Anda di halaman 1dari 10

SISTEM ENGINE DIESEL Untuk mempermudah kita dalam

mempelajarinya, kita akan mengkelompokkan


setiap komponen ke dalam 3 sistem yang ada
pada common rail, yaitu
1. Sistem bahan bakar,
2. Sistem kontrol elektronik, dan
3. Sistem induksi udara
Komponen Bagian Sistem Bahan Bakar
Pada intinya sistem ini berfungsi untuk
menyalurkan bahan bakar dari tanki bahan
bakar sampai ke dalam ruang bakar, pada
pembahasan sistem diesel konvensional kita
ketahui bahwa untuk memasukan /
menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang
bakar diperlukan tekanan yang sangat tinggi
agar bahan bakar dapat melawan tekanan
kompressi sehingga masuk ke dalam ruang
bakar. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat
skema aliran bahan bakar pada gambar
dibawah ini, cari dimana letak tanki bahan
bakar dan lihat anak panah yang menunjukan
aliran bahan bakarnya

Berdasarkan gambar diatas, secara berurutan


bahan bakar melewati komponen berikut ini :
1. Tank Bahan Bakar
Di dalam tanki inilah pengguna
kendaraan menyimpan bahan bakar
2. Pre Filter
Pre filter berfunsi untuk menyaring
kotoran agar kotoran tidak ikut terhisap
oleh supply pump
3. Supply pump
Supply pump berfungsi untuk
mengalirkan bahan bakar dari tangki
sampai ke high pressure pump, berbeda
Komponen Sistem bahan bakar diesel dengan mesin diesel konvensional, pada
common rail mesin diesel common rail ini supply
pump bekerja secara elektrik (mirip
seperti pompa bahan bakar pada sepeda mengalirkan sebagaian bahan bakar di
motor / mobil injeksi bermesin bensin) common rail ke saluran bahan bakar
4. Low Pressure Fuel line (selang tekanan rendah.
bakar bakar tekanan rendah) Apa yang dimaksut membatasi tekanan?
Low Pressure Fuel line / selang bahan Mari kita cermati analogi berikut. Saat
bakar berfungsi untuk menghubungkan kendaraan dipacu dengan kecepatan
aliran bahan bakar dari / ke masing – tinggI (Putaran mesin tinggi), kemudian
masing komponen pedal gas dilepas secara tiba – tiba
5. Fuel Filter & Water sedimenter (deselerasi) maka pompa bahan bakar
Fuel filter berfungsi untuk menyaring akan terus memompa bahan bakar
bahan bakar yang akan dialirkan ke high padahal pada saat deselerasi injector
pressure pump. Fuel filter mempunyai tidak membuka. Maka apa yang akan
fungsi yang hampir sama dengan pre terjadi? Tentu tekanan bahan bakar akan
filter, namun Fuel filter ini mempunyai sangat tinggi sehingga akan merusak
ukuran lubang penyaring yang lebih komponen yang ada. Agar hal itu tidak
kecil daripada pre filter, sehingga fungsi terjadi maka dipasang fuel pressure
dari fuel filter ini adalah untuk limiter untuk “membocorkan” bahan
menyaring bahan bakar dari kotoran bakar ke saluran bahan bakar tekanan
yang berukuran kecil.Di dalam fuel filter rendah saat tekanan bahan bakar di
ini bahan bakar juga dipisahkan dengan common rail terlalu tinggi.
air berdasarkan masa jenisnya Komponen Sistem Kontrol Elektronik
6. High Pressure Pump
High pressure pump berfungsi untuk Pada pembahasan dasar kerja sistem bahan
