Anda di halaman 1dari 12

IMUNOHISTOKIMIA

IMAM SUSILO
IMUNOHISTOKIMIA
• Coons dkk, 1941 : imunofloresen : Ab berlabel
utk deteksi Ag dalam jaringan
• Taylor & Burns, 1974 : demonstrasi pem IHK
scr rutin dg pem Ig sel plasma
• Kohler & Milstein, 1975 : memperkenalkan
tehnik hibridoma utk menghasilkan Ab
monoklonal : langkah besar utk IHK
IMUNOHISTOKIMIA
• Suatu pem imunologik dg menggunakan Ab
sbg probe yg sifatnya spesifik, dg tujuan utk
mendeteksi suatu Ag dan letaknya di dlm
jaringan.
• Prinsip dasar IHK sama dg IF
– Berdasarkan kompleks Ag-Ab
– Deteksi dg pengikat Ab berlabel
IMUNOHISTOKIMIA
• Labelisasi dg : aktivitas enzim
• Menghasilkan warna, setelah diberi kromogen
• Warna tampak pd daerah kompleks enzim dan
Ab dalam jaringan
• Perubahan warna dapat dideteksi dg
mikroskop cahaya
IMUNOHISTOKIMIA
• Tujuan pem : utk
– Mengenali jenis Ag
– Bahan yg terkandung dalam sel atau jaringan
• Manfaat pem : utk
– Mempertajam dx patologik
– Perkiraan perangai bilogik Tu
– Menentukan prognosis Tu
– Menentukan pilihan Tx
– Mengenali jenis m.o & infeksi
IMUNOHISTOKIMIA
• Peran Dx patologik :
– Memastikan histogenik Tu
– Menentukan subklasifikasi Tu
– Menentukan lesi neoplastik
– Menentukan lesi non-neoplastik
– Mendeteksi petanda Tu
– Mendeteksi petanda mikroba
– Mendeteksi ekspresi onkogen
IMUNOHISTOKIMIA
• Utk meningkatkan sensitifitas & spesifisitas :
– Tehnik monoklonal Ab
– Tehnik hibridoma
• Metode :
– Kompleks avidin biotin
– Peroksidase anti peroksidase (PAP)
– Alkali fosfatase anti alkali fosfatase
– Streptavidin biotin
METODE KOMPLEKS AVIDIN-BIOTIN
• Avidin :
– glikoprotein dasar dg BM 68.000
– Berasal putih telur
– Afinitas tinggi thd Biotin
• Biotin :
– Vit larut dlm air
– BM-nya rendah : 244
– Dapat bergabung dg berbagai prot : termasuk
Reseptor Ig.
– Bereaksi dg fluorochrome-coupled avidin
METODE KOMPLEKS AVIDIN-BIOTIN
• Proses :
– Stlh reaksi Ag dg unlabeled Ab, ditambah dg
Biotin-labeled second Ab.
– Krn byk molekul biotin dpt bergabung dg avidin,
maka penambahan fluochrome labeled avidin
menghslkan ikatan kuat, membentuk warna yg
jelas.
• Ikatan dg afinitas lebih kuat drpd PAP
METODE PEROKSIDASE ANTI PEROKSIDASE
(PAP)
• Variasi dari metode imunoperosidase
• Prinsip kerja sama dengan imunofloresen
• Pemberian Ab berlabel-enzim tdk scr lgsg
• Menggunakan bukan reagensia labelling tunggal
umum , shg berbeda utk setiap sistem organ
• Ab yg terikat terdeteksi melalui labeled
antiglobulin
• Cara imunoperosidase lebih menguntungkan dr
imunofloresen, krn :............
METODE ALKALIFOSFATASE ANTI
ALKALIFOSFATASE
• Prinsip : ditemukanya aryl amine primer, yg
jika direaksikan dg alkyl nitrit dalam media
asam, akan membentuk senyawa azo, yg dpt
bereaksi dg subtitued naphthol menghslkan
warna ygtdk larut & bersifat chromogenic.
• Sbg substrat : ester 6-bromo 2-3 naphtholic
acid
• Hidrolisis enzimatis dg : diazitised 4 amino 2
diethoxybenzanilide
METODE STREPTAVIDIN BIOTIN (SB)
• Banyak digunakan dalam bidang imunologi :
– Biotin mudah berikatan dg berbagai protein
– Ikatan streptavidin & biotin sangat kuat
– Dpt mengeliminasi ikatan lain yg non spesifik (krn
kandungan KH rendah & titik isoelektrik mendekati
netral, shg tdk tjd berbagai reaksi non spesifik dg
avidin).
• SB lebih baik dr AB : krn ikatan lebih banyak &
kuat ...... Shg hsl pewarnaan lebih jelas
• Menggunakan reagensia labelling tunggal umum :
conjugated streptavidin enzyme

Anda mungkin juga menyukai