PELAYANAN KEROHANIAN
RUMAH SAKIT SURABAYA MEDICAL SERVICE
TAHUN 2015
JL KAPUAS NO 2
SURABAYA
RS. Surabaya Medical Service
Jl. Kapuas No. 2
Surabaya
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN TENTANG
PELAYANAN KEROHANIAN
3.
4.
5.
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................. i
Lembar Pengesahan ............................................................................ ....... ii
Kata Pengantar .................................................................................... ....... iii
Daftar Isi...................................................................................................... iv
BAB I. Definisi ........................................................................................... 1
BAB II.Ruang Lingkup ............................................................................... 2
1.1. Falsafah Pelayanan Spiritual ................................................................ 2
1.2. Tujuan Pelayanan Spiritual .................................................................. 3
1.3. Landasan Hukum ................................................................................. 3
BAB III. Tata Laksana Pelayanan Spiritual ................................................ 5
2.1. Pelayanan Spiritual Pasien Rawat Inap ................................................ 5
2.2. Pelayanan Spiritual Pasien Rawat Jalan .............................................. 5
2.3. Teknik Pelayanan Spiritual Terhadap Pasien ....................................... 6
3.1. Ketrampilan Membangun Relasi Terapeutik ....................................... 6
A. Hakekat................................................................................................. 6
B. Maksud dan Tujuan.............................................................................. 6
C. Prosedur ............................................................................................ ... 6
D. Metode / Tehnik yang diperlukan ........................................................ 6
3.2. Ketrampilan Membangun Komunikasi Terapeutik .............................. 7
A. Hakekat................................................................................................. 7
B. Maksud dan Tujuan.............................................................................. 7
C. Prosedur ............................................................................................ ... 7
D. Metode / Tehnik .................................................................................. 8
3.3. Ketrampilan Asesmen dan Diagnosa ................................................... 8
A. Hakekat................................................................................................. 8
B. Maksud dan Tujuan.............................................................................. 8
C. Prosedur ............................................................................................ ... 8
D. Metode / Tehnik .................................................................................. 11
3.4. Ketrampilan Pertolongan Kerohanian .................................................. 11
A. Hakekat................................................................................................. 11
B. Maksud dan Tujuan.............................................................................. 12
C. Prosedur ............................................................................................ ... 12
D. Metode / Tehnik .................................................................................. 12
BAB IV. Dokumentasi ................................................................................ 13
Daftar Pustaka ............................................................................................. 14
iv
v
PANDUAN
PELAYANAN SPIRITUAL TERHADAP PASIEN
BAB I
DEFINISI
1
Brown dan Young-Ward menemukan bahwa (96%) pasien menggunakan doa
untuk mengatasi stres saat menghadapi pre-post operasi bedah jantung dan (97%)
menyatakan doa sangat membantu menghadapi keadaan tersebut. Sama halnya
dengan hasil penelitian Robert, Brown, Elkins dan Larson pada pasien kanker
kandungan, sejumlah (91%) menyatakan bahwa agama membantu mereka
memiliki harapan, (88%) menyatakan bahwa agama adalah faktor yang sangat
penting dalam hidup mereka. Melihat pentingnya pelayanan rohani dalam
mendukung kesembuhan penyakit pasien, RS Surabaya Medical Service sebagai
institusi pelayanan kesehatan melaksanakannya dengan tujuan mencapai kepuasan
pasien dengan upaya memenuhi harapannya.
BAB II
RUANG LINGKUP
2
Proses Pelayanan spiritual terhadap pasien dan keluarganya diawali
dengan membangun relasi terapeutik, membangun komunikasi terapeutik,
asesmen dan diagnosa serta pemberian pertolongan.
3
b. UU No 6 Tahun 2009 tentang Kesehatan terletak terutama pada adanya
pengakuan kesehatan sebagai hal yang komprehensif atau terpasu
dimana aspek spiritual menjadi salah satu aspek dari kesehatan manusia
yang harus diupayakan, selain aspek mental dan sosial yang dalam
batas tertentu dapat menjadi domain Pelayanan spiritual.
