Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM INFORMASI LABORATORIUM(SIL)

Disusun Oleh :

Nama : LIYANA SAPUTRI


NIM : PO7134118083
Prodi : DIV Analis Kesehatan
Kelas/Tk : B / III
Semester : VII(Tujuh)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN TAHUN AJARAN 2020/2021

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sistem Informasi Laboratorium mengintegrasikan semua proses yang berlangsung
didalam laboratorium. Kegiatan dimulai dari preanalitik, analitik dan pasca analitik,
semua kegiatan terintegrasi dengan sebuah sistem. Dari penjelsan diatas, mari kita
samakan persepi tentang Sistem Informasi Laboratorium yaitu :“Prosedur sistematik
untuk mengumpulkan, menyimpan mempertahankan, mengolah mengambil dan
memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya
untuk pengambilan keputusan manajemen”. Sistem Informasi Laboratorium juga dapat
dijelaskan sebagai adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan .Berikut penjelasan lebih rinci tentang Sistem Informasi
Laboratorium, mari kita simak bersama-sama. Sistem Informasi Laboratorium merupakan
suatu pengelolaan informasi secara sistematis dalam rangka pelayanan laboratorium.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah penerapan system informasi laboratorium di Puskemas Gerung
2. Apa saja dampak terburuk dari pengembangan SIL tersebut?
3. Bagaiamana langkah – langkah dalam pengembangan SIL?
C.Tujuan
Dapat memahami serta menganalisa bagaiaman penerapan ,pengembangan dan
mengetahui bagaiamana langkah –langkah yang tepat dalam pengembangan SIL.
BAB II PEMBAHASAN
ANALISA KESALAHAN JIKA MENGGUNAKAN SISTEM
MANUAL

 PENERAPAN SISTEM DENGAN MANUAL


1.INPUT :
a. Buku register -> pencatatan mengenai data pasien masih menggunakan buku
biasa,permintaan formulir pemeriksaan laboratorium masih dengan kertas serta
hasil pemeriksaan pun dicatat dengan manual di kertas.
b. Kelemahan dari sitem manual ini adalah sistem tersebut mempunyai banyak
kekurangan diantaranya memungkinkan bisa terjadi banyak kesalahan dalam
penulisan data pada buku, membutuhkan waktu lama dalam proses pencarian data
dan dalam membuat laporan juga membutuhkan waktu lama, teknologi informasi
yang ada, pekerjaan pengolahan data pada laboratorium puskesmas Gerung.

2.PROSES

Proses pencatatan, pengumpulan data pasien,sampel dan permintaan


pemeriksaan klinis dan non klinis di Puskesmas Gerung masih menggunkan
metode manual sehingga, dapat menyebabkan pencatatan ulang apa bila terdapat
data yang salah atau terdapat pemeriksaan yang sama. Hal tersebut dapat
memperlambat proses pembukuan yang dilakukan. Selain itu pencatatan dan
pengolahan data hasil pemeriksaan non klinis dilakukan dengan melihat nilai
standar pada tiap-tiap pemeriksaan dan membutuhkan waktu yang lama.

3.OUTPUT

Proses out put di Puskesmas Gerung masih dengan sistem manual,dibutuhkan


waktu yang lama pada saat harus membuat laporan mengenai biaya yang diperoleh,
data yang berisikan data pasien, hasil pemeriksaan, nilai normal, no registrasi dll,
harus di catat satu-persatu sehingga dapat memperlambat dalam mendapatkan
informasi terkait kegiatan dan proses yang terjadi di laboratorium puskesmas Gerung
tersebut.
 KESALAHAN DIAKIBATKAN OLEH SISTEM MANUAL

1. Terjadinya human erorr dalam melakukan input, process, dan output dari data pasien
sehingga untuk tindak lanjut penanganan pasien juga akan ikut salah dan menimbulkan
masalah yang sangat besar.
2. Dapat menyebabkan kesulitan pencarian kembali data sebelumnya dan resiko kehilangan
dokumen relatif besar serta pencatatan dilakukan berulang-ulang pada bagian
pendaftaran dan pemeriksaan. Selain itu, untuk mengetahui riwayat penyakit pasien jadi
sulit.
3. perhitungan biaya pemeriksaan yang dibebankan kepada pasien atau pelanggan dilakukan
dengan menggunakan kalkulator yang memungkinkan terjadinya kesalahan perhitungan.
Selain itu, pencarian data jenis dan tarif pemeriksaan dilakukan dengan melihat daftar
yang panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga mengurangi
kepuasan pelanggan.
4. Dalam formulir manual, semua parameter pemeriksaan ditampilkan dan masih ditulis
dengan tangan pada format yang telah disediakan sehingga menjadi tidak efisien karena
memakan banyak kertas dan tidak rapi yang memungkinkan terjadinya kesalahan
penulisan dan pembacaan. Kesalahan tersebut akan berpengaruh terhadap tindakan yang
diberikan pasien.
5. Perlindungan atas kerahasiaan data pasien belum akurat dan terjamin, dan dapat diketahui
oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab serta berpotensi disalahgunakan serta
kemungkinan duplikasi data relatif besar.
6. Pencatatan dan pengolahan data hasil pemeriksaan non klinis masih dilakukan secara
manual dengan melihat nilai standar baku mutu untuk tiap-tiap pemeriksaan sehingga
membutuhkan waktu yang lama.
7. Perhitungan statistik laboratorium masih dilakukan secara manual memungkinkan
terjadinya kesalahan-kesalahan dalam perhitungan
8. Perhitungan jumlah pemakaian reagen masih dilakukan secara manual, sehingga
memungkinkan terjadinya kesalahan dalam perhitungan.
9. Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium belum tersedia.
10. Laporan statistik laboratorium hanya meliputi jumlah kunjungan pemeriksaan
laboratorium. Belum dikategorikan berdasarkan jenis pemeriksaan, cara bayar, jenis
pasien serta belum menyajikan rerata jumlah pemeriksaan per hari dan trend dalam bentuk
grafik, sehingga mempersulit dalam monitoring dan evaluasi.
11. . Laporan keuangan laboratorium hanya menampilkan jumlah total pendapatan, belum
menampilkan informasi mengenai angka pencapaian target pendapatan serta trend dalam
bentuk grafik. Hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan dalam evaluasi sistem
keuangan laboratorium.
12. Laporan mengenai data pelanggan eksternal seperti data dokter dan instansi pengguna
layanan belum tersedia. Laporan ini sangat berguna untuk melihat peluang pasar sebagai
strategi pemasaran laboratorium misalnya pemberian reward kepada dokter yang
memberikan kontribusi pendapatan besar, peningkatan kerjasama dengan pengguna
layanan yang berpotensi menjadi pelanggan.
13. Pencatatan identitas pada spesimen pasien yang masih dilakukan secara manual, dapat
menyebabkan bertukarnya sampel antara pasien satu dengan pasien lain sehingga terjadi
kesalahan diagnosa.
14. Validasi hasil belum dilakukan berjenjang sehingga risiko terjadi kesalahan hasil setelah
keluar dilaboratorium sangat besar.
15. Data tidak terjamin keaamanannya, bisa terjadi kehilangan data akibat bencana dll
16. Lamanya dalam menemukan informasi data yang suda lama
17. Boros kertas dan tinta yang digunakan menulis bisa terhapus
18. Boros kertas dan Tinta yg digunakan menulis bisa terhapus
19. Berkas-berkas yang tersimpan memiliki potensi untuk tertukar dan Kertas yang digunakan
bisa saja robek atau lapuk akibat disimpan terlalu lama
20. Proses pemeriksaan di laboratorium menjadi lambat, sehingga hasil pemeriksaan menjadi
lambat diserahkan kepada pelanggan/pasien

 PENGEMBANGAN SYSTEM INFORMASI LABORATORIUM


Pengembangan system informasi di Laboratoium harus melewati tahapan –
tahapan tersebut untuk dapat mencapai system informasi yang modern seperti pencatatan
buku bisa digantikan dengan sistem informasi terkomputerisasi. Sistem informasi
terkomputerisasi selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih
akurat.sistem informasi laboratoriumyang sudah terkomputerisasi bisa meningkatkan
kinerja pelayanan laboratorium terhadap pasiennya dengan baik dan dapat mempercepat
mengolah data-data pada laboratorium. Sehingga nantinya proses yang terdapat di
dalam Laboratorium tersebut dapat lebih cepat, memudahkan dalam pengumpulan
informasi, pemberian informasi dan dalam pelaporannya dalam lebih cepat dibandingkan
menggukan sitem manual.Seperti system manual yang memiliki banyak kelemahan ,
begitupun dengan system informasi yang modern juga meiliki bnayak kelemahan yaitu
harga software SIL yang mahal, menggunakan daya listrik lebih banyak, computer
terkena virus, system error, dan SDM yang kurang mampu dalam pengoprasian SIL.

BAB III PENUTUP


A.KESIMPULAN
Puskesmas Gerung masih menggunakan Sistem informasi metode manual,segala
pencatatan tentang input,proses dan output masih mengunakan pembukuan biasa atau
kertas.sistem informasi laboratorium dapat diartikan sebagai media untuk membagikan
dan menyebarluaskan informasi kepada pengguna informasi secara cepat dan tepat.
Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan
manajemen, operasi perusahaan dari hari kehari dan informasi yang layak untuk pihak
luar perusahaan.

B.SARAN

Dengan mempelajari SIL terkait Pengembangan system informasi laboratorium di


puskesmas Gerung , diharapkan untuk dapat mengetahui bagaimana pengembangan SIL
yang Baik dan benar sehingga dapat dipahami bagaiman prosesnya.

Anda mungkin juga menyukai