Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK PENYEDIAAN BAHAN


INDUSTRI

Disusun Oleh:
Putri Hanifah Sari Dewi
Guru pembimbing:
Nurmely S.pd

Jl. Inspektur Marzuki No.1, Siring Agung, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang,
Sumatera Selatan 30151
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah tentang potensi geografis Indonesia untuk penyediaan bahan industri.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dengan pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang potensi geografis Indonesia
untuk penyediaan bahan industri ini dapat dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
BERBAGAI MACAM BATUAN.........................................................................................................3
1. Peta Yogyakarta.............................................................................................................................3
A. potensi bahan industri batu gamping (kelompok 1A)....................................................................4
B. potensi bahan galian industri daru batuan sedimen lainnya (kelompok IB)...................................4
C. Kelompok BGI yang berhubungan dengan intrusi plutonik...........................................................7
D. Kelompok BGI yang berhubungan dengan endapan residu...........................................................8
E. Kelompok BGI yang berhubungan dengan proses Hidrotermal.....................................................9
F. Kelompok BGI yang berhubungan dengan batuan malihan.........................................................11
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena-
fenomena alam dan manusia yang terjadi di permukaan bumi. Pentingnya
mempelajari ilmu geografi mengharuskan setiap orang mampu
memahami lingkungan sekitar,fenomena alam dan aktivitas manusia.
Bagaimanapun juga manusia tidak pernah bisa dipisahkan dengan
lingkungan alam sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan segala kebutuhan
manusia yang selalu bergantung kepada alam, khususnya dalam
kebutuhan hidup sehari-hari. Hal yang demikian mendorong setiap
manusia untuk selalu memanfaatkan lingkungan alam dan juga harus
melestarikannya. Kelestarian alam tidak pernah luput dari campur tangan
manusia yang bertanggung jawab. Langkah dalam melestarikan alam
dapat dilakukan mulai dari mempelajarinya sejak usia dini. Pendidikan
seperti ini dapat diberikan bukan hanya dalam sekolah formal tetapi juga
dari pendidikan dalam keluarga. Geografi adalah mata pelajaran yang
termasuk dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang diajarkan dari
tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah . Geografi
bukanlah ilmu yang mengembangkan prinsip, konsep dan teori saja,
melainkan mampu mengkaji dan menganalisis peristiwa yang terjadi di
muka bumi. Pemahaman dan rasa ingin tahu mengenai ilmu geografi
dikalangan siswa masih relatif rendah, siswa yang merasa ngantuk dan
bosan saat mengikuti pembelajaran Geografi, siswa beranggapan bahwa
dalam belajar geografi hanya cukup dengan menghafal. Siswa yang
mengalami kesulitan belajar, biasanya akan merasa semakin terbebani.
Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar pada siswa salah satunya
adalah kurangnya motivasi untuk belajar Geografi seperti yang
diungkapkan umumnya siswa sangat memerlukan metode yang mudah,
praktis, serta dapat diterapkan untuk dipelajari secara mudah dan
mengatasi berbagai kesulitan belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar strategi diskusi dan simposium
dengan strategi pembelajaran konvensional pada materi pemanfaatan
lingkungan hidup.
2. Apakah strategi diskusi dan simposium dapat meningkatkan hasi
belajar siswa
C. Tujuan
1. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan mendeskripsikan perbedaan
hasil belajar strategi diskusi dan simposium dengan strategi
pembelajaran konvensional pada materi pemanfaatan lingkungan
hidup.
2. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan mendeskripsikan strategi
diskusi dan simposium dapat meningkatkan hasil belajar siswa
BAB II PEMBAHASAN
BERBAGAI MACAM BATUAN

1. Peta Yogyakarta

Wilayah Kabupaten Kulon Progo memiliki topografi dari dataran


rendah hingga perbukitan, dengan ketinggian maksimum 859 meter (G.
Gepak). Kondisi demikian mencerminkan variasi geologinya, baik batuan
penyusunnya maupun struktur geologinyanya. Sebagian besar wilayah
Kabupaten Kulon Progo merupakan perbukitan, yang dikenal sebagai
“Menoreh Dome”, berbentuk bulat lonjong dengan arah barat daya –
timur laut. Apa saja potensi yang tedapat pada setiap Satuan/Formasi
Batuan di wilayah Kabupaten Kulon Progo? Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui potensi, baik yang berhubungan dengan geologi seperti
potensi mineral maupun potensi lainnya seperti obyek wisata.dari setiap
satuan/formasi batuan yang ada. Metode yang digunakan dengan cara
mengekstrak setiap satuan/formasi batuan, dalam Sistem Informasi
Geografis disebut quary, kemudian menganalisis potensinya. Hasil kajian
menunjukkan bahwa, wilayah Kabupaten Kulon Proogo memiliki potensi
bahan baku utama semen, yaitu batugamping seluas 10.793,165 Ha pada
Formasi Sentolo dan Batulempung seluas 423,365 Ha pada Formasi
Nanggulan. Formasi Jonggrangan dengan luas 1.484,12 Ha potensial
dikembangkan untuk Geowisata Gua. Formasi Kebo Butak seluas
15.989,113 Ha, yang didominasi oleh breksi andesit dan sisipan lava
andesit potensi ditambang untuk batu belah. Emas primer dan mineral
barit ada pada satuan intrusi batuan beku andesit, yang tersebar luas di
bagian barat daya.yaitu 4.199,866 Ha. Adapun pada Satuan Aluvium di
daerah peisir selatan terdapat pasir besi plaser. Kesimpulan dari analisis
ini adalah, setiap Satuan/Formasi Batuan memiliki potensi, baik potensi
yang berkaitan dengan geologi maupun potensi non geologi.
A. potensi bahan industri batu gamping (kelompok 1A)

Batugamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh


kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Batugamping
kebanyakan merupakan batuan sedimen organik yang terbentuk dari
akumulasi cangkang, karang, alga, dan pecahan-pecahan sisa organisme.
Pemanfaatan batu kapur yang paling banyak dan paling sering digunakan
adalah sebagai bahan bangunan dan pengeras jalan. Pada industri yang
lebih tinggi lagi digunakan pada industri semen,keramik,kimia,bahan
makanan(gula dan minyak), serta industri logam Sebagian
besar batugamping dapat dibuat menjadi batu pecah yang dapat
digunakan sebagai material konstruksi seperti: landasan jalan dan kereta
api serta agregat dalam beton. Nilai paling ekonomis dari sebuah
deposit batugamping yaitu sebagai bahan utama pembuatan semen
portland

B. potensi bahan galian industri daru batuan sedimen lainnya


(kelompok IB)

1. bentonite

Bentonit adalah bahan galian yang banyak mengandung mineral


monmorillonite yang merupakan salah satu kelompok dalam mineral
lempung yang kaya akan kandungan
2. Zeolit

Salah satu jenis batu yang sering digunakan adalah zeolit.


Menurut wikipedia Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino-
silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan barium.

3. Yodium

Yodium biasanya terjadi di alam hanya sebagai yodat dan


yodida atau kombinasi antara keduaanya.keberadaan yodiumdi
indonesia tidak jauh berbeda kondisi kegeologiannya dengan
keberadaan air dan minyak bumi,yaitu merupakan air kodat atau air
purba yang mengandung yodium dengab berbagai variasi.
4. Mangan

Mangan yang tersingkap di daerah Cileutak, Kecamatan


Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat ini ditemukan
hanya setempat-setempat. Singkapan mangan ini ditemukan dalam
bentuk pengisian rekahan, pergantian matriks batuan serta dalam
bentuk fragmen mangan di lapangan. Singkapan mangan ini
berasosiasi dengan batuan vulkanik yang terdiri dari batuan andesit
hingga andesit basaltik yang disebut sebagai batuan induk, dimana
batuan tersebut menjadi sumber pengkayaan mangan pada daerah
penelitian. Secara geokimia batuan induk pembawa endapan mangan
ini berasal dari seri magma yang berafinitas calc-alkali yang
berasosiasi dengan zona subduksi tepatnya di Kekonpok BGI yang
berhugungan dengan batuan gunung api (Kelompok II)
5. Obsidian

ada banyak sekali yang ada di Bumi ini. salah satu jenis batuan
yang kita kenal adalah batu Obsidian, Nama batuan obsidian ini
diambil dari nama penemunya, yakni seorang bangsa Romawi yang
bernama Obsidius yang tinggalnya di Pegunungan Vesuvius. Batu
Obsidian ini adalah jenis batuan yang terbentuk dari mineral-mineral
yang terperangkap di dalam lava cair gunung berapi ) yang mana
keluarnya secara tiba-tiba ke permukaan Bumi ketika terjadi letusan.
6. perlit

