Injection)
DAIHATSU XENIA
NIM: 15504241049
FAKULTAS TEKNIK
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem EFI (Electronic
Fuel Injection) pada Daihatsu XENIA ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Dr. Zaenal Arifin, MT selaku Dosen
mata kuliah Teknik Otomotif Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai teknologi sistem
s istem EFI pada Daihatsu Xenia dan nama komponen
serta troubleshooting yang sering terjadi. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................
PENGANTAR.................................................
...............................................
............................................
.................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengertian sistem EFI ................................................
.........................................................................
.......................................
.............. 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa teknologi
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya adalah perkembangan di dunia
otomotif. Seiring meningkatnya kebutuhan manusia akan transportasi m enyebabkan
konsumsi bahan bakar juga meningkat. Hal ini tentu saja mengakibatkan terjadinya konsumsi
bahan bakar yang berlebihan. Dengan
Dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak maka
persediaan bahan bakar semakin menipis. Jika hal ini terus dibiarkan maka bukan
bukan tidak
mungkin pada suatu saat nanti akan terjadi krisis bahan bakar.
Maka dari itu agar dapat mengurangi dampak tersebut, diciptakanlah teknologi EFI (
Elektonic Fuel Injection ) pada kendaraan-kendaraan terkini. Selain lebih hemat bahan bakar
sistem EFI pada kendaraan juga mengurangi pencemaran udara. Salah satu kendaraan yang
menggunakan sistem EFI adalah “DAIHATSU XENIA”. Kendaraan i ni menggunakan sistem
EFI jenis D-EFI.
iv
e. Mengetahui kerusakan pada sistem EFI dan cara memperbaikinya.
v
BAB II
PEMBAHASAN
EFI adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection. Adapun pengertian
dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol
secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar s elalu sesuai dengan
kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian
bahan bakar yang minimal serta mempunyai
mempunyai gas buang yang ramah lingkungan.
lingkungan.
3) Pressure Regulator
Pressure regulator berfungsi mengatur tekanan bahan bakar ke injector-injektor.Jumlah bahan
bakar yang di injeksikan diatur oleh sinyal
sinyal yang di berikan ke injector sehingga tekanan harus
tetap pada tiap-tiap injketor.Untuk
i njketor.Untuk mendapatkan jumlah penyemprotan yang tepat,tekanan
bahan bakar harus dipertahankan lebih kurang
kurang 2,55 kg/cm2.
4) Injektor
Injektor adalah sebuah nozzle elektromagnetik yang kerjanya dikontrol leh computer.Injektor
dilengkapi dengan heat insulator pada saluran masuk atau pada kepala slinder yang dekat
dengan lubang pemasukan
5) Cold start injektor
vi
Cold start Injektor digunakan untuk mensuplai bahan-bahan pada saat suhu motor masih
rendah.Injektor ini dipsang di baian tengah ruangan udara masuk.Injektor bekerja hanya pada
saat start bila temperature air pendingin di bawah 220 Celsius.
Sistem EFI diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya. Mesin dengan karburator
konvensional, jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh mesin diatur oleh karburator. Pada
mesin modern dengan menggunakan sisitem EFI maka jumlah bahan bakar dikontrol lebih
akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan bakarnya ke silinder melalui injektor.
Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal disesuaikan dengan jumlah dan
temperatur udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur air pendingin, posisi katup
vii
throttle, pengembunan oksigen di dalam exhaust pipe, dan kondisi penting lainnya.
Komputer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk di kirim ke mesin saat penginjeksian
dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan karakteristik mesin.
Sisitem ini menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisian pada setiap
saat.
viii
2.5 Letak sensor pada Xenia
1. Vacuum switching Valve (EVAP)
2. Sensor Tekanan Absolut Manifold
3. Pompa nahan Bakar
4. Sensor oksigen (sensor 2)
5. Sensor temperatur udara intake
6. Blok relay ruang mesin
- Fuse EFI
- Fuse stop
ix
6. Sensor Temperatur Cairan pendingin
7. Sensor Heated oksigen
8. Swicth posisi parkir/netral
9. Camchaft timing oil
10. Sensor knock
11. Sensor posisi crankshaft
x
6. Relay stater
7. Switch pengapian
8. Kotak fuse
1. Throtle Position Sensor ( TPS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui
posisi pedal gas dalam keadaan tertekan atau bebas. Jika ditekan/digas maka valuenya
besar dan jika tidak ditekan valuenya kecil.
xi
2. Manipold Absolute Pressure ( MAP ), sensor yang digunakan untuk mengetahui
kondisi kevacuuman intake manipold. Sensor ini akan mengeluarkan pulsa tegangan
besar jika kevacuuman intake manipold berkurang ( pedal
pedal gas diinjak ) atau
sebaliknya.
