CATUR SURASTO ENGINE MANAGEMENT SYSTEM APA ITU EMS
Engine management system (EMS) adalah salah
satu bagian penting dari mesin EFI. Engine management system adalah sistem pengaturan engine yang mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada engine melalui electronic control unit (ECU) sehingga engine atau mesin dalam kondisi serta perfoma terbaik. MAP berfungsi untuk mendeteksi
tingkat kevacuman pada intake manifold
setelah throtle body yang diakibatkan isapan dari mesin. Sensor ini sering disebut juga sebagai sensor vakum, karena fungsinya memang untuk membaca tekanan atau kevakuman. TPS Throttle Position Sensor berfungsi untuk memantau posisi throttle apakah terbuka sebagian, terbuka penuh atau tertutup, dan untuk mengetahui berapa persen (%) katup gas (throttle valve) dibuka atau seberapa lebar katup gas terbuka saat pedal gas diinjak. Selain fungsi utama tersebut, ECM memfungsikan TPS untuk memberikan informasi tentang: a. Engine mode ketika posisi throttle menutup (idle), setengah membuka, dan membuka penuh. b. Kontrol emisi saat posisi throttle terbuka penuh dan saat switch AC mati. c. Koreksi perbandingan campuran udara dan bahan bakar. d. Koreksi peningkatan power pada mesin. e. Mengontrol penghentian bahan bakarketika deselerasi.3) Air Valve ECT Engine Coolant Temperature Sensor berfungsi untuk mengontrol temperatur dari cairan pendingin atau air radiator pada saat kerja mesin. Sehingga temperatur air radiator akan dibaca oleh sensor Engine Coolant Temperature sebagai referensi suhu mesin Ketika suhu mesin dingin maka bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder akan ditambah dan sebaliknya. Lalu ketika saat mesin sudah mencapai suhu kerjannya ECU memerintahkan kipas radiator untuk berputar. Sensor ini terletak di bagian belakang kepala silinder/cylinder head, dekat rumah thermostat. CMP
Camshaft Position Sensor (CMP Sensor)
berfungsi untuk memberikan data masukan ke ECU tentang posisi langkah mesin, untuk menentukan langkah isap dimana saat langkah ini terjadi pembukaan injektor atau penginjeksian. CKP
Crank Shaft Posision Sensor (CKP
Sensor) berfungsi untuk mendeteksi posisi crankshaft (poros engkol). Sensor ini mengirimkan sinyal ke ECU (Electronic Control Unit), ECU akan mengatur waktu terjadinya penyemprotan bahan bakar, menentukan lama penyemprotan, menghentikan pasokan bahan bakar pada waktu deselerasi & menentukan waktu pengapian. Sensor ini berada di bagian depan dari mesin bagian bawah tepatnya didekat pulley crankshaft atau poros engkol (depan bawah mesin). IAT
Intake Air Temperature Sensor
berfungsi sebagai pengukur suhu udara yang masuk. Dari sinyal yang diberikan IAT sesor, ECU akan menentukan jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan berdasarkan suhu mesin yang terbaca Contoh : saat cuaca dingin maka jumlah bahan bakar akan ditambah agar mesin mudah untuk dihidupkanmendeteksi suhuudara yang masuk ke intake manifold. Sensor ini terletak pada filter udara yaitu setelah saringan udara. Sensor ini berada di air filter bagian depan kiri, sesuai dengan namanya. KNOCK SENSOR Knock Sensor berfungsi untuk mendeteksi terjadinya ketukan atau knocking pada mesin. Knocking terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna pada mesin. Sensor ini bertugas mendeteksi knocking
Saat terjadi knocking maka timing
pengapian akan dimundurkan. Sebaliknya saat tidak terjadi knocking maka timing pengapian akan dimajukan sampaI nyaris terjadi knocking, O2 SENSOR O2 sensor /Oxygen Sensor adalah sensor gas buang, sensor oksigen berfungsi untuk mengukur kadar oksigen pada gas buang, kadar oksigen ini akan menunjukan tingkat emisi yang dihasilkan mesin. . Dari kadar oksigen pada gas buang inilah nantinya dapat diketahui sempurnya tidaknya pembakaran yang terjadi di dalam silinder. Sensor ini terletak pada exhaust manifold Misalnya jika kadar oksigen pada gas buang lebih besar dari 3% maka dapatdiketahui bahwa campuran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder terlalu kurus (terlalu irit). Sehingga oksigen tidak habis dibakar dengan bahan bakar, dan jika oksigen kurang dari 0,3% maka campuran bahan baKar terlalu gemuk/boros. OIL PRESSURE SENSOR Oil pressure sensor berfungsi mendeteksi tekanan oli didalam mesin. Sebelum menggunakan sensor ini, untuk mengukur oli digunakan komponen bernama oil level switch. Sensor ini akan mematikan mesin saat ketinggian oli berkurang.
Oil pressure sensor bekerja saat mesin
sedang menyala. Saat tekanan oli didalam mesin berkurang, sensor ini akan mengirimkan peringatan ke pengemudi melalui lampu indikator oli. Aktuator Engine Management System (EMS) adalah suatu perangkat yang dikontrol secara elektronik menggunakan ECU yang memiliki tugas untuk melaksanakan kerja mesin sesuai dengan masukan atau data dari sensor-sensor kendaraan. Dengan kata lain aktuator EMS merupakan output dari sistem EFI. Tanpa adanya output tentunya sistem EFI tidak dapat bekerja. INJEKTOR
Injektor merupakan salah satu aktuator yang
berfungsi untuk menginjeksikan atau mengabutkan bahan bakar. Jumlah dan lamanya proses penginjeksian tergantung kontrol dari ECU sesuai dengan inputan dari sensor-sensor. Semakin lama kontrol ECU maka semakin lama juga injektor bekerja. Sinyal dari ECU mesin menyebabkan arus mengalir dalam kumparan solenoid, yang menyebabkan plunger ditarik, dan membuka katup untuk menginjeksikan bahan bakar. Karena ketika plunger tidak berubah, jumlah injeksi bahan bakar dikontrol pada saat arus di alirkan ke solenoid
Pada model penginjeksian
Multi Point Injection (MPI), setiap silinder memiliki satu injector, yang terpasang pada satu fuel rail yang sama. Suplai bahan bakar ke setiap injector tersimpan pada fuel rail. Pembukaan injektor dilakukan secara electromagnetic, yaitu dengan mengalirkan listrik pada lilitan injektor, saat listrik mengalir ke lilitan maka lilitan menjadi magnet, dan magnet menarik katup jarum pada injektor, lubang injektor terbuka dan injektor menginjek sikan bahan bakar. OCV OCV bukan termasuk jenis sensor, melainkan aktuator. Oil control valve ini berfungsi untuk mengatur pembukaan katup tergantung pada tekanan oli.
Oil control valve dikontrol secara
langsung oleh ECU untuk mengatur kinerja dari variable valve timing ignition atau yang dikenal VVTi. POMPA BAHAN BAKAR Pompa bahan bakar (Fuel Pump) berfungsi untuk meberikan tekanan yang sesuai agar bahan bakar dapat bersirkulasi pada system suplay bahan bakar. Pompa bahan bakar yang digunakan pada mesin yang mengaplikasikan
engine management system adalah pompa
elektrik yang mampu memberikan tekanan bahan bakar antara 3 sampai dengan 5 kg/cm2. Pada generasi awal, pompa bahan bakar yang digunakan adalah jenis external fuel pump, dimana pompa terpasang di luar tangki. Dengan pertimbangan keamanan, pendinginan dan suara/noise, selanjutnya lebih banyak menggunakan jenis Inte rnal Fuel Pump. Pada jenis internal ini, pompa selalu terendam didalam tangki bahan bakar sehingga terjadi proses pendinginan dari bahan bakar dan meredam kebisingan suara yang dihasilkan pompa. Pompa bahan bakar digerakkan oleh motor listrik magnet permanen yang dikonstruksikan menjadi satu unit dengan rumah pompa ISC
Idle Speed Control (ISC)
merupakan pengontrol jalur udara tambahan yang digunakan untuk mensuplai udara ke dalam intake manifold pada saat Throtle valve menutup. Dengan demikian ISC berfungsi pada saat mesin bekerja pada putaran idle, dan pada saat terjadi penambahan beban mesin seperti pada saat mengaktifkan AC, memutar steer saat idle dan aktifasi beban-beban listrik yang besar seperti lampu kepala maupun Radiator fan . ISC bekerja untuk menjaga agar engine dapat bekerja dengan halus pada putaran idle yang ditetapkan meskipun ada tambahan beban engine, baik beban mekanis maupun beban elektrik. CONTROL FAN ELECTRIC Kontrol electric fan merupakan salah satu jenis aktuator. Kontrol electric fan ini memiliki fungsi untuk menyalakan dan mematikan kipas pendingin sesuai dengan kebutuhan mesin. Kipas pendingin atau electric fan akan bekerja saat temperatur mesin sudah mencapai temperatur kerja, adanya kerusakan pada sistem pendingin (thermostat atau wts), saat sistem AC dinyalakan. Kontrol electric fan akan mendapatkan kontrol output dari ECU untuk menyalakan atau mematikan kipas pendingin. MIL Malfuction indikator lamp merupakan salah satu jenis aktuator. MIL berfun gsi sebagai indikator ketika adanya trouble atau kerusakan pada sistem EFI. Dengan begitu pengendara akan lebih cepat dilakukan respon agar tidak terjadi kerusakan yang lebih lanjut