OLEH :
RAIMANULLAH
RIC120045
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Dalam kehidupan sehari hari kita hidup tidak lepas dari alam sekitar. Banyak manfaat
yang didapatkan dari alam sekitar. Dengan mengenal lebih dekat dengan alam sekitar maka
kita dapat mengetahui manfaat,karakteristik dari alam yang kami gunakan dalam perjalanan
fieldtrip kali ini. Dengan lebih banyak mempelajari lebih dalam tentang struktur bumi dan
juga jenis batuan di bumi maka kita dapat mengeksploitasi manfaat dari batuan tersebut
dengan baik tanpa merusak alam sekitar.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa
pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan fieldtrip kali ini yaitu:
1. Tuhan yang maha esa yang telah memberikan kesehatan serta kesempatan untuk
menyelesaikan laporan ini.
2. Orang tua yang turut andil dalam mendukung serta memberikan motivasi dan nasihat
yang bermanfaat dalam proses pembelajaran.
3. Ibu hasria selaku dosen yang mengampuh mata kuliah endapan mineral.
4. Serta tidak lupa dengan teman teman yang memberikan motivasi untuk
menyelesaikan laporan ini.
Dalam laporan ini akan dicantumkan dan dijelaskan tentang hasil dari fieldtrip di daerah
wolasi-torobulu sehingga dapat menambah wawasan tentang apa apa saja endapan mineral
yang di temukan di daerah tersebut.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................
BAB 1...........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................
Latar Belakang.........................................................................................................................................
Maksud dan tujuan..................................................................................................................................
Manfaat...................................................................................................................................................
BAB 2...........................................................................................................................................................
DASAR TEORI..............................................................................................................................................
2.1 Endapan mineral................................................................................................................................
2.2 Larutan Hydrothermal.......................................................................................................................
2.3 Endapan Porfiri..................................................................................................................................
BAB III..........................................................................................................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................................................
3.1 Hasil...................................................................................................................................................
3.2 Pembahasan....................................................................................................................................
BAB 4.........................................................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................................................
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................
4.2 Saran................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada kenyataannya tidak mudah membuat pengelompokan atau klasifikasi endapan
mineral. Terdapat klasifikasi yang didasarkan pada genesanya, ada juga klasifikasi secara
diskriptif, misal berdasarkan komoditi logamnya, atau berdasarkan batuan yang ditempatinya
(host rocks-nya). Sebenarnya klasifikasi secara diskriptif berdasarkan komoditi logamnya
relatif mudah untuk dipahami. Tetapi pada para ahli geologi tidak menggunakan klasifikasi
tersebut, karena berbagai alasan, diantaranya tersebarnya banyak unsure logam pada beragam
tatanan geologinya dan pembagian ini mungkin dirasa kurang ilmiah.
Pengelompokan yang sering digunakan oleh para ahli geologi, umumnya berdasarkan
pada bentuk endapannya, wall rock nya, atau control strukturnya. Sebagai contoh Bateman
(1950) dalam bukunya “ Economic Mineral Deposit” mengelompokkan bijih berdasarkan
control strukturnya, diantaranya bijih yang terbentuk pada sesar, pada lipatan, pada kontak
batuan beku, diseminasi dan lain sebagainya. Masalahnya terdapat juga bijih yang terbentuk
pada lipatan yang tersesarkan, atau diseminasi sepanjang kontak batuan beku. Sehubungan
dengan munculnya teori tektonik lempeng yang dapat menjelaskan proses magmatisme dan
keberadaan endapan bijih, maka klasifikasi secara genetic makin sering digunakan.
Maksud dan tujuan
Tujuan penelitian fieldtrip endapan mineral adalah untuk menerapkan ilmu-ilmu yang
didapat selama perkuliahan ataupun ilmu yang didapat langsung dari dosen selama kuliah
secara langsung dilapangan yaitu melakukan pengamatan dan penelitian pada daerah yang
akan dilakukan penelitian.
Manfaat
Dalam kegiatan fieldtrip endapan mineral kali ini , mahasiswa diharap dapat menerapkan
materi-materi yang sebelumnya sudah di pelajari pada saat perkuliahan baik berupa altrasi
hydrothermal,lingkungan hydrothermal dan juga sistem pengendapan hydrothermal.
BAB 2
DASAR TEORI
STASIUN 1
STASIUN 2
Stasiun ini memiliki data kekar dengan arah N 286/72 NE dan arah perlapisan
N 275/8 NE
STASIUN 3
STASIUN 5
3.2 Pembahasan
Tipe endapan yang hadir di Indonesia cukup beragam diantaranya
Volcanogenic Massive Sulfide, Porphyry Cu-Au-Mo, Skarn Intrusion Related CuAu-
Zn-Pb, Epithermal Au-Ag, Granitic Sn-W-Mo, Post-Metamorphic Q-Au Shear
Zones, dan Mississipi Valey Base Metals (Prihatmoko et al., 2002). Endapan yang
terbentuk memiliki tipe berbeda-beda tergantung oleh kandungan larutan magma,
kondisi host rocks, struktur geologi, dan hadirnya pengaruh luar seperti penurunan
suhu yang cepat oleh air meteorik (White and Hedenquist, 1995). Tujuan dari
penelitian ini yaitu mengetahui zona alterasi dan mineralisasi bijih dari sistem
endapan mineral berdasarkan konduktivitas dan resistivitas batuan bawah permukaan
di daerah penelitian.
Endapan mineral dapat didefinisikan sebagai tubuh batuan yang mengandung
konsentrasi satu atau lebih elemen (atau mineral) dengan kelimpahan di atas ratarata
kerak pada umumnya dan memiliki nilai ekonomis (Ridley, 2013; Misra, 2000).
Endapan mineral diklasifikasikan ke dalam dua kategori besar, yaitu endapan mineral
logam (misalnya, endapan tembaga, timbal, seng, besi, emas), dan endapan mineral
bukan logam (atau industri) (misalnya, endapan tanah liat, mika, fluorit, asbes,
garnet), yang mengandung mineral yang berguna karena sifat fisik atau kimianya
yang spesifik. Mineral-mineral yang memiliki ukuran yang cukup, grade dan
aksesibilitas yang memungkinkan untuk diekstrak menjadi suatu keuntungan secara
ekonomi dalam suatu deposit disebut sebagai mineral bijih dan sisanya merupakan
mineral pengotor (gangue) (Pirajno, 2009; Misra, 2000).
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Endapan mineral (Ore Deposit) adalah batuan yang mengandung satu atau lebih
mineral logam (Metallic Mineral) yang akan memiliki nilai ekonomis jika di tambang
dinamakan Ore Mineral atau mineral bijih. Suatu endapan mineral akan terbentuk oleh
serangkaian proses yang mengubah kondisi suatu batuan menjadi suatu endapan dengan
kandungan mineral bijih yang disebut proses ubahan (alteration). Proses tersebut akan
menghasilkan mineral logam (Metalic Mineral) dan mineral ubahan (alteration mineral),
struktur serta tekstur batuan yang berubah karenanya.
Mineral bijih adalah Batu yang mengandung satu atau lebih mineral metalik yang
untung jika ditambang. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai
ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat endapan
mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi. Dari distribusi unsur-unsur logam
dan jenis-jenis mineral yang terdapat didalam kulit bumi menunjukan bahwa hanya beberapa
unsur logam dan mineral saja yang mempunyai presentasi relative besar, karena pengaruh
proses dan aktivitas geologi yang berlangsung cukup lama, presentasi unsur-unsur dan
mineral-mineral tersebut dapat bertambah banyak pada bagian tertentu karena proses
pengayaan, bahkan pada suatu waktu dapat terbentuk endapan mineral yang mempunyai nilai
ekonomis. Proses pengayaan ini disebabkan oleh :
1. proses pelapukan dan transportasi
2. proses ubahan karena pengaruh larutan sisa magma
3.
4.2 Saran
Adapun saran yang dilampirkan dalam laporan ini yaitu:
1. Pada saat akan melakukan fieldtrip diharapkan seluruh mahasiswa memahami dan
mengetahui apa apa saja yang akan dilakukan ketika dilapangan.
2. Terkait alat alat maupun bahan yang akan digunakan saat ke lapangan harus
dilengkapi
DAFTAR PUSTAKA
Balfas, Muhammad D., 2015., Geologi Untuk Pertambangan Umum, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Bemmelen Van, R.W., 1949, The Geology of Indonesia-Volume I A, General Geology, The Haque,
Martinus Nijhoff, h.325.