Disusun Oleh :
2017
Puji syukur senantiasa kita haturkan kepada Allah SWT karena berkat
limpahan rahmat, taufik serta hidayahnya akhirnya kami kelompok kami dapat
menyelesaikan tugas geomodel tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih kepada Ibu Siti Nuraini, S.T., M.T. dan Ibu Fatimah
S.Si., M.T selaku dosen mata kuliah Geomodel yang telah memberikan
pemahaman mengenai mata kuliah tersebut serta kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan tugas tersebut.
Penulis menyadari masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam pembuatan
laporan praktikum ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Atas kekurangannya mohon maaf. Terimakasih.
Penulis
Geologi Papua secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok
batuan penyusun utama, yakni: (a) batuan Kraton Australia, (b) batuan Lempeng
Pasifik, (c) batuan campuran dari kedua lempeng. Litologi campuran merupakan
batuan bentukan dari orogenesa Melanesia.
Batuan yang berasal dari Kraton Australia utamanya tersusun oleh basement
rock berupa batuan metamorf berderajat rendah-tinggi yang telah terintrusi oleh
batuan granitik di sebelah barat dengan umur Paleozoikum Akhir.
Batuan lempeng pasifik umumnya berumur lebih muda dan tersusun oleh
batuan ultrabasa, tuf halus dan batuan sedimen laut dalam berumur Jura, kompleks
ofiolit dan juga batuan plutonik berkomposisi mafik. Kelompok batuan ini
terakresikan di atas Lempeng Kontinen Australia karena bertumbukan dengan
Lempeng Pasifik. Sebagai akibatnya, terbentuk pola jalur pegunungan kasar di
daerah pegunungan tengah bagian utara. Jalur ofiolit membentang kearah timur-
barat sejauh 400km dengan lebar lebih dari 50km (Dow dan Sukamto, 1984).
Wilayah PTFI berada pada zona subduksi antara Lempeng Australia yang
bergerak ke utara dan Lempeng Indopasifik yang bergerak ke arah barat
daya. Pada zona subduksi ini terjadi intrusi magma yang menembus lapisan
batuan sedimen yang telah terbentuk terlebih dahulu. Adanya intrusi
tersebut memungkinkan terjadinya proses mineralisasi yang kompleks yang
menghasilkan zona-zona yang kaya mineral- mineral berharga. Kelompok
batuan yang terdapat pada wilayah kerja PTFI adalah:
a. Kelompok batu gamping Irian (New Guinea Group) dari zaman
tersier. Kelompok ini mencakup empat formasi yang merupakan batuan
limestone yang didominasi carbonat, yaitu :
Formasi Waripi, merupakan pengendapan awal dari kelompok
ini yang terdiri dari batuan dolomit sukrosik berlapis tipis, batu
gamping (limestone) rekristalisasi, dan batu gamping arenit. Berasal
dari periode paleocene dan memiliki tebal sekitar 300 meter.
Formasi Faumai, yang berasal dari periode Eocene.
Dicirikan oleh terdapatnya batu gamping packstone dengan tebal
sekitar 200 meter.
Formasi Sirga, yang berasal dari periode Oligocene.
Dicirikan oleh terdapatnya batu pasir kwarsa dan semen kalsit
dengan tebal sekitar 35 meter.
Formasi Kais, yang berasal dari periode Oligocene akhir
timur). Lipatan berskala kilometer (kilometers scale folds) dengan arah N 1100
E (dikenal Yellow Sincline) merupakan struktur geologi utama yang melalui
districk GBT ini. Lokasi penelitian pada surface subsidence terletak pada daerah
Irian Jaya mobile belt yang merupakan bagian perbatasan antara Lempeng Indo-
Australia dan Lempeng Pasifik bagian baratlaut. Lempeng Indo-Australia
mengandung batuan klastik yang nerupakan bagian grup Kambelangan dan
mengandung batuan karbonat. Struktur yang berkembang di daerah subsidence
adalah sesar, kekar dan rekahan., Left strike-slip fault berarah N 2550 E-N 700
E merupakan batas antara daerah skarn yang mengandung bijih dibagian selatan
dengan daerah diorit alterd di bagian utara yang mengandung mineral. Patahan
bersudut besar dan memotong sistem skarn gunung bijih timur (EESS) sepanjang
baratlaut sampai tenggara dari batas mineralisasi. Penyebaran batuan dasar pada
daerah subsidence mempunyai strike dan dip N 280o E/45o dengan penyebaran
batuan: sebelah utara limestons, sebelah timur zona mineralisasi (skarn) sebelah
selatan Etsberg diorit.
Sesar Ertsberg (SE) 1 berarah baratdaya- timurlaut melewati atau pada
bagian tambang bawah tanah IOZ (Intermediet Ore Zone) dan DOZ (Deep Ore
Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah geologi dan pemodelan
sumberdaya mineral di Papua dibawah pengolahan PT.Freeport Indonesia.
Dimana akan membahas tentang potensi geologi berupa sumberdaya mineral di
Papua serta pemodelannya maupun berbagai perkembangan struktur geologi.
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah dari studi pustaka dari
paper yang sudah dipublikasikan dimana dalam paper tersebut menggunaka
metode penelitian berupa :
a. Metode pengamatan
studi literatur
kondisi geologi daerah subsidence
pengambilan sampel
b. Metode analisis
perhitungan analisis kekar dengan software dips
Analisis petrografi
c. Kali Phase
Gambar 4. 3 Dimensi bentuk IOZ/GBT dan DOZ di prediksi pada bulan Juni
2004 ( Sumber : PT. Freeport Indonesia )
Area yang tidak berpengaruh adalah area yang di perluas di sebabkan oleh
aktifitas yang terus berlangsung. Terutama arah jatuhan material pada lapisan atas
atau hangging wall searah dengan kemiringan.
periode ini 1,684,676 m2, perbandingan pada bulan Desember 2003 berkisar 18.6
%.
subsidence, batas garis cave mencapai 1.304.921 m2, dan garis batas
Gambar 4. 5 3D dari posisi Dimple yang relatif di atas tambang IOZ, GBT dan
DOZ dan beberapa kondisi permukaan.
Mineral Mineral
(%) Cnt
Primer Tambahan
Kuarsa 3% Mineral opak 5%
Mineral
sekunder
(Secondary
min.)/ Cnt
Plagioklas 44%
Mineral (%)
B n
(Alteration
min.)
Biotit
K-feldspar 3% 10%
Sekunder
Amphibole 20% Serisit 10%
Biotit 5%
5.1 Kesimpulan
Mineralisasi emas-tembaga di daerah Grasberg terpusat dalam dike yang
terjadi dalam beberapa tahapan, dan secara umum mengandung
komposisi quartz monzodiorite. Tahapan ini dibagi menjadi 3 fase yaitu
Dalam, Main Grasberg, dan Kali.
Daerah subsidence di PT Freeport Indonesia sangat dipengaruhi oleh
system penambangan bawah tanah dan kondisi geologi daerah
setempat, khususnya berupa struktur kekar dan sesar.
Daerah subsidence ini di waktu yang akan datang dapat berkembang dan
meluas mengikuti arah pola struktur geologi dan arah pengembangan
daerah PT. Freeport Indonesia.
Pada pengamatan secara megaskopis dan mikroskopis dapat diamati
mineral ubahan serisit yang mengubah mineral plagioklas dan biotit
sekunder yang mengubah amfibol. Hal ini membuktikan Tpi sudah
mengalami alterasi dengan intensitas lemah. Selain mineral ubahan
dapat diamati mineralisasi pirit (FeS2), kovelit(CuS), kalkopirit
(CuFeS2), dan bornit(Cu3FeS4) yang tersebar pervasif.
5.2 Kritik dan Saran
Data yang kami gunakan adalah data sekunder dari berbagai sumber yang
kami ringkas sedemikian rupa sehingga harap dimaklumi terhadap keterbatasan
data yang kami munculkan.
Corbett, G.J., dan Leach, T.M., 1998, Southwest Pacific Rim Gold-Copper
Systems; Structure, Alteration, and Mineralization, SGG Bull, Spec. Pub.
No.6, 237 hal.
A.C., Mc Lean and C.D., Gribble, Geology for Civil Engineers.
Benyamin Sapiie, 1998 Geology Structure, Institut Teknologi Bandung.
Corrbet G.J., dan Leach T.M., 11/94 Edition, Exploration Workshop SW
Pacific Rim Au/Cu System : Structure Alteration and Mineralisation .
George H. Davis The University of Arizona Tucson and Stephen J.
Reynolds Arizona State University Tempe. Structural Geology of Rocks
and Regions. Second Editon.
George Allen dan Unwin London, B.H.G. Brady, Australia dan E.T. Brown,
London Rock Mechanics for Underground Minning.
G. Wilson, Introduction to small-scale Geological Structures.
Keller, AE., 1976, Environmental Geology, Charles E Merill Publishing Co., A
bell & Howel Co., Columbus Ohio
Krynine,DP., Judd,WR., Prinsiples of Engineering Geology and Geotechnis,
Mc. Graw Hill Book Company Inc, New York.
Lawless J.V., White P. J.,Bogie I., Peterson L.A., Cartwright A.J Hydrothermal
Mineral Deposits In The Arc Settling, Exploration Based On Mineralisation
Models. August 1998.
Mc Clay, K.R., Department of Geology Royal Holloway and Bedford New
College University Of London. The Mapping of Geologycal Structure
Handbook.
R.J., Mitchell, Earth Structures Engineering, Statistical Methods in Geology.
Syd S. Peng Coal Mine Ground Control Second Edition.
Trefethen, JM.,1965, Geology for Engineers, Sond ed, D Van Nostrand Co Inc,
Princeton New York- New Jersey,.
Van Leeuwen T.M., Hedenquist J.W., James L.P., and Dow J.A.S.,
(Editors). Journal of Geochemical Exploration Special Issue
Sapiie, B and Cloos, M., Strike-slip faulting in the core of Central-Range of
west New Guinea Ertsberg Mining District, Indonesia: Geological Society
of America Bulletin 116; 277-293, 2004