Anda di halaman 1dari 17

MAKALA OTOMOTIF

MESIN BENSIN EFI

DISUSUN OLEH

ILHAM

SMK PERSATUAN INDONESIA MAROS

TAHUN AJARAN

2022/2023
A.SISTEM MESIN BENSIN EFI
EFI merupakan singkatan dari Electronic Fuel Injection yaitu penyemprotan atau
penginjeksian bahan bakar sudah dilakukan atau dikontrol secara elektronik.

Pengontrolan secara elektronik ini lebih baik dibandingkan dengan penyemprotan bahan
bakar yang masih konvensional (masih karburator).

FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR EFI


Fungsi sistem bahan bakar pada sistem EFI adalah untuk menyalurkan bahan bakar dari
tangki menuju ke ruang bakar (silinder). Komponen-komponen sistem bahan bakar pada
mesin EFI

PRINSIP KERJA MESIN BENSIN EFI


Prinsip kerja sistem EFI juga menggunakan perbedaan tekanan, namun perbedaan
tekanan ini dibuat lebih tinggi. Sehingga akan meningkatkan tekanan didalam saluran
bensin, ini akan menyebabkan bensin mengabut secara sempurna.
Ibaratnya sebuah kran, kalau anda buka kran dengan tekanan air yang rendah maka air
dari kran hanya mengucur. Namun kalau tekanan air besar, air yang keluar dari kran
seperti menyemprot sehingga akan memisahkan tiap molekul airnya (mengabut).

Lalu siapa yang meningkatkan tekanan bensin ?

Ini adalah tugas dari pompa bensin elektrik, pompa bensin elektrik sudah bekerja
menggunakan motor listrik. Sehingga, kinerjanya tidak lagi dipengaruhi oleh RPM
mesin.

Ini akan membuat tekanan bensin lebih bisa dikontrol dan lebih stabil, sehingga sangat
cocok untuk sistem injeksi.

Mekanisme Sistem EFI


Seperti yang ditujukan gambar diatas, saat kunci kontak ON pompa bensin akan
menyala. Sehingga saat kunci kontak baru ON tekanan bensin sudah meningkat.
Namun pada saat ini, lubang injektor masih tertutup rapat sehingga tidak ada
semprotan bensin yang masuk ke intake manifold.

Ketika kita putar kunci ke posisi start, injektor akan membuka dengan interval
tertentu. Karena lubang injektor kecil, ditambah tekanan bensin besar maka efek ini
akan mengabutkan bensin kedalam intake manifold. Dan bensin yang terkabut
tersebut, akan masuk bersama aliran udara ke dalam ruang bakar.

Bagaimana mekanisme pengaturan volume bensin ?

Itu adalah tugas dari perangkat elektronik sistem EFI. Seperti yang dikatakan diatas,
ada tiga komponen perangakt elektronik sistem EFI yakni ;

 Sensor
 Processor
 Actuator

1. Sensor

Sensor adalah komponen yang berfungsi mendeteksi semua indikator yang dijadikan
acuan untuk menentukan volume bensin yang ideal. Dalam sistem pengolahan data,
sensor berfungsi sebagai input device dimana sensor-sensor ini akan mendeteksi
beberapa indikator seperti temperatur udara intake, masa udara intake, temperatur
mesin, dan lainnya.

Umumnya sensor bekerja dengan memanfaatkan variable resistor. Dimana ada


tegangan referensi yang diberikan, kemudian tegangan referensi tersebut masuk ke
sensor dimana ada variable resistor. Besar hambatan pada variable resistor ini
mengikuti kondisi yang diukur, jadi output dari sensor berupa tegangan dengan nilai
tertentu. Tiap nilai dari tegangan output ini akan diterjemahkan oleh processor untuk
proses pengolahan data.

Setidaknya ada 8 sensor pada mesin injeksi

 IAT (intake air temperature) berfungsi mendeteksi suhu udara intake.


 MAF (mass air flow) mendeteksi masa udara intake.
 TPS (throtle position sensor) berfungsi mendeteksi sudut pembukaan
katup.
 MAP (manifold air pressure) mendeteksi tekanan didalam intake
manifold.
 ECT (engine coolant temperature) berfungsi mendeteksi suhu air
pendingin.
 CKP (cranksfhaft posistion) mendeteksi putaran crankshaft untuk
mengetahui RPM mesin.
 CMP (camshaft position) mendeteksi putaran camshaft untuk
mengetahui posisi TOP mesin.
 O2S (oksigen sensor) berfungsi mendeteksi emisi gas buang dari dalam
exhaust manifold.

2. Processor

Komponen processor pada mesin injeksi disebut ECU (electronic control unit) atau
ECM (engine control module), baik ECU atau ECM sama saja hanya beda penamaan.
Fungsinya untuk mengolah data-data yang diberikan oleh sensor, kemudian memberi
perintah ke aktuator.

ECU bekerja seperti layaknya processor komputer yang akan mengolah semua data
dari input device. Namun ECU sudah diprogram, untuk melakukan pengolahan data
terkait kinerja mesin. Selain menghitung jumlah bensin yang ideal, ECU juga bertugas
menghitung timming pengapian pada sistem pengapian DLI (distributor less ignition).

Dengan kata lain, ECU adalah perangkat pengontrol elektronik yang menjadi basis
pengolahan data terkait performa mesin.

3. Actuator

Actuator adalah perangkat elektronik yang berfungsi mengeksekusi perintah dari


ECU. Actuator ini mirip seperti output device yang akan melaksanakan perintah CPU
pada komputer.

Bedanya, actuator pada sistem EFI itu injektor. Fungsinya untuk mengabutkan bensin
dari saluran bensin kedalam intake manifold sesuai perintah dari ECU.

Injektor bekerja dengan menggunakan solenoid, dimana ketika ada aliran listrik
kemagnetan pada solenoid akan membuka lubang injektor. Dan disaat inilah bensin
mengabut. Untuk menentukan volume bensin yang mengabut, ada pada timming atau
waktu solenoid membuka.

Artinya, ECU akan mengirimkan perintah berupa tegangan ke injektor dengan interval
waktu tertentu. Lama interval waktu tersebut, diperoleh dari proses pengolahan data
yang melibatkan berbagai sensor.

Komponen Sistem EFI

Secara umum, komponen pada sistem EFI tidak jauh beda dari sistem bahan bakar
konvensional namun ada tambahan komponen elektronik. Beberapa komponen pada
sistem EFI antara lain ;

 Fuel tank
 Fuel filter
 Fuel pump
 Fuel hose
 Delivery pipe
 Injectors
 Pressure regulator
1. Tanki bahan bakar

Fungsi tanki bahan bakar adalah sebagai wadah penampung bensin selaku
sumber tenaga dari mobil. Mobil-mobil keluaran dibawah tahun 2000 mungkin
masih banyak ditemui tanki berbahan plat logam.

Namun pada mobil-mobil sekarang, tanki bahan bakar banyak dibuat dari
bahan plastik tebal yang memiliki bobot ringan namun kuat menampung
bahan bakar.

Meski ringan, kelemahan tanki berbahan plastik ini rawan bocor kalau terkena
benturan.

2. Fuel filter
Filter bensin berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh aliran
bensin saat melintasi fuel feed. Dengan adanya filter ini maka bensin yang
masuk ke injector nantinya sudah dalam kondisi bersih.

Ada dua filter bensin dalam sistem efi yakni ;

 Filter kasar, terbuat dari rajutan kawat yang memiliki pori cukup
besar. Fungsinya sebagai penyaring kotoran padat berukuran
besar.
 Filter halus, terbuat dari bahan seperti kain dengan pori lebih
kecil sehingga mampu menyaring kotoran berpartikel kecil.

Pada fuel filter juga terdapat water sedimenter yang berfungsi memisahkan air
kalau ada air yang terbawa aliran bensin.

3. Fuel pump

Pompa bensin memiliki dua fungsi yakni ;

 Untuk mengalirkan bensin dari tanki ke injector.


 Meningkatkan tekanan bahan bakar pada fuel feed.

Pompa bensin memang bukan hanya pada sistem EFI, tapi pada mesin-mesin
karburator juga disediakan fuel pump. Namun pada sistem EFI, fuel pump
sudah digerakan oleh energi listrik. Sehingga tidak membebani mesin.

Lokasi fuel pump ini juga tersembunyi terendam didalam tanki bahan bakar.

4. Delivery pipe
Delivery pipe adalah pipa yang terletak di ujung saluran bensin, fungsinya
untuk menampung bensin yang dipompa oleh fuel pump.

Pipa delivery ini biasanya terbuat dari bahan yang lebih keras, karena
disinilah titik temu antara saluran bensin dan semua injector.

Kalau dilihat, pipa ini memiliki beberapa lubang yang terdiri dari inlet hose
yang terhubung ke saluran bensin dari tanki serta injector hose yang
terhubung ke semua injector.

5. Injector

Fungsi injektor adalah untuk mengeluarkan bensin dari dalam delivery pipe
dengan komposisi yang pas. Injektor bekerja menggunakan sebuah solenoid.

Advertisement 

Ketika pada posisi normal (mesin mati) solenoid ini tidak mendapatkan
tegangan listrik sehingga noozle pada injector tidak membuka. Sementara
saat piston berada pada langkah hisap, solenoid akan diberikan tegangan
listrik oleh ECU.

Akibatnya timbul berakan aksial yang menyebabkan noozle terbuka. Karena


bensin didalam delivery pipe itu sudah bertekanan, maka ketika noozle
membuka bensin otomatis akan keluar.

Lama waktu pemberian listrik ke solenoid ini mempengaruhi komposisi bensin


yang keluar, semakin lama maka akan semakin banyak.

6. Pressure regulator

Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan didalam saluran bensin


tetap stabil. Pressure regulator diperlukan karena untuk menanggulangi
kelebihan tekanan yang diakibatkan pompa bensin yang terus bekerja.

Ketika terdeteksi tekanan bensin berlebih, maka bensin akan dialirkan kembali
ke tanki sampai tekanan stabil. Besar kecil tekakan didalam saluran bensin ini
juga mempengaruhi komposisi bensin yang keluar ke intake.

7. Fuel feed
Fuel feed atau disebut juga selang bahan bakar berfungsi sebagai tempat
mengalirnya bensin dari tanki ke injector. Umumnya selang bahan bakar
terbuat dari bahan seperti mika yang memiki bobot ringan namun kuat
menahan bensin bertekanan.

Hanya saja, kelemahan bahan mika terletak pada kekuatannya apabila


tertekuk. Maka akan mudah pecah.

8. Return feed

Sebenarnya selang ini hampir sama seperti fuel feed, namun return feed
berfungsi untuk mengalirkan bensin sisa saat kelebihan tekanan kembali
menuju tanki. Saluran ini memanjang dari delivery pipe ke tanki.

9. Sensor

Kalau berbicara soal sensor, berarti kita masuk ke komponen elektrikal EFI.
Ada tiga komponen kelistrikan efi, yakni sensor, ECU dan injektor.

Sensor sendiri merupakan alat untuk mendeteksi, yang hasilnya dijadikan


sebagai acuan bagi ECU untuk menentukan lamanya injektor membuka.

Apa yang dideteksi ?

Ada beberapa kondisi yang dieteksi oleh sensor, antara lain massa udara
yang masuk ke mesin, suhu udara yang masuk ke mesin, serta sudut
pembukaan sensor.

Oleh karena itu dalam mesin efi setidaknya ada 5 sensor yang terdiri dari ;

 MAF sensor
 IAT sensor
 MAP sensor
 TPS sensor
 CKP sensor

Tapi pada mobil sekarang, sistem EFI tidak hanya bergantung pada 5 sensor
itu. Ada beberapa tambahan sensor agar komposisi bensin yang keluar dari
injektor semakin akurat.

10. ECU

Apabila sensor fungsinya untuk mendeteksi, maka ECU berfungsi untuk


mengolah data-data yang diperoleh dari sensor. Data dari 5 sensor tadi akan
dikirimkan ke dalam ECU, lalu ECU akan melakukan processing.

Hasil pemrosesan data didalam ECU berupa tegangan dengah interval waktu
tertentu yang dikirimkan ke injektor agar noozle terbuka.

Bagaimana ECU bisa mengolah data ?


Kalau ini, mirip processor komputer namun yang diolah ada listrik yang
memiliki tegangan variatif. Dan setiap nilai tegangannya memiliki arti
tersendiri.

11. Baterai

Pada sistem bahan bakar konvensional, baterai tidak menjadi bagian penting.
Namun pada sistem EFI, karena namanya juga Electronic fuel injection, maka
artinya sistem ini bekerja secara elektronika.

Barang elektronika pasti memerlukan arus listrik, dengan kata lain sistem EFI
tidak bisa dijalankan tanpa adanya arus dari baterai.

Fungsi baterai pada sistem EFI adalah sebagai pemberi tegangan referensi
(umumnya 5 volt) yang nantinya akan diolah oleh sensor sehingga
memberikan tegangan balik ke ECU dengan nilai tegangan antara 0 hingga 5
Volt.

PERAWATAN SISTEM BENSIN EFI

Sistem pembakaran mobil sendiri ada dua yaitu sistem pembakaran karburator dengan
sistem pembakaran injeksi. Bagi Anda yang memiliki mobil dengan sistem bahan
bakar injeksi tentu tidak bisa melakukan perawatan layaknya pada mobil karburator.
Berikut beberapa cara perawatan sistem bahan bakar injeksi pada mobil.

1. Membersihkan Throttle Body

Cara perawatan sistem bahan bakar injeksi yang pertama adalah dengan
membersihkan throttle body terlebih dulu. Bagi Anda yang belum tahu, throttle body ini
sendiri berfungsi guna mengatur udara yang masuk maupun udara yang keluar pada
mesin mobil. Komponen ini sendiri memiliki peran yang terbilang sangat vital untuk
membuat sebuah mesin mobil bisa berfungsi secara maksimal. Mengingat bahwa
komponen ini sebagai pintu masuk udaranya maka penting sekali bagi Anda untuk
rutin dalam membersihkannya. Soalnya apabila tidak rutin dibersihkan maka bisa
mengganggu kinerjanya dan membuat putaran pada kendaraan bisa menjadi pincang
sekaligus tidak sempurna.

2. Bersihkan Bagian Sensor


Cara perawatan berikutnya yang mesti Anda lakukan adalah dengan membersihkan
bagian sensor yang dimiliki oleh sistem bahan bakar injeksi ini. Mungkin belum banyak
yang tahu bahwa pada sistem bahan bakar injeksi maka terdapat kurang lebih 10
sensor.

Diantara sensor tersebut ada beberapa yang membutuhkan perawatan ekstra. Sebut
saja seperti Nosel Injektor yang berguna sebagai penyuplai bahan bakar, memiliki
lubang-lubang yang berukuran kecil dan rawan tersumbat. Saat nosel mulai tersumbat,
semprotan bahan bakar ke dalam mesin menjadi berkurang dan tidak teratur. Efeknya
mesin pun menjadi tidak stabil. Selain itu, ada juga sensor pengapian, idle serta
sensor lainnya. Supaya setiap sensor ini bisa berfungsi secara maksimal maka penting
sekali bagi Anda untuk rutin membersihkannya.

3. Bersihkan Filter Bensin dan Udara

Bensin sebagai bahan bakar sebuah mobil pastinya menjadi bagian yang tidak
terpisahkan mempengaruhi kinerja mobil. Untuk itulah, penting sekali bagi Anda untuk
rutin membersihkan filter bensin dan udara. Soalnya apabila filter bensin dan udara
jarang dibersihkan maka bisa mengakibatkan suplai pada bensin menjadi terhambat
ataupun tersumbat oleh kotoran. Hal ini jelas akan langsung mempengaruhi kinerja
mesin. Jadi rutinlah dalam membersihkan filter bensin dan udara ini.

4. Perhatikan Kondisi Aki

Sedangkan cara terakhir untuk merawat injeksi mobil adalah dengan memperhatikan
kondisi aki. Sebagai penyuplai listrik, aki juga memiliki pengaruh besar terhadap
kinerja mesin. Biasanya mobil akan kesulitan di starter ketika aki mobil mengalami
masalah.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM BENSIN EFI


  Kelebihan dan kekurangan suatu sistem memang tidak bisa di pungkiri,   tak terkecuali
pada sistem EFI, Sekarang ini pasti sobat-sobat banyak yang bertanya-tanya apa
kelebihan dan kekurangan sistem EFI, namun alangkah baiknya yang belum mengetahui
tentang cara kerja dan fungsi sistem EFI bisa baca lama sebelumnya Cara Kerja dan
fungsi sistem EFI

Kelebihan

 Emisi gas buang yang rendah, karena pembakaran yang terjadi pada ruang bakar sempurna
 Daya lebih besar, karena dengan konstruksi injektor yang tepat yaitu pada intake manifold
membuat pencampuran bahan bakar lebih homogen/tepat
 Tidak memerlukannya cok (choke), karena dilengkapi sensor temperatur yang berfungsi
untuk melaporkan suhu mesin ke ECM (engine control module) sehinga memerintahkan
injektor untuk memperkaya campuran bahan bakar pada suhu dingin
 Lebih hemat bahan bakar, karena berpengaruhnya air-fuel ratio yang menyempurnakan
pembakaran pada mesin yaitu dengan AFR yang dapat berubah-rubah berdasarkan kondisi
mesin
 Perawatan yang lebih praktis

Kekurangan

 Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berakselerasi karena ada proses yang panjang
dari sensor pengatur jumlah udara dan laporan sensor lainnya
 Mudahnya terjadi penyumbatan, karena bahan bakar yang kotor dengan mudah menyumbat
injektor yang ujungnya berukuran mikro
 biaya perbaikan yang masih relatif mahal

Anda mungkin juga menyukai