Pasal 1
(1) Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis
(6) Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan
4
Pasal 49
(1) Penyelenggaraan upaya kesehatan harus memperhatikan fungsi
sosial, nilai dan norma agama, sosial budaya, moral dan etika
profesi.
BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN SPIRITUAL
5
2.3 Tehknik Pelayanan spiritual Terhadap Pasien
Ada banyak model, pendekatan dan tehnik yang dapat digunakan dalam
menjalankan Pelayanan spiritual. Pada dasarnya setiap pelayan kerohanian
memiliki kesempatan memanfaatkan dan mengembangkan aneka pendekatan,
model dan teknik. Upaya untuk menyusun ketrampilan Pelayanan spiritual ini
didasarkan pada pentahapan proses layanan yang secara umum berlaku dengan
membangun relasi terapeutik, membangun komunikasi terapeutik, asesmen dan
diagnosa serta pemberian pertolongan.
Ketrampilan Membangun Relasi Terapeutik
A. Hakekat
Adalah sebuah hubungan timbal balik antara pelayan dan pasien sedemikian
rupa sehingga menghasilkan kontribusi positif bagi terciptanya atmosfer
pertolongan yang kondusif dan hubungan baik
B. Maksud dan Tujuan
1. Menciptakan atmosfer pelayanan yang kondusif
2. Menciptakan hubungan baik
C. Prosedur
Prosedur yang sebaiknya dilakukan agar relasi terapeutik dapat terbangun
adalah sebagai berikut:
a. Memilih waktu dan tempat layanan yang tepat
b. Hadir secara fisik yang ditunjukkan melalui jarak fisik, ekspresi
wajah, tatapan mata, cara duduk/berdiri, sikap tubuh dan
ketenangan sedemikian rupa sehingga terbangun atmosfer
pelayanan yang kondusif
c. Hadir secara psikologis yang ditunjukkan melalui perhatian,
keseriusan dankesiapan mendengar
D. Metode / Tehnik yang diperlukan
Agar dapat membangun relasi terapeutik diperlukan penguasaan beberapa
metode atau tehnik dasar yaitu
1. Ketrampilan mengelola lingkungan pelayanan
2. Ketrampilan hadir secara fisik
3. Ketrampilan hadir secara psikologis
6
3.2. Ketrampilan Membangun Komunikasi Terapeutik
A. Hakekat
Adalah sebuah komunikasi timbal balik antara pelayan dan klien sedemikian
rupa yang kemudian menghasilkan efek bagi peningkatan pemahaman bahkan
fasilitas pemulihan bagi klien
B. Maksud dan Tujuan
1. Meningkatkan rasa percaya klien terhadap pelayan
2. Meningkatkan pemahaman pelayan terhadap klien dan sebaliknya
3. Menghasilkan efek fasilitas pemulihan bagi klien
C. Prosedur
Prosedur yang sebaiknya jalankan agar komunikasi terapeutik dapat
terbangun adalah sebagai berikut:
1. Memulai dengan membicarakan hal-hal umum
2. Fokus pada gejala-gejala masalah yang ditemukan
3. Menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terbuka dalam rangka eksplorasi
4. Mendengarkan klien secara verbal dan non verbal
5. Fokus sumber-sumber masalah
6. Melakukan diskriminate ke dalam alam perasaan, pikiran dan keyakinan
klien
7. Melakukan communicate informasi yang bernilai bagi klien tentang
dirinya
8. Memberi Tanggapan Secara efektif
(1) Menunjukkan pemahaman
(2) Menafsirkan perkataan klien
(3) Mengevaluasi pernyataan klien
(4) Memberikan dorongan
(5) Memberikan nasehat secara tepat
7
D. Metode / Tehnik
Agar dapat membangun komunikasi terapeutik diperlukan penguasaan
metode atau tehnik dasar yang meliputi:
1. Ketrampilan Mendengar Verbal dan Non Verbal
2. Ketrampilan Self Listening
3. Ketrampilan Empati Akurat Tingkat Dasar
4. Ketrampilan Empati Akurat Tingkat Lanjut
5. Ketrampilan Interpati
6. Ketrampilan Menanggapi Secara Akurat
3.3. Ketrampilan Asesmen dan Diagnosa
A. Hakekat
Asesmen adalah upaya mengumpulkan informasi kehidupan klien dengan
menggunakan berbagai metode pengumpulan data yang rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan Diagnosa adalah upaya untuk memahami masalah
klien secara komprehensif melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan berbagai metode yang rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan.