xii
3. Intake Air Temperature Sensor ( IAT ), adalah se nsor yang digunakan untuk
mengetahui suhu udara masuk ke intake manipold, semakin dingin suhu udara masuk
maka akan semakin besar pulsa tegangan yang dikirimkan ke ECU, sehingga suplai
bensin ke injector juga semakin besar.
xiii
5. Injector, adalah perangkat electronic yang diperintah oleh ECU untuk
membuka /menutup katup electronic sehingga bensin bi sa menyemprot ke
silinder.
xiv
6. Crankshaft Position Sensor ( CKP ), sensor yang mendeteksi adanya putaran
mesin. Jika sensor ini dipasang dekat dengan poros nok/katup, disebut
Camshaft Position Sensor ( CMP ). Kedua sensor tersebut disamping
berfungsi untuk mengetahui adanya
adanya putaran mesin juga berfungsi untuk
mengendalikan sistem pengapian mesin tersebut.
xv
7. Coolant Temperature Sensor ( CTS ) atau Water Temperature Sensor (WTS)
adalah sensor untuk mengetahui kondisi suhu air pendingin. Semakin dingin
suhu air pendingin maka semakin banyak bensin yang disemprotkan ke
silinder.
xvi
8. Top Dead Center Sensor ( TDC ) adalah sensor yang digunakan untuk
mengetahui titik mati atas silinder nomor satu. Hal ini biasanya digunakan
untuk menentukan firing order ( FO ).
xvii
9. Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan
kendaraan, biasanya dihubungkan dengan poros output transmisi.
xviii
10. Sensor denotasi, berfungsi untuk menangkap getaran pada motor bakar akibat
terjadinya denotasi. Sensor ini diletakkan pada bagian bawah blok motor bakar
antara silinder 2 dan 3, terbuat dari kristal piezo yang dapat mengubah getaran
menjadi sinyal listrik analog dan dikirim ke ECU.
1. Kualitas BBM yang buruk (nilai oktan yang rendah, bensin oplosan, kandungan sulfur
yang amat tinggi pada semua jenis BBM di Indonesia dan ketiadaan aditif pada BBM
Pertamina);
2. Kelembapan udara tropis yang sangat tinggi sehingga kandungan sulfur pada BBM
bereaksi dengan uap air menjadi asam sulfat di sistem bahan bakar kendaraan dan
menimbulkan sumbatan-sumbatan pada injektor dan saluran bahan bakar;
3. Modifikasi sistem kelistrikan kendaraan yang tidak benar, termasuk penggantian kabel busi
non-OEM (Original Equipment Manufacturer) maupun pemasangan alarm;
4. Upaya membersihkan injector dengan sistem Ultrasound;
5. ECU (electronic Control Unit) yang kemasukan air;
6. Melepas aki dengan cara yang tidak benar, melakukan jump start dengan cara yang tidak
benar serta melepas ECU dengan sembarangan (lihat tips mengenai cara-cara yang benar
untuk melakukan hal ini).
xix
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada zaman modern ini, keefisienan dan keiritan penggunaan bahan bakar menjadi
salah satu hal yang harus diperhatikan. Pada sistem EFI, penggunaan bahan bakar sangat
diperhatikan sebaik mungkin dengan mengatur komponen-komponen tertentu. Selain itu,
emisi gas buang yang dikeluarkan dari kendaraan EFI sangat sedikit. Daihatsu XENIA s angat
cocok digunakan sebagai kendaraan saat ini karena telah menggunaan teknologi EFI pada
mesinnya. Namun hal tersebut, berarti juga bahwa perawatan secar a rutin maupun berkala
harus selalu dilakukan agar kendaraan selalu dalam kondisi prima.
3.2 Saran
Pada kendaraan yang sudah menggunakan sistem EFI pe rawatan yang rutin maupun
berkala memang harus dilakukan, karena komponen-komponen
komponen-komponen sistem EFI memang rentan
rentan
terhadap kerusakan. Selain itu perawatan kendaraan harus dilakukan oleh yang sudah aslinya,
karena tidak semua mekanik mengetahui mekanisme sistem EFI tersebut. Dan pada setiap
bagian komponen sistem EFI terdapat spesifikasi tersendiri (jenis fluida, nilai oktan, dll)
sehingga harus diperhatikan betul-betul agar tidak mengganggu kinerja siistem EFI.
xx
DAFTAR PUSTAKA
14 Oktober 2015)
http://otomotifmobil.com/2014/10/nama-sensor-pada-mobil-avanza-xenia-rush-dan-terios.html
http://izha28twosra.blogspot.co.id/2013/09/sepuluh-macam-sensor-pada-sistem-efi.html (diakses
xxi