ABSTRAK
Pengujian secara langsung adalah cara paling efektif untuk mengetahui performa sebuah mesin,
dalam hal ini mesin otto empat langkah berkapasitas 109,1 cc diuji menggunakan hidrolik
dinamometer. Pada penelitian ini digunakan bahan bakar premium dan pertamax plus. Rasio
kompresi mesin dimodifikasi menjadi 11:1 agar mendapat data perbandingan sebelum dan
setelah modifikasi rasio kompresi. Effisiensi terbaik dari mesin diperoleh pada saat sebelum
modifikasi rasio kompresi pada kecepatan 30 km/jam beban 60 kg menggunakan bahan bakar
premium dimana konsumsi bahan bakar spesifik 224,28 gr/kWh dan effisiensi termalnya
mencapai 37,27%.
Kata kunci : Performansi, Mesin Otto, Modifikasi Rasio Kompresi,Premium dan Pertamax Plus
1. Pendahuluan
Motor bakar adalah adalah salah persatuan massa atau volume bahan
satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin bakar tersebut.
yang mengubah energi termal untuk Dewasa ini banyak sekali
melakukan kerja mekanik atau masalah yang timbul diakibatkan oleh
mengubah energi kimia bahan bakar cadangan bahan bakar minyak yang
menjadi energi mekanis. Energi termal terbatas dan harganya yang semakin
tersebut diperoleh dari hasil proses melambung, oleh karena itu belakangan
pembakaran bahan bakar di dalam ini juga sangat marak dilakukan riset
mesin itu sendiri. dan penelitian dan kegiatan – kegiatan
Kompresi pada mesin yang berhubungan dengan
merupakan perbandingan tekanan penghematan bahan bakar. Salah satu
udara berbanding bahan bakar. Dalam kegiatan yang mengundang banyak
pengertian yang lebih luas, rasio orang untuk melakukan penghematan
kompresi adalah perbandingan volume adalah Shell Eco-marathon, dimana
ruang bakar saat piston di titik mati kegiatan ini merupakan reguler tahunan
bawah (TMB) dengan volume ruang yang menantang tim mahasiswa dari
bakar saat titik mati atas (TMA). seluruh dunia untuk merancang dan
Semakin besar perbandingan rasio membangun kendaraan yang paling
kompresi maka pada saat piston berada hemat energi untuk bersaing dengan
di titik mati atas (TMA) akan memiliki kendaraan tim lain, dimana
tekanan dan suhu yang semakin besar pemenangnya adalah kendaraan yang
pula. dapat bergerak dengan jarak terjauh
Bahan bakar memegang dengan menggunakan bahan bakar atau
peranan penting dalam motor bakar, energi paling sedikit.
nilai kalor yang terkandung didalamnya Penggunaan bahan bakar juga
adalah nilai yang menyatakan jumlah sangat variatif, pada kesempatan ini
energi panas maksimum yang dalam perancangannya mesin “MESIN
dibebaskan oleh suatu bahan bakar USU” memilih untuk menggunakan
melalui reaksi pembakaran sempurna bahan bakar gasoline. Karena
29
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035
penggunaan bahan bakar gasoline yang Piston bergerak dari TMA (titik
umum di indonesia adalah premium mati atas) ke TMB (titik mati bawah),
yang bernilai RON 88 sedangkan pada katup masuk terbuka. Udara murni
kompetisi Shell Eco-marathon Asia terhisap masuk ke dalam selinder akibat
adalah RON 95 dan di Indonesia lebih terjadinya kevakuman dalam ruang
dikenal dengan nama pertamax plus. silinder karena terjadi pembesaran
Dengan demikian perlu diadakannya volume ruang di atas torak (gerak dari
pengujian performansi untuk TMA ke TMB).
membandingkan hasil dari kedua bahan
bakar tersebut. b). Langkah Kompresi
Poros engkol terus berputar,
2. Tinjauan Pustaka piston bergerak dari TMB ke TMA,
Motor bakar adalah adalah salah kedua katup tertutup. Udara murni yang
satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin terhisap tadi terkompresi dalam ruang
yang mengubah energi termal untuk bakar. Karena terkompresi suhu dan
melakukan kerja mekanik atau tekanan udara tersebut naik hingga
mengubah energi kimia bahan bakar mencapai 35 atm dengan temperatur
menjadi energi mekanis[1]. Energi 500⁰ - 800⁰ (pada perbandingan
termal tersebut diperoleh dari hasil kompresi 20 : 1).
