Anda di halaman 1dari 6

8 Komponen Sistem Common Rail +

Fungsinya
Mesin diesel saat ini sudah berubah arah menjadi clean engine. Artinya baik dari segi suara maupun
emisi yang dihasilkan bisa disamakan dengan mesin bensin. Hal ini tidak lepas berkat adanya
teknologi common rail yang sematkan pada mesin diesel modern. Teknologi ini dapat menghadirkan
sebuah performa handal yang irit dan ramah lingkungan. Artikel sebelumnya, kita telah membahas
tentang cara kerja sistem diesel common rail, Kali ini kita akan membahas apa saja komponen
common rail dan fungsinya masing-masing.

Sekilas tentang Common rail System.

Teknologi common rail dibuat dengan tujuan menggantikan posisi sistem bahan bakar diesel
konvensional yang dikenal tidak ramah lingkungan dan efisiensi buruk. Berkat adanya sistem
common rail, mesin diesel dapat memiliki emisi mencapai standar EURO III dan efisiensi yang baik.

Hal ini dikarenakan mesin diesel berteknologi common rail sudah mengusung rangkaian pengatur
elektronik yang dapat menganalisa berapa volume dan timing yang tepat bahan bakar disemprotkan
ke ruang bakar.

Selain itu, teknologi ini tidak lagi menggunakan pompa tekanan tinggi mekanis yang sekaligus
mengatur volume solar yang akan diinjeksikan. Sistem ini memang masih menggunakan pompa
bahan bakar tekanan tinggi. Namun fungsinya hanya membangkitkan tekanan bahan bakar saja.
Sementara untuk pengatur volume solar, sudah diambil alih oleh solenoid pada injector.

Kelebihan mesin diesel yang sudah dilengkapi teknologi common rail adalah ;

 Performa mesin lebih maksimal


 Penggunaan bahan bakar lebih efisien
 Suara mesin lebih tenang dari pada diesel konvensional.
 Getaran mesin lebih kecil dan hampir tidak terasa saat mobil berjalan.
 Gas buang lebih bersih/ramah lingkungan.
Beberapa mobil yang telah menggunakan teknologi common rail masih didominasi oleh SUV dan
beberapa tipe MPV antara lain ;

 Toyota Fortuner VNT


 Mitsubishi Pajero Sport Dakar
 Toyota Kijang Innova Diesel
 Chevrolet Spin Diesel
 Suzuki Ertiga Diesel

Nama Komponen Sistem Common rail beserta Fungsinya

Beberapa komponen pada sistem common rail merupakan komponen sistem bahan bakar diesel.
Namun pada sistem ini, terdapat penambahan komponen elektrikal yang akan menopang cara kerja
common rail ini. Nama komponen common rail meliputi ;

A. Komponen Bahan bakar

Komponen ini terletak membentang dari awal solar dimasukan hingga solar disuplai ke dalam mesin.
Komponen ini meliputi

1. Tangki bahan bakar.

Baik sistem bahan bakar konvensional maupun elektrik, komponen bahan bakar berupa tanki wajib
hadir. Hal ini dikarenakan fungsi dari komponen ini adalah sebagai penyimpan cadangan solar yang
akan di masukan ke dalam mesin saat proses pembakaran.

2. Electric fuel pump

Komponen pompa bahan bakar juga menjadi komponen wajib pada sistem bahan bakar diesel.
Namun pada Common rail, fuel pump tidak lagi bertenaga mekanis melainkan sudah menggunakan
motor listrik. Sehingga tidak menambah beban mesin.

Pompa ini terletak satu set bersama fuel level sensor dan saringan kasar didalam fuel tank. Mengapa
fuel pump diletakan didalam tanki ? Apa tidak terjadi kebakaran saat percikan listrik muncul ?
Jawabanya tidak. Karena ketika fuel pump terendam solar, tidak ada oksigen yang merangsang
terjadinya kebakaran. Sehingga walau terjadi percikan asal didalam rendaman solar maka tidak
terjadi kebakaran.

3. Filter Solar

Filter solar ini terletak pada fuel line setelah keluar dari fuel pump sebelum masuk ke dalam pompa
tekanan tinggi. Fungsinya untuk menyaring partikel kotoran yang terbawa oleh aliran solar dan
mengendapkan air yang terbawa pada aliran solar.
Advertisement

Fuel filter pada mesin diesel common rail bersifat lebih halus, karena sistem ini lebih sensitif terhadap
kotoran yang terbawa pada aliran solar. Kotoran ini berpotensi menggagalkan proses pembakaran
karena merusak injector.

4. Pompa tekanan tinggi

Supply pump akan bertugas untuk membangkitkan tekanan bahan bakar solar dari tanki hingga
sekitar 160 MPa. Pompa ini bekerja secara mekanis mirip seperti sistem bahan bakar konvensional.
Namun pompa ini memiliki konstruksi lebih simple. Umumnya pompa ini terletak pada kepala silinder
mesin dan terhubung dengan camshaft sebagai penggerak pompa.
Pompa ini juga tidak mempedulikan timing seperti pada diesel konvensional, karena pompa ini
hanyalah membangkitkan tekanan bahan bakar. Untuk masalah timing, diatur oleh solenoid pada
injector.

5. Fuel rail

Fuel rail terletak setelah pompa tekanan tinggi. Fungsi fuel rail adalah untuk mempertahankan bahan
bakar dalam tekanan tinggi setelah dibangkitkan oleh pompa tekanan tinggi.

6. Injector
Injector adalah komponen utama sistem bahan bakar diesel yang fungsinya untuk mengeluarkan
solar dari sistem bahan bakar ke dalam mesin dalam bentuk kabutan. Pada sistem common rail,
injector sudah di desain khusus hingga memiliki rangkaian solenoid yang akan bekerja saat ada arus
listrik yang mengalirinya.

Saat solenoid bekerja, maka noozle akan terbuka sehingga bahan bakar bertekanan dari fuel rail
akan keluar dalam bentuk kabutan.

B. Komponen kontrol

Bagian kedua dari rangkaian komponen sistem common rail adalah dari sisi kontrol elektrikal.
Beberapa komponen yang termasuk dalam rangkaian sistem electric control adalah ;

1. Sensor

Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi mendeteksi suatu kondisi pada mesin atau
obyek lainya sebagai acuan untuk menghitung nilai aktuator. Mudahnya, sensor pada mesin diesel
common rail berfungsi mendeteksi beberapa kondisi untuk menentukan timing dan volume solar yang
akan di injeksikan. Sensor yang termasuk pada sistem common rail antara lain ;

 MAF & IAT. Sensor ini terletak pada area filter udara. Fungsinya untuk mendeteksi suhu dan
massa udara intake.
 MAP Sensor. Berfungsi untuk mendeteksi kevakuman pada intake manifold.
 CKP & CMP Sensor. Sensor ini akan mendeteksi kecepatan mesin untuk menentukan timing
dan RPM mesin.
 Knock Sensor. Berfungsi untuk mendeteksi engine knocking pada mesin.
 Fuel rail pressure sensor. Sensor ini terletak di ujung fuel rail. Fungsinya untuk mendeteksi
tekanan fuel rail.
 ECT Sensor. Sensor yang berfungsi mendeteksi suhu mesin melalui air pendingin.
 App Sensor. Sensor yang terletak pada pedal gas untuk mendeteksi berapa dalam pedal gas
diinjak oleh pengguna.

2. ECM

ECM adalah kependekan dari Engine Control module. Beberapa menyebutnya ECU (Electronic Control
Unit). Fungsinya sebagai processor utama pada mesin untuk melakukan berbagai perhitungan
khususnya menghitung jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam mesin sesuai data sensor
yang masuk.

Itulah beberapa nama komponen common rail dan fungsinya. Semoga jelas dan bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai