Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


Nomor Tugas : 06
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Umum

LAPORAN
BATUAN BEKU DAN PIROKLASTIK

Nama : Muhammad Rynal Fachrie Fauzan


NPM : 10070120059
Shift Praktikum : V (Lima) / 08.30 – 11.30
Hari/ Tanggal Praktikum : Jum’at, 26 Februari 2021
Hari/ Tanggal Laporan : Kamis, 5 Maret 2021
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd, S.T, M.T.
2. Deny Mildan, S.T, M.T.
3. Wahyu Budhi Khoeruniawan, S.T, M.T.
4. Ir. Sri Indiarto
5. Bagas Ghozi Adiwiyuga
6. Muhammad Ikram Sulaeman
7. Hafizh Murtadho
8. Nirmaya Wulandari
9. Muhammad Rois Daeng A
10. Hevi Rosdiana

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2020 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,


Bismillahirrahmanirrahiim, Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta karunia-Nya
yang besar sehingga saya pada akhirnya dapat menyelesaikan laporan Praktikum
Geologi Umum dalam Pengenalan Batuan Beku dan Piroklastik ini tepat pada
waktunya. Rasa terimakasih juga saya ucapkan kepada teman – teman, sahabat
yang turut membantu saya dalam menyelesaikan dan menyusun laporan ini untuk
kegiatan praktikum. Selayaknya kalimat saya menyadari bahwa laporan praktikum
ini masih memiliki banyak kekurangan, maka dari itu saya mengharapkan saran
dan masukan agar penyusunan laporan praktikum yang lebih baik lagi.
Laporan ini menjadi syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 3 Maret 2021


Penulis

Muhammad Rynal Fachrie Fauzan


100.701.20.059

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................. 1
1.2.1 Maksud .............................................................................................. 1
1.2.2 Tujuan................................................................................................ 1
BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................2
2.1 Batuan ...................................................................................................... 2
2.2 Batuan Beku ............................................................................................. 2
2.3 Batuan Piroklastik ..................................................................................... 4
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ......................................................7
3.1 Tugas ........................................................................................................ 7
3.2 Pembahasan ............................................................................................ 7
BAB IV ANALISA....................................................................................18
BAB V KESIMPULAN .............................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batuan merupakan suatu agregat padat yang berasal dari mineral yang
terbentuk secara alami di alam yang disusun oleh berbagai macam unsur seperti
mineral, gas, material anorganik, ataupun berupa kombinasi campuran dari
seluruh komponen tersebut.
Pada proses pembentukannya, pendinginan magma dimana magma tidak
mendingin secara langsung dan cepat (rapid), tetapi melewati proses penurunan
tempratur secara berkala sehingga memunculkan bentuk tersendiri dari batuan
tersebut.
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari permukaan magma. Proses
pembentukannya tersebut merupakan proses dalam perubahan bentuk fasa yaitu
fasa padat. Dalam proses pendinginan magma ini akan menghasilkan material
berupa kristal-kristal mineral. Pada proses pendinginan ini sangat mempengaruhi
terhadap tekstur dan struktur dari batuan tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini agar mengenal dan memahami batuan
beku dan batuan piroklastik serta macam-macam batuannya.
1.2.2 Tujuan
1. Untuk memahami pembagian dari batuan beku dan piroklastik.
2 Untuk memahami proses keterbentukannya di alam.
3 Untuk memahami cara pendeskripsian suatu batuan.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Batuan
Batuan merupakan suatu mineral sejenis atau tidak sejenis yang berikatan
satu sama lain, dan umumnya berbentuk padat. Pembentukan batuan adalah
prosesnya yang lambat di mana berbagai jenis mineral dapat terperangkap di
dalamnya. Mineral yang membentuk batuan terikat secara kimiawi satu sama lain
dan sering berbeda dari padatan yang homogen yang tergantung pada sifat asal,
batuan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok utama yaitu; batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf.

2.2 Batuan Beku


Batuan beku atau biasa disebut ignrous rock adalah batuan yangterbentuk
akibat pembekuan magma yang berasal dari gunung berapi yangmemiliki satu
atau lebih mineral pada batuan. Secara ilmiah, batuan bekumerupakan batuan
yang terbentuk dari pembekuan magma. Baik yang didalambumi maupun yang
diluar permukaan bumi.
Keterbentukan batuan beku dipengaruhi oleh suatu penurunantemperatur
dan perbedaan pada tekanan yang kemudian mengalami pembekuanatau
kristalisasi. Keterbentukan batuan beku yang mengalami penurunan
suhudiakibatkan oleh aktivitas magma yang mengalami intrusi kepermukaan
bumidengan memalui bidang-bidang lemah, proses pengkristalan dengan
penurunansuhu memiliki suhu magma diantara 1200 ˚C - 1600 ˚C.
Dapat diketahui bahwa jenis magma dan tingkat suhu dapat
mempengaruhi atas keberagaman mineral. Urut-urutan pembentukan mineral
ini,telah disusun oleh seorang ahli geologi Kanada yang bernama Norman Bowen
dan dikenal sebagai mineral pembentuk batuan atau rock forming minerals (RFM)
dan dinamakan serie bowen.Mineral pembentuk batuan dapat dibagi atas tiga
kelompok yaitu :
1. Mineral Utama

2
3

Merupakan mineral yang terbentuk akibat dari proses kristalisasi


magma,dan biasanya ada dalam jumlah yang relatif banyak dan
menetukan nama sifat batuan, contoh : Mineral-mineral serie bowen
(Olivin, Piroksen, Amfibol, Biotit, Anortit, Bitownit, Labradorit,
Andesin,oligoklas, albit, ortoklas, muskovit, dan kuarsa)
2. Mineral Tambahan
Merupakan mineral yang terbentuk akibat dari proses kristalisasi magma,
akan tetapi keberadaannya relatif lebih sedikit dan tidak menetukan
nama/sifat batuan. Contoh : apatit, Zirkon, magnetit, hematit, rutil, dan lain
sebagainya.
3. Mineral Skunder
Merpuakan mineral hasil dari ubahan mineral-mineral primer yang terjadi
karena adanya proses pelapukan, alterasi hidrothermal atau metamorfosa,
contoh : kiorit, epidod, serisit, kaolin, aktinolit, garnet, dan lain sebagainya
Struktur batuan adalah gambaran tentang kenampakan atau keadaan
batuan, termasuk di dalamnya bentuk atau kedudukannya.

Sumber :Rarudin, 2014


Gambar 2.1
Proses Pembentukan Batuan Beku
Struktur batuan mengamati ciri-ciri batuan dalam berskala besar, yang
dapat diamati di lapangan, seperti perlapisan, lineasi, kekar-kekar, dan
vesikularitas. Oleh karena itu sebongkah batuan (hand speciment) tidak dapat
mendeskripsikan struktur batuan tersebut. Struktur pada batuan beku ada 2
macam :
1. Struktur intrusif
Struktur ini bagi kedalam 2 bagian.
4

a. Konkordan
Struktur batuan beku yang sejajar dengan arah perlapisan. Konkordan
memiliki beberapa jenis berikut adalah jenis-jenis dari konkordan, yaitu:
• Sill : tubuh batuan beku yang melebar dan searah dengan
lapisannya
• Laccotith : tubuh batuan batuan beku yang berbentuk menyerupai
kubah
• Lapolith : bentuk tubuh batuan beku yang menyerupai kubah
terbalik atau melengkung kebawah
• Paccolith :tubuh batuan beku yang mengisi sinklin dan antiklin yang
telah ada sebelumnya
b. Diskorkodan
Merupakan struktur batuan beku yang tidak sejajar dengan arah
lapisannya. Diskorkodan memiliki beberapa jenis berikut diantaranya
• Dike :tubuh batuan beku yang memotongf lapisan searah vertikal
• Batholith :Tubuh batuan beku yang ukurannya sangat besar dan
biasanya terletak jauh di bawah permukaan bumi
• Stock :tubuh batuan yang menyerupai batholith namun ukurannya
lebih kecil
2. Struktur ekstrusif
a. Masif :struktur batuan beku yang terlihat padat dan juga seragam
b. Sheetingn joint :struktur batuan beku yang terlihat seperti berlapis lapis
c. Cullumnar joint :struktur batuan beku yang terlihat meniang dan
biasanya berbentuk persegi
d. Pilow lava :struk turbatuan beku yang menyerupai bantalan bantalan
e. Vesikular :struktur batan beku yang terlihat berlubang lubang
f. Amigdaloidal :lanjutan dari struktur vasikular yangterisikan oleh
mineral lain
g. Struktur aliran :struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran
aliran mineral pada arah tertentu

2.3 Batuan Piroklastik


5

Batuan piroklastik atau pyroclastics berasal dari bahasa Yunani yang


berarti api dan juga berarti rusak. Batuan piroklastik merupakan bebatuan clastic
yang terdiri dari material vulkanik. Materi vulkanik yang telah diangkut dan melalui
tindakan mekanis, seperti oleh gesekan angin atau air, bebatuan ini disebut
volcaniclastic. Umumnya batuan ini terkait dengan aktivitas gunung berapi berupa
ledakan seperti letusan Krakatau atau letusan phreatomagmatic.

Sumber : Bachrudin, 2015


Gambar 2.2
Proses Pembentukan Batuan Piroklastik
Fisher (1984) dan Williams, (1982) mengelompokkan material -material
penyusun batuan piroklastik menjadi:

Sumber : rovicky.wordpress.com
Gambar 2.3
Batuan Piroklastik

1. Kelompok Material Esensial (Juvenil) :


6

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah material langsung dari magma
yang diletuskan baik yang tadinya berupa padatan atau cairan serta buih
magma. Massa yang tadinya berupa padatan akan menjadi blok piroklastik,
massa cairan akan segera membeku selama diletuskan dan cenderung
membentuk bom piroklastik dan buih magma akan menjadi batuan yang
porous dan sangat ringan, dikcnal dcngan batuapung (pumice).
2. Kelompok material Asesori (Cognate) :
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah biia materialnya berasal dari
endapan letusan sebelumnya dari gunungapi yang sama atau tubuh
volkanik yang lebih tua.
3. Kelompok Asidental (Bahan Asing) :
Yang dimaksud dengan material asidental adalah material hamburan dari
batuan dasar yang lebih tua di bawah gunung api tersebut, terutama adalah
batuan dinding di sekitar leher vulkanik. Batuannya dapat berupa batuan
beku,endapan maupun batuan ubahan.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
1 Mencari literatur 2 batuan beku.
2 Mencari literatur pendeskripsian 3 batuan piroklastik
3 Gambarkan komparator batuan beku Russel B.Travis.
4 Mencari 1 sampel batuan beku dan deskripsikan batuannya.
5 Manfaat batuan piroklastik dan batuan beku pada kehidupan sehari-hari.
6 Gambarkan dan Jelaskan tubuh batuan beku dan genesa batuan
piroklastik.

3.2 Pembahasan
1 Deskripsi batuan beku
Kode : LG/BB/01/2021
Warna : Putih bercorak hitam keabuan
Tekstur
Granularitas : Phaneric
Komposisi Mineral : Plagioklas 45% Hornblende 15%
Piroksen 14% Na-Plahgioklas 5%
Orthoclas 5% kuarsa 7%
Genesa Batuan : Intrusif
Jenis Batuan : Intermediet
Nama Batuan : Diorit
Sketsa Gambar

7
8

Deskripsi batuan beku


Kode : LG/BB/02/2021
Warna : Grey
Tekstur
Granularitas : Afanitik
Komposisi Mineral : Hornblende Felspar
Genesa Batuan : Ekstrusif
Jenis Batuan : Intermediet
Nama Batuan : Andesit
Sketsa Gambar
9

2 Deskripsi batuan piroklastik


Kode : LG/BP/01/2021
Warna : Coklat kemerahan
Tekstur : Glassy
Ukuran Butir : Bomb
Bentuk Butir : Membundar
Kompaksi : Kompak
Genesa Batuan : Fall Deposite
Jenis Batuan : Piroklastik
Nama Batuan : Pumice
Sketsa Gambar
10

Deskripsi batuan piroklastik


Kode : LG/BP/02/2021
Warna : Putih terang
Tekstur : Berlapis (fragmental)
Ukuran Butir : Abu
Bentuk Butir : Menyudut
Kompaksi : Mudah hancur
Genesa Batuan : Fall Deposite
Jenis Batuan : Piroklastik
Nama Batuan : Tuff
Sktesa Gambar
11

Deskripsi batuan piroklastik


Kode : LG/BP/003/2021
Warna : Kecoklatan dan kemerahan
Tekstur : Glassy
Ukuran Butir : Bomb
Bentuk Butir : Membundar
Kompaksi : Kompak
Genesa Batuan : Flow Deposite
Jenis Batuan : Piroklastik
Nama Batuan : Scoria
Sketsa Gambar
12
13

4. Deskripsi batuan beku


Kode :LG/BB/04/2021
Warna : Dim Grey
Tekstur
Granularitas : Afanitik
Komposisi Mineral : Plagioklas, Hornblende
Genesa Batuan : Ekstrusif
Jenis Batuan : Intermediet
Nama Batuan : Andesit
Sketsa Gambar
14

5. Manfaat batuan piroklastik yaitu seperti halnya yang dapat disebut dengan
batu apung. Pada batuan ini memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan
sehari-hari, yaitu sebagai:
a. Bshan bangunan
Dapat dijadikan bahan bangunan rumah ataupun gedung karena bahan
batuan ini tahan pada api., oleh karena itu hal tersebut menjadikan
batuan ini sebagi bahan bagus untuk pembangunan rumah anti api
untuk meminimalisir akan adanya kebakaranyang pada dasarnya suatu
dinding itu penyebabnya. Sebagai bahan yang cocok untuk teknik dan
abu untuk aplikasian terhadap bangungan tersebut yang lembab dan
basah.
Lalu pada batuan ini memiliki luas permukaan tinggi dengan kekuatan
yang berat dapat menjadi seperti untung memanggang/ seperti bahan
bakar.
b. Scoria adalah jenis batuan piroklastik yang terbentuk karena adanya
magma yang mengandung gas yang sangat banyak yang teratur dan
mengalir dari gunung api dan hasil gunung meletus. Saat batuan cair
sudah diluar permukaan bumi, tekanannya berkurang dan gas tersebut
keluar membentuk gelembung. Lalu gelembung tersebut terperangkap
dan jadilah scoria. Batuan ini juga mempunyai manfaat yaitu untuk
pemanggang dan juga bisa digunakan untuk insulasi suhu tinggi
c. Lapili stone
Yaitu batuan piroklastik yang tidak mempunyai bentuk khusus karena
ada saat mendarat masih belum benar-benar membeku. Manfaat dari
lapili stone dalam kehidupan sehari- hari yaitu sebagai bahan
bangunan dan ekstrasinya bisa digunakan sebagai produk kecantikan.
d. Tuff
Yaitu batuan piroklastik yang berasal dari konsolidasi abu vulkanik
yang muncul atau keluar dari lubang ventilasi saat letusan gunung
berapi. Tuff juga terbentuk dari butiran halus yang mengandung silika
yang sangat banyak. Tuff sudah digunakan menjadi bahan konstrusi
dari jaman kuno karena relatif lunak. Manfaat tuff dalam kehidupan
sehari-hari yaitu sebagai material bahan bangunan pelapis tembok
agar bisa lebih tahan lama saat terkena oleh sinar UV matahari.
15

e. Obsidian yaitu batu ekstrusif yang terbentuk saat lava meletus dari
gunung api dan pendinginannya terlalu cepat dan akan membentuk
kristal. Strukturnya yaitu massive dan bisa dimanfaatkan sebagai
alternatif kesehatan, aksesoris.
Manfaat batuan beku.
a. Digunakan sebagai bahan bangunan. Contohnya, batuan gabro atau
granit hitam akan membuat tampilan sebuah gedung terlihat elegan.
Tak hanya itu batuan ini juga sering digunakan untuk pembuatan
minumen-monumen jembatan.
b. Untuk desain interior ruangan. Warna hitam dari batuan gabro corak
cantik dan akami dari baturan granit dan diorit tidak akan ada duanya,
sebagai contoh diorit dengan corak lami yang dapat digunakan sebagai
hiasan dinding
c. Memperindah dan mempercantik furnitur ruangan
d. Untuk oerhiasan
e. Produk kerajinan
f. Untuk lantai dengan pola yang alami
16

g.
17

6 sill : tubuh batuan beku yang sejajar dengan lapisan disekitarnya


Lacolith: tubuh batuan beku yang berbentuk sebuah kubah
Lapolith: tubuh batuan beku dalam yang merupakan kebalikan lacollith
Pacollith: tubuh batuan beku dalam yang memiliki sinklin dan antiklin
Dike : tubuh batuan beku yang memotong perlapisan bumi
Stock : mirip bathollith hanya saja ukurannya yang lebih kecil
Bathollith: tubuh batuan beku yang berukuran besar

Fall
Endapan jatuhan batuan piroklastik yang terjadi pada letusan gumung api
Flow
Endapan batuan piroklastik yang menghasilkan pergerakan lateral pda
permukaan tanah dari fragmen piroklastik tertrospom
Surge
Endapan batuan piroklastik akibat letusan gunung api dan teraliskan
(gabungan antara fall dan flow)
BAB IV
ANALISA

Pada pendeskripsian batuan beku dan batuan piroklastik dikenal


parameter yang dijadikan acuan pendeskripsian diantaranya warna, ukuran,
kompaksi, komposisi, genesa, dan jenis merupakan parameter yang digunakan
dalam pendeskripsian.
Secara fisik batuan piroklastik flow deposite memiliki perbedaan antara flow
deposite piroklastik dan epiklastik. Jika teliti dalam melihat, dapat terlihat bahwa
flow deposite piroklastik memiliki struktur yang lebih sedikit material berukuran
heterogennya daripada flow deposite epiklastik. Hal ini dapat disebabkan oleh
faktor jarak yang ditempuh suatu batuan saat terbawa oleh material
penghanyutnya. Semakin jauh jarak maka semakin banyak material yang ikut
tercampur di dalam batuan tersebut.
Batuan beku memiliki berbagai macam ukuran mineral ada yang berukuran
besar dan berukuran kecil. Besar kecil mineral ini dipengaruhi oleh proses
pembentukan dan pendinginan dari magma. Semakin lama proses pembekuan
magma maka mineral yang terbentuk semakin besar, lain halnya ketika magma
membeku secara cepat, hal ini menyebabkan kecil kemungkinan mineral memiliki
ukuran yang besar. Batuan yang memiliki ukuran mineral besar biasanya berupa
batuan intrusif dan batuan yang memiliki mineral kecil biasanya berupa batuan
ekstrusif.
Adapun perbedaan yang terdapat pada genesa piroklastik,yaitu fall terjadi
karena gaya beratnya, flow dikarenakan terbawa oleh angin laminer sedangkan
surge dikarenakan terbawa oleh angin turbulensi

18
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum ini dapat di ambil kesimpulan diantaranya, yaitu :


1. Berdasarkan proses terbentuknya batuan beku terbagi atas batuan beku
ekstrusif dan batuan beku intrusif.
2. Secara fisik luar batuan beku memiliki mineral yang menempel pada
permukaannya baik itu berukuran kecil maupun besar hal ini dikarenakan
adanya proses pendinginan magma yang terjadi secara cepat maupun
lambat.
3. Unsur pembangun batuan piroklastik dibagi menjadi tiga diantaranya
dalam bentuk batuannya (solid), dalam bentuk cairannya (liquid / semi
liquid) dan debu/ash (gas) yang nantinya akan mengalami berbagai macam
proses sehingga terbentuklah batuan piroklastik.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonym, 2013. “Batuan abeku dan Piroklasik” prazadr.blogspot.com


Diakses pada 24 Februari 2021 pukul 15.45 WIB

2. Genetic, Ryui, 2011, “ Pengertian Batuan Piroklastik ” Blogspot


Diakses tanggal 24 Februari 2021 Pukul 20. 21 WIB

3. Hakim, Iqbal, 2020.”Batuan Beku” Insanpelajar.com


Diakses pada 24 Februari 2021 pukul 23.38 WIB
FORM PENILAIAN LAPORAN

Format Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Dapus

(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

Total Nilai
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai