DISUSUN OLEH
ILHAM
TAHUN AJARAN
2022/2023
A.SISTEM MESIN BENSIN EFI
EFI merupakan singkatan dari Electronic Fuel Injection yaitu penyemprotan atau
penginjeksian bahan bakar sudah dilakukan atau dikontrol secara elektronik.
Pengontrolan secara elektronik ini lebih baik dibandingkan dengan penyemprotan bahan
bakar yang masih konvensional (masih karburator).
Ini adalah tugas dari pompa bensin elektrik, pompa bensin elektrik sudah bekerja
menggunakan motor listrik. Sehingga, kinerjanya tidak lagi dipengaruhi oleh RPM
mesin.
Ini akan membuat tekanan bensin lebih bisa dikontrol dan lebih stabil, sehingga sangat
cocok untuk sistem injeksi.
Ketika kita putar kunci ke posisi start, injektor akan membuka dengan interval
tertentu. Karena lubang injektor kecil, ditambah tekanan bensin besar maka efek ini
akan mengabutkan bensin kedalam intake manifold. Dan bensin yang terkabut
tersebut, akan masuk bersama aliran udara ke dalam ruang bakar.
Itu adalah tugas dari perangkat elektronik sistem EFI. Seperti yang dikatakan diatas,
ada tiga komponen perangakt elektronik sistem EFI yakni ;
Sensor
Processor
Actuator
1. Sensor
Sensor adalah komponen yang berfungsi mendeteksi semua indikator yang dijadikan
acuan untuk menentukan volume bensin yang ideal. Dalam sistem pengolahan data,
sensor berfungsi sebagai input device dimana sensor-sensor ini akan mendeteksi
beberapa indikator seperti temperatur udara intake, masa udara intake, temperatur
mesin, dan lainnya.
2. Processor
Komponen processor pada mesin injeksi disebut ECU (electronic control unit) atau
ECM (engine control module), baik ECU atau ECM sama saja hanya beda penamaan.
Fungsinya untuk mengolah data-data yang diberikan oleh sensor, kemudian memberi
perintah ke aktuator.
ECU bekerja seperti layaknya processor komputer yang akan mengolah semua data
dari input device. Namun ECU sudah diprogram, untuk melakukan pengolahan data
terkait kinerja mesin. Selain menghitung jumlah bensin yang ideal, ECU juga bertugas
menghitung timming pengapian pada sistem pengapian DLI (distributor less ignition).
Dengan kata lain, ECU adalah perangkat pengontrol elektronik yang menjadi basis
pengolahan data terkait performa mesin.
3. Actuator
Bedanya, actuator pada sistem EFI itu injektor. Fungsinya untuk mengabutkan bensin
dari saluran bensin kedalam intake manifold sesuai perintah dari ECU.
Injektor bekerja dengan menggunakan solenoid, dimana ketika ada aliran listrik
kemagnetan pada solenoid akan membuka lubang injektor. Dan disaat inilah bensin
mengabut. Untuk menentukan volume bensin yang mengabut, ada pada timming atau
waktu solenoid membuka.
Artinya, ECU akan mengirimkan perintah berupa tegangan ke injektor dengan interval
waktu tertentu. Lama interval waktu tersebut, diperoleh dari proses pengolahan data
yang melibatkan berbagai sensor.
Secara umum, komponen pada sistem EFI tidak jauh beda dari sistem bahan bakar
konvensional namun ada tambahan komponen elektronik. Beberapa komponen pada
sistem EFI antara lain ;
Fuel tank
Fuel filter
Fuel pump
Fuel hose
Delivery pipe
Injectors
Pressure regulator
1. Tanki bahan bakar
Fungsi tanki bahan bakar adalah sebagai wadah penampung bensin selaku
sumber tenaga dari mobil. Mobil-mobil keluaran dibawah tahun 2000 mungkin
masih banyak ditemui tanki berbahan plat logam.
Namun pada mobil-mobil sekarang, tanki bahan bakar banyak dibuat dari
bahan plastik tebal yang memiliki bobot ringan namun kuat menampung
bahan bakar.
Meski ringan, kelemahan tanki berbahan plastik ini rawan bocor kalau terkena
benturan.
2. Fuel filter
Filter bensin berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh aliran
bensin saat melintasi fuel feed. Dengan adanya filter ini maka bensin yang
masuk ke injector nantinya sudah dalam kondisi bersih.
Filter kasar, terbuat dari rajutan kawat yang memiliki pori cukup
besar. Fungsinya sebagai penyaring kotoran padat berukuran
besar.
Filter halus, terbuat dari bahan seperti kain dengan pori lebih
kecil sehingga mampu menyaring kotoran berpartikel kecil.
Pada fuel filter juga terdapat water sedimenter yang berfungsi memisahkan air
kalau ada air yang terbawa aliran bensin.
3. Fuel pump
Pompa bensin memang bukan hanya pada sistem EFI, tapi pada mesin-mesin
karburator juga disediakan fuel pump. Namun pada sistem EFI, fuel pump
sudah digerakan oleh energi listrik. Sehingga tidak membebani mesin.
Lokasi fuel pump ini juga tersembunyi terendam didalam tanki bahan bakar.
4. Delivery pipe
Delivery pipe adalah pipa yang terletak di ujung saluran bensin, fungsinya
untuk menampung bensin yang dipompa oleh fuel pump.
Pipa delivery ini biasanya terbuat dari bahan yang lebih keras, karena
disinilah titik temu antara saluran bensin dan semua injector.
Kalau dilihat, pipa ini memiliki beberapa lubang yang terdiri dari inlet hose
yang terhubung ke saluran bensin dari tanki serta injector hose yang
terhubung ke semua injector.
5. Injector
Fungsi injektor adalah untuk mengeluarkan bensin dari dalam delivery pipe
dengan komposisi yang pas. Injektor bekerja menggunakan sebuah solenoid.
Advertisement
Ketika pada posisi normal (mesin mati) solenoid ini tidak mendapatkan
tegangan listrik sehingga noozle pada injector tidak membuka. Sementara
saat piston berada pada langkah hisap, solenoid akan diberikan tegangan
listrik oleh ECU.
6. Pressure regulator
Ketika terdeteksi tekanan bensin berlebih, maka bensin akan dialirkan kembali
ke tanki sampai tekanan stabil. Besar kecil tekakan didalam saluran bensin ini
juga mempengaruhi komposisi bensin yang keluar ke intake.
7. Fuel feed
Fuel feed atau disebut juga selang bahan bakar berfungsi sebagai tempat
mengalirnya bensin dari tanki ke injector. Umumnya selang bahan bakar
terbuat dari bahan seperti mika yang memiki bobot ringan namun kuat
menahan bensin bertekanan.
8. Return feed
Sebenarnya selang ini hampir sama seperti fuel feed, namun return feed
berfungsi untuk mengalirkan bensin sisa saat kelebihan tekanan kembali
menuju tanki. Saluran ini memanjang dari delivery pipe ke tanki.
9. Sensor
Kalau berbicara soal sensor, berarti kita masuk ke komponen elektrikal EFI.
Ada tiga komponen kelistrikan efi, yakni sensor, ECU dan injektor.
Ada beberapa kondisi yang dieteksi oleh sensor, antara lain massa udara
yang masuk ke mesin, suhu udara yang masuk ke mesin, serta sudut
pembukaan sensor.
Oleh karena itu dalam mesin efi setidaknya ada 5 sensor yang terdiri dari ;
MAF sensor
IAT sensor
MAP sensor
TPS sensor
CKP sensor
Tapi pada mobil sekarang, sistem EFI tidak hanya bergantung pada 5 sensor
itu. Ada beberapa tambahan sensor agar komposisi bensin yang keluar dari
injektor semakin akurat.
10. ECU
Hasil pemrosesan data didalam ECU berupa tegangan dengah interval waktu
tertentu yang dikirimkan ke injektor agar noozle terbuka.
11. Baterai
Pada sistem bahan bakar konvensional, baterai tidak menjadi bagian penting.
Namun pada sistem EFI, karena namanya juga Electronic fuel injection, maka
artinya sistem ini bekerja secara elektronika.
Barang elektronika pasti memerlukan arus listrik, dengan kata lain sistem EFI
tidak bisa dijalankan tanpa adanya arus dari baterai.
Fungsi baterai pada sistem EFI adalah sebagai pemberi tegangan referensi
(umumnya 5 volt) yang nantinya akan diolah oleh sensor sehingga
memberikan tegangan balik ke ECU dengan nilai tegangan antara 0 hingga 5
Volt.
Sistem pembakaran mobil sendiri ada dua yaitu sistem pembakaran karburator dengan
sistem pembakaran injeksi. Bagi Anda yang memiliki mobil dengan sistem bahan
bakar injeksi tentu tidak bisa melakukan perawatan layaknya pada mobil karburator.
Berikut beberapa cara perawatan sistem bahan bakar injeksi pada mobil.
Cara perawatan sistem bahan bakar injeksi yang pertama adalah dengan
membersihkan throttle body terlebih dulu. Bagi Anda yang belum tahu, throttle body ini
sendiri berfungsi guna mengatur udara yang masuk maupun udara yang keluar pada
mesin mobil. Komponen ini sendiri memiliki peran yang terbilang sangat vital untuk
membuat sebuah mesin mobil bisa berfungsi secara maksimal. Mengingat bahwa
komponen ini sebagai pintu masuk udaranya maka penting sekali bagi Anda untuk
rutin dalam membersihkannya. Soalnya apabila tidak rutin dibersihkan maka bisa
mengganggu kinerjanya dan membuat putaran pada kendaraan bisa menjadi pincang
sekaligus tidak sempurna.
Diantara sensor tersebut ada beberapa yang membutuhkan perawatan ekstra. Sebut
saja seperti Nosel Injektor yang berguna sebagai penyuplai bahan bakar, memiliki
lubang-lubang yang berukuran kecil dan rawan tersumbat. Saat nosel mulai tersumbat,
semprotan bahan bakar ke dalam mesin menjadi berkurang dan tidak teratur. Efeknya
mesin pun menjadi tidak stabil. Selain itu, ada juga sensor pengapian, idle serta
sensor lainnya. Supaya setiap sensor ini bisa berfungsi secara maksimal maka penting
sekali bagi Anda untuk rutin membersihkannya.
Bensin sebagai bahan bakar sebuah mobil pastinya menjadi bagian yang tidak
terpisahkan mempengaruhi kinerja mobil. Untuk itulah, penting sekali bagi Anda untuk
rutin membersihkan filter bensin dan udara. Soalnya apabila filter bensin dan udara
jarang dibersihkan maka bisa mengakibatkan suplai pada bensin menjadi terhambat
ataupun tersumbat oleh kotoran. Hal ini jelas akan langsung mempengaruhi kinerja
mesin. Jadi rutinlah dalam membersihkan filter bensin dan udara ini.
Sedangkan cara terakhir untuk merawat injeksi mobil adalah dengan memperhatikan
kondisi aki. Sebagai penyuplai listrik, aki juga memiliki pengaruh besar terhadap
kinerja mesin. Biasanya mobil akan kesulitan di starter ketika aki mobil mengalami
masalah.
Kelebihan
Emisi gas buang yang rendah, karena pembakaran yang terjadi pada ruang bakar sempurna
Daya lebih besar, karena dengan konstruksi injektor yang tepat yaitu pada intake manifold
membuat pencampuran bahan bakar lebih homogen/tepat
Tidak memerlukannya cok (choke), karena dilengkapi sensor temperatur yang berfungsi
untuk melaporkan suhu mesin ke ECM (engine control module) sehinga memerintahkan
injektor untuk memperkaya campuran bahan bakar pada suhu dingin
Lebih hemat bahan bakar, karena berpengaruhnya air-fuel ratio yang menyempurnakan
pembakaran pada mesin yaitu dengan AFR yang dapat berubah-rubah berdasarkan kondisi
mesin
Perawatan yang lebih praktis
Kekurangan
Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berakselerasi karena ada proses yang panjang
dari sensor pengatur jumlah udara dan laporan sensor lainnya
Mudahnya terjadi penyumbatan, karena bahan bakar yang kotor dengan mudah menyumbat
injektor yang ujungnya berukuran mikro
biaya perbaikan yang masih relatif mahal