PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu Rumah Sakit tentu tidak hanya wajib memiliki pelayanan-pelayanan
kesehatan yang bermutu tapi suatu Rumah Sakit juga harus memiliki sistem informasi
manajemen (SIM) yang baik pula, pada saat ini pihak Rumah Sakit harus
mengembangkan sayapnya untuk pengembangan pelayanan yang akan diberikan
kepada pihak internal maupun pihak eksternal guna mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran salah satu terobosan yang banyak digunakan di
Rumah Sakit saat ini untuk meningkatkan efisiensi yaitu dengan menggunakan
sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada
kepuasan pelanggan. Terkait dengan perkembangan teknologi yang ada dalam rangka
meningkatkan pelayanan Rumah Sakit pelaksanaan sistem informasi harus
ditingkatkan secara komputerisasi ( Rusdiyanto, 2009).
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem yang menggunakan
komputer sebagai dasar untuk menghasilkan informasi yang diperlukan manajer.
Dengan menggunakan SIM akan pekerjaan akan menjadi cepat, menghemat biaya,
menghindari adanya duplikasi pekerjaan, dan dapat memperpendek proses
( Sabarguna, S. 2007).
Sebagai perbandingan, sebuah rekam kesehatan elektronik dalam waktu yang
sama dapat dibaca oleh rata-rata 150 pengguna dari tempat yang berlainan. Sementara
Rekam kesehatan format kertas hanya dapat dibaca oleh satu orang pada waktu dan
tempat yang sama. Berarti, rekam kertas akan membuat banyak pihak yang
berwenang yang mendapat informasi yang dibutuhkan pada waktu yang sama. Lebih
lanjut, rekam kesehatan kertas sulit mempunyai data yang mutahir (update). Hal ini
disebabkan oleh rekam kesehatan aktif yang dimiliki oleh pasien yang sering ke RS
1
terus berpindah dari satu fasilitas ke fasilitas lainnya. Sedangkan tenaga kesehatan
yang memutahirkan data/informasi harus menunggu hingga rekam kesehatan format
kertas tiba ditangannya sebelum dia menambahkan isian. Akibatnya pemutahiran data
sering mengalami keterlambatan. Selain itu rekam kesehatan kertas juga rawan koyak,
rentan air, minyak dan mudah terbakar serta lusuh akibat seringnya penggunaan
dipelayanan kesehatan maupun sering salah letak ataupun hilang. Selain itu tidak
dibenarkan atau diibahkan menjadi sangat mahal bila setiap rekaman dengan format
kertas dibuatkan copy sebagai cadangan (Hatta, G. R. 2008).
Berdasarkan wawancara dan observasi dibagian kasubag data dan informasi,
bahwa di RSUD Kota Bengkulu sudah memiliki komputer. Tetapi komputer yang ada
masih kurang dari yang diharapkan. Jumlah yang perkirakan untuk link ke semua
gedung-gedung yang baru berkisar 65 komputer sedangkan untuk saat ini belum ada
komputer yang baru. Salah satu komputer berada dibagian IGD digunakan untuk
apotik, sedangkan dibagian pendaftaran,administrasi dan kasir belum ada komputer
masih menggunakan nomor. Sehingga banyak pasien yang mengantri dan ada
beberapa pasien yang lupa membawa nomor ke instalasi sering terjadi penggandaan
nomor pasien. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Analisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
di RSUD Kota Bengkulu.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini di fokuskan pada implementasi SIM-RS di IGD RSUD Kota
Bengkulu, yang mana dalam SIMnya menggunakan sistem komputerisasi.
C. Pertanyaan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Implementasi
1. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah tahap dimana semua elemen dan aktivitas sistem
disatukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merencanakan implemetasi
Tahap ini bertujuan menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk
implementasi, seperti kebutuhan biaya dan waktu implementasi.
b. Melakukan kegian implementasi
Kegiatan yang dilakukan berupa :
1) Mendapatkan atau memilih sumber daya hardware, dan software.
Hardware yang disesuaikan dengan kofigurasi, begitu pula dengan
software.
2) Menyipkan database secara tepat disesuaikan dengan software
aplikasi/program yang digunakan.
3) Melakukan pengujian atau pengetesan awal sistem untuk mengetahui
apakah sistem sudah berjalan atau beroperasi dengan baik. Jika ternya
belum, maka harus dilakukan perbaikan ulang
c. Menyiapkan fasilitas fisik
c) Approval (persetujuan)
d) Contract (kontrak)
e) Ship/clear (pengiriman)
f) Move in
g) Instal
2) Beberapa cara pengadaan perangkat keras, yaitu :
a) Purchase/beli
b) Rental/sewa
c) Leasing, yaitu kita beli peralatan dengan bantuan suatu
lembaga keuangan dan kita mencicil/sewa pada lembaga
keuangan.
2. Pengadaan perangkat lunak
Pengadaan perangkat lunak bias meliputi beberapa alternatif yaitu :
a) Membangun sendiri
b) Mengontrakkan keluar dan
c) Membeli perangkat lunak yang jadi yang ada dipasaran
Pilihan apapun yang dijatuhkan, perangkat lunak harus :
a) Sesuai dengan keperluan
b) Memiliki izin pemakaian
c) Ada dukungan teknis, pelatihan, dokumentasi yang relevan
serta pemeliharaan.
d) Menentukan staf yang bertanggung jawab atau pemeliharaan
dan evaluasi perangkat lunak.
Pembangunan/modifikasi (pengembangan) perangkat lunak
Organisasi dapat membangun atau mengembangakan
perangkat lunak sendiri, selain itu dapat membeli atau menyewa
dari pihak lain developer (Marimin, 2006)
Rekayasa perangkat lunak adlah pengubahan perangkat
lunak itu sendiri guna mengembangakan, memelihara, dan
membangun kembali dengan menggunakan prinsip rekayasa utuk
meghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja lebih efisien dan
efektif untuk pengguna.
Kriteria yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
merekayasa perangkat lunak. (A.S.- M. Shalahuddin).
1. Dapat terus dirawat dan dipelihara (maintainability)
6
dengan mengikut sertakan gagasan, teknik ilmu manajemen, teori prilaku tentang
manajemen dan pengambilan keputusan (Rustiyanto, 2010).
3. Unsur Pengoperasian Sistem Informasi Manajemen
Unsur dalam pengorganisasian SIM adalah suatu cara untuk menjelaskan tentang
SIM yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3 aspek tinjauan, yaitu:
a. Komponen fisik
1) Hardware
Perangkat dari suatu SIM yang terdiri dari dari komputer ( terdiri
dari pusat pengolahann unit masukan dari keluaran, unit penyimpanan,
peralatan, penyimpanan data, dan terminal masukan) input, proses, output.
2) Software
Dibagi menjadi 3 golongan :
a. Perangkat lunak sistem operasi
b. Perangkat lunak bahasa
c. Perangkat lunak sistem aplikasi
3) File
Berisikan program dan data merupakan komponen fisik, hal ini
dibuktikan dengan adanya media pnyimpanan fisik (pita magnetik),
magnetic tape dan hard disk yang disimpan dalam basis data file imi
meliputi keluaran tercetak dan catatan-catatan lain diatas kertas mikrofit
dan lain-lain (di simpan dengan basis data).
4) Prosedur
Merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan seperti
buku panduan petunjuk dan instruksi untuk pemakaian (manual)
penyimpanan pemasukan dan pengoprasian untuk karyawan yang
memakai komputer.
5) Brainware
Yaitu operator komputer, sistem analisi, pembuat program,
personalia, penyimpanan data, dam pimpinan sistem informasi.
b. Fungsi pengolahan
1. Pengolahan transaksi
2. Memelihara file hostori
3. Menghasilkan laporan (keluaran lain)
4. Interaksi dengan lainnya
c. Keluaran untuk pemakaian
a. Dokumentasi transaksi
b. Laporan yang terencana
11
12
13
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep yang menjadi acuan dalam melakukan penelitian adalah sebagai
berikut (Marimin, 2006) :
Input
proses
output
SDM Metode
Media
BAB III
METODE PENELITIAN
14
Kesiapan untuk
menggunakan SIM RS
A. Jenis Penelitian
Penilitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kulitatif untuk mendapatkan data Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit di RSUD Kota Bengkulu.
Penelitian yang menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan untuk
menggambarkan, meningkatkan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai
fenomena yang ada di masyarakat (Sugiono, 2007).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bengkulu,
adapun waktu akan dilaksanakan penelitian ini pada bulan Oktober-Desember tahun
2016.
C. Sumber Informasi
Sumber informasi pada penelitian ini berasal dari wawancara terhadap petugas
dan observasi pada saat menginput data di RSUD Kota Bengkulu. Petugas yang akan
diwawancarai berjumlah 3 orang yang banyak mengetahui meliputi :
1. Kepala penyusun program dan evaluasi
2. Kasubag data dan informasi (PPTIK)
3. Karyawan IGD
D. Definisi Istilah
Agar mudah memahami ruang lingkup secara operasional dalam penelitian ini,
dapat di definisikan sebagai berikut :
1. Akuisisi perangkat keras, perangkat lunak adalah penambahan atau pengadaan
perangkat keras atau perangkat lunak serta layanan untuk mendukung sistem baru.
15
DAFTAR PUSTAKA
Admind, 20111. Tahapan Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Pada http://software-indo.com/388/tahapan-pembangunan-sistem-informasimanajemen-rumah-sakit-sim-rs.html diakses pada kamis 2012
Sabarguna, B. 2007. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Salemba Medika: Jakarta.
Hatta, G. R. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Informasi di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Universitas Indonesia : Jakarta
Marimin, dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Grasindo :
Yogyakarta.
17
18
19