Anda di halaman 1dari 3

NAMA :

KELAS :
NIM :
MATERI :

Komponen-Komponen Sistem Induksi Udara Pada Mesin Injeksi


EFI
Fungsi sistem
induksi udara pada sistem EFI adalah untuk menyalurkan udara yang bersih ke
dalam ruang bakar (silinder), dari fungsi sistem induksi udara tersebut dapat
diketahui bahwa sistem induksi udara ini berada pada saluran masuk (intake
manifold) udara ke dalam ruang bakar (silinder). Letak komponen-komponen
sistem induksi udara untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Komponen-komponen sistem injeksi udara pada mesin injeksi EFI dibedakan


menjadi dua tipe, yaitu tipe induksi udara pada L-EFI dan sistem induksi udara pada
D-EFI. Sensor-sensor yang terdapat pada sistem induksi udara ini berfungsi untuk
memonitor/ mendeteksi keadaan termperatur/ suhu udara, jumlah aliran udara yang
masuk atau tekanan kevakuman di dalam intake manifold dan sensor TPS atau
sensor posisi throttle. Sinyal-sinyal dari sensor-sensor tersebut berguna sebagai
masukan sinyal input ke ECU (Electronic Control Unit) yang nantinya akan diolah
oleh ECU dan akan digunakan untuk mengontrol aktuator.

Berikut ini merupakan komponen-komponen pada sistem induksi udara pada kedua
tipe EFI :
1. Filter udara atau Air Filter.
2. Sensor temperatur udara atau Intake Air Temperatur Sensor (IATS).
3. Sensor aliran udara masuk atau Air Flow Sensor/ Mass Air Flow (MAF) Sensor
4. Sensor Kevakuman atau Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor
5. Throttle body.
6. Intake Manifold.

Perbedaan sensor-sensor pada EFI tipe L-EFI dan D-EFI juga berbeda lokasi
penempatan sensor tersebut. Perbedaak peletakkan sensor-sensor tersebut dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :

1. Filter Udara.
Filter udara berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa oleh udara,
sehingga nantinya diharapkan udara yang masuk ke dalam intake manifold sudah
benar-benar bersih.

2. Sensor temperatur udara atau Intake AirTemperatur Sensor (IATS).


Sensor temperatur udara atau Intake Air Temperatur Sensor (IATS) berfungsi untuk
mengukur temperatur (suhu) udara yang masuk ke dalam intake manifold. Nantinya
sinyal dari sensor IATS ini digunakan sebagai inputan dari ECU untuk mengontrol
kinerja dari aktuator-aktuator.
Sensor IATS ini pada mesin EFI tipe L-EFI ini menyatu dengan air flow meter
sedangkan pada mesin EFI tipe D-EFI, sensor IATS ini terletak dibelakang/ setelah
air filter.
3. Sensor aliran udara masuk atau Air Flow Sensor/ Mass Air Flow (MAF)
Sensor.
Air flow sensor ini terdapat pada mesin EFI tipe L-EFI. Air flow sensor ini berada
diantara filter (saringan) udara dengan throttle body. Air flow sensor ini memiliki
fungsi untuk mengukur berapa banyak udara yang masuk ke dalam intake manifold.
Perubahan jumlah udara yang masuk ini seiring dengan bukaan katup throttle gas.

4. Sensor Kevakuman atau Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor.


MAP sensor ini terdapat pada mesin EFI tipe D-EFI. MAP sensor ini berfungsi
untuk mendeteksi atau mengukur jumlah udara yang masuk berdasarkan kevakuman
yang terjadi di dalam intake manifold.

5. Throttle body.
Throttle body berfungsi untuk mengatur besar kecilnya udara yang masuk ke dalam
intake manifold sesuai dengan bukaan katup throttle gas dan beban kendaraan.
Throttle body merupakan gabungan dari beberapa komponen yaitu terdiri dari
throttle valve (katup throttle), throttle position sensor (TPS), dasport dan idle speed
kontrol.

6. Intake Manifold.
Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk udara ke dalam masing-masing
ruang bakar (silinder). Banyaknya jumlah intake manifold sama dengan banyaknya
jumlah silinder pada mesin.

Anda mungkin juga menyukai