Perlit merupakan batuan vulkanik biasannya berwrna abu-abu


sampai kehitaman dengan kandungan SiO2yang dominan. Lokasi
mineral tersebut berada di Kabupaten Padang Pariaman. Terdapat 2
IUP perlit di Sumatera Barat, yaitu CV Abdi Bersaudara (0,7 Ha) dan
Jaksarizal (3,6 Ha)
7. Trass

Tras batuanlunak atau lapisan tanah yang berasal dari abu


gunungapi. Tras biasa berwarna putih kumal sampai cokelat muda. Di
Italia tras dikenal dengan nama pozzolana karena pertama kali
ditambang dari daerah Pozzuoli. Tras biasa digunakan dalam
campuran semen dan pasir untuk mengeraskan campuran itu.

C. Kelompok BGI yang berhubungan dengan intrusi plutonik

1. Granit dan granodiorite

Pengertian batuan granit adalah salah satu jenis batuan beku


yang memiliki warna cerah, butirannya kasar, tersusun dari mineral
dominan berupa kuarsa dan feldspar, serta sedikit mineral mika dan
amfibol. Menurut ilmu petrologi, granit didefinisikan sebagai batuan
beku yang di dalamnya terkandung mineral kuarsa sebesar 10 – 50
persen dari kendungan total mineral felseik, serta mineral alkali
feldspar sebanyak 65 – 90 persen dari jumlah seluruh mineral feldspar.
Sedangkan dalam dunia industri, granit diartikan sebagai batuan yang
butiran atau biji- bijiannya dapat dilihat dengan jelas dan mempunyai
kepadatan yang lebih keras dari marmer. Definisi- definisi tersebut
dijabarkan dari kata ‘granit’ yang berasal dari kata ‘granum’ yang
mempunyai arti butiran padi.
2. Gabro dan peridotite

Peritotit adalah kelompok batuan ultra basa. Pada umumnya


berwarna gelap, berat jenisnya . Komposisi dan persentase secara
umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : mineral mafis
(olivin, piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit,
ilmenit, kromit dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.

D. Kelompok BGI yang berhubungan dengan endapan residu

1. Lempung

Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel


mineral tertentu yang menghasilkan sifat-sifat plastis pada tanah bila
dicampur dengan air (Grim, 1953). Partikel-partikel tanah berukuran
yang lebih kecil dari 2 mikron (=2μ), atau <1μ) dan ukuran 2μ
merupakan batas atas (paling besar) dari ukuran partikel mineral
lempung. ASTM D-653 memberikan batasan bahwa secara fisik
ukuran lempung adalah partikel yang berukuran antara 0,002 mm
sampai 0,005 mm.
2. pasir kuarsa

Pasir kuarsa adalah jenis pasir yang memiliki banyak kegunaan


dalam kehidupan manusia terutama sebagai material bangunan. Pasir
kuarsa adalah pasir yang berbahan dasar dari mineral alami bumi atau
pengikisan batu-batuan yang terjadi dari air atau udara.

E. Kelompok BGI yang berhubungan dengan proses Hidrotermal

1. Barit

Barit adalah mineral yang paling umum. Komposisinya adalah


barium sulfat (BaSO4), yang dapat diproduksi di urat hidrotermal
suhu rendah dan batuan sedimen. Komposisi kimianya meliputi 65,7%
BaO dan 34,3% SO3, serta terdapat substitusi Sr, Pb, dan Ca yang
serupa. Barit biasanya seperti piring, granular, agregat berserat dan
kelompok kristal kristal seperti piring, beberapa di antaranya padat,
masif, kriptokristalin, dan seperti tanah, dan stalaktit dan nodul
dengan struktur seperti sabuk konsentris juga terlihat.
Barit murni tidak berwarna dan transparan, umumnya putih,
abu-abu, kuning muda, coklat muda, dan mungkin biru muda, merah
muda, abu-abu tua, dll dengan kotoran. Kilau kaca, transparan hingga
tembus cahaya, abrasi rendah, pelindung yang baik, dapat menyerap
sinar-X dan sinar-Y, stabil secara kimia, dan yang murni sulit larut
dalam air dan asam.
2. Gipsum

Gipsum merupakan salah satu mineral dengan kadar kalsium


yang cukup tinggi dan mendominasi kandungan mineralanya. Gipsum
adalah salah satu mineral yang proses terbentuknya akibat dari proses
penguapan dimana proses terbentuknya merupakan hasil dari
pengendapan air laut ataupun danau yang kaya akan garam. Endapan
gipsum paling banyak ditemukan di antara lapisan batugamping,
batupasir, batulempung ataupun dalam bentuk lensa-lensa dalam
satuan-satuan batuan sedimen.

3. Magnesit

Magnesit yang terbentuk secara alami, memakan waktu ratusan


hingga ribuan tahun di permukaan bumi”, jelasnya, dikutip
dari phys.org. “Hal kedua yang telah kami lakukan adalah
menunjukkan jalur yang mempercepat proses ini secara dramatis".
Percepatan proses penghasilan magnesit yang dimaksud Ian
adalah dengan menggunakan polystyrene microspheres sebagai
katalis. Dengan cara itu, magnesit akan terbentuk dalam 72 hari.
Mikrosfer tidak berubah oleh proses produksi sehingga idealnya dapat
digunakan kembali.
"Menggunakan mikrosfer berarti bahwa kami dapat
mempercepat pembentukan magnesit berdasarkan perintah besarnya.
Proses ini terjadi pada suhu kamar, yang berarti bahwa produksi
magnesit sangat hemat energi”, papar Ian.
Ian mengaku bahwa penemuan ini masih pada tataran
eksperimental dan perlu pengembangan berikutnya. Percepatan
pembentukan magnesit yang diteliti Ian masih membutuhkan
“kondisi” tertentu hingga ia berfungsi sempurna.
4. Tawas

Tawas  (Alum) adalah kelompok garam rangkap berhidrat


berupa kristal dan bersifat isomorf. Kristal tawas ini cukup mudah
larut dalam air, dan kelarutannya .

F. Kelompok BGI yang berhubungan dengan batuan malihan

1. Kalsit

Mineral berwarna putih atau tanpa warna (banyak terdapat di


alam seperti di dl batu gamping, pualam); kalsium karbonat
(CaCO3). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Mineral utama pembentuk batu gamping, dengan unsur kimia
pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3),
mempunyai sistem kristal Heksagonal dan belahan rhombohedral,
tidak berwarna dan transparan. Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi
2,71; kekerasan 3 (skala Mohs); bentuk prismatik; tabular; pejal;
berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul
tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang tidak
murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abu-
abu.
2. Marmer

marmer dalam bahasa inggris disebut marble, sering pula di


sebut sebagai batu pualam, bertekstur granoblastik, yang disusun
oleh sebagain besar mineral kalsit dan dolomite merupakan hasil
proses metamorfose kontak atau regional dari jenis batugamping.
Oleh sebab itu jenis marmer sangat tergantung dari jenis batuan
asal.Batu marmer
merupakan salah satu batuan metamorf dengan nilai ekonomis
tinggi yang dapat dimanfaatkan secara luas mulai sebagai lantai, batu
tempel atau batu hias, sampai digunakan dalam seni kerajinan ukir
dan pahat.Batu marmer merupakan salah satu batuan metamorf
dengan nilai ekonomis tinggi yang dapat dimanfaatkan secara luas
mulai sebagai lantai, batu tempel atau batu hias, sampai digunakan
dalam seni kerajinan ukir dan
pahat.Namun, kenapa harga marmer lebih mahal dari ubin? Dilansir
dari Kajaria Ceramics, Jumat (4/2/2022), harga marmer lebih mahal
dari ubin karena marmer adalah batu alam yang harus ditambang dan
diekstraksi dengan menggunakan prosedur yang mahal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang
terbentuk darisatu atau beberapa mineral dan terbentuk akibatpembekuan
dari magma.Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisadibedakan lagi
menjadi batuan bekuplutonik dan vulkanik.Batuan sedimen atau sering
disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentukakibat proses
pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi
yangkemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan
digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan
sedimen klastik danbatuan sedimen non klastikBatuan metamorf atau
batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat prosesperubahan
temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada
sebelumnya.Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan
sebelumnya akanberubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk
batuan baru dengan tekstur danstruktur yang baru pula.

Anda mungkin juga menyukai