Anda di halaman 1dari 14

PERBEDAAN PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT

MENGGUNAKAN 3 TEKNIK BUDIDAYA (RAKIT


APUNG, BONDRE, DAN TALI PADA KERAMBA)
PADA PERAIRAN TELUK GERUPUK LOMBOK
TENGAH

RENCANA PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Oleh
Moh. Sofian asouri watoni

C1N020017

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
PERBEDAAN PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT
MENGGUNAKAN 3 TEKNIK BUDIDAYA (RAKIT
APUNG, BONDRE, DAN TALI PADA KERAMBA)
PADA PERAIRAN TELUK GERUPUK LOMBOK
TENGAH

Oleh
Moh. Sofian asouri watoni
C1N020017

Rencana Praktik Kerja Lapangan Sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kelautan pada Fakultas
Pertanian
Universitas Mataram

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia Nya, sehingga Rencana Praktik Kerja Lapangan dengan judul ”
Perbedaan pertumbuhan rumput laut menggunakan 3 teknik budidaya (rakit
apung, bondre, dan tali pada keramba) ”, dapat diselesaikan dengan baik.
Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk Sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Kelautan pada Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Dalam kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
2. Dr. Nurliah, S.Pi.,M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Kelautan Universitas
Mataram;
3. Aparat dan Masyarakat Desa Gerupuk yang turut membantu baik dalam
kegiatan penelitian ataupun dalam penyusunan Rencana PKL ini.

Diantara kelebihan dan kekurangannya, Penulis berharap Rencana PKL ini


dapat memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya, dan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Mataram, 27 Desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Tujuan PKL ....................................................................................................3
1.3 Manfaat PKL ..................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................4

III. METODE ...........................................................................................................8


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................11

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat .................................................................................................................8
2. Bahan ..............................................................................................................9
3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKL...............................................................10

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Peta lokasi PKL ..............................................................................................8

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak potensi
sumber daya. Potensi sumber daya nasional dapat digunakan untuk
pembangunan ekonomi, salah satunya pembangunan industri pertahanan.
Pembangunan industry pertahanan bukan hanya untuk kebutuhan alat
pertahanan namun, juga dapat membantu masyarakat dalam roda perekonomian.
Dalam mencapai tujuan negara optimalisasi negara kepulauan maka, perlu
adanya perbaikan sistem yang mengarah pada kebijakan, dimana dalam
penataan kebijakan diperlukan tahapan manjemen yaitu perencanaan (plan),
pelaksanaan (do /action), dan penilaian hasil (evaluation). Kebijakan
dilaksankan dengan menggunakan sumber daya nasional Permasalahan yang
dihadapi untuk pembangunan industri pertahanan adalah belum optimalnya
beberapa aspek sperti SDM, Teknologi, Kebijakan dll, sehingga penerapan
strategi untuk industri pertahanan belum mampu mecapai kata ideal.

Rumput laut merupakan salah satu komoditas ekonomi penting yang


menjadi unggulan Indonesia. Menurut statistik FAO tahun 2010, produksi
rumput laut Indonesia menempati peringkat kedua setelah Cina, dengan total
produksi sebesar 3,90 juta ton atau 20,60% dari total produksi rumput laut dunia
(FAO, 2012 dalam yuniarsih dkk 2014). Spesies rumput laut yang banyak
dibudidayakan di perairan Indonesia adalah jenis Kappaphycus alvarezii dan
Eucheuma spinosum (Atmadja et al., 2012 dalam yuniarsih dkk 2014). Hal ini
disebabkan oleh teknik budidaya yang mudah dan permintaan pasar yang cukup
tinggi. Sentra pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia tersebar di
beberapa provinsi di antaranya: Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa
Tenggara Timur, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara
Barat. Metode budidaya rumput laut yang telah berkembang saat ini dan dikenal
secara umum oleh masyarakat meliputi metode lepas dasar, metode rakit apung,
dan metode rawai (Parenrengi et al., 2011 dalam yuniarsih dkk 2014).

Alga laut (Eucheuina sp.) merupakan salah satu sumberdaya alam


hayati Indonesia. Tumbuhan ini mempunyai nilai ekonomis yang penting dalam
industri kosmetik, pangan dan lain-lain. Rumput laut banyak diolah dalam
bentuk kering setelah melalui proses penjemuran atau diolah menjadi makanan
siap konsumsi, seperti: dodol, manisan dan minuman. Saat ini kebanyakan
makanan siap konsumsi yang dijual masyarakat adalah minuman sari buah,
tetapi untuk minuman dari rumput laut jarang ditemui dilingkungan masyarakat
(Nursanto, 2004 dalam Wibowo dan Fitriani 2012). Kandungan serat (diatery
fiber) pada rumput laut bersifat untuk mengenyangkan dan memperlancar
proses metabolisme tubuh, sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas.
Karbohidratnya juga sukar dicerna, sehingga anda merasa kenyang lebih lama
tanpa takut kegemukan (Anonim, 2010 dalam Wibowo dan Fitriani 2012).

Faktor keberhasilan suatu budidaya rumput laut selain ditentukan oleh


metode budidaya yang tepat adalah perlu memperhatikan kualitas lingkungan

1
yang baik, selain itu factor lain yang mempengaruhinya yakni seperti bobot
yang tepat yang akan digunakan dalam budidaya rumput laut (Damayanti
dkk.,2019).

Oleh karena itu, dilakukannya penelitian ini guna untuk mengetahui


perbedaan pertumbuhan rumput laut dengan 3 teknik budidaya (Bondre, dalam
keramba, dan rakit) dalam satu perairan.

1.2 Tujuan PKL


Tujuan PKL ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan rumput laut
menggunakan 3 teknik budidaya, sehingga dapat didapatkan Teknik budidaya yang
cocok untuk perairan teluk gerupuk Lombok Tengah.
1.3 Manfaat PKL
Manfaat yang diperoleh dari PKL ini adalah sebagai penambah wawasan dan
ilmu pengetahuan mengenai Teknik budidaya yang paling efisien digunakan pada
perairan teluk gerupuk

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Rumput Laut


Rumput laut merupakan komunitas secara ilmiah dikenal dengan istilah alga
atau ganggang. Rumput laut termasuk salah satu anggota alga yang merupakan
tumbuhan berklorofil yang digolongkan sebagai tanaman berderajat rendah.
Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis mikroskopik dan
makroskopik. Jenis makroskopik inilah yang sehari-hari kita kenal sebagai
rumput laut (Poncomulyo, 2006). Pada umumnya rumput laut tumbuh melekat
pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar, tidak mempunyai batang dan
daun sejati, melainkan hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Menurut
Anggadiredjo (2006), bahwa bentuk thallus beini beragam, ada yang bulat
seperti tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantong, atau ada juga yang seperti
rambut. Rumput laut tumbuh dengan melekatkan diri di karang, lumpur, pasir,
batu dan benda keras lainnya. Selain benda mati, rumput laut juga dapat melekat
pada tumbuhan lain secara epifitik.
2.2 Budidaya Rumput Laut
Budidaya rumput laut di Indonesia masih terbilang sedikit dan hanya
dipergunakan sebagai bahan makanan manusia namun seiring dengan kemajuan
sains dan teknologi, pemanfaatan rumput laut hasil budidaya telah meluas di
berbagai bidang. Keberhasilan budidaya rumput laut sangat bergantung pada
teknik budidaya yang tepat dan dengan metode budidaya yang sesuai. Metode
budidaya yang dipilih hendaknya dapat memberikan pertumbuhan yang baik,
mudah dalam penerapannya dan bahan baku yang digunakan murah serta
mudah didapat. Menurut Atmadja (1996), metode budidaya yang dikembangkan
di Indonesia antara lain rakit apung, metode lepas dasar dan metode tali rawai
atau rentang.
Budidaya dengan pendekatan ekosistem adalah salah satu penerapan
budidaya berkelanjutan dan ramah lingkungan. Menurut penelitian Yuniarsih et
al. (2014), peningkatan berat rata rata pertumbuhan rumput laut pada lokasi
budidaya IMTA lebih tinggi dibandingkan dengan rumput laut kontrol.

