Anda di halaman 1dari 8

Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.

1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER


BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN
MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Robertus Simanungkalit1,Tulus B. Sitorus2


1,2,
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 Medan Indonesia
Email:obet_supasupa@yahoo.com

ABSTRAK

Pengujian secara langsung adalah cara paling efektif untuk mengetahui performa sebuah mesin,
dalam hal ini mesin otto empat langkah berkapasitas 109,1 cc diuji menggunakan hidrolik
dinamometer. Pada penelitian ini digunakan bahan bakar premium dan pertamax plus. Rasio
kompresi mesin dimodifikasi menjadi 11:1 agar mendapat data perbandingan sebelum dan
setelah modifikasi rasio kompresi. Effisiensi terbaik dari mesin diperoleh pada saat sebelum
modifikasi rasio kompresi pada kecepatan 30 km/jam beban 60 kg menggunakan bahan bakar
premium dimana konsumsi bahan bakar spesifik 224,28 gr/kWh dan effisiensi termalnya
mencapai 37,27%.

Kata kunci : Performansi, Mesin Otto, Modifikasi Rasio Kompresi,Premium dan Pertamax Plus

1. Pendahuluan
Motor bakar adalah adalah salah persatuan massa atau volume bahan
satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin bakar tersebut.
yang mengubah energi termal untuk Dewasa ini banyak sekali
melakukan kerja mekanik atau masalah yang timbul diakibatkan oleh
mengubah energi kimia bahan bakar cadangan bahan bakar minyak yang
menjadi energi mekanis. Energi termal terbatas dan harganya yang semakin
tersebut diperoleh dari hasil proses melambung, oleh karena itu belakangan
pembakaran bahan bakar di dalam ini juga sangat marak dilakukan riset
mesin itu sendiri. dan penelitian dan kegiatan – kegiatan
Kompresi pada mesin yang berhubungan dengan
merupakan perbandingan tekanan penghematan bahan bakar. Salah satu
udara berbanding bahan bakar. Dalam kegiatan yang mengundang banyak
pengertian yang lebih luas, rasio orang untuk melakukan penghematan
kompresi adalah perbandingan volume adalah Shell Eco-marathon, dimana
ruang bakar saat piston di titik mati kegiatan ini merupakan reguler tahunan
bawah (TMB) dengan volume ruang yang menantang tim mahasiswa dari
bakar saat titik mati atas (TMA). seluruh dunia untuk merancang dan
Semakin besar perbandingan rasio membangun kendaraan yang paling
kompresi maka pada saat piston berada hemat energi untuk bersaing dengan
di titik mati atas (TMA) akan memiliki kendaraan tim lain, dimana
tekanan dan suhu yang semakin besar pemenangnya adalah kendaraan yang
pula. dapat bergerak dengan jarak terjauh
Bahan bakar memegang dengan menggunakan bahan bakar atau
peranan penting dalam motor bakar, energi paling sedikit.
nilai kalor yang terkandung didalamnya Penggunaan bahan bakar juga
adalah nilai yang menyatakan jumlah sangat variatif, pada kesempatan ini
energi panas maksimum yang dalam perancangannya mesin “MESIN
dibebaskan oleh suatu bahan bakar USU” memilih untuk menggunakan
melalui reaksi pembakaran sempurna bahan bakar gasoline. Karena
29
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

penggunaan bahan bakar gasoline yang Piston bergerak dari TMA (titik
umum di indonesia adalah premium mati atas) ke TMB (titik mati bawah),
yang bernilai RON 88 sedangkan pada katup masuk terbuka. Udara murni
kompetisi Shell Eco-marathon Asia terhisap masuk ke dalam selinder akibat
adalah RON 95 dan di Indonesia lebih terjadinya kevakuman dalam ruang
dikenal dengan nama pertamax plus. silinder karena terjadi pembesaran
Dengan demikian perlu diadakannya volume ruang di atas torak (gerak dari
pengujian performansi untuk TMA ke TMB).
membandingkan hasil dari kedua bahan
bakar tersebut. b). Langkah Kompresi
Poros engkol terus berputar,
2. Tinjauan Pustaka piston bergerak dari TMB ke TMA,
Motor bakar adalah adalah salah kedua katup tertutup. Udara murni yang
satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin terhisap tadi terkompresi dalam ruang
yang mengubah energi termal untuk bakar. Karena terkompresi suhu dan
melakukan kerja mekanik atau tekanan udara tersebut naik hingga
mengubah energi kimia bahan bakar mencapai 35 atm dengan temperatur
menjadi energi mekanis[1]. Energi 500⁰ - 800⁰ (pada perbandingan
termal tersebut diperoleh dari hasil kompresi 20 : 1).
proses pembakaran bahan bakar di
dalam mesin itu sendiri. Cara c). Langkah Usaha
memperoleh energi termal tersebut dari Poros engkol masih terus
hasil proses pembakaran bahan bakar berputar, beberapa derajat sebelum
di dalam mesin itu sendiri. torak mencapai TMA di akhir langkah
Motor diesel adalah jenis khusus kompresi, bahan bahar diinjeksikan ke
dari mesin pembakaran dalam. dalam ruang bakar. Karena suhu udara
Karakteristik utama pada mesin diesel kompresi yang tinggi terjadilah
yang membedakannya dari motor bakar pembakaran yang menghasilkan
yang lain terletak pada metode tekanan eksplosif yang mendorong
pembakaran bahan bakarnya[2]. piston bergerak dari TMA ke TMB.
Cara kerja mesin diesel ini Kedua katup masih dalam keadaan
adalah udara masuk ke dalam ruang tertutup. Gaya dorong ke bawah
bakar mesin diesel dan dikompresi oleh diteruskan oleh batang piston ke poros
piston yang merapat, jauh lebih tinggi engkol untuk dirubah menjadi gerak
dari rasio kompresi dari mesin otto. rotasi. Langkah usaha ini berhenti ketika
Beberapa saat sebelum piston pada katup buang mulai membuka beberapa
posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC derajat sebelum torak mencapai TMB.
(Before Top Dead Center), bahan bakar d). Langkah Buang
diesel diijeksikan ke ruang bakar dalam Poros engkol masih terus
tekanan tinggi melalui nosel supaya berputar, piston bergerak dari TMB ke
bercampur dengan udara panas yang TMA, katup buang terbuka. Gas sisa
bertekanan tinggi. Hasil pencampuran hasil pembekaran terdorong keluar dari
ini menyala dan membakar dengan ruang bakar (ruang silinder di atas torak)
cepat, ledakan tertutup ini menyebabkan menuju udara luar melalui katup buang
gas dalam ruang pembakaran yang terbuka. Karena gas sisa tersebut
mengembang dengan cepat, masih bertekanan tinggi.
mendorong piston ke bawah dan Mesin otto adalah sebuah tipe
menghasilkan tenaga linear. Siklus mesin pembakaran dalam yang
diesel (ideal) pembakaran tersebut menggunakan nyala busi untuk proses
dimisalkan dengan pemasukan panas pembakaran, dirancang untuk
pada tekanan konstan. menggunakan bahan bakar gasoline
Proses kerja motor diesel terdiri dari 4 atau yang sejenis.
langkah sebagai berikut[3]: Mesin otto berbeda
dengan mesin diesel dalam metode
a). Langkah Hisap pencampuran bahan bakar dengan

30
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

udara, dan mesin otto selalu Dalam langkah ini, mesin


menggunakan penyalaan busi untuk menghasilkan tenaga dimana gerak
proses pembakaran. Pada mesin diesel, translasi piston diubah menjadi gerak
hanya udara yang dikompresikan dalam rotasi oleh poros engkol dan selanjutnya
ruang bakar dan dengan sendirinya akan menggerakkan kendaraan. Saat
udara tersebut terpanaskan, bahan torak mencapai titik mati atas (TMA)
bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada saat langkah kompresi, busi
di akhir langkah kompresi untuk memberikan loncatan bunga api pada
bercampur dengan udara yang sangat campuran udara dan bahan bakar yang
panas, pada saat kombinasi antara telah dikompresikan. Dengan adanya
jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan pembakaran, kekuatan dari tekanan gas
temperatur dalam kondisi tepat maka pembakaran yang tinggi mendorong
campuran udara dan bakar tersebut torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi
akan terbakar dengan sendirinya. Siklus tenaga mesin.
otto (ideal) pembakaran tersebut 4. Langkah Buang
dimisalkan dengan pemasukan panas Dalam langkah ini, gas yang
pada volume konstan. sudah terbakar, akan dibuang ke luar
Mesin empat langkah adalah silinder. Katup buang membuka
mesin pembakaran dalam yang dalam sedangkan katup hisap tertutup.Waktu
satu siklus pembakaran terjadi empat torak bergerak dari titik mati bawah
langkah piston. Empat langkah tersebut (TMB) ke titik mati atas (TMA),
meliputi, langkah hisap (pemasukan), mendorong gas bekas keluar dari
kompresi, tenaga dan langkah buang silinder. Pada saat akhir langkah buang
yang secara keseluruhan memerlukan dan awal langkah hisap kedua katup
dua putaran poros engkol (crankshaft) akan membuka sedikit (valve overlap)
per satu siklus pada mesin otto[4]. yang berfungsi sebagai langkah
1. Langkah Hisap pembilasan (campuran udara dan bahan
Dalam langkah ini, campuran bakar baru mendorong gas sisa hasil
bahan bakar dan udara di hisap ke pembakaran). Ketika torak mencapai
dalam ruang bakar, Katup hisap TMA, akan mulai bergerak lagi untuk
membuka sedangkan katup buang persiapan langkah berikutnya, yaitu
tertutup. Waktu torak bergerak dari titik langkah hisap. Poros engkol telah
mati atas (TMA) ke titik mati bawah melakukan 2 putaran penuh dalam satu
(TMB), menyebabkan ruang silinder siklus yang terdiri dari empat langkah
menjadi vakum dan menyebabkan yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah
masuknya campuran udara dan bahan kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah
bakar ke dalam silinder yang buang yang merupakan dasar kerja dari
disebabkan adanya tekanan udara luar. pada mesin empat langkah.
Kompresi pada mesin
2. Langkah Kompresi merupakan perbandingan tekanan
Dalam langkah ini, campuran udara berbanding bahan bakar. Dalam
udara dan bahan bakar dikompresikan. pengertian yang lebih luas, rasio
Katup hisap dan katup buang tertutup. kompresi adalah perbandingan volume
Waktu torak naik dari titik mati bawah ruang bakar saat piston di titik mati
(TMB) ke titik mati atas (TMA), bawah (TMB) dengan volume ruang
campuran yang dihisap tadi bakar saat titik mati atas (TMA).
dikompresikan. Akibatnya tekanan dan Semakin besar perbandingan rasio
temperaturnya akan naik, sehingga kompresi maka pada saat piston berada
akan mudah terbakar. Saat inilah di titik mati atas (TMA) akan memiliki
percikan api dari busi terjadi. Poros tekanan dan suhu yang semakin besar
engkol berputar satu kali ketika torak pula.
mencapai titk mati atas (TMA). Rasio kompresi adalah suatu
3. Langkah Usaha angka yang menyatakan perbandingan
volume antara volume total silinder
dengan volume ruang bakar nya.
31
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

Volume total adalah penjumlahan dari /0 = Jumlah silinder


volume silinder dan volume ruang bakar. / = Putaran mesin (rpm)
1 = 2 (rev/sec) untuk 4 langkah dan 1
Torsi dan Daya (rev/sec) untuk 2 langkah
Torsi yang dihasilkan suatu 23 = Tekanan udara masuk silinder (85-
mesin dapat diukur dengan 90 kPa)
menggunakan dinamometer yang 45 = Volume displacement (m3)
dikopel dengan poros output mesin. 40 = Volume clearence (m3)
Oleh karena sifat dinamometer yang  = Konstanta gas ideal (0,287 kJ/kg.K)
bertindak seolah-olah seperti sebuah 63 = Temperatur udara masuk silinder
rem dalam sebuah mesin, maka daya (333 K)
yang dihasilkan poros output ini sering , = 8 – 11 untuk mesin pengapian busi
juga disebut dengan brake power. Torsi (Spark Ignition Engine) modern
didefinisikan sebagai gaya yang bekerja = 12 – 24 untuk mesin pengapian
pada jarak momen dan memiliki satuan kompresi (Compression Ignition
N-m atau lbf-ft[5]. Engine).

Daya didefinisikan sebagai usaha dari Konsumsi Bahan Bakar Spesifik


mesin per satuan waktu. (SFC)
Konsumsi bahan bakar spesifik

W = ..................................(2.1) didefinisikan dengan :


Dimana : 780 = 
 /
......................(2.7)

= Dayaporos(kW)
N = Putaran mesin (rpm) Dimana:
τ = Torsi (Nm) 780 = Konsumsi bahan bakar spesifik /
Specific Fuel Consumption
Perbandingan Udara Bahan Bakar (gm/kWh)
(AFR) 
= Laju aliran bahan bakar ke mesin
Air-Fuel Ratio adalah parameter
= Daya poros (kW)
yang digunakan untuk mendeskripsikan
rasio campuran udara dengan bahan Efisiensi Mesin
bakar: Waktu yang diperlukan untuk
proses pembakaran suatu siklus mesin
 

 =  = 
....................(2.2) sangatlah singkat dan pada umumnya
  tidak semua bahan bakar habis terbakar
oleh oksigen atau bahkan temperatur
 

 = .!
.........................(2.3) sekitar tidak mendukung reaksi kimia
yang terjadi.
 Kemungkinan terburuk
 =  "#$

..............................(2.4) sebahagian kecil molekul bahan bakar
tidak bereaksi dan terbawa ke aliran
&' (()*()
% = .....................(2.5) pembuangan (exhaust). Effisiensi
$+'
pembakaran : menerangkan seberapa
(- *(. banyak bahan bakar yang bereaksi dan
, =  ..............................(2.6) terbakar. : memiliki nilai yang berkisar
(.
dari 0.95 sampai 0.98 ketika mesin
Dimana : bekerja. Untuk satu siklus mesin pada
% = Massa udara (kg/siklus) satu silinder, panas yang ditambahkan

% = Laju aliran udara ke mesin adalah :
(kg/sec)
 = Massa bahan bakar (kg/siklus) ;3! =  ;<( : ...................(2.8)

 = Laju aliran bahan bakar ke mesin
(kg/sec) Untuk keadaan steady :

32
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

ketidakpastian itu. Jadi, persamaan



= 
 ;<( : ..................(2.9)
;=! diatas tadi dapat ditulis:

Effisiensi termalnya adalah : P = 100 kN/m2 ± 1 kN/m2 ( 20


banding 1)

= : ?: ...(2.10)
:> = ?;3! =
?;=!
Dengan kata lain, pelaku
Dimana: eksperimen berani bertaruh dengan

= Daya poros kemungkinan 20 banding 1 pengukuran
 = massa bahan bakar itu akan berada dalam ± 1 kN/m2. Perlu
dicatat bahwa spesifikasi taruhannya itu

 = Laju aliran bahan bakar ke ruang
hanya bisa dilakukan eksperimentalis itu
bakar atas dasar pengalaman laboratorium
;<( = Nilai kalor dari bahan bakar keseluruhan.
(44400 Kj/kg) Umpamakan seperangkat
: = Effisiensi pembakaran (0,95 - 0,98) pengukuran dilakukan dimana
ketidakpastian masing-masing
Analisa Ketidakpastian pengukuran dapat dinyatakan dengan
merupakan Suatu cara atau metode taruhan yang sama. Perangkat
untuk menaksir ketidakpastian dalam pengukuran ini lalu digunakan untuk
hasil-hasil eksperimen telah menghitung hasil eksperimen yang
dikemukakan oleh Kline dan dikehendaki. Kita ingin menaksir
McClintock[6]. Metode ini didasarkan ketidakpastian dalam perhitungan atas
atas spesifikasi yang teliti ketidakpastian dasar ketidakpastian dalam
dalam berbagai pengukuran primer pengukuran-pengukuran primer. Hasil R
eksperimen. Umpamanya, suatu bacaan ialah suatu fungsi dari variabel tak
tekanan tertentu mungkin dinyatakan tergantung atau (independent) x1, x2,
sebagai: x3,...xn. jadi,
P = 100 kN/m2 ± 1 kN/m2
R = R (x1, x2, x3,...xn) .........(2.11)
Bila tanda plus atau minus itu
digunakan untuk menyatakan Umpamakan WR ialah
katidakpastian, orang yang membuat ketidakpastian dalam hasil w1, w2,...wn
penandaan itu sebenarnya menyatakan ketidakpastian dalam variabel tak-
berapa menurut pendapatnya derajat tergantung itu mempunyai taruhan yang
ketelitian pengukuran yang sama, maka ketidakpastian dalam hasil
dilakukannya itu. Perlu dicatat bahwa yang mempunyai taruhan itu diberikan
spesifikasi itu sendiri tidak pasti, karena rujukan sebagai berikut:
pelaku eksperimen itu tentunya tidak
pasti mengenai ketelitian dalam )$  )$ 
pengukurannya. WR= @A DE F +  A)B D F +
)BC H
Bila instrumen itu baru saja E
)$  L
dikalibrasi secara seksama, dengan …+  A)B D! F K .......................(2.12)
tingkat presisi yang tinggi, J
eksperimentalis itu mungkin dapat
memberikan tingkat ketidakpastian
pengukuran yang lebih baik dari bila 3. Metodologi Penelitian
pengukuran dilakukan dengan pengukur Prosedur pengujian yang
atau instrumen lain yang riwayat dilakukan adalah sebagai berikut.
kalibrasinya tidak diketahui. Sebagai 1. Setelah modifikasi rasio kompresi
cara yang lebih baik dalam memberikan menjadi 11:1, Mesin “MESIN
spesifikasi ketidakpastian suatu USU”dibongkar dan dipasang
pengukuran, Kline dan McClintock kembali ke sepeda motor
menyarankan agar pelaku eksperimen 2. Tachometer dipasang pada sepeda
menyatakan taruhan (kemungkinan) motor

33
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

3. Sepeda motor diuji dengan variasi 4. Hasil dan Pembahasan


bahan bakar, beban dan kecepatan Hasil pengujian uji kinerja mesin otto
untuk mendapatkan data putaran ini dilakukan secara langsung dengan
mesin sebagai berikut: menggunakan variasi bahan bakar premium
Tabel 1. Format pengujian kecepatan (RON 88) dan pertamax-plus (RON 95),
terhadap putaran dengan variasi bahan beban pengemudi,putaran mesin dan
bakar premium dan pertamax plus kecepatan kendaraan untuk mendapat data-
data dibawah ini:

Torsi

Gambar 1. Grafik Torsi vs putaran mesin

Dari grafik diatas dapat dilihat


besarnya torsi untuk masing-masing
pengujian sebelum dan setelah modifikasi
rasio kompresi. Untuk bahan bakar premium
(RON 88) sebelum modifikasi rasio
kompresi, torsi terendah yaitu sebesar 6,4
Nm dan torsi tertinggi sebesar 8,6 Nm.
Untuk bahan bakar premium (RON 88)
setelah modifikasi rasio kompresi, torsi
terendah yaitu sebesar 5,1 Nm dan torsi
tertinggi sebesar 8,6 Nm.
Untuk bahan bakar pertamax plus
(RON 95) sebelum modifikasi rasio
kompresi, torsi terendah terjadi pada yaitu
4. Pengujian perbandingan udara dan sebesar 5,3 Nm dan torsi tertinggi terjadi
bahan bakar kendaraan sesuai dengan pada kecepatan sebesar 8,2 Nm. Untuk
putaran mesin yang sudah didapatkan bahan bakar pertamax plus (RON 95)
dari pengujian sebelumnya dengan setelah modifikasi rasio kompresi, torsi
variasi bahan bakar premium dan terendah yaitu sebesar 5,3 Nm dan torsi
pertamax plus. tertinggi sebesar 8,6 Nm.
5. Mesin dibuka dan dipasang pada alat uji
torsi untuk melakukan pengujian torsi Daya
6. Alat uji torsi diseimbangkan dengan
pemberian beban sebesar 2692 gram
7. Torsi diukur dengan variasi rpm yang
sudah didapatkan dengan variasi bahan
bakar premium dan pertamax plus.
8. Mesin dibuka dan rasio kompresi
dimodifikasi menjadi 11:1, kemudian
prosedur pengambilan data diulang
kembali dari awal.
9. Semua data dicatat dan dianalisis
10. Selesai
Gambar 2. Grafik daya vs putaran mesin

34
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

Dari grafik diatas dapat dilihat


besarnya daya untuk masing-masing
pengujian sebelum dan setelah modifikasi
rasio kompresi. Untuk bahan bakar premium
(RON 88) sebelum modifikasi rasio
kompresi, daya terkecil yaitu sebesar 1,45
kW dan daya terbesar sebesar 5,51 kW.
Untuk bahan bakar premium (RON 88)
setelah modifikasi rasio kompresi, daya
terkecil yaitu sebesar 1,07 kW dan daya
terbesar adalah 5,37 kW.
Untuk bahan bakar pertamax plus
(RON 95) sebelum modifikasi rasio Gambar 4. Grafik SFC vs putaran mesin
kompresi, daya terkecil yaitu sebesar 1,18
kW dan daya terbesar sebesar 5,24 kW. Dari grafik diatas dapat dilihat
Untuk bahan bakar pertamax plus (RON 95) besarnya SFC (Specific Fuel Consumption)
setelah modifikasi rasio kompresi, daya untuk masing-masing pengujian sebelum
terkecil yaitu sebesar 1,16 kW dan daya dan setelah modifikasi rasio kompresi. Untuk
terkecil sebesar 5,47 kW. bahan bakar premium (RON 88) sebelum
modifikasi rasio kompresi, SFC terkecil yaitu
sebesar 224,28 gr/kWh dan SFC terbesar
Perbandingan Udara dengan Bahan yaitu sebesar 285,36 gr/kWh. Untuk bahan
Bakar (AFR) bakar premium (RON 88) setelah modifikasi
rasio kompresi, SFC terkecil yaitu sebesar
249,75 gr/kWh dan SFC terbesar yaitu
sebesar 284,67 gr/kWh.
Untuk bahan bakar pertamax plus
(RON 95) sebelum modifikasi rasio
kompresi, SFC terkecil yaitu sebesar 268,11
gr/kWh dan SFC terbesar yaitu sebesar
330,84 gr/kWh. Untuk bahan bakar
pertamax plus (RON 95) setelah modifikasi
rasio kompresi, SFC terkecil yaitu sebesar
261,01 gr/kWh dan SFC terbesar yaitu
sebesar 290,31 gr/kWh.
Gambar 3. Grafik AFR vs putaran mesin

Dari grafik diatas dapat dilihat Effisiensi Termal


besarnya AFR untuk masing-masing
pengujian sebelum dan setelah modifikasi
rasio kompresi. Untuk bahan bakar premium
(RON 88) sebelum modifikasi rasio
kompresi, AFR terkecil yaitu sebesar 13,1
dan AFR terbesar yaitu sebesar 21,6. Untuk
bahan bakar premium (RON 88) setelah
modifikasi rasio kompresi, AFR terkecil yaitu
sebesar 14,1 dan AFR terbesar yaitu
sebesar 22,5.
Untuk bahan bakar pertamax plus
(RON 95) sebelum modifikasi rasio
kompresi, AFR terkecil yaitu sebesar 12 dan
Gambar 5. Grafik effisiensi termal vs
AFR terbesar yaitu sebesar 19. Untuk bahan
putaran mesin
bakar pertamax plus (RON 95) setelah
modifikasi rasio kompresi, AFR terkecil yaitu
sebesar 13 dan AFR terbesar adalah 20,5. Dari tabel dan grafik tersebut dapat
dilihat besarnya efisiensi termal untuk
Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC) masing-masing pengujian sebelum dan
sesudah modifikasi rasio kompresi. Untuk
bahan bakar premium (RON 88) sebelum
modifikasi rasio kompresi, efisiensi termal
terkecil yaitu sebesar 29,29% dan efisiensi

35
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

termal terbesar yaitu sebesar 36,96%. Untuk Daftar Pustaka


bahan bakar premium (RON 88) setelah
modifikasi rasio kompresi, efisiensi termal 1. Heywood. John B. 1998. Internal
terkecil yaitu sebesar 29,34% dan efisiensi Combustion Engines Fundamental.
termal terbesar yaitu sebesar 33,47%. New York.
Untuk bahan bakar pertamax plus 2. http://otomotif-
(RON 95) sebelum modifikasi rasio 1978.blogspot.com/2010/10/cara-
kompresi, efisiensi termal terkecil yaitu kerja-motor-bensin-dan-diesel.html
sebesar 25,27% dan efisiensi termal 3. http://bendut.blogspot.com/2010/01/
terbesar yaitu sebesar 31,18%. Untuk bahan siklus-kerja-mesin-diesel-4-
bakar pertamax plus (RON 95) setelah langkah.html
modifikasi rasio kompresi, efisiensi termal 4. http://bendut.blogspot.com/2010/01/
terkecil yaitu sebesar 28,79% dan efisiensi siklus-kerja-mesin-otto-4-
termal terbesar yaitu sebesar 32,03%. langkah.html
5. http://dosen.narotama.ac.id/wp-
5. Kesimpulan dan Saran content/uploads/2013/01/metode-
Dari hasil pengujian dan analisis data, pengukuran-momen-dan-daya.
adapun kesimpulan yang dihasilkan dari 6. Holman, J.P. 1984. Experimental
pengujian ini adalah : Methods for Engineers. McGraw-Hill
Pada mesin sepeda motor satu silinder Book, Inc.
berbahan bakar premium, torsi mengalami
penurunan sebesar 11,05% setelah
modifikasi rasio kompresi, sedangkan torsi
dan daya akan mengalami peningkatan
sebesar 3,09 ketika menggunakan bahan
bakar pertamax plus setelah modifikasi rasio
kompresi.Perbandingan udara bahan bakar
(AFR) untuk bahan bakar premium
mengalami peningkatan sebesar 7,03%
setelah modifikasi rasio kompresi, AFR juga
mengalami peningkatan sebesar 6,57%
ketika menggunakan bahan bakar pertamax
plus setelah modifikasi rasio kompresi
Konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) untuk
bahan bakar premium mengalami
penurunan sebesar 2,52% setelah
modifikasi rasio kompresi, SFC juga
mengalami penurunan sebesar 11,13%
ketika menggunakan bahan bakar pertamax
plus setelah modifikasi rasio
kompresi.Effisiensi termal untuk untuk
bahan bakar premium mengalami
penurunan sebesar 3,10% setelah
modifikasi rasio kompresi, sedangkan
effisiensi termal mengalami peningkatan
sebesar 10,81% ketika menggunakan bahan
bakar premium setelah modifikasi rasio
kompresi.
Untuk pengujian selanjutnya, nilai kalor
bahan bakar perlu di uji untuk hasil yang lebih
baik dan akurat.
Pada pengujian selanjutnya, setiap alat ukur yang
dipakai untuk pengujian adalah alat ukur yang
terbaru dan sesuai agar mendapat hasil yang
lebih baik dan akurat.
Harapannya pengujian ini dapat dilanjutkan dan
didalami untuk mendapatkan performansi terbaik
dari mesin “MESIN USU” kedepannya.

36

Anda mungkin juga menyukai