menaikan tekanan bahan bakar menjadi bakar mesin diesel common rail sudah
tekanan tinggi sehingga nantinya bahan disinggung bahwa common rails pada mesin
bakar dapat diinjeksikan ke dalam ruang diesel mempunyai prinsip kerja hampir sama
bakar oleh nozzle, Pompa bahan bakar dengan sistem Injeksi / EFI pada mesin bensin.
tekanan tinggi ini bekerja / memompa Pada sistem common rail juga terdapat
bahan bakar secara terus menerus selama berbagai sensor, actuator dan ECU
mesin berputar 1. ECU (Electronic Control Unit)
7. High Pressure Fuel Line (Selang ECU berfungsi sebagai otak yang
Bahan Bahan tekanan tinggi) memproses seberapa banyak bahan
High pressure fuel line / selang bahan bakar di injeksikan dan kapan bahan
bakar tekanan tinggi berfunsi untuk bakar di injeksikan berdasarkan
menghubungkan bahan bakar dari high beberapa informasi dari berbagai sensor
pressure fuel line ke common rail 2. CKP (Crankshaft Position Sensor)
8. Common rail Berfungsi untuk mengetahui posisi poros
Common rail ini berfungsi untuk engkol, dari data posisi poros engkol ini
menyalurkan bahan bakar dari selang nantinya dapat diketahui posisi piston
bahan bakar tekanan tinggi ke masing – sedang berada di Titik Mati atas / Titik
masing injector Mati bawah, dari sensor ini juga dapat
9. Injector / Nozzle diketahui berapa RPM / Putarabn mesin
Injector / Nozzle berfungsi untuk tiap menitnya, semakin tinggi putaran
menginjeksikan bahan bakar ke dalam mesin maka jumlah bahan bakar yang
ruang bakar dalam bentuk kabut, dibutuhkan juga semakin banyak
Bagaimana injector bekerja? Injector 3. CMP (Camshaft Position Sensor)
akan bekerja (membuka) saat Berfungsi untuk mengetahui posisi
mendapatkan perintah dari ECU (Engine camshaft / noken as, dari data sensor ini
Control Unit). Perintah tersebut berupa dapat diketuahui langkah (Hisap,
sinyal listrik (ON/OFF) Kompressi, Usaha, Buang) apa yang
10. Fuel Pressure Limiter valve (katup sedang bekerja pada masing – masing
pembatas tekanan bahan bakar) silider
Fuel Pressure limiter berfungsi untuk 4. Fuel Pressure Sensor
membatasi tekanan bahan bakar di Sensor ini berfungsi untuk mengetahui
dalam common rail dengan cara
besar tekanan bahan bakar di common berkembang dengan kecanggihan dan
rails, kefektifannya.
5. APP Sensor (Sensor pedal gas)
Berfungsi untuk mengetahui seberapa Ada sistem pengapian elektronik yang
dalam pengemudi menginjak pedal gas menggunakan transistor, CDI dan lain-lain,
6. WTS / Water coolant temperature komponennya pun juga mengalami
sensor perkembangan. Misal saja pada sistem
Berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin pengapian konvensional menggunakan satu
( didapatkan dari suhu air pendingin / air ignition coil untuk 4 silinder, namun pada
radiator) mobil-mobil sekarang terdapat satu ignition
7. IAT (Intake Air Temperature) / coil untuk satu silinder, atau satu inginiton
Sensor suhu udara masuk coil untuk 2 silinder.
Berfunsi untuk mengetahui suhu udara
yang masuk ke mesin Sebelum memahami sistem pengapian
8. MAF ( Mass Air Flow ) Sensor / elektronik, kita akan mempelajari terlebih
Sensor jumlah udara masuk dahulu mengenai sistem pengapian
Berfungsi untuk mengetahui jumlah konvensional. Kita akan mempelajari mulai
udara yang masuk ke dalam mesin dari pengertian sistem pengapian, fungsi
sistem pengapian, komponen-komponennya
dan cara kerja sistem pengapian
Sistem Pengapian Konvensional : konvensional.
Pengertian, Fungsi, Komponen dan Cara
Kerja – Motor bakar merupakan motor yang Pengertian ke 1 :
menghasilkan tenaga melalui proses
pembakaran campuran udara dan bahan Sistem pengapian konvensional adalah
bakar di dalam cylinder (ruang bakar). sebuah sistem pada kendaraan bermotor
Berdasarkan jenis bahan bakarnya, motor yang berfungsi untuk membangkitkan
bakar khususnya mobil dibedakan menjadi tegangan  baterai (12 volt)   menjadi
dua yaitu mesin bensin dan mesin diesel . tegangan tinggi (10k volt) yang kemudian
disalurkan ke masing-masing silinder
Pada mesin bensin, pada akhir langkah sehingga menghasilkan loncatan bunga api
kompresi dibutuhkan percikan bunga api pada busi yang dibutuhkan untuk proses
untuk membakar campuran udara dan bahan pembakaran.
bakar yang telah dikompresi tadi. Sehingga
akan terjadi langkah usaha yang Pengertian ke 2 :
menghasilkan tenaga untuk menggerakkan
mobil. Sistem pengapian konvensional adalah
sebuah sistem yang berfungsi untuk
Sebuah sistem yang menyediakan percikan menyediakan loncatan bunga api pada busi
bunga api dalam ruang bakar ini disebut dengan cara menaikkan tegangan baterai
sebagai sistem pengapian. Percikan atau menjadi tegangan tinggi (pada coil) dengan
loncatan bunga api akan terjadi pada ujung bantuan platina (breaker point) untuk
elektroda pada busi, bunga api ini dapat memutuskan arus primer (arus dari
terjadi apabila tegangan yang melawatinya baterai).
cukup tinggi. Untuk itu diperlukan ignition
coil (koil pengapian)  untuk menaikkan
tegangan baterai (12 volt) menjadi 10k volt.
Fungsi Sistem Pengapian
Tegangan yang telah dinaikkan akan Sistem pengapian konvensionel memiliki
disalurkan/dibagi ke masing-masing silinder beberapa fungsi utama yaitu :
oleh distributor melalui kabel busi (kabel
tegangan tinggi). Seiring perkembangan
teknologi, sistem pengapian ini terus
1. Menyediakan loncatan bunga api pada baterai juga berfungsi untuk mensuplay
busi dalam waktu yang tepat untuk kebutuhan kelistrikan pada saat mesin
membakar campuran udara dan bahan bakar. belum hidup, komponen yang disuplay
antara lain sistem pengisian, klakson, sistem
2. Agar terjadi loncatan bunga api, maka starter dan komponen kelistrikan bodi yang
tegangan harus tinggi. Sehingga sistem lain.
pengapian juga berfungsi untuk menaikkan
tegangan baterai menjadi tegangan tinggi
2. Ignition coil
pada coil melalui hubung singkat arus
primer oleh breaker point (platina). Berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai
(12) menjadi tegangan tinggi (10KV atau
Komponen-komponen Sistem Pengapian lebih) yang dibutuhkan untuk pengapian
Konvensional + Fungsinya (meloncatkan bunga api pada busi).

Sistem pengapian konvensional memiliki Koil pengapian terdiri dari dua kumparan
beberapa komponen utama, yang yang masing-masing dililitkan pada inti
membedakan komponen sistem pangapian besi. Kumparan pertama disebut dengan
konvensional dan elektronik adalah pada kumparan primer, dan yang kedua disebut
pemutusan arus primernya. Pemutusan arus kumparan sekunder.
primer ini bertujuan agar pada ignition coil
terjadi induksi tegangan tinggi. Kumparan primer akan menerima arus dari
baterai, yang kemudian akan diputus oleh
Pada pengapian konvensional pemutusan breaker point (platina) sehingga pada
arus primer dilakukan oleh breaker point kumparan sekunder terjadi induksi
(platina), sementara pada pengapian elektromagnetik dan membangkitkan
elektronik dilakukan oleh transistor maupun tegangan hingga 10K volt atau lebih.
CDI (Capasitor Dicharge Igntiton).

Okee, berikut adalah komponen-komponen


sistem pengapian beserta fungsinya :

Komponen sistem pengapian konvensional

1. Baterai

Dalam sistem pengapian baterai ini


berfungsi untuk menyediakan arus listrik Gambar kontruksi ignition coil (koil
voltase rendah (12 volt) untuk ignition coil. pengapian)
Selain menjadi komponen sistem pengapian,
Kumparan primer coil memiliki kawat
tembaga yang lebih besar (0,5 – 1,0 mm)
namun memiliki jumlah gulungan yang
lebih sedikit dibandingkan kumparan
sekunder yaitu 150 – 300 kali.

Sebaliknya, kumparan sekunder memiliki


kawat tembaga dengan diameter yang lebih
kecil, namun memiliki jumlah gulungan
yang lebih banyak yaitu antara 15.000 –
30.000 gulungan.

3. Distributor

Komponen-komponen Distributor
a. Cam (nok)

Berfungsi untuk membuka breaker point


(platina) pada sudut crankshaft (poros
engkol) yang tepat untuk setiap silinder.
Nok ini terhubung dengan poros distributor,
dan biasanya digerakkan oleh poros
nok (cam shaft)

b. Breaker point (platina)

Berfungsi untuk memutuskan arus listrik


Gambar ilustrasi distributor pada sistem yang mengalir melalui kumparan primer
pengapian pada ignition coil untuk menghasilkan arus
Berfungsi untuk membagi/mendistribusikan listrik tegangan tinggi pada kumparan
tegangan tinggi yang telah dibangkitkan sekunder dengan cara induksi
oleh ignition coil ke masing-masing silinder. elektromagnet.
Distributor terdiri dari beberapa komponen
yaitu :   c. Kondensor

Berfungsi untuk menyerap loncatan bunga


api yang terjadi pada platina saat membuka
dengan tujuan untuk menaikkan tegangan
coil sekunder.

Baca lebih lanjut : Fungsi Kondensor pada


Sistem Pengapian

d. Centrifugal Governor Advancer

Berfungsi memajukan saat pengapian sesuai


dengan putaran mesin.

e. Vakum Advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian 4. Kabel Tegangan Tinggi (High Tension
berdasarkan beban mesin. Bentuknya mirip Cord)
seperti piringan dengan dua buah selang
yang dihubungkan ke karburator dan intake Berfungsi untuk mengalirkan arus listrik
manifold. tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.  

Komponen yang satu ini dipasang pada 5. Busi


distributor, dan dihubunkan dengan backing
plate atau dudukan dari platina. Sehingga Menghasilkan loncatan bunga api melalui
ketika komponen ini aktif, dia akan elektrodanya. Atau mengeluarkan arus
menggeser backing plate yang akan listrik tegangan tinggi menjadi loncata
mempengaruhi buka tutup platina. bunga api pada elektrodanya.  

Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Cara kerja sistem pengapian konvensional di


bawah ini di bagi menjadi dua bagian yaitu
pada saat platina membuka dan pada saat
platina menutup.

Cara kerja ini juga mengilustrasikan


bagaimana arus listrik dari baterai 12 volt
yang kemudian dibangkitkan menjadi 10k
volt yang terjadi pada kumparan sekunder
ignition coil dan kemudian disalurkan ke-
busi melalui kabel busi.
Bagian vakum advancer
Keterangan gambar : 1.  Saat Kontak Platina Menutup
1. Plat dudukan kontak pemutus yang
bergerak radial
2. Batang penarik
3. Diafragma
4. Pegas
5. Langkah maksimum
6. Sambungan slang vakum

Selengkapnya bisa baca dalam


artikel : Fungsi, Bagian, dan Cara Kerja
Vakum Advancer

f. Rotor

Berfungsi membagikan arus listrik tegangan Cara kerja sistem pengapian konvensional saat
tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke platina menutup
tiap-tiap busi.
Ilustrasi di atas adalah cara kerja sistem
g. Distributor Cap pengapian pada saat kontak platina
menutup. Pada saat ini aliran arus dari
baterai akan mengalir ke kunci kontak,
Berfungsi untuk membagikan arus listrik kumparan primer coil, menuju ke platina
tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan dan ke massa. Lihat aliran arus pada garis
tinggi untuk masing-masing busi. berwarna merah.
Karena kumparan primer pada ignition coil
dialiri arus, maka akan terjadi kemagnetan
pada kumparan tersebut.

2. Saat Kontak Platina Membuka

Komponem Sistem Pelumas - Sistem


pelumas adalah sebuah rangkaian hidrolis
yang berfungsi mendistribusikan aliran oli
mesin ke seluruh komponen mesin yang
bergesekan. Tujuannya agar semua komponen
Cara kerja sistem pengapian konvensional saat mesin yang bergesekan bisa dilapisi pelumas
platina membuka agar untuk mencegah keausan.

Ketika nok distributor berputar kemudian Apa fungsi sistem pelumas ?


membuka kontak platina, maka arus primer
(arus yang mengalir pada kumparan primer
coil) akan terputus secara tiba-tiba.
Pemutusan arus ini akan mengakibatkan
indusi elektromagnetik pada kumparan  Untuk mencegah keausan pada
sekunder coil. Tegangan akan dibangkitkan
menjadi 10k volt atau lebih. komponen mesin
 Mendinginkan komponen mesin
Arus yang telah dibangkitkan di kumparan  Membersihkan komponen mesin dari
sekunder coil ini akan dialirkan ke rotor dan
kerak dan kotoran.
di distribusikan ke masing-masing busi.
Busi yang teraliri arus tegangan tinggi akan
terjadi loncatan bunga api untuk membakar
Cara kerja pelumas mesin, umumnya
campuran udara dan bahan bakar.
menggunakan sistem tekan pompa. Yakni oli
dari carter ditekan melalui pompa untuk
Kontak platina yang membuka dan menutup disalurkan keseluruh bagian mesin.
akan menghasilkan percikan juga pada
kontak platina, percikan ini akan merugikan Namun, komponen pelumasan bukan hanya
tegangan dan membuat kontak platina lebih pompa oli. Apa saja komponen yang
cepat aus. berpengaruh dalam sistem pelumas mesin
mobil ? simak ulasan berikut.
Merugikan tegangan karena pemutusan arus
primer akan terhambat akibat percikan api.
Untuk itulah ada kondensor yang akan
menyerap tegangan dan menyimpannya,
sehingga loncatan bunga api pada platina
dapat diminimalisisr.
Komponen Sistem Pelumas Mesin dan
Fungsinya

1. Oil pan/Carter

Oil pan atau biasa juga dosebut carter adalah


komponen berbentuk bak yang diletakan
dibagian bawah mesin tepat pada ruang img by secondchancegarage.com
engkol. Fungsi oil pan adalah untuk
menyimpan oli mesin.
Fungsi filter pasti sudah diketahui oleh anda.
2. Pompa Oli Pada sistem pelumasan mengapa perlu
diberikan filter, bukannya sistem ini tertutup
Oil pump merupakan sebuah pompa hidrolis didalam mesin ?
yang digunakan untuk memompa oli mesin
untuk dinaikan ke seluruh komponen mesin. Memang benar, sistem pelumas memiliki
Pompa ini, bekerja secara rotary yang inputnya sistem yang tertutup. Namun bukan berarti
berasal dari poros engkol mesin. kotoran tidak bisa masuk kedalam mesin.
Kerak juga bisa terbentuk pada komponen
Sehingga ketika mesin bekerja, oli secara mesin, kerak yang disebabkan sisa
otomatis terpompa. Pompa oli memiliki dua pembakaran yang masuk ke ruang engkol
saluran, yakni saluran inlet yang langsung dibersihkan oleh oli dan kerak tersebut
mengarah ke bak oli dan saluran outlet yang terkandung pada aliran oli mesin.
langsung tersambung dengan oil feed.
Sehingga perlu diberikan saringan agar kerak
3. Filter Oli dan kotoran didalam aliran oli tidak memasuki
oil feed yang memiliki diameter saluran kecil.

Kotoran dan kerak yang tersaring akan


mengumpul lada element filter sehingga perlu
dilakukan penggantian oil filter secara rutin.
Umumnya penggantian oil filter mengikuti
interval penggantian oli mesin.

4. Oli Pressure Sensor


Sensor yang terletak pada saluran oli setelah
pompa ini bertujuan untuk mendeteksi tekanan
oli mesin yang keluar dari pompa. Sensor ini
bisa menandakan dua hal, yakni kesehatan
pompa dan volume oli mesin.

Jika indikator oli pada dashboard menyala


maka sensor oli mendeteksi adanya lebihan
atau kekurangan tekanan pada sistem pelumas.
Ini bisa menandakan bahwa volume oli mesin
berlebihan atau bahakan kurang dari standar
pemakaian.

Untuk itu, jika indikator ini menyala kita perlu


melakukan pengecekan oli mesin melalui stik
oli yang tersedia disekitar mesin. Jika volume Jika oil feed fungsinya sebagai jalur oli, oil jet
oli normal maka masalah diatas timbul pada berfungsi menyemprotkan oli dari dalam
pompa oli. saluran oli. Jika dilihat, maka oil jet ini mirip
injektor dimana ujung oil jet memiliki lubang
cukup kecil yang akan memancarkan oli saat
5. Oil feed tekanan oli meningkat.
Fungsi oil feed sebenarnya hanya sebagai jalur Buasanya oil jet ditemui pada bagian bawah
oli. Jalur ini secara default sudah terbentuk silinder mesin, fungsinya untuk
saat pembuatan blok mesin bersama water menyemburkan oli kebagian piston dan
jacket. Hal ini karena letak oil feed ini berada commecting rod. Selain itu dibagian timming
didalam blok silinder. chain juga biasanya ada sebuah oil jet yang
digunakan untuk melumasi rantai timming.
Selain inner oil jet, biasanya juga ada outer oil
jet. Outer oil jet ini terbentuk seperti pipa biasa 7. PCV Valve
yang umumnya berbahan logam. Fungsi
saluran ini yakni menghubungkan oli ke
komponen luar mesin seperti turbocharger atau
oil cooler.

6. Oil jet

Pada kendaraan lawas, uap oli dari mesin


langsung dibuang begitu saja ke udara.
Akubatnya menimbulkan suatu polusi tertentu.
PCV atau Positive crankcase ventilation
fungsinya untuk menyalurkan uap oli dari
dalam mesin ke dalam saluran intake tanpa
terjadinya kebocoran oli.

Artinya terdapat sebuah PCV valve yang akan


terbuka saat tekanan udara didalam crank case
atau ruang engkol meningkat. Tekanan ini
diperoleh karena ada sebagian oli yang
menguap karena kepanasan dan faktor tekanan
kompresi yang sedikit bocor melalui celah ring
piston.

Tekanan udara tersebut kemudian dilewatkan


ke komponen oil separator untuk memisahkan
oli mesin yang terbawa pada PCV valve.
Barulah udara tersebut disalurkan kedalam
saluran intake untuk kemudian masuk ke ruang
bakar untuk melalui proses pembakaran mesin.
Sehingga polusi tetap stabil.

8. Oil atau Lubricant

Komponen terakhir yang cukup penting adalah


oil atau lubricant sebagai media pelumas. Oli
mesin haruslah memiliki daya lekat serta
memiliki sifat yang licin. Selain itu oli mesin
juga harus memiliki ukuran partikel kecil dan
tidak mudah menguap. Karena oli harus bisa
masuk ke celah-celah kecil untuk melapisi
komponen mesin.

Anda mungkin juga menyukai