Anda di halaman 1dari 10

CARA KERJA SEPEDA MOTOR EFI

Nama : Pelipus Guru


NPM : 20144000002
PRODI : PVTO
MATA KUL : Penyetelan Sepeda Motor

DOSEN PENGAPAU MATAKULIA


Nurul Burhan, M.Pd
A. Apa itu sistim EFI? ( Electronic Fuel Injection )
Sistem EFI ini sendiri merupakan system yang akan memanfaatkan rangkaian
elektronika atau singkatan dari electronic fuel injection. EFI ini sendiri bisa
menggantikan fungsi nipple jet yang terdapat pada karburator dengan memanfaatkan
unit injector yang bisa ditemukan di intake manifold.

Gambar 1.1 rangkaian kelistrikan sistim EFI

B. Prinsip kerja sisitim EFI


Cara kerja mesin ini sendiri cukup sederhana dimana akan melewati pompa
bahan bakar yang berasal dari tangki yang akan dibawa ke delivery velve. Untuk lebih
jelasnya, anda bisa menyimak ulasan dibawah ini.

1. Pada saatkunci kontak “ON”


a) Untuk kendaraan bermotor yang menggunakan sistem injeksi atau EFI ini bisa
dilihat ketika posisi kunci kontak masih berada di posisi “ON”. Pada saat itu
sistem elektrikal dalam sebuah mobil akan langsung aktif dengan terhubungnya
main relay. Kemudian ECM atau Engine Control Module juga akan langsung
mengaktifkan fuel pump untuk memompa bahan bakar dari tangki secara
otomatis.

b) Namun dalam cara kerja mesin injeksi ini, pompa bahan bakar akan menyala
dengan selang waktu tertentu. Karena bertujuan agar tekanan yang terdapat pada
serangkaian injeksi atau EFI bisa bangkit hingga mencapai 315 sampai 340 Kpa.
Hebatnya, pompa tersebut akan secara otomatis mati dalam waktu tertentu
dengan bantuan dari ECM.

c) Biasanya komponen ECU yang digunakan pada sistem bahan bakar EFI yaitu
komponen semikonduktor, seperti condenser. Tak hanya itu saja, jika pada
sistem konvensional bahan bakar mengalir dengan bantuan fuel pump secara
mekanis, maka pada sistem injeksi bahan bakar akan mengalir dengan sendiri.
Bahkan bisa mengisi hingga mencapai ke tekanan maksimum.

d) Ketika tekanan bahan bakar tersebut telah mencapai batasnya, maka pressure
regulator akan segera membuka saluran return feed. Saluran tersebut berguna
untuk mengembalikan bahan bakar kembali ke tangki. Proses inipun akan
berjalan secara otomatis berdasarkan perintah dari ECU atau Electronic Control
Unit yang memiliki peran layaknya otak.

2. Ketika Engine start dan run.

a) Cara kerja sistem Electronic Fuel Injection selanjutnya yaitu ketika kondisi
mesin sedang start and run. Di saat kunci kontak diputar pada posisi “Start”,
kendaraan dengan sistem bahan bakar EFI akan secara otomatis memutar
flywheel. Sehingga mengakibatkan mesin kendaraan berputar atau cranking.
Berbagai sensor yang terkait dengan sistem EFI pun akan bekerja untuk
mendeteksi keadaan masing masing.

b) Sensor CKP dan CMP pun akan menginformasikan ke ECM bahwa mesin
sedang berputar. CKP dan CMP sendiri merupakan sinyal sensor yang memiliki
fungsi untuk mendeteksi RPM mesin serta posisi TOP silinder 1. Dengan begitu
ECM akan memberikan tegangan pada pompa bahan bakar agar tetap menyala
selama mesin berputar atau cranking.

c) Sementara untuk beberapa sensor pendukung lainnya seperti MAF, IAT, MAP,
TPS, dan O2 akan menjadi acuan ECM dalam menentukan kapasitas bahan
bakar yang akan diinjeksikan. Untuk bisa mengatur jumlah bahan bakar tersebut,
ECM pada sistem bahan bakar EFI akan menggunakan pengaturan waktu
pembukaan injector. 

d) Dewasa ini, pabrikan kendaraan bermotor sudah mulai memproduksi moda


transportasi dengan menerapkan sistem EFI atau injeksi. Bahkan jika
dioperasikan mesin kendaraan akan lebih halus karena semua bahan bakar diatur
dengan cara logic oleh ECM. Tak hanya itu saja, mesin kendaraan juga akan
lebih irit karena ECM mencegah pemakaian bahan bakar berlebih.

Gamabar 1.2 injektors and supply


C. Macam macam tipe EFI
1. Tipe D
Besaran udara yang masuk di tipe D diukur berdasarkan jumlah tekanan pada
intake manifold yang menggunakan vacuum sensor atau yang lebih dikenal juga
dengan MAP sensor. Hasil dari besaran tingkat vakum inilah yang akan digunakan
sebagai penentu berapa banyak bahan bakar yang diperlukan mobil.
2. Tipe L
Besaran udara yang masuk akan diukur menggunakan air flow meter, itulah
sistem EFI tipe L. Secara garis besar cara kerjanya tidak jauh berbeda dari tipe D.
Hasil dari besaran udara yang masuk akan digunakan sebagai patokan penentu
berapa banyak bahan bakar yang diperlukan oleh mobil.

D. Kompnen-komponen sisitim EFI

Dalam menjalankan sistemnya, tentu EFI dibantu oleh beberapa komponen


penting. Berikut ini kami akan jelaskan beberapa komponen EFI dan cara kerjanya
secara ringkas.
 
1. Tanki bahan bakar
Fungsi tanki bahan bakar adalah sebagai wadah penampung bensin selaku
sumber tenaga dari mobil. Mobil-mobil keluaran dibawah tahun 2000 mungkin
masih banyak ditemui tanki berbahan plat logam.
Namun pada mobil-mobil sekarang, tanki bahan bakar banyak dibuat dari bahan
plastik tebal yang memiliki bobot ringan namun kuat menampung bahan bakar.
Meski ringan, kelemahan tanki berbahan plastik ini rawan bocor kalau terkena
benturan.
2. Fuel filter
Filter bensin berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh aliran
bensin saat melintasi fuel feed. Dengan adanya filter ini maka bensin yang masuk
ke injector nantinya sudah dalam kondisi bersih.

Ada dua filter bensin dalam sistem efi yakni ;


 Filter kasar, terbuat dari rajutan kawat yang memiliki pori cukup besar.
Fungsinya sebagai penyaring kotoran padat berukuran besar.
 Filter halus, terbuat dari bahan seperti kain dengan pori lebih kecil sehingga
mampu menyaring kotoran berpartikel kecil.

Pada fuel filter juga terdapat water sedimenter yang berfungsi memisahkan air
kalau ada air yang terbawa aliran bensin.

3. Fuel pump
Pompa bensin memiliki dua fungsi yakni ;

 Untuk mengalirkan bensin dari tanki ke injector.

 Meningkatkan tekanan bahan bakar pada fuel feed.

Pompa bensin memang bukan hanya pada sistem EFI, tapi pada mesin-mesin
karburator juga disediakan fuel pump. Namun pada sistem EFI, fuel pump sudah
digerakan oleh energi listrik. Sehingga tidak membebani mesin.
Lokasi fuel pump ini juga tersembunyi terendam didalam tanki bahan bakar.
4. Delivery pipe

Delivery pipe adalah pipa yang terletak di ujung saluran bensin, fungsinya
untuk menampung bensin yang dipompa oleh fuel pump.
Pipa delivery ini biasanya terbuat dari bahan yang lebih keras, karena disinilah
titik temu antara saluran bensin dan semua injector.
Kalau dilihat, pipa ini memiliki beberapa lubang yang terdiri dari inlet hose yang
terhubung ke saluran bensin dari tanki serta injector hose yang terhubung ke
semua injector.

5. Injector
Fungsi injektor adalah untuk mengeluarkan bensin dari dalam delivery pipe
dengan komposisi yang pas. Injektor bekerja menggunakan sebuah solenoid.
Ketika pada posisi normal (mesin mati) solenoid ini tidak mendapatkan tegangan
listrik sehingga noozle pada injector tidak membuka. Sementara saat piston berada
pada langkah hisap, solenoid akan diberikan tegangan listrik oleh ECU.
Akibatnya timbul berakan aksial yang menyebabkan noozle terbuka. Karena
bensin didalam delivery pipe itu sudah bertekanan, maka ketika noozle membuka
bensin otomatis akan keluar.
Lama waktu pemberian listrik ke solenoid ini mempengaruhi komposisi bensin
yang keluar, semakin lama maka akan semakin banyak.
6. Pressure regulator
Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan didalam saluran bensin
tetap stabil. Pressure regulator diperlukan karena untuk menanggulangi kelebihan
tekanan yang diakibatkan pompa bensin yang terus bekerja.
Ketika terdeteksi tekanan bensin berlebih, maka bensin akan dialirkan kembali ke
tanki sampai tekanan stabil. Besar kecil tekakan didalam saluran bensin ini juga
mempengaruhi komposisi bensin yang keluar ke intake.
7. Fuel feed
Fuel feed atau disebut juga selang bahan bakar berfungsi sebagai tempat
mengalirnya bensin dari tanki ke injector. Umumnya selang bahan bakar terbuat
dari bahan seperti mika yang memiki bobot ringan namun kuat menahan bensin
bertekanan.
Hanya saja, kelemahan bahan mika terletak pada kekuatannya apabila tertekuk.
Maka akan mudah pecah.
8. Return feed
Sebenarnya selang ini hampir sama seperti fuel feed, namun return feed
berfungsi untuk mengalirkan bensin sisa saat kelebihan tekanan kembali menuju
tanki. Saluran ini memanjang dari delivery pipe ke tanki.
9. Sensor
Kalau berbicara soal sensor, berarti kita masuk ke komponen elektrikal EFI.
Ada tiga komponen kelistrikan efi, yakni sensor, ECU dan injektor.
Sensor sendiri merupakan alat untuk mendeteksi, yang hasilnya dijadikan sebagai
acuan bagi ECU untuk menentukan lamanya injektor membuka.
Apa yang dideteksi ?
Ada beberapa kondisi yang dieteksi oleh sensor, antara lain massa udara yang
masuk ke mesin, suhu udara yang masuk ke mesin, serta sudut pembukaan sensor.
Oleh karena itu dalam mesin efi setidaknya ada 5 sensor yang terdiri dari ;
 MAF sensor

 IAT sensor

 MAP sensor

 TPS sensor

 CKP sensor

Tapi pada mobil sekarang, sistem EFI tidak hanya bergantung pada 5 sensor itu.
Ada beberapa tambahan sensor agar komposisi bensin yang keluar dari injektor
semakin akurat.

10. ECU
Apabila sensor fungsinya untuk mendeteksi, maka ECU berfungsi untuk
mengolah data-data yang diperoleh dari sensor. Data dari 5 sensor tadi akan
dikirimkan ke dalam ECU, lalu ECU akan melakukan processing.
Hasil pemrosesan data didalam ECU berupa tegangan dengah interval waktu
tertentu yang dikirimkan ke injektor agar noozle terbuka.
Kalau ini, mirip processor komputer namun yang diolah ada listrik yang
memiliki tegangan variatif. Dan setiap nilai tegangannya memiliki arti tersendiri.
11. Baterai
Pada sistem bahan bakar konvensional, baterai tidak menjadi bagian penting.
Namun pada sistem EFI, karena namanya juga Electronic fuel injection, maka
artinya sistem ini bekerja secara elektronika.
Barang elektronika pasti memerlukan arus listrik, dengan kata lain sistem EFI
tidak bisa dijalankan tanpa adanya arus dari baterai.
Fungsi baterai pada sistem EFI adalah sebagai pemberi tegangan referensi
(umumnya 5 volt) yang nantinya akan diolah oleh sensor sehingga memberikan
tegangan balik ke ECU dengan nilai tegangan antara 0 hingga 5 Volt.

Kelebihan EFI

Setelah mengetahui beberapa komponen EFI dan cara kerjanya, jadi apa kelebihan sistem EFI
yaitu:

 Dapat meningkatkan performa pada mesin kendaraan


 Membuat bahan bakar menjadi lebih irit

 Efisiensi mesin menjadi meningkat

 Emisi menjadi lebih ramah terhadap lingkungan

 Pemilik kendaraan tidak perlu melakukan penyetelan karburator

Kekurangan EFI
 Perawatan yang mahal dan rumit
 Kita akan kesulitan dalam melakukan custom engine
 Kondisi kelistrikan motor harus selalu optimal
 Jika ada kerusakan di sistem EFI bisa keluar biaya mahal.

Anda mungkin juga menyukai