan baik,
sehingga dapat dipertahankan secara ilmiah maupun hukum. Hal itu berarti seluruh
metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu, mulai dari perencanaan
pengambilan sampel, penanganan, pemeriksaan dan/atau kalibrasi, sampai pemberian
laporan hasil ke pelanggan. Oleh karena itu kebutuhan perbaikan kualitas pelayanan
adalah merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar bagi kelangsungan hidup
laboratorium dalam era kompetisi yang semakin ketat.
Dimensi kepuasan pelanggan terhadap pelayanan laboratorium diantaranya
adalah:
1. Perlindungan atas kerahasiaan informasi dan hak kepemilikan pelanggan terhadap
data hasil pemeriksaan;
2. Keakuratan, kejelasan dan tidak meragukan, serta objektivitas laporan
pemeriksaan;
3. Ketepatan waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan.

1
1.2. Rumusan Masalah
2.1. Apa itu Sistem Informasi Laboratorium ?
2.2. Apakah Manfaat Sistem Informasi Laboratorium ?
2.3. Apa Keuntungan Sistem Informasi Laboratorium ?
2.4. Apa Kelemahan Sistem Informasi Laboratorium ?
2.5. Apa Peran Sistem Informasi Laboratorium dalam penanggulangan penyakit
tropis ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Informasi Laboratorium
2. Untuk mengetahui apakah Manfaat Sistem Informasi Laboratorium
3. Untuk mengetahui apa Keuntungan Sistem Informasi Laboratorium
4. Untuk mengetahui apa Kelemahan Sistem Informasi Laboratorium
5. Untuk mengetahui apa Peran Sistem Informasi Laboratorium dalam
penanggulangan penyakit tropis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sistem Informasi Laboratorium

Sistem Informasi Laboratorium (SIL) adalah sebuah sistem yang terdapat di


dalam laboratorium rumah sakit maupun laboratorium klinik yang merupakan
gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi
(mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk
mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan kinerja laboratorium. Aplikasi SIL ini memusatkan diri pada sistem
komputerisasi pendataan pasien dan pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium
sampai pembuatan laporan pendapatan keuangan per periode transaksi bahkan SIL ini
dapat menangani pasien berdasarkan kiriman dokter atau perusahaan. SIL
menggunakan sistem database terpusat dan aplikasi yang User Friendly, dan
senantiasa memberikan kemudahan dengan melakukan penerapan System yang sesuai
dengan kebutuhan pemakai.

Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah


mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah
dibaca dan tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih rapi dan tepat waktu
selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan tradisional, seperti untuk
mempengaruhi perubahan pola perintah dokter, memantau perubahan pola kerentanan
antibiotik secara lengkap, dan melakukan kajian lini produk serta penentuan biaya.
Proses dalam sistem informasi laboratorium kesehatan berupa kegiatan
pengelolaan pelayanan laboratorium meliputi:
1. Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data
pemeriksa.
2. Perhitungan biaya pemeriksaan
3. Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan
laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari
4. Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan

3
5. Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta
perhitungan angka pencapaian target pendapatan.

Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari :


1. Input (sub input)
2. Proses (sub proses)
3. Output (sub output)
Input :
1. Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan
2. Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
3. Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan
laboratorium
4. Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
5. Buku pencatatan pemakaian reagen
6. Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis.
Proses :
1. Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data
pemeriksa.
2. Perhitungan biaya pemeriksaan
3. Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan laboratorium,
rerata jumlah pemeriksaan per hari
4. Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
5. Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta perhitungan
angka pencapaian target pendapatan.
Output :
1. Informasi mengenai biaya pemeriksaan
2. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis
3. Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
4. Laporan statistik hasil pemeriksaan
5. Laporan keuangan
6. Laporan pemakaian reagen
7. Laporan pengguna layanan (pelanggan).

4
2.2. Manfaat Sistem Informasi Laboratorium
1. Penghematan waktu
2. Terintegrasi dengan alat-alat laboratorium
3. Pencetakan Label Barcode sesuai dengan pemeriksaan per pasien
4. Memudahkan pendataan dan pencatatan pemeriksaan Laboratorium dengan
System Database Terpusat
5. Mengatasi masalah Redudansi Data ( Kerangkapan Data )
6. Keamanan Data lebih terjaga
7. Mempercepat proses pencetakan hasil pemeriksaan Laboratorium
8. Program dapat dijalankan secara Multi User
9. Produktivitas kerja lebih efektif dan efisien
10. Pelayanan Pasien yang lebih professional dan lebih cepat sehingga membuat
Pasien/Customer menjadi lebih puas.
11. Mempermudah bagian management dalam mengambil keputusan
12. Laporan dapat disesuaikan dengan keinginan User

2.3. Keuntungan Sistem Informasi Laboratorium


1. Berkurangnya kesalahan dalam hasil-hasil pelaporan dengan adanya penyajian data
yang lebih baik
2. Meningkatkan produktivitas, dengan berkurangnya pengarsipan, pemetaan yang
memakan waktu lebih pendek dengan pencarian hasil
3. Berkurangnya biaya kertas, dengan menggunakan kertas komputer sebagai ganti
formulir yang mahal
4. Mudah dibaca, karena laporan-laporan dicetak tidak ditulis tangan dan
dipersiapkan dengan rapi
5. Pengumpulan data statistik secara cepat karena terkomputerisasi.

2.4. Kelemahan Sistem Informasi Laboratorium


1. Pencatatan data identitas pasien/sampel yang berulang-ulang
2. Proses pencatatan/pengumpulan, pengolahan data dan pembuatan laporan masih
dilakukan secara manual memungkinkan terjadinya kesalahan perhitungan
3. Output yaitu laporan mengenai informasi biaya tidak tersedia dengan cepat,
laporan hasil pemeriksaan klinis masih ditulis dengan tulis tangan pada format
yang telah disediakan, rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
5
belum tersedia, laporan keuangan dan laporan statistik laboratorium belum
lengkap, laporan tentang daftar pelanggan eksternal belum tersedia.

2.5. Peran Sistem Informasi Laboratorium dalam penanggulangan penyakit tropis


1. Memberikan pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik, dengan cara
menganalisis kehilangan pemanfaatan Lababoratorium kesehatan oleh pelanggan
akibat tidak memberikan pelayanan sebaik dan secepat mungkin.
2. Meningkatkan pelayanan secara global/menyeluruh antara lain mudahnya
mendapatkan Informasi.
3. Pelayanan penyebaran informasi dengan menggunakan komputerisasi
memudahkan mendapatkan Informasi yang sama antar rekan kerja sehingga dapat
meminimalisir kesalahan.
4. Membentuk kelompok kerja yang luas sehingga memudahkan penanggulangan
suatu penyakit oleh pekerja masing-masing.
5. Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu pekerja
menjalankan tugas dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para
pekerja mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari
keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para pekerja membuat
keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem informasi laboratorium kesehatan adalah prosedur sistematik untuk


mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, mengolah, mengambil dan
memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium kesehatan tentang kegiatan
pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen.
Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah
mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah
dibaca dan tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih rapi dan tepat waktu
selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan tradisional, seperti untuk
mempengaruhi perubahan pola perintah dokter, memantau perubahan pola kerentanan
antibiotik secara lengkap, dan melakukan kajian lini produk serta penentuan biaya.

3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar
dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis
ucapkan terimakasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Juni 2011. Sistem Informasi Laboratorium. Tersedia di :


http://digilib.unila.ac.id/2838/16/BAB/20II.pdf. Diakses pada tanggal 12 Desember
2017

Dhila Fadhila. Maret 2015 . Sistem Informasi Laboratorium . Tersedia di :


https://dhilafadhila.wordpress.com/2015/03/05/sistem-informasi-laboratorium-sil.
Diakses pada tanggal 11 Desember 2017

Fika Kurnia Isnaini. Maret 2015 . Sistem Informasi Laboratorium . Tersedia di :


https://fikakurniaisnaini.wordpress.com/2015/03/05/sistem-informasi-laboratorium.
Diakses pada tanggal 14 Desember 2017

Nadya. Februari 2009. Peran Utama Sistem Informasi. Tersedia di : http://nadya-k--


feb09.web.unair.ac.id/artikel_detail-40854-Umum-Peran-Utama-Sistem-
Informasi.html. Diakses pada tanggal 14 Desember 2017

Yazhid Bashar LD. November 2014. Makalah Sistem Informasi Laboratorium. Tersedia di
: http://www.atlm.web.id/2014/11/makalah-sistem-informasi-laboratorium.html.
Diakses pada tanggal 15 November 2017

Anda mungkin juga menyukai