3
Perbedaan tersebut diduga dipengaruhi dari persaingan dalam memperoleh
unsur hara dan endapan.
2.3 Rakit Apung
Metode rakit apung adalah cara pembudidayaan rumput laut dengan
menggunakan rakit yang terbuat dari bambu/kayu. Metode ini cocok diterapkan
pada perairan berkarang dengan pergerakan airnya didominasi oleh ombak.
Ukuran tiap rakit sangat bervariasi bergantung pada ketersediaan material dan
disesuaikan dengan kondisi perairan tetapi pada prinsipnya tidak terlalu besar
sehingga mempermudah perawatan rumput laut yang ditanam. Aslan (2011)
menyatakan bahwa untuk mewujudkan target produksi rumput laut nasional
metode baru diperlukan. Pemanfaatan perairan yang relatif dalam atau kolom air
perlu dioptimalkan. Metode budidaya yang dapat dilakukan untuk
memanfaatkan kolom air yaitu rakit apung. Metode rakit apung merupakan
metode yang dapat dilakukan oleh pembudi daya rumput laut dengan
menggunakan rakit yang terbuat dari bambu/paralon. Metode ini cocok untuk
digunakan pada perairan berkarang, dan perairan yang bergelombang ( Khaidir
dkk., 2021).
2.4 Metode Bondre
Jaring bondre adalah jaring memenjang yang terbuat dari tali polietilen
dengan diameter mata jaring kurang lebih 3 cm. Bibit rumput laut yang
dibudidayakan diletakkan di dalam jaring tersebut kemudidan bondre diikatkan
ke tali utama patik dasar. Jika rumput laut patah maka tidak hnayut karena
terlindung di dalam bondre (Cokrowati, dkk, 2021). Tetapi pada penelitian ini
saya menggunakan Bondre yang terbuat dari anyaman bambu.

2.5. Metode Tali Didalam Keramba

4
III. METODE

3.1 Waktu dan Tempat


Praktik Kerja Lapangan akan dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2022.
Berlokasi di Desa Gerupuk, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah,
NTB.

Gambar 1. Peta lokasi Kegiatan PKL


3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Tabel 1. Alat yang akan digunakan pada kegiatan sebagai berikut.
No.. Nama Alat Fungsi
1. Rakit bambu, Bondre,KJA Sebagai media budidaya
Untuk media tempat mengikat
2. Tali nilon 8 mm dan 4mm
rumput laut

3. Tali rapia Untuk mengikat bibit rumput laut

Sebagai kendaraan menuju tempat


4. Perahu
budidaya

5. Timbangan Untuk mengukur berat sampel

5
3.2.2 Bahan
Tabel 1. Bahan yang akan digunakan pada kegiatan sebagai berikut.
No. Nama Bahan Fungsi
1 BBM Sebagai bahan bakar perahu
2 Rumput Laut Sebagai biota yang di uji
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pada kegiatan PKL ini pengumpulan data menggunakan Teknik
sampling. Dilakukan dengan cara menggambil sample di setiap media budidaya
dan dilakukan setiap seminggu sekali.
3.4 Analisis Data

6
3.5 Jadwal Pelaksanaan
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKL
Minggu Ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Proposal
Pengamatan Rumput
2
Laut
Pengambilan Kualitas
3
Air
4 Dokumentasi
Analisis Data Kualitas
5
Air
6 Pelaporan
7 Ujian PKL

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai