Anda di halaman 1dari 27

 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Topik 3
Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium

Gambar 5.5. Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium


sumber HCLab Sysmex

Ketika melihat gambar di atas, apakah yang Anda bayangkan? Ya ini adalah suatu desain
pengembangan Sistem Informasi khususnya Sistem Informasi Laboratorium. Marilah kita ikuti
pembahasan berikut :
Desain Sistem Informasi Laboratorium merupakan sekumpulan dari model model
terhubung yang menggambarkan hubungan dari sebuah sistem. Arsitektur informasi adalah
desain komponen komputer secara keseluruhan (termasuk sistem jaringan), untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan organisasi yang spesifik. Arsitektur tehnologi informasi berguna sebagai
penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak biru (blueprint) untuk rencana dimasa
datang. Tujuan dari arsitektur Sistem Informasi Laboratorium adalah supaya bagian teknologi
informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis laboratoriium.

Oleh karena itu arsitektur informasi memadukan kebutuhan informasi, komponen


sistem informasi dan teknologi pendukung. Sedangkan arsitektur sistem dan teknologi
informasi dapat dipecah menjadi
4 level, yaitu :
a. Business Architecture
b. Functional Architecture
c. Software Architecture
d. Network Architecture

151
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Arsitektur teknologi informasi berguna sebagai penuntun bagi operasi atau


implementasi sistem untuk arahan dimasa datang. Dalam prakteknya arsitekture yang
berjalan didalam jaringan, dapat dibagi tiga jenis architecture (Network Atchitecture), yaitu :
a. Arsitektur Terpusat
b. Arsitektur Tersebar
c. Arsitektur Client/Server

Agar kita memiliki persepsi yang sama tentang ketiga jenis arsitektur ini, mari kita amati
gambar gambar dibawah ini.

Gambar 5.6. Arsitektur Terpusat


Sumber Fahmi Hakam ( 2016: 83)

152
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Gambar 5.7. Arsitektur Tersebar

sumber Fahmi Hakam ( 2016: 84)

Gamba 5.8. Aritektur Client /Server


Sumber Fahmi Hakam ( 2016 : 84)

153
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Desain pengembangan Sistem Informasi Laboratorium yang saat ini dilakukan adalah
model Client/server. Integrasi demografi data pasien dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
ke Sistem Informasi Laboratorium (SIL) mengunakan protocol Health Level Seven (HL7).
Apakah yang dimaksud dengan HL7? HL7 adalah alah satu standar American National
Standards Institute (ANSI) yang telah terakreditasi oleh Standards Developing Organization
(SDO) dan digunakan dalam sistem pelayanan kesehatan.HL7 berisi templates (tabel dan field)
untuk merancang validasi dan verifikasi input data dalam suatu sistem medis.

A. GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI LABORATORIUM

Informasi dan alur pelayanan menggambarkan hubungan kerja melalui penetapan garis
kewenangan dan tanggung jawab, komunikasi dan alur kerja agar diperoleh fungsi yang
optimal melalui unit-unit terkait (koordinasi). Hal ini menjamin bahwa masing-masing petugas
memperoleh pengertian mengenai tugas dan fungsi yang diharapkan, melengkapi mereka
dengan mekanisme untuk mengerti dengan jelas tanggung jawab mereka dan kepada siapa
harus bertanggung jawab. Sistem informasi laboratorium kesehatan adalah prosedur
sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan,mengolah, mengambil dan
memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium kesehatan tentang kegiatan
pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen.
Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin,mudah dibaca dan tepat waktu.
Penyajian data laboratorium yang lebih rapi dan tepat waktu selain dapat juga dimanfaatkan
di luar penggunaan tradisional, seperti untuk mempengaruhi perubahan pola perintah
dokter,memantau perubahan pola kerentanan antibiotik secara lengkap, dan melakukan
kajian lini produk serta penentuan biaya.1Pada sistem informasi laboratorium kesehatan,
input adalah : 1)Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan,
2)Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis; 3) Daftar jenis dan tariff pemeriksaan
sesuai daftar retribusi pelayanan laboratorium; 4) Register hasil pemeriksaan klinis dan non
klinis; 5) Buku pencatatan pemakaian reagen, 6) Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan
non klinis.
Proses dalam sistem informasi laboratorium kesehatan berupa kegiatan pengelolaan
pelayanan laboratorium meliputi: 1) Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data
jenis dan tarif pemeriksaan,hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data
pemeriksa;2) Perhitungan biaya pemeriksaan; 3) Perhitungan statistik laboratorium meliputi
cakupan pemeriksaan laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari; 4) Perhitungan
jumlah pemakaian reagen pemeriksaan; 5)Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per
periode waktu serta perhitungan angka pencapaian target pendapatan.
Output dalam sistem informasi laboratorium kesehatan berupa informasi mengenai
biaya pemeriksaan, laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis, rekapitulasi
hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium, laporan statistik hasil pemeriksaan, laporan
keuangan, laporan pemakaian reagen, laporan pengguna layanan (pelanggan). Subsistem
yang membentuk sistem informasi laboratorium kesehatan adalah: pasien/pelanggan, bagian

154
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

pendaftaran/pembayaran retribusi, bagian keuangan, bagian pelaksana teknis, kepala


laboratorium.
Proses informasi pada tiap sub sistem saling berhubungan satu dengan lainnya untuk
menghasilkan informasi secara keseluruhan dari sistem informasi laboratorium di untuk
membantu pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat Pada umumnya sistem
informasi laboratorium terdiri atas:
a. sistem informasi pelayanan
b. sistem informasi kepegawaian
c. sistem informasi keuangan/akuntansi
d. sistem informasi logistik.
Pengertian alur pelayanan oleh pelaksana di laboratorium lebih menunjukan kepada
aspek pemeriksaan mulai dari pra analisis, analisis dan pasca analisis, sedangkan oleh pemakai
jasa adalah ketepatan dan kecepatan hasil pemeriksaan. Dalam perancangan sistem yang
dilakukan adalah dengan menggambarkannya pada system flow.

1. System Flow Penerimaan Pasien


Pada System Flow penerimaan pasien ini, pertama-tama pasien melakukan pendaftaran
serta menyerahkan surat pemeriksaan. Surat pemeriksaan tersebut kemudian diberikan
kepada petugas administrasi. Sistem akan menampilkan data pasien yang sudah ada. Petugas
administrasi akan mengecek status pasien dan petugas administrasi akan menampilkan data
pasien, pemeriksaan dan data dokter. Data dokter digunakan untuk mengetahui berapa
kunjungan pasien kemudian petugas administrasi akan memasukkan data-data tersebut
dan selanjutnya memasukkan data-data tersebut ke dalam database yang sudah
terkomputerisasi sehingga petugas administrasi bisa melihat histori pemeriksaan pasien dan
dokter dalam periode tertentu.
Proses selanjutnya membuat bukti pembayaran yang digunakan untuk bukti bahwa
pasien tersebut sudah melakukan pendaftaran dan transaksi pemeriksaan. Pada bukti
pembayaran terdapat 2 lembar yaitu untuk lembar pertama digunakan untuk pasien dan
lembar kedua untuk diarsipkan. Kemudian, setelah pasien mendapatkan bukti pembayaran
maka akan melakukan pembayaran. Untuk lebih jelasnya, system flow Penerimaan Pasien bisa
dilihat pada gambar dibawah ini.

155
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Gambar 5.9. System Flow Penerimaan Pasien


sumber standret.wordpress.com

2. System Flow Pemeriksaan


Pada System Flow Pemeriksaan ini, pertama tama dimulai dari petugas administrasi
menyerahkan jenis pemeriksaan yang didapat dari pendaftaran pasien kepada petugas
Kemudian, pada bagian laboratorium akan melakukan pemeriksaan sesuai dengan apa yang
ada di formulir pemeriksaan. Proses selanjutnya, menginputkan hasil pemeriksaan jika sudah
selesai. Dengan menginput data, maka hasil pemeriksaan tersebut akan disimpan di dalam
database secara komputerisasi sehingga bagian laboratorium bisa melihat histori
pemeriksaan jika sewaktu waktu dokter pemberi rujukan menanyakan hasil pemeriksaan
pasien tersebut. Kemudian, hasil pemeriksaan tadi diberikan kepada pasien. Untuk lebih
jelasnya, System Flow Pemeriksaan bisa dilihat pada Gambar dibawah ini.

156
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Gambar 5.10. System Flow Pemeriksaan


sumber standret.wordpress.com

3. System Flow Pemesanan Reagen


Pada bagian System Flow Pemesanan Regen ini, dimulai dari bagian laboratorium
mengecek persediaan reagen dari data reagen. Apakah persediaan reagen habis. Jika
tidak maka proses akan berakhir. Tapi jika persediaan reagen habis petugas lab akan
menginputkan data pesanan pembelian apa saja yang sudah habis dan menyimpan data
pesanan tersebut kedalam database yang sudah terkomputerisasi sehingga petugas bisa
melihat reagen apa saja yang sudah dipesan.
Proses selanjutnya, membuat surat order yang terdiri dari 2 lembar surat order. Dari
surat order tersebut petugas meminta persetujuan kepada manajer untuk di cek apa sesuai
dengan reagen yang sudah habis. Apakah surat order tersebut disetujui apa tidak. Jika
tidak maka surat order tersebut dikembalikan kepada petugas lab untuk melakukan
revisi dari data pemesanan, setelah selesai merevisi surat order tersebut akan
dikembalikan kepada pimpinan.
Kemudian, jika surat order tersebut diterima maka pimpinan akan
menandatangani surat order tersebut, setelah ditandatangani oleh pimpinan surat
order yang pertama diberikan kepada bagian gudang dan surat kedua disimpan untuk

157
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

dibuat arsip yang digunakan untuk mencocokkan data pemesanan. Untuk lebih jelasnya,
System Flow Pemesanan Reagen bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.11. System Flow Pemesanan Reagen


sumber standret.wordpress.com

158
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

4. System Flow Penerimaan Reagen


Pada System Flow Penerimaan Reagen, di mulai dari petugas lab melihat data pesanan
dari database dismpan dan terkomputerisasi. Kemudian, petugas akan mengecek order
pesanan dari suppliersesuai apa tidak dengan apa yang sudah dipesan. Jika tidak maka
sistem akan selesai. Dan jika sesuai maka petugas lab akan mengubah persediaan reagen
dari data yang terkomputerisasi. Selanjutnya, karyawan bagian keuangan akan melakukan
pembayaran sesuai dengan biaya dari keseluruhan reagen yang dipesan. Untuk lebih
jelasnya, System Flow Penerimaan Reagen dapat dilihat pada dibawah ini.

Keuangan

Gambar 5.12. System Flow Penerimaan Reagen

sumber standret.wordpress.com

159
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

B. FITUR - FITUR SISTEM INFORMASI LABORATORIUM

Sistem Informasi Laboratorium adalah sebuah kelas dari perangkat lunak yang
menangani penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi yang dihasilkan
oleh proses laboratorium klinik. Sistem ini seringkali harus berinteraksi dengan instrumen
dan sistem informasi lainnya seperti Hospital Information System (HIS). Disiplin ilmu yang
mendukung Laboratory Information System (LIS) termasuk diantaranya yaitu hematologi,
kimia, imunologi, bank darah (manajemen donor dan transfusi), mikrobiologi.
Operasi dasar yang dilakukan dalam LIS:
1. Mengurutkan registrasi
2. Menerima sampel
3. Mengirimkan sampel kepada pemeriksa
4. Memasukkan hasil pemeriksaan
5. Laporan laboratorium

LIS pada umumnya mendukung fitur - fitur sebagai berikut.


1. Registrasi pasien
2. Penyimpanan data registrasi ke database
3. Memproses sampel
4. Menyimpan hasil
5. Pembuatan laporan

Fitur - fitur tambahan yang akan dibuat :


1. Pengiriman hasil pemeriksaan laboratorium melalui email dan SMS
2. Pembuatan berbagai jenis laporan yang dapat disesuaikan
3. Interface HL7
4. Pengecekkan sejarah pemeriks aan medis pasien

Health Level Seven Standards (HL7 Standards) adalah salah satu standar American
National Standards Institut (ANSI), yang telah terakreditasi oleh Standards Developing
Organizations (SDO) dan digunakan dalam sistem pelayanan kesehatan. HL7 menghasilkan
suatu framework berupa template struktur data berdasarkan Reference Information
Model (RIM) yang berisi spesifikasi tabel dan field yang sesuai dengan kebutuhan sistem
administrasi di klinik maupun rumah sakit secara spesifik.
Templates tersebut akan dijadikan sumber acuan standar bagi para pengembang
aplikasi perangkat lunak. Templates ini menyediakan konsep atau struktur bagi suksesnya
komunikasi antar manusia dalam suatu institusi maupun antar kelompok organisasi yang
membutuhkan pertukaran informasi khususnya informasi dalam bidang medis.
Templates digunakan untuk merancang validasi atau verifikasi input data dalam suatu
sistem medis. Selain itu templates mengarahkan dan mengatur informasi pada media

160
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

masukan data. Selain itu juga mendefinisikan kolom-kolom apa saja yang dibutuhkan dalam
sebuah data informasi, apa saja tipe data yang digunakan, nilai dari kolom-kolom tertentu.
Templates juga berguna untuk memastikan keluaran apa saja yang dibutuhkan
pada suatu sistem atau sub-sistem determine, contohnya apa saja yang perlu di
informasikan berkenaan dengan deskripsi hasil tes laboratorium, dan informasi apa
saja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu para pengambil keputusan seperti dokter dan
lainnya. Mari kita bahas satu persatu mengenai fitur fitur dengan melihat alur proses bisnis
yang ada di laboratorium.

Gambar 5.13. Alur Proses Bisnis di Laboratorium


sumber HCLab Sysmex

161
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

1. Pendaftaran Pasien

Gambar 5.14. Pendaftaran Pasien


sumber HCLab Sysmex

Kunci dari fitur ini adalah :


 Mudah mengorder data pasien dari HIS
 Label barcode
 Memberi tanda pada data yang disorder dobel

2. Manajemen Spesimen

Gambar 5.15. Manajemen Spesimen


sumber HCLab Sysmex

162
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Kunci fitur dari manajemen spesimen adalah :


 Dapat menggambarkan waktu kedatangan sampel
 Otomatis mengurutkan sampel pada alat pemeriksaan
 Memuat lis specimen berdasarkan status, kedatangan, sampel yang telah selesai
maupun sampel yang ditolak.
3. Manajemen Hasil
 Mampu memproses hasil dalam berbagai format baik angka maupun teks.
 Otomatis muncul tanda panda hasil hasil yang abnormal.
 Otomatis menginterpretasikan hasil dari data berupa angka kebentuk teks.

Gambar 5.16. Hasil on line


sumber HCLab Sysmex

163
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Gambar 5.17. Pelaporan Hasil Kritis


sumber HCLab Sysmex

Gambar 5.18. Entri Hasil Manual


sumber HCLab Sysmex

164
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Pelaporan hasil lewat Web

Sangat mudah mencari data pasien dengan menggunakan berbagai akses seperti nama pasien,
nomor lab, nomor rekam medis.

Gambar 5.19. Pelaporan Hasil Lewat Web


sumber HCLab Sysmex

165
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

4. Manajemen Mutu

Pelayanan laboratorium mempunya peranan penting dalam pelayanan pasien di rumah


sakit, hasil laboratorium diperkirakan memegang peranan sekitar 60-70% dalam hal
keputusan rawat inap, pasien pulang, dan pengobatan. Pelayanan laboratorium yang
efektif ditandai oleh 3 hal yaitu : preisi, akurat dan ketepatan waktu yang dinilai dengan
turnaround time (TAT).
a. Turnaround time serimg digunakan oleh klinisi sebagai patokan performa atau indikator
kinerja yang utama pada playnan laboratorium. TAT didefinisikan oleh profesional
laboratorium klinik sebagai waktu yang diukur mulai dari specimen diterima di
laboratorium sampai hasil dilaporkan. Para klinisi memberikan definisi yang berbeda
yaitu mulai permintaan tes laboratorium sampai dengan hasil dilaporkan. Menurut
Permenkes No 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelyanan minimal (SPM) rumah
sakit, yaitu waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium
adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sampel sampai dengan menerima hasil
yang sudah diekspertise, dengan standar waktu ≤ 14o menit untuk pemeriksaan kimia
darah dan darah rutin. Sisstem informasi laboratorium dapat memberikan Anda fasilitas
untuk melakukan pengukuran secara komputerisasi sehingga kesalahan pengambilan
data dapat diminimalisasi. Berikut dapat dilihat tampilan TAT

Gambar 5.20. Turnaroud Time


sumber HCLab Sysmex

166
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

b. Pemantapan Mutu Internal


Selain TAT faktor lain yang turut berperan dalam peningkatan mutu layanan
laboratorium adalah pelaksanan pemantapan mutu internal dengan menjalankan
quality control. Setiap hari kita harus memastikan bahwa alat yang akan kita pakai baik
dengan menjalankan kontrol, hasil dari pelkasanaan kontrol ini akan langsung bisa
ditampilkan di sistm informasi laboratorium. Peran anda sebagai TLM adalah melakukan
validasi terhasil kontrol dalam kurva leavy jeanings dengan memperhatikan aturan
westgard yang ada. Tampilan Quality Control dalam sistem informasi adalah sebagai
berikut :

Gambar 5.21. Quality Control Bentuk Numerik


sumber HCLab Sysmex

167
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Gambar 5.22. Quality Control Bentuk Non Numerik


sumber HCLab Sysmex

5. Manajemen Pelaporan Hasil


Sebagai seorang TLM selain pekerjaan tehnis, Anda juga harus mampu membuat
laporan kegiatan di laboratorium. Sistem Informasi Laboratorium memberi kemudahan
bagi Anda untuk menarik data. Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk pelaporan :

168
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Gambar 5.23. Data Jumlah Pemeriksaan Setiap Alat


sumber HCLab Sysmex

169
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Gambar 5.24. Laporan Jumlah Pemeriksaan


sumber HCLab Sysmex

Penggunaan Sistem informasi Laboratorium mempunyai fasilitas untuk meningkatkan


keamanan (security) dan penelusuran data (audit)
 Pengaturan akses pengguna
 Pengaturan hak akses dari masing masing pengguna

170
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Gambar 5.25. Audit Trial


sumber HCLab Sysmex

Setelah pembahasan di atas kita dapat membuat kesimpulan bahwa penggunaan Sistem
Informasi Laboratorium berguna untuk :
 Sistem identifikasi pasien yang baik :Registrasi, Sistem barcode
 Koneksi dengan alat-alat laboratorium
 Tools untuk membantu pengambilan keputusan (kumulative, QC)
 Statistik untuk memantau kualitas pelayanan (TAT, evaluasi kasalahan)
 Sistem validasi berjenjang
 Sistem audit trail

171
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Latihan

1) Jelaskan tentang desain sistem informasi laboratorium?


2) Jelaskan tiga jenis architecture (Network Atchitecture) ?
3) Jelaskan fitur yang ada di sistem informasi laboratorium ?
4) Jelaskan tentang manajemen mutu dalam sistem informasi laboratorium ?
5) Jelaskan mengapa diperlukan sisstem informasi dan komputerisasi pada laboratorium ?

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk mengerjakan latihan tersebut, gunakan pengalaman Anda sehari-hari sebagai TLM. Dan
ntuk menjawab pertanyaan di atas, pelajari kembali materi pada topik 3.

Ringkasan

Desain Sistem Informasi Laboratorium merupakan sekumpulan dari model model


terhubung yang menggambarkan hubungan dari sebuah sistem. Arsitektur informasi adalah
desain komponen komputer secara keseluruhan ( termasuk sistem jaringan), untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan organisasi yang spesifik. Arsitektur tehnologi informasi berguna sebagai
penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak biru (blueprint) untuk rencana dimasa
datang.
Tujuan dari arsitektur Sistem Informasi Laboratorium adalah supaya bagian teknologi
informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis laboratoriium.Disiplin ilmu yang
mendukung LIS termasuk diantaranya yaitu hematologi, kimia, imunologi, bank darah
(manajemen donor dan transfusi), mikrobiologi. Dalam mendesain kebutuhan sistem
informasi di laboratorium beberapa hal dibawah ini harus dapat diakomodir oleh sistem
informasi tersebut. Adapun hal-hal yang harus terdapat dalam sistem tersebut adalah :
 Sistem identifikasi pasien yang baik :Registrasi, Sistem barcode
 Koneksi dengan alat-alat laboratorium
 Tools untuk membantu pengambilan keputusan (kumulative, QC)
 Statistik untuk memantau kualitas pelayanan (TAT, evaluasi kasalahan)
 Sistem validasi berjenjang
 Sistem audit trail

172
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Tes 3

Untuk mengetahui pemahaman anda terhadap materi Bab V ini, maka kerjakanlah soal-soal
dibawah ini dengan melingkari huruf A, B, C, atau D didepan pilihan jawaban.
1) Desain komponen komputer secara keseluruhan ( termasuk sistem jaringan), untuk
memenuhi kebutuhan kebutuhan organisasi yang spesifik disebut :
A. Sistem informasi laboratorium
B. Arsitektur informasi
C. Sistem informasi rumah sakit
D. Fitur- fitur sisteminformasi

2) Aritektur informasi yang diaplikasikan dalam sistem informasi laboratorium adalah :


A. Arsitektur tersebar
B. Arsitektur terpusat
C. Arsitektur Client/Server
D. Arsitektur loka

3) System Flow adalah sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan :


A. Perancang sistem informasi
B. Implementasi sisstem informasi
C. Evaluasi sistem informasi
D. Pengamanan sistem informasi

4) Sistem Informasi laboratorium adalah :


A. Sekumpulan dari model model terhubung yang menggambarkan hubungan dari
sebuah sistem
B. Bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis
laboratoriium
C. Sebuah kelas dari perangkat lunak yang menangani penerimaan, pemrosesan
dan penyimpanan informasi yang dihasilkan oleh proses laboratorium klinik.
D. Tehnologi informasi berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau
menjadi cetak biru (blueprint) untuk rencana dimasa datang.

5) Operasi dasar yang dilakukan dalam LIS :


A. Mengurutkan registrasi
B. Menerima sampel dan mengirimkan sampel kepada pemeriksa
C. Memasukkan hasil pemeriksaan dan laporan laboratorium
D. Semua benar

173
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di
bagian akhir Bab II ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Bab V.

\ Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih , Bagus!. Anda dapat meneruskan
mempelajari Bab berikutnya., Jika penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Topik 3, terutama bagian yang belum Anda dikuasai.

174
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Kunci Jawaban Tes

Tes 1
1. C
2. B
3. A
4. D
5. D

Tes 2
1. B
2. D
3. C
4. A
5. C

Tes 3
1. B
2. C
3. A
4. C
5. D

175
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Glosarium

Business architecture : Terminologi penyusun yang menganalogikan bahwa bisnis


pada saat ini dan masa datang
Client service : Membantu perusahaan dalam membentuk image yang
baik di mata pelanggan
Database : Kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan
suatu program komputer untuk memperoleh informasi
dari basis data tersebut.
Functional architecture : Konsep perencanaan dan struktur rencana cetak-biru dan
deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian
Input : Masukan
Implementasi : Penerapan
Network : Jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar
komputer untuk saling
berkomunikasi dengan bertukar data
Output : Keluaran dari suatu proses
Quality assurance : Menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan
memastikan proses pembuatan
produk tersebut sesuai dengan standar dan persyaratan
yang telah ditentukan.
Prototype : Proses pembuatan model sederhana software yang
mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang
program serta melakukan pengujian awal
Pre examination test : Pemeriksaan awal
Subsystem : Bagian dari sistem
System flow : Suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang
menggambarkan urutan proses secara mendetail dan
hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses
lainnya dalam suatu program.
Software : Suatu subkelas perangkat lunak komputer yang
memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk
melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

176
 Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium

Daftar Pustaka

Amsyah, Zulkifli. (1997). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta, Penerbit Gramedia Pustaka
Utama.

Davis, Gordon B. (2002). Seri Manajemen No. 90-A. Kerangka Dasar Sistem

Informasi Manajemen Bagian I Pengantar. Jakarta, Penerbit PPM.

Dr. Deni Darmawan, S.Pd.Msi, Kunkun Nur Fauzi. (2016). Sistem Informasi

Manajemen. Bandung, Penerbit PT Remaja Dosdakarya.

Dr.dr.Boy S. Sabarguna, MARS. (2012). Rumah Sakit –e, Penerbit UI-Press.

Fahmi Hakim,SKM.MPH. (2016). Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem

Informasi Kesehatan. Yogyakarta, Penerbit Gosyen Publishing.

Franklin R. Elevitch. (1989). The ABC of LIS Computerizing Your Laboratory Information
System, ASCP Express.

Kumorotonmo, Wahyudi. (2004). Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi.

McLeod Jr., Raymond. (2001). Sistem Informasi Manajemen Jilid 1 Edisi ketujuh. Jakarta,
Pearson Education Asia Pte.Ltd. dan PT. Prenhallindo.

177

Anda mungkin juga menyukai