Disusun Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sistem Informasi Laboratorium mengintegrasikan semua proses yang berlangsung
didalam laboratorium. Kegiatan dimulai dari preanalitik, analitik dan pasca analitik,
semua kegiatan terintegrasi dengan sebuah sistem. Dari penjelsan diatas, mari kita
samakan persepi tentang Sistem Informasi Laboratorium yaitu :“Prosedur sistematik
untuk mengumpulkan, menyimpan mempertahankan, mengolah mengambil dan
memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya
untuk pengambilan keputusan manajemen”. Sistem Informasi Laboratorium juga dapat
dijelaskan sebagai adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan .Berikut penjelasan lebih rinci tentang Sistem Informasi
Laboratorium, mari kita simak bersama-sama. Sistem Informasi Laboratorium merupakan
suatu pengelolaan informasi secara sistematis dalam rangka pelayanan laboratorium.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah penerapan system informasi laboratorium di Puskemas Gerung
2. Apa saja dampak terburuk dari pengembangan SIL tersebut?
3. Bagaiamana langkah – langkah dalam pengembangan SIL?
C.Tujuan
Dapat memahami serta menganalisa bagaiaman penerapan ,pengembangan dan
mengetahui bagaiamana langkah –langkah yang tepat dalam pengembangan SIL.
BAB II PEMBAHASAN
ANALISA KESALAHAN JIKA MENGGUNAKAN SISTEM
MANUAL
2.PROSES
3.OUTPUT
1. Terjadinya human erorr dalam melakukan input, process, dan output dari data pasien
sehingga untuk tindak lanjut penanganan pasien juga akan ikut salah dan menimbulkan
masalah yang sangat besar.
2. Dapat menyebabkan kesulitan pencarian kembali data sebelumnya dan resiko kehilangan
dokumen relatif besar serta pencatatan dilakukan berulang-ulang pada bagian
pendaftaran dan pemeriksaan. Selain itu, untuk mengetahui riwayat penyakit pasien jadi
sulit.
3. perhitungan biaya pemeriksaan yang dibebankan kepada pasien atau pelanggan dilakukan
dengan menggunakan kalkulator yang memungkinkan terjadinya kesalahan perhitungan.
Selain itu, pencarian data jenis dan tarif pemeriksaan dilakukan dengan melihat daftar
yang panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga mengurangi
kepuasan pelanggan.
4. Dalam formulir manual, semua parameter pemeriksaan ditampilkan dan masih ditulis
dengan tangan pada format yang telah disediakan sehingga menjadi tidak efisien karena
memakan banyak kertas dan tidak rapi yang memungkinkan terjadinya kesalahan
penulisan dan pembacaan. Kesalahan tersebut akan berpengaruh terhadap tindakan yang
diberikan pasien.
5. Perlindungan atas kerahasiaan data pasien belum akurat dan terjamin, dan dapat diketahui
oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab serta berpotensi disalahgunakan serta
kemungkinan duplikasi data relatif besar.
6. Pencatatan dan pengolahan data hasil pemeriksaan non klinis masih dilakukan secara
manual dengan melihat nilai standar baku mutu untuk tiap-tiap pemeriksaan sehingga
membutuhkan waktu yang lama.
7. Perhitungan statistik laboratorium masih dilakukan secara manual memungkinkan
terjadinya kesalahan-kesalahan dalam perhitungan
8. Perhitungan jumlah pemakaian reagen masih dilakukan secara manual, sehingga
memungkinkan terjadinya kesalahan dalam perhitungan.
9. Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium belum tersedia.
10. Laporan statistik laboratorium hanya meliputi jumlah kunjungan pemeriksaan
laboratorium. Belum dikategorikan berdasarkan jenis pemeriksaan, cara bayar, jenis
pasien serta belum menyajikan rerata jumlah pemeriksaan per hari dan trend dalam bentuk
grafik, sehingga mempersulit dalam monitoring dan evaluasi.
11. . Laporan keuangan laboratorium hanya menampilkan jumlah total pendapatan, belum
menampilkan informasi mengenai angka pencapaian target pendapatan serta trend dalam
bentuk grafik. Hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan dalam evaluasi sistem
keuangan laboratorium.
12. Laporan mengenai data pelanggan eksternal seperti data dokter dan instansi pengguna
layanan belum tersedia. Laporan ini sangat berguna untuk melihat peluang pasar sebagai
strategi pemasaran laboratorium misalnya pemberian reward kepada dokter yang
memberikan kontribusi pendapatan besar, peningkatan kerjasama dengan pengguna
layanan yang berpotensi menjadi pelanggan.
13. Pencatatan identitas pada spesimen pasien yang masih dilakukan secara manual, dapat
menyebabkan bertukarnya sampel antara pasien satu dengan pasien lain sehingga terjadi
kesalahan diagnosa.
14. Validasi hasil belum dilakukan berjenjang sehingga risiko terjadi kesalahan hasil setelah
keluar dilaboratorium sangat besar.
15. Data tidak terjamin keaamanannya, bisa terjadi kehilangan data akibat bencana dll
16. Lamanya dalam menemukan informasi data yang suda lama
17. Boros kertas dan tinta yang digunakan menulis bisa terhapus
18. Boros kertas dan Tinta yg digunakan menulis bisa terhapus
19. Berkas-berkas yang tersimpan memiliki potensi untuk tertukar dan Kertas yang digunakan
bisa saja robek atau lapuk akibat disimpan terlalu lama
20. Proses pemeriksaan di laboratorium menjadi lambat, sehingga hasil pemeriksaan menjadi
lambat diserahkan kepada pelanggan/pasien
B.SARAN