proses pembakaran bahan bakar di
dalam mesin itu sendiri. Cara c). Langkah Usaha
memperoleh energi termal tersebut dari Poros engkol masih terus
hasil proses pembakaran bahan bakar berputar, beberapa derajat sebelum
di dalam mesin itu sendiri. torak mencapai TMA di akhir langkah
Motor diesel adalah jenis khusus kompresi, bahan bahar diinjeksikan ke
dari mesin pembakaran dalam. dalam ruang bakar. Karena suhu udara
Karakteristik utama pada mesin diesel kompresi yang tinggi terjadilah
yang membedakannya dari motor bakar pembakaran yang menghasilkan
yang lain terletak pada metode tekanan eksplosif yang mendorong
pembakaran bahan bakarnya[2]. piston bergerak dari TMA ke TMB.
Cara kerja mesin diesel ini Kedua katup masih dalam keadaan
adalah udara masuk ke dalam ruang tertutup. Gaya dorong ke bawah
bakar mesin diesel dan dikompresi oleh diteruskan oleh batang piston ke poros
piston yang merapat, jauh lebih tinggi engkol untuk dirubah menjadi gerak
dari rasio kompresi dari mesin otto. rotasi. Langkah usaha ini berhenti ketika
Beberapa saat sebelum piston pada katup buang mulai membuka beberapa
posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC derajat sebelum torak mencapai TMB.
(Before Top Dead Center), bahan bakar d). Langkah Buang
diesel diijeksikan ke ruang bakar dalam Poros engkol masih terus
tekanan tinggi melalui nosel supaya berputar, piston bergerak dari TMB ke
bercampur dengan udara panas yang TMA, katup buang terbuka. Gas sisa
bertekanan tinggi. Hasil pencampuran hasil pembekaran terdorong keluar dari
ini menyala dan membakar dengan ruang bakar (ruang silinder di atas torak)
cepat, ledakan tertutup ini menyebabkan menuju udara luar melalui katup buang
gas dalam ruang pembakaran yang terbuka. Karena gas sisa tersebut
mengembang dengan cepat, masih bertekanan tinggi.
mendorong piston ke bawah dan Mesin otto adalah sebuah tipe
menghasilkan tenaga linear. Siklus mesin pembakaran dalam yang
diesel (ideal) pembakaran tersebut menggunakan nyala busi untuk proses
dimisalkan dengan pemasukan panas pembakaran, dirancang untuk
pada tekanan konstan. menggunakan bahan bakar gasoline
Proses kerja motor diesel terdiri dari 4 atau yang sejenis.
langkah sebagai berikut[3]: Mesin otto berbeda
dengan mesin diesel dalam metode
a). Langkah Hisap pencampuran bahan bakar dengan
30
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035
Dimana : 780 =
/
......................(2.7)
= Dayaporos(kW)
N = Putaran mesin (rpm) Dimana:
τ = Torsi (Nm) 780 = Konsumsi bahan bakar spesifik /
Specific Fuel Consumption
Perbandingan Udara Bahan Bakar (gm/kWh)
(AFR)
= Laju aliran bahan bakar ke mesin
Air-Fuel Ratio adalah parameter
= Daya poros (kW)
yang digunakan untuk mendeskripsikan
rasio campuran udara dengan bahan Efisiensi Mesin
bakar: Waktu yang diperlukan untuk
proses pembakaran suatu siklus mesin
= =
....................(2.2) sangatlah singkat dan pada umumnya
tidak semua bahan bakar habis terbakar
oleh oksigen atau bahkan temperatur
= .!
.........................(2.3) sekitar tidak mendukung reaksi kimia
yang terjadi.
Kemungkinan terburuk
= "#$
..............................(2.4) sebahagian kecil molekul bahan bakar
tidak bereaksi dan terbawa ke aliran
&' (()*()
% = .....................(2.5) pembuangan (exhaust). Effisiensi
$+'
pembakaran : menerangkan seberapa
(- *(. banyak bahan bakar yang bereaksi dan
, = ..............................(2.6) terbakar. : memiliki nilai yang berkisar
(.
dari 0.95 sampai 0.98 ketika mesin
Dimana : bekerja. Untuk satu siklus mesin pada
% = Massa udara (kg/siklus) satu silinder, panas yang ditambahkan
% = Laju aliran udara ke mesin adalah :
(kg/sec)
= Massa bahan bakar (kg/siklus) ;3! = ;<( : ...................(2.8)
= Laju aliran bahan bakar ke mesin
(kg/sec) Untuk keadaan steady :
32
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035
33
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035
Torsi
34
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035
35
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035
36