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan Asesmen adalah mendapatkan informasi secara akurat dan lengkap
tentang kehidupan klien dalam rangka menerangi masalah yang dialami klien.
Tujuan Diagnosa adalah menemukan masalah utama klien dan berbagai
faktor yang terkait dengan masalah itu yang dapat bersifat biologis,
psikologis, sosiologis, budaya dan rohani.
C. Prosedur
Langkah 1 : Mengidentifikasi gejala masalah
Langkah 2 : Melakukan asesmen dengan berbagai metode:
- Metode wawancara pribadi, keluarga dan kelompok
- Metode Observasi
- Metode inventori
- Studi dokumentasi medis &Tes psikologi (harus dilakukan
oleh yang kompeten)
8
Langkah 3 : Melakukan analisis terhadap berbagai informasi yang ditemukan
terkait dengan masalah klien
(1) Analisis aspek Biologis/Fisik
Pendalaman terhadap beberapa kemungkinan adanya masalah
fisik yang dialami klien seperti
- Jenis penyakit dan prognosisnya
- Adanya kemungkinan kecacatan atau kelemahan fisik yang
ditimbulkan
- Adanya pengaruh dari aspek-aspek psikososiospiritual terhadap
keadaan fisik
(2) Analisis aspek Psikologis
Pendalaman dan penjernihan terhadap aspek-aspek psikologis
yang ditemukan pada diri klien dan memastikan ada tidaknya
serta bobot dari setiap aspek
- Masalah pengendalian emosi
- Masalah cara berpikir
- Masalah motivasi
- Masalah reaksi stres negatif
- Masalah pada sistem koping
- Masalah kepribadian
- Masalah pola hidup atau kebiasaan patologis
- Masalah traumatik
- Masalah kedukaan
- Tanda-tanda abnormalitas
(3) Aspek Sosiologis
Melakukan pendalaman dan penjernihan terhadap aspek-aspek
sosial yang ditemukan sekaligus memastikan ada tidaknya
hubungan yang relevan dan bobot pengaruhnya terhadap klien
- Keadaan keluarga seperti struktur, komunikasi, nilai pembagian
peran, fungsi
- Keadaan pekerjaan dan ekonomi
- Pengaruh lingkungan sosial terhadap klien
- Hubungan-hubungan sosial patologis yang melibatkan klien
9
(4) Aspek Budaya
Melakukan pendalaman dan penjernihan terhadap aspek-aspek
budaya yang ditemukan sekaligus memastikan ada tidaknya
hubungan yang relevan dan bobotnya pengaruhnya terhadap
klien
- adat istiadat yang berpengaruh
- Mitos yang dianut
- Kepercayaan pada tahyul
(5) Aspek Rohani
Melakukan pendalaman dan penjernihan terhadap aspek-aspek
rohani yang ditemukan sekaligus memastikan ada tidaknya
hubungan yang relevan dan bobot pengaruhnya terhadap klien
- Masalah pertumbuhan iman klien
- Masalah hubungan pribadi klien dengan Tuhan
- Masalah partisipasi keagamaan
- Masalah ritual keagamaan
- Masalah pemahaman keagamaan
- Tema-tema rohani yang khas
Langkah 4 : Melakukan Analisa Faktor
Merupakan upaya untuk menilai dan menempatkan suatu aspek
hasil analisis sebelumnya dalam suatu kerangka proses
pengaruhnya terhadap klian
(1) Mengidentifikasi Faktor Penyebab Utama
(2) Mengidentifikasi Faktor Penyiap
(3) Mengidentifikasi Faktor Pencetus
(4) Faktor Penguat
(5) Sirkularitas Faktor
Langkah 5: Membangun korelasi dan integrasi antar aspek dan faktor
Merupakan upaya untuk menentukan hubungan saling
mempengaruhi antara berbagai aspek masalah sehingga
menghasilkan suatu pemahaman yang integratif tentang
persoalan klien.
10
Upaya korelasi dan integrasi dapat menggunakan beberapa
model diagram seperti “Tulang Ikan”, “Anak Sungai” , “Gurita”
atau “gado-gado” tergantung mana yang tepat
Langkah 6 : Melakukan Refleksi Interdisipliner
Menerangi isu-isu utama yang ditemukan pada klien dengan
berbagai teori sehingga pemahaman terhadapnya menjadi lebih
jelas baik dari aspek medis, psikologis, sosiologis maupun budaya
yang mampu mengerti karakteristik setiap masalah dengan baik.
Langkah 7 : Melakukan Refleksi Teologis
Menerangi masalah-masalah rohani dan isu teologis klien dari
sudut pandang kebenaran Teologis sehingga menghasilkan
sikap, keputusan dan solusi rohani.
Langkah 8 : Kesimpulan
Pernyataan paling akurat tentang hakekat masalah yang dihadapi
klien dalam korelasinya dengan berbagai faktor yang berpengaruh
D. Metode / Tehnik
Agar dapat melakukan asesmen dan diagnosa maka diperlukan penguasaan
metode atau tehnik dasar:
1. Ketrampilan asesmen dengan wawancara, observasi, Inventory,
studi dokumentasi
2. Kerangka/pisau analisis
(1) Kerangka analisis Fisik
(2) Kerangka analisis Psikologis
(3) Kerangka analisis Sosiologis
(4) Kerangka analisis Antropologis / budaya
(5) Kerangka analisis Rohani
3.4. Ketrampilan Pertolongan Kerohanian
A. Hakekat
Adalah upaya untuk menolong klien dalam jangka pendek maupun jangka
panjang dengan menggunakan berbagai metode dan sumber informasi
dalam rangka mengatasi masalah, meningkatkan ketrampilan hidup,
produktifitas, aktualisasi diri maupun meraih kebahagiaan hidup. Ciri khas
11
utama pertolongan kerohanian adalah penyembuhan dan pemulihan
bebasis pertumbuhan spiritual menuju keutuhan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Menolong klien mengatasi berbagai problema kehidupan
2. Menolong klien mengembangkan ketrampilan hidup
3. Menolong klien mengoptimalkan produktifitas
4. Menolong klien mengembangkan aktualisasi diri
3. Menolong klien mencapai kebahagiaan hidup berbasis kebermaknaan
hidup
C. Prosedur
Langkah 1 : Menetapkan Tujuan Pertolongan
1) Tujuan Jangka Pendek dan Tujuan Jangka Panjang
- Aspek Psikologis
- Aspek Sosiologis
- Aspek Budaya
- Aspek Rohani
Langkah 2 : Menetapkan Tehnik / Metode Pertolongan
1) Penggunaan berbagai metode dan tehnik terapi dalam integrasi
dengan sumber agama masing-masing pasien.
Langkah 3 : Merencanakan suatu Pertolongan
1) Individual
2) Pasangan
3) Keluarga
4) Kelompok
Langkah 4 : Mengorganisasi dan melaksanakan pertolongan
Langkah 5 : Mengevaluasi pertolongan
Langkah 6 : Tindak lanjut dan perbaikan pertolongan
D. Metode / Tehnik
1. Tehnik-Tehnik terapi di bidang psikologis dan psikoterapi
2. Tehnik-Tehnik terapi di bidang psikososial
3. Tehnik-Tehnik Pertolongan Rohani
12
BAB IV
DOKUMENTASI
Metode / Tehnik
1. Ketrampilan pencatatan
2. Ketrampilan Dokumentasi
13
DAFTAR PUSTAKA
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 05 Mei 2015
Direktur RS. Surabaya Medical Service
14