Anda di halaman 1dari 3

Komponen-Komponen Sistem Induksi Udara Pada Mesin

Injeksi EFI
juan prasetyadi

Fungsi sistem induksi udara pada sistem EFI adalah untuk menyalurkan
udara yang bersih ke dalam ruang bakar (silinder), dari fungsi sistem induksi
udara tersebut dapat diketahui bahwa sistem induksi udara ini berada pada
saluran masuk (intake manifold) udara ke dalam ruang bakar (silinder). Letak
komponen-komponen sistem induksi udara untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :

Komponen-komponen sistem injeksi udara pada mesin injeksi EFI dibedakan


menjadi dua tipe, yaitu tipe induksi udara pada L-EFI dan sistem induksi
udara pada D-EFI. Sensor-sensor yang terdapat pada sistem induksi udara
ini berfungsi untuk memonitor/ mendeteksi keadaan termperatur/ suhu udara,
jumlah aliran udara yang masuk atau tekanan kevakuman di dalam intake
manifold dan sensor TPS atau sensor posisi throttle. Sinyal-sinyal dari
sensor-sensor tersebut berguna sebagai masukan sinyal input ke ECU
(Electronic Control Unit) yang nantinya akan diolah oleh ECU dan akan
digunakan untuk mengontrol aktuator.

Berikut ini merupakan komponen-komponen pada sistem induksi udara pada


kedua tipe EFI :
1. Filter udara atau Air Filter.
2. Sensor temperatur udara atau Intake Air Temperatur Sensor (IATS).
3. Sensor aliran udara masuk atau Air Flow Sensor/ Mass Air Flow (MAF)
Sensor
4. Sensor Kevakuman atau Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor
5. Throttle body.
6. Intake Manifold.
Perbedaan sensor-sensor pada EFI tipe L-EFI dan D-EFI juga berbeda lokasi
penempatan sensor tersebut. Perbedaak peletakkan sensor-sensor tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

1. Filter Udara.
Filter udara berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa oleh
udara, sehingga nantinya diharapkan udara yang masuk ke dalam intake
manifold sudah benar-benar bersih.

2. Sensor temperatur udara atau Intake AirTemperatur Sensor (IATS).


Sensor temperatur udara atau Intake Air Temperatur Sensor (IATS) berfungsi
untuk mengukur temperatur (suhu) udara yang masuk ke dalam intake
manifold. Nantinya sinyal dari sensor IATS ini digunakan sebagai inputan dari
ECU untuk mengontrol kinerja dari aktuator-aktuator.
Sensor IATS ini pada mesin EFI tipe L-EFI ini menyatu dengan air flow meter
sedangkan pada mesin EFI tipe D-EFI, sensor IATS ini terletak dibelakang/
setelah air filter.

3. Sensor aliran udara masuk atau Air Flow Sensor/ Mass Air Flow (MAF)
Sensor.
Air flow sensor ini terdapat pada mesin EFI tipe L-EFI. Air flow sensor ini
berada diantara filter (saringan) udara dengan throttle body. Air flow sensor
ini memiliki fungsi untuk mengukur berapa banyak udara yang masuk ke
dalam intake manifold. Perubahan jumlah udara yang masuk ini seiring
dengan bukaan katup throttle gas.
4. Sensor Kevakuman atau Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor.
MAP sensor ini terdapat pada mesin EFI tipe D-EFI. MAP sensor ini berfungsi
untuk mendeteksi atau mengukur jumlah udara yang masuk berdasarkan
kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.

5. Throttle body.
Throttle body berfungsi untuk mengatur besar kecilnya udara yang masuk ke
dalam intake manifold sesuai dengan bukaan katup throttle gas dan beban
kendaraan. Throttle body merupakan gabungan dari beberapa komponen
yaitu terdiri dari throttle valve (katup throttle), throttle position sensor (TPS),
dasport dan idle speed kontrol.

6. Intake Manifold.
Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk udara ke dalam masing-
masing ruang bakar (silinder). Banyaknya jumlah intake manifold sama
dengan banyaknya jumlah silinder pada mesin.

Anda mungkin